Pemasaran digital atau digital marketing semakin dinilai efektif untuk meningkatkan reputasi brand hingga sales. Secara otomatis, penggunaan media sosial sebagai metode pemasaran juga akan semakin meningkat. Dengan begitu, engagement adalah hal utama yang nantinya akan dinilai untuk menentukan penerapan digital marketing sudah sesuai atau belum.
Buat kamu yang baru terjun di dunia digital marketing dan belum memahami secara penuh apa itu engagement, artikel ini bisa membantu kamu. Akan KitaLulus ulas bagaimana cara kerja engagement di media sosial terhadap brand, product, dan company content yang kamu buat.
Jadi, simak pembahasan tentang engagement di artikel ini hingga akhir, ya!
Apa Itu Engagement Media Sosial?
Poin utama dalam digital marketing adalah interaksi dengan target pasar. Jika interaksi tinggi, dipastikan engagement sebuah postingan juga akan tinggi. Jika demikian, bisa kita simpulkan bahwa engagement adalah sebuah alat ukur untuk menilai apakah sebuah akun media sosial sudah berjalan baik dan sampai ke target market atau belum.
Ketika membahas interaksi pengikut atau pengguna media sosial dalam sebuah postingan, bentuknya ada banyak, seperti komentar, like, dan share. Tiga hal tersebut adalah bentuk interaksi yang paling umum dinilai dalam penentuan sebuah engagement.
Kesuksesan seorang media social specialist, social media officer, content marketing, hingga digital marketing dalam menjalankan media sosial nantinya akan ditentukan pada keorganikan engagement. Hal ini dikarenakan ketika interaksi dengan target pasar diperoleh secara organik, maka keloyalan yang didapatkan juga akan bertahan lama.
Sebaliknya, ketika ternyata engagement diperoleh dengan cara anorganik, akibatnya adalah tidak ada feedback positif yang didapat terkait pada sales hingga reputasi brand.
Tips tentang cara mendapatkan engagement media sosial secara organik bisa kamu simak di pembahasan berikutnya di bawah ini.
Baca Juga: Job Desk Digital Marketing, Prospek Karir, Jenis Tugas, dan Kisaran Gajinya 2022
Pentingnya Engagement untuk Perusahaan
Engagement adalah hal penting yang harus dipikirkan ketika perusahaan mengandalkan pemasaran digital. Beberapa manfaatnya ialah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Brand Awareness
Engagement yang tinggi di media sosial berarti ada banyak orang yang akan mengenal brand atau perusahaan kamu. Jika begitu, brand awareness pun akan meningkat.
2. Membangun Customer Trust
Dalam pengelolaan media sosial, kamu juga harus menanggapi komentar dari para user di postingan kamu. Dengan begitu, audiens akan tahu bahwa mereka juga diperhatikan. Bahkan, ketika ada customer yang memiliki keluhan lalu kamu sebagai social media officer memberikan feedback yang baik, customer akan percaya bahwa brand kamu memiliki customer support yang bagus.
3. Memperluas Pasar
Semakin tinggi engagement yang didapat, maka akan semakin luas audiens yang akan dijangkau. Ini akan ditandai dari impresi dan reach yang semakin tinggi.
Jenis Engagement Media Sosial
Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook adalah empat media sosial yang masih digandrungi banyak pengguna hingga saat ini. Setiap media sosial memiliki sistem penentu engagement yang berbeda-beda.
Bentuk interaksi juga tidak sama antara satu media sosial dengan media sosial lainnya. Hal tersebut berarti ketika kamu akan membuat konten juga harus disesuaikan dengan platform yang kamu gunakan.
Berikut KitaLulus bahas mengenai poin engagement di setiap media sosial selain jumlah followers.
1. Instagram
Instagram masih menjadi platform yang diandalkan para digital marketer untuk melakukan pemasaran perusahaan yang efektif. Terlebih, kini Instagram sedang melakukan percobaan konten-konten berbasis video seperti layaknya TikTok sehingga jenis kontennya lebih bervariasi.
Untuk Instagram, faktor penentu engagement adalah like, share, komentar, dan jangkauan konten. Jumlah likes tetap penting untuk menentukan engagement meskipun Instagram memberlakukan penyembunyian jumlah suka pada postingan.
2. TikTok
TikTok kini menjadi puncak media sosial karena pengaksesnya semakin bertambah dan kepopulerannya juga semakin meluas. Penentuan engagement TikTok tergantung pada jumlah like, share, dan komentar. Selain itu, konten TikTok yang mendapatkan banyak stitch positif juga akan semakin baik untuk reputasi brand.
3. Twitter
Twitter masih menjadi media sosial yang memimpin. Banyak berita terbaru dibahas di Twitter. Maka dari itu, tidak jarang brand akan membuat strategi untuk mengumpulkan komunitas Twitter guna membahas produk barunya sehingga produk tersebut akhirnya menjadi trending.
Poin engagement pada konten Twitter adalah jumlah retweet, like, dan quote retweet.
4. Facebook
Instagram dan Facebook adalah dua media sosial yang saling terintegrasi karena sama-sama dari Meta. Sehingga untuk menggunakan Instagram bisnis yang bisa menghitung engagement rate untuk keperluan profesional harus disambungkan ke akun Facebook Page.
Meskipun demikian, jenis konten yang kamu buat untuk dua media sosial ini harus berbeda karena niche pengguna tidak sama.
Untuk mengukur engagement Facebook, khususnya Facebook Page, akan dipengaruhi oleh jumlah pengikut, like, share, dan komentar.
4. LinkedIn
Untuk ranah profesional, kita memiliki LinkedIn di mana engagement-nya akan ditentukan pada jumlah like, komentar, dan share. Pembahasan di LinkedIn akan menjadi lebih berat dan profesional dibanding media sosial lainnya.
Baca Juga: Mau Melamar Sebagai Social Media Specialist? Pahami Dulu Seluk Beluknya!
Cara Mengukur Engagement Rate (ER)
Engagement Rate atau ER merupakan tolok ukur untuk menilai sebuah engagement bagus atau tidak. Ada berbagai faktor yang memengaruhinya, mulai dari jumlah pengikut, like, hingga jangkauan.
Ada beberapa macam penghitungan ER, yaitu berdasarkan reach, post, view, hingga keseharian konten. Kamu bisa memahami penghitungannya di bawah ini.
1. Engagement Rate by Reach (ERR)
Ketika kamu ingin menghitung ER pada satu konten berdasarkan jangkauan yang dimiliki, kamu bisa menggunakan ERR atau engagement rate by reach. Rumusnya adalah:
ERR = Total interaksi per postingan / Reach per postingan x 100
Saat kamu nantinya ingin mengetahui rerata nilai jangkauan dalam beberapa postingan, kamu bisa menggunakan rumus:
Average ERR = Total ERR / Total postingan
2. Engagement Rate by Post (ERP)
ERP atau engagement rate by post mirip dengan ERR, hanya saja nanti kamu tidak akan membaginya dengan jumlah jangkauan, melainkan total followers untuk mendapatkan rasio engagement satu konten. Rumusnya:
ERP = Total interaksi pada sebuah postingan / Total followers x 100
Ketika kamu harus menghitung ERP di beberapa postingan, kamu bisa menggunakan nilai rerata dengan rumus:
Average ER by post = Total ER postingan / Total postingan
3. Engagement Rate by View (ER View)
Sebuah postingan video akan memiliki rumus berbeda dibanding konten gambar, yaitu:
ER View = Total engagement postingan video / Total video view x 100
Jadi, poin penghitungannya ada pada total view. Saat kamu sudah bisa menghitung satu postingan video mendapatkan berapa ER View, kamu bisa mendapatkan nilai rerata pada beberapa postingan video menggunakan rumus:
Average ER View = Total ER View / Total Postingan
4. Daily Engagement Rate (Daily ER)
Selain satu per satu penghitungan ER, kamu juga bisa menghitung engagement akun dalam satu hari. Ini biasanya digunakan untuk mendapatkan nilai ER total dalam satu hari penuh. Rumusnya:
Daily ER = Total interaksi satu hari / Total followers x 100
Untuk mendapatkan ER dalam beberapa hari, kamu bisa menggunakan rumus:
Baca Juga: 11 Cara Menambah Followers Instagram secara Gratis dan Mudah
Cara Mendapatkan Engagement Media Sosial
Beberapa cara mendapatkan engagement di media sosial adalah sebagai berikut.
1. Perbanyak Konten
Memiliki banyak konten adalah salah satu kunci untuk mendapatkan engagement yang bagus. Hal ini dikarenakan semakin banyak dan bervariasinya konten, audiens akan menilai bahwa akun media sosial yang kamu pegang memang memiliki konten menarik. Dengan begitu, audiens tidak akan bosan dan justru menunggu konten selanjutnya rilis.
2. Buat Konten yang Relate dengan Target Audiens
Tidak hanya tentang kuantitas, memikirkan kualitas juga wajib dilakukan untuk mendapatkan engagement yang bagus. Dan satu lagi, pastikan konten yang dibuat memang sesuai dengan target audiens kamu.
3. Berinteraksi dengan Audiens
Jangan biarkan audiens begitu saja. Ketika ada yang berkomentar, jawab komentar tersebut dengan baik. Dengan begitu, engagement akan naik karena terdapat komunikasi dua arah di sana.
4. Sesuaikan Konten dengan Platform
Selain menyesuaikan konten dengan target audiens, kamu juga harus menyesuaikan konten dengan platform yang kamu gunakan. Misalnya jangan pernah mengunggah konten video joget-joget di LinkedIn. Audiens dan nuansa platform akan berpengaruh pada reaksi audiens, lho!
5. Berkolaborasi
Tips meningkatkan engagement lainnya yaitu berkolaborasi dengan orang lain, misalnya tokoh terkenal atau orang yang memiliki pengaruh besar. Bahkan, Instagram secara khusus mengeluarkan fitur kolaborasi sehingga reach dan impresi akan semakin meluas.
Dalam hal ini, pastikan konten yang kamu buat tetap disesuaikan dengan audiens yang dimiliki oleh masing-masing kolaborator, ya.
Itulah penjelasan mengenai pengertian engagement media sosial yang perlu kamu ketahui. Karena engagement adalah hal utama untuk mengukur kesuksesan dalam pengelolaan media sosial, kamu harus memahaminya dengan baik.
Untuk kamu yang ingin mencari pekerjaan di posisi digital marketing hingga social media specialist, kamu bisa menggunakan aplikasi KitaLulus. Aplikasi KitaLulus dipercaya sebagai job portal teraman karena menggunakan teknologi canggih dalam penyaringan lowongan kerjanya. Jadi, kamu tidak akan menemui loker penipuan di aplikasi ini.
Install segera aplikasi KitaLulus dan dapatkan berbagai info seputar dunia kerja, akses ke puluhan ribu loker, peningkatan skill kerja, hingga perluasan professional networking.