Laporan neraca adalah salah satu jenis laporan keuangan terpenting perusahaan. Ada banyak contoh laporan neraca tersebar di internet. Namun, jika tidak memahami cara membuat dan komponennya, Anda tetap saja akan kesusahan.
Ingin tahu bagaimana cara membuat laporan neraca yang baik, komponen, disertai contohnya? Di bawah ini, KitaLulus punya pembahasan lengkapnya.
Apa Itu Laporan Neraca?
Pada dasarnya, neraca keuangan adalah istilah akuntansi yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Dari laporan neraca ini bisa dilihat nilai sebuah perusahaan melalui kondisi keuangannya.
Isi dari laporan neraca adalah ringkasan bisnis pada satu periode tertentu. Nantinya apa yang ada di dalam laporan tersebut akan ditinjau kembali secara internal maupun eksternal.
Peninjauan laporan neraca keuangan secara internal dilakukan oleh pemimpin bisnis, pemangku kepentingan utama, hingga staf akuntan yang membuat laporan tersebut. Sedangkan peninjauan secara eksternal dilakukan oleh calon investor yang tertarik untuk menanam modal di perusahaan Anda.
Pada prakteknya, laporan neraca keuangan dibuat secara berkala, bisa bulanan, triwulan, atau tahunan tergantung kebijakan perusahaan masing-masing. Ada tiga komponen penting yang harus dimasukan dalam membuat laporan ini, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan di periode tertentu.
Baca jugApa Itu Neraca Saldo? Penjelasan Lengkap dan Contohnya
Komponen Laporan Neraca Keuangan
Format umum yang digunakan untuk membuat contoh laporan neraca adalah sisi kiri yang berisikan aset, sama dengan sisi kanan yang berisikan data mengenai kewajiban dan ekuitas. Penjelasan lengkapnya tentang komponen laporan neraca adalah sebagai berikut:
1. Aset
Komponen pertama yang harus disertakan dalam pembuatan contoh laporan neraca adalah aset atau aktiva. Hal ini mengacu pada keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan Anda.
Secara garis besar, aset adalah nilai kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk digunakan sebagai kebutuhan kegiatan operasional. Ada dua jenis aset perusahaan, yaitu aset lancar yang memiliki umur kegunaan jangka pendek, dan aset tetap yang memiliki umur kegunaan jangka panjang.
2. Kewajiban
Komponen selanjutnya dalam pembuatan contoh laporan neraca adalah kewajiban. Hal ini merupakan utang perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayarkan dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Sama dengan aset, kewajiban juga memiliki dua jenis, yaitu kewajiban atau utang lancar yang memiliki jangka jatuh tempo satu tahun, dan kewajiban atau utang jangka panjang yang memiliki jangka jatuh tempo lebih dari satu tahun.
3. Ekuitas atau Modal
Satu lagi komponen penting dalam membuat contoh laporan neraca adalah ekuitas atau modal. Hal ini merupakan salah satu elemen dalam laporan keuangan yang mencerminkan kepemilikan perusahaan. Selain itu, ekuitas juga dapat diartikan sebagai selisih dari aset dan kewajiban perusahaan.
Dalam contoh laporan neraca, ekuitas juga dibagi dua, yaitu saham disetor yang merupakan jumlah kas disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan, dan laba ditahan yang merupakan laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
BACA JUGA: Apa Itu ROE (Return on Equity)? Ini Faktor, Rumus, & Cara Menghitungnya
Cara Membuat Laporan Neraca Keuangan
Pembuatan contoh laporan neraca haruslah dilakukan dengan benar dan seimbang. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sisi kiri dan sisi kanan harus seimbang. Jika tidak seimbang, artinya mungkin saja ada kesalahan dalam memasukkan data.
Dalam membuat contoh laporan neraca, Anda harus memperhatikan rumus:
- Aktiva = kewajiban + modal
- Ekuitas = aset – kewajiban
- Kewajiban = aset – ekuitas
Aset harus seimbang atau sama jumlahnya dengan kewajiban dan ekuitas perusahaan. Kemudian ekuitas perusahaan harus sama jumlahnya dengan aset dikurangi kewajiban.
Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda bisa melihat posisi akun neraca yang normal atau sama rata sisi kiri dan sisi kanan. Rumus tersebut adalah hal penting dalam setiap pembuatan laporan neraca perusahaan.
Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan contoh laporan neraca, maka Anda bisa melihat kembali data yang dimasukkan. Apakah ada yang hilang, salah input, dan bentuk kesalahan teknis lainnya.
BACA JUGA: Apa Itu Aktiva dan Pasiva? Ini Perbedaan, Jenis, dan Rumusnya
Contoh Laporan Neraca Keuangan
Pada pembuatan contoh laporan neraca, ada dua jenis yang umum digunakan, yaitu scontro dan staffel. Anda bisa memilih salah satu dari jenis tersebut untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
1. Contoh Laporan Neraca bentuk Scontro
Jenis scontro menyajikan data dalam dua sisi, yaitu harta atau aktiva di sebelah kiri, dan utang atau pasiva di sebelah kanan. Berikut contoh laporan neracanya:
2. Contoh Laporan Neraca bentuk Staffel
Jenis staffel menyajikan data dalam bentuk berurutan yang disusun dari atas ke bawah. Bagian paling atas adalah aktiva atau aset perusahaan, dan bagian bawah adalah utang dan modal yang dimiliki perusahaan. Berikut contoh laporan neracanya:
Demikianlah penjelasan mengenai contoh laporan neraca, komponen yang harus disertakan, dan cara membuat laporan neraca keuangan.
Apabila perusahaan Anda membutuhkan seorang akuntan untuk mengerjakan contoh laporan neraca, Anda bisa menaruh informasinya di platform KitaLulus. Saat ini, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, dan Gowa.
Daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus. Dapatkan seorang akuntan yang berpotensi dan berkualitas untuk perusahaan Anda dalam hitungan hari bersama KitaLulus dengan #LebihMudah!