Apa Itu HSE? Ini Tugas, Fungsi, Penerapan, dan Gajinya

Shirley Candrawardhani
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
HSE adalah
Apa Itu HSE? Ini Tugas, Fungsi, Penerapan, dan Gajinya

HSE adalah bagian dari perusahaan, industri, atau institusi yang bertanggung jawab untuk urusan kesehatan, keselamatan kerja, dan pengelolaan lingkungan di tempat kerja. HSE sendiri merupakan singkatan dari Health, Security, and Environment.

Jika diterapkan dalam bahasa Indonesia, HSE adalah K3 yang terdiri dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Fungsi dari HSE adalah untuk mengatur dan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja pada karyawan.

Tahukah Anda bahwa, HRD memiliki kaitan dengan penerapan HSE di perusahaan? HRD dan HSE adalah sebuah unit yang bersatu dan saling terintegrasi satu sama lain untuk mengatur karyawan.

Lalu sebenarnya, apa itu HSE? Apa saja tugas HSE officer dan berapa gaji standarnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu HSE?

Apa itu HSE

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, HSE singkatan dari Health, Security, and Environment. HSE merupakan serangkaian proses dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya pada suatu lingkungan kerja tertentu.

HSE adalah sebuah sistem yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan untuk memastikan kegiatan operasional yang dilakukan tidak merugikan siapapun. Orang yang mengatur sistem ini disebut dengan HSE officer.

Tugas HSE

Jika dijabarkan, tugas HSE officer di lapangan antara lain:

  • Mengidentifikasi sumber atau potensi bahaya di tempat kerja
  • Menyelenggarakan dan memelihara penerapan K3
  • Memastikan seluruh bagian perusahaan memahami prosedur K3 dan patuh terhadap prosedur tersebut
  • Memastikan APD dan safety sign telah digunakan dan dipasang sebagaimana mestinya
  • Menyelenggarakan kegiatan guna meningkatkan kesadaran K3 di perusahaan
  • Mengolah limbah K3 dengan aman, benar, dan bertanggung jawab
  • Menegur apabila ada karyawan melanggar prosedur K3

Cara Penerapan HSE

Di Indonesia, penerapan HSE mengacu pada aturan Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja pasal 35 ayat (3), yang menyatakan bahwa perusahaan wajib melindungi karyawannya, mulai dari memberikan perlindungan kesehatan fisik dan mental, keselamatan, hingga kesejahteraan.

Adapun cara yang dapat perusahaan lakukan dalam penerapan HSE adalah sebagai berikut.

  • Mencegah dan mengurangi kecelakaan
  • Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran di tempat kerja
  • Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
  • Memberi kesempatan atau jalan untuk menyelamatkan diri pada waktu kebakaran dan kejadian berbahaya lainnya
  • Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
  • Mencegah dan mengendalikan timbulnya kotoran, asap, gas, dan aspek gangguan kesehatan lainnya
  • Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat pekerjaan fisik dan hubungannya dengan senyawa kimia berbahaya atau biohazard
  • Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban

Pada dasarnya, tugas HSE officer adalah untuk memastikan hal-hal di atas bisa berjalan dengan baik. Selain itu, HSE officer juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengelola dan menjalankan proses K3 dengan standar operasional yang sudah ditentukan perusahaan.

Baca juga: Aturan Penanggulangan TBC di Tempat Kerja Menurut Permenaker

Fungsi HSE di Perusahaan

fungsi HSE

HSE adalah salah satu tugas terpenting guna menjaga keamanan kerja, baik bagi karyawan maupun pada perusahaan.

Menurut UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beberapa fungsi HSE adalah sebagai berikut:

1. Mencegah Kecelakaan

Fungsi HSE adalah untuk menjadi acuan keselamatan kerja dalam sebuah perusahaan terutama yang berkecimpung dalam industri manufaktur. Dalam penerapannya, diharapkan semua karyawan mengetahui dan memahami sistem ini.

Sebab, kecelakaan dan cidera fisik merupakan hal umum yang mungkin saja bisa terjadi di tempat kerja. Fungsi HSE adalah untuk membantu melakukan pencegahan dan penanganan terhadap kecelakaan.

Sebelum menerapkan sistem HSE, sebuah perusahaan haruslah melakukan pelatihan dan pengelolaan K3 yang baik untuk karyawannya. Nantinya, fungsi HSE adalah untuk meminimalisir risiko kecelakaan atau cidera fisik yang terjadi selama bekerja.

2. Mencegah Penurunan atau Hilangnya Pendapatan

Fungsi lainnya dari HSE adalah untuk mencegah penurunan atau hilangnya pendapatan. Jika sebuah perusahaan bisa melakukan pengelolaan dan penerapan standar operasional yang baik, maka bisa menekan terjadinya penurunan pendapatan bagi perusahan tersebut.

Sebagai pemilik usaha, Anda harus benar-benar memperhatikan hal ini. Sebab, fungsi HSE adalah untuk meminimalisir terjadinya pengurangan pendapatan akibat kerusakan alat, terhambatnya operasional, hingga biaya perawatan pekerja yang terlibat kecelakaan saat bekerja.

Dengan menerapkan sistem HSE artinya Anda sudah melakukan pencegahan terhadap kejadian-kejadian yang bisa merugikan di tempat kerja. Maka dari itu, HSE adalah sebuah sistem yang bisa membantu perusahaan untuk meminimalisir hambatan pada tiga motor penggeraknya, yaitu waktu, alat, dan pekerja.

3. Mengurangi Risiko Tuntutan Hukum

Jika terjadi kecelakaan di tempat kerja, maka kemungkinan besar hal ini akan berakhir di meja hijau. Fungsi HSE adalah untuk mengurangi risiko tuntutan hukum yang mungkin saja terjadi.

Maka dari itu, sebuah perusahaan harus memiliki manajemen khusus untuk mengelola K3 dan HSE ini. Aturan dalam penerapan HSE adalah mengharuskan sebuah perusahaan untuk memenuhi dan mentaati semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja para karyawannya.

Nah, jika Anda sudah memenuhi syarat-syarat yang sudah disebutkan di atas tapi masih ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi, maka HSE adalah bentuk bantuan agar perusahaan Anda bisa terhindar dari tuntutan hukum dan serikat buruh.

4. Tuntutan Kompensasi

Dalam sebuah perusahaan, HSE adalah bagian dari yang membuat seluruh kewajiban perusahaan terhadap keselamatan semua pekerja bisa terpenuhi dengan baik. Sebab, asuransi kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari hak karyawan.

Jika perusahaan Anda tidak bisa mengelola K3 dengan baik, dan ada pekerja atau karyawan yang mengalami kecelakaan, maka mereka akan menuntut hak kompensasi kepada perusahaan. Maka dari itu, fungsi HSE adalah untuk mencegah tuntutan hak kompensasi seperti ini terjadi.

Jadi selain untuk mengurangi risiko tuntutan hukum, fungsi HSE adalah untuk meminimalisir atau mencegah karyawan untuk yang menuntut hak kompensasi bila terjadi kecelakaan. Namun dengan catatan perusahaan Anda sudah menjalani dan mengelola K3 dan HSE dengan baik.

5. Meningkatkan Kepercayaan Karyawan

Fungsi lainnya dari HSE adalah untuk meningkatkan kepercayaan karyawan. Hal ini bisa dicapai jika perusahaan sudah melakukan pengelolaan K3 dengan baik. Dengan begitu karyawan akan merasa terlindungi dan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya tanpa rasa takut akan resiko kecelakaan yang mungkin terjadi.

HSE adalah bagian dari pengelolaan K3 di perusahaan. Sehingga nantinya diharapkan bisa untuk membantu meningkatkan operasional perusahaan secara umum. Maka dari itu, sangat penting untuk memberikan pelatihan dan ilmu K3 kepada seluruh karyawan.

Hal ini agar mereka bisa menyelesaikan masalah teknis atau beberapa hal yang memiliki kaitan dengan keselamatan kerja dengan sendiri. Dengan adanya HSE adalah bisa mempercepat proses operasional dan melindungi pekerja dari hambatan selama bekerja.

Baca juga : Berapa Tarif BPJS Ketenagakerjaan 2022? Ini Jenis & Info Tarifnya

Peran HRD dalam Penerapan HSE

Penerapan HSE

Seperti yang sudah disebutkan di atas, HRD dan HSE adalah sebuah unit kesatuan yang bertanggung jawab untuk mengatur karyawan. Fungsi HRD adalah untuk mengembangkan aspek HSE pada karyawan.

Dengan kata lain, peran HRD dengan HSE adalah kesatuan yang saling terintegrasi. Berikut beberapa peran HRD pada penerapan HSE:

1. Mencari Kandidat Terbaik

Peran HRD pada penerapan HSE adalah dengan mencari kandidat terbaik. Namun berbeda dengan kandidat pada umumnya, HRD diminta untuk mencari kandidat yang memiliki sertifikasi profesi pada bidang tertentu, misalnya seperti bidang manufaktur.

Selain itu, sertifikasi pelatihan K3 juga menjadi patokan HRD. Hal ini diharapkan agar para calon kandidat tersebut bisa membantu membangun budaya kerja yang ramah K3. Sebab, HSE adalah bentuk keselamatan untuk semua elemen, baik karyawan dan perusahaan.

2. Menyusun Annual Performance Appraisal

Pada sebuah perusahaan manufaktur, bobot penilaian K3 adalah hal penting. Maka dari itu, peran HRD pada penerapan HSE adalah untuk menyusun annual performance appraisal.

Sehingga nantinya seorang HSE officer bisa melakukan evaluasi dan menganalisis masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan adanya bobot K3 atau HSE adalah untuk membantu HR mengalokasikan anggaran terhadap fasilitas kesehatan atau penanganan kecelakaan di tempat kerja.

3. Penyelenggara Fasilitas Kesehatan

Peran HRD selanjutnya dalam penerapan HSE adalah untuk menyelenggarakan fasilitas kesehatan. Selain dapat meningkatkan produktivitas kinerja karyawan, hal ini juga sudah diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.

Penyelenggara fasilitas kesehatan dalam HSE adalah dengan memberlakukan cek dan konsultasi kesehatan rutin pada pekerja yang mendapatkan shift malam. Sebab risiko bekerja pada malam hari sangatlah besar. Selain itu, perusahaan juga wajib untuk menyediakan asupan gizi untuk mempertahankan kesehatan karyawan.

4. Mewadahi Pelatihan K3

Selain menyelenggarakan fasilitas kesehatan, peran HRD dalam penerapan HSE adalah mewadahi atau bertanggung jawab untuk menyusun materi pelatihan K3 kepada para karyawan perusahaan.

Pelatihan K3 ini harus dilakukan secara rutin dan berkala. Maka dari itu penerapan HSE adalah untuk meningkatkan budaya keselamatan dalam bekerja.

5. Penyedia Arus Informasi dan Komunikasi

Peran HRD lainnya dalam penerapan HSE adalah sebagai penyedia arus informasi dan komunikasi. Maka HRD wajib untuk menghimpun, menyimpan, dan membagikan informasi kepada karyawan kepada perusahaan.

Selain itu, HSE adalah untuk menjamin terlaksananya prinsip K3 pada perusahaan dan bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, komunikasi yang tinggi sangat diperlukan. Terutama di era digital seperti saat ini.

6. Memanusiakan Karyawan

Satu lagi peran HRD dalam penerapan HSE adalah melakukan prinsip golden rules atau memanusiakan karyawan. Hal ini bisa dilihat bagaimana sebuah perusahaan memberlakukan manusia layaknya manusia sehingga bisa memberikan timbal balik yang baik.

Perusahaan harus sangat memperhatikan hal ini. Sebab, karyawan adalah manusia yang memiliki hak dan kehidupan yang harus dipenuhi. Maka dari itu penerapan HSE adalah untuk menjamin work life balance seperti pemberlakuan fleksibilitas kerja.

Penerapan HSE adalah dengan memberikan kemudahan dalam pengurusan izin cuti karyawan, aturan pemberlakuan remote working, penggunaan aplikasi atau internet untuk pekerjaan, hingga penghitungan yang transparansi.

Informasi Gaji HSE Officer

Setelah mengetahui apa itu HSE, fungsi, tugas HSE officer di lapangan, dan peran HRD dalam penerapan HSE, kali ini kita akan membahas informasi gaji HSE officer di Indonesia terbaru.

Di level staff, gaji HSE officer umumnya disesuaikan dengan UMR dari kota tersebut atau sedikit lebih banyak. Sementara itu, di level manajer, pendapatan HSE officer bisa mencapai 1,5 – 3 kali gaji tergantung beban kerja. Terakhir, di level General Manager atau Chief, jumlah gaji HSE officer bisa mencapai 5 – 10 kali gaji.

Demikianlah penjelasan mengenai penerapan HSE dalam perusahaan, fungsinya bagi perusahaan, dan peran HRD dalam penerapan HSE. Perlu diingat bahwa penerapan HSE dalam perusahaan adalah hal penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Jika Anda membutuhkan seorang HRD atau HSE officer khusus untuk membantu dalam mengurusi pengelolaan K3 dan HSE di perusahaan, pasang saja lowongan Anda di KitaLulus! Dapatkan kandidat terbaik tim Anda yang memiliki sertifikasi pelatihan K3 mulai dari sekarang!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top
pasang loker