Dalam dunia digital marketing, penting bagi Anda untuk tidak hanya melihat perspektif tim saja, melainkan juga pandangan pelanggan. Di sini, A/B testing adalah metode terbaik yang dapat Anda coba.
Apa itu A/B testing? Bagaimana langkah melakukannya? Jika Anda ingin tahu tentang metode ini, simak ulasan berikut hingga akhir, ya!
Apa Itu A/B Testing?
A/B testing adalah metode yang digunakan untuk membandingkan dua hal berbeda guna mengetahui mana yang terbaik.
Definisi lain A/B testing adalah sebuah tes yang memperbolehkan Anda untuk mengubah variabel-variabel yang diinginkan. Misalnya seperti strategi pemasaran, audiens, atau hal lainnya untuk menentukan performa strategi terbaik dengan tujuan meningkatkan marketing campaign.
Singkatnya, A/B testing adalah sebuah eksperimen atau pengujian yang dilakukan untuk melihat mana yang lebih disukai pengguna, apakah versi A atau B.
Sehingga waktu paling tepat menggunakan A/B testing adalah ketika Anda ingin mengukur perubahan pada campaign atau saat ingin membandingkan dua strategi pemasaran dengan cepat.
Melalui pengujian ini, Anda juga bisa mendapatkan insight baru mengenai strategi paling cocok untuk target pasar Anda dan hal-hal lainnya guna meningkatkan performa campaign Anda.
Baca juga: Job Desk Digital Marketing, Prospek Karir, Jenis Tugas, dan Kisaran Gajinya 2022
Fungsi A/B Testing dalam Digital Marketing
Dengan menjalankan A/B testing, Anda bisa menilai variasi dengan pengalaman audiens di laman website atau aplikasi. Nantinya hasil yang didapatkan akan memberikan insight baru untuk strategi pemasaran Anda.
Sejatinya, fungsi A/B testing dalam digital marketing ada banyak, tergantung pada apa yang Anda coba untuk uji. Pastinya hasil yang Anda dapatkan dari A/B testing adalah data yang dibutuhkan untuk meningkatkan strategi, tentunya dengan mengoptimalkan biaya pemasaran yang dimiliki.
Dengan begitu Anda jadi bisa menarik kesimpulan untuk meningkatkan efisiensi campaign, meningkatkan kepuasan pelanggan, hingga meningkatkan pendapatan perusahaan.
Berikut beberapa fungsi A/B testing dalam digital marketing.
1. Meningkatkan Traffic Web
Fungsi pertama dari A/B testing adalah untuk meningkatkan traffic web. Dalam hal ini Anda bisa menguji berbagai judul artikel, judul halaman website, dan lainnya agar dapat mengetahui berapa pengunjung yang datang untuk melakukan tindakan yang diharapkan di website Anda. Sehingga Anda menemukan cara yang tepat guna meningkatkan traffic website Anda.
2. Meningkatkan Konversi
Anda bisa menguji berbagai macam jenis call to action pada laman website. Mulai dari pengujian kata-kata, warna, letak penempatan, dan lainnya.
Dengan begitu, Anda dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang mengklik CTA ini untuk membuka landing page yang diminta agar bisa meningkatkan conversion rate di website.
3. Mengurangi Bounce Rate
Angka bounce rate didapatkan ketika ada pengunjung yang meninggalkan website Anda setelah membukanya.
Nah, A/B testing yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengubah bentuk huruf, warna, size, judul, paragraf pengantar, atau gambar yang catchy untuk mengurangi angka bounce rate.
4. Mengurangi Keranjang yang Terabaikan
Tahukah Anda, sebanyak 70% orang cenderung akan mengabaikan keranjangnya di situs yang mereka kunjungi. Maka dari itu, fungsi A/B testing adalah mengurangi keranjang yang terabaikan. Hal ini berlaku jika Anda memiliki usaha di bidang e-commerce maupun toko online.
Anda bisa melakukan pengujian A/B testing dengan mengubah foto produk, memberikan promo, mengubah desain atau tata letak website, dan inovasi lainnya.
Baca juga: Apa Itu Inbound Marketing? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Langkah Melakukan A/B Testing
Setelah menyimak berbagai fungsi A/B testing dalam digital marketing, apakah Anda sudah penasaran mengetahui bagaimana langkah melakukannya? Yuk langsung saja simak penjelasannya berikut.
1. Kumpulkan Data
Pertama, langkah melakukan A/B testing adalah mengumpulkan data. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan insight bagian apa saja yang harus dioptimalkan.
2. Identifikasi Tujuan Anda
Tujuan utama dari A/B testing adalah untuk mengetahui dan menentukan variabel mana yang memiliki kinerja terbaik. Sehingga Anda perlu mengidentifikasi tujuan dari awal.
Misalnya seperti mengajak pengunjung berlangganan newsletter, membeli produk, atau lainnya.
3. Mendapatkan Hipotesis
Setelah Anda sudah mengidentifikasi tujuan, langkah selanjutnya untuk melakukan A/B testing adalah mendapatkan hipotesis.
Anda bisa mulai dengan memikirkan mengapa variabel A lebih baik daripada variabel B. Setelah itu, utamakan ide yang memiliki dampak seperti yang diinginkan.
4. Mengubah Variasi
Ada banyak variasi elemen dalam A/B testing. Mulai dari gambar, pemilihan kata, tata letak, desain, pemilihan judul, penggunaan huruf, warna, dan lain sebagainya.
Anda dapat mengubah berbagai elemen tersebut guna menentukan mana yang terbaik.
5. Mulai Pengujian
Setelah semua langkah di atas sudah didapatkan, Anda bisa memulai pengujian. Dalam hal ini, biarkan sistem yang bekerja. Anda hanya perlu menunggu audiens untuk berpartisipasi dan mendapatkan hasilnya.
Nantinya, Anda dapat mengukur sejauh mana interaksi audiens dengan A/B testing guna menentukan kinerja masing-masing variabel.
6. Melakukan Analisis Hasil
Terakhir, langkah melakukan A/B testing adalah menganalisis hasil. Apabila semua telah dilakukan, sistem akan memberikan data dari eksperimen tersebut. Data inilah yang akan menunjukkan perbedaan dari kedua variabel yang diuji secara statistik.
Selanjutnya Anda bisa mengambil kesimpulan dan keputusan serta pembelajaran dari hasil pengujian tersebut. Tujuannya adalah tentu saja mengoptimalkan campaign yang Anda buat.
Itulah pembahasan mengenai pengertian A/B testing, fungsinya dalam digital marketing, dan beberapa tips melakukannya.
Ada banyak pilihan tools yang bisa Anda gunakan untuk melakukan perbandingan ini. Sesuaikan dengan budget dan kebutuhan perusahaan Anda untuk hasil yang maksimal.
Jika Anda membutuhkan seorang staff digital marketing, pasang informasi lokernya di KitaLulus saja. Sebagai salah satu situs pencari kerja terbesar, KitaLulus telah digunakan oleh lebih dari 100.000 pengguna serta ratusan perusahaan.
Jadi, segera dapatkan staff digital marketing terbaik hanya dalam hitungan hari bersama KitaLulus mulai dari sekarang!
Baca juga: Mengenal Value Proposition Canvas, Fungsi, dan Cara Membuatnya