Apa itu fintech? Fintech adalah singkatan dari financial technology. Fintech adalah inovasi teknologi yang dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan praktis, mudah, dan efektif.
Generasi saat ini memiliki banyak kemudahan terkait keuangan karena berkembangnya teknologi. Mulai dari pembayaran menggunakan e-wallet hingga pinjaman online dengan syarat yang sangat mudah. Apakah Anda juga merupakan salah satu penggunanya?
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai manfaat, jenis, dasar hukum, dan contoh fintech di Indonesia.
Manfaat Fintech di Indonesia
Pertumbuhan fintech di Indonesia memiliki beberapa dampak positif. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kemudahan dalam Transaksi Keuangan
Manfaat utama fintech adalah memberikan kemudahan dalam transaksi keuangan. Anda tidak perlu lagi ke bank untuk melakukan transfer, membayar tagihan listrik, atau lainnya.
Semua urusan keuangan dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone. Masyarakat mendapat manfaat langsung dari kemudahan ini.
2. Akses Pendanaan yang Lebih Mudah
Manfaat berikutnya dari kehadiran fintech adalah teknologi finansial jadi berkembang pesat hingga menyentuh banyak lapisan masyarakat. Alhasil semakin banyak orang tahu bagaimana cara mendapatkan dukungan keuangan untuk menunjang kehidupan mereka.
3. Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat
Dengan adanya akses yang mudah, masyarakat dapat memanfaatkan uang tersebut untuk membiayai kegiatan produktif dan memenuhi kebutuhan primer. Dampaknya, kualitas hidup dan kesejahteraan mereka akan jauh meningkat.
4. Gerakan Inklusi Keuangan
Manfaat lain dari fintech adalah dukungannya untuk inklusi keuangan yang lebih luas di masyarakat. Inklusi keuangan yang dimaksud adalah partisipasi dalam kegiatan ekonomi masyarakat, seperti meminjamkan, menabung, dan berdonasi, membeli, dan menjual.
Interaksi ekonomi yang beragam ini telah dijembatani dengan adanya fintech, sehingga meningkatkan inklusi keuangan.
5. Meningkatkan Perputaran Keuangan
Kelima, fintech bermanfaat untuk mempercepat kegiatan ekonomi. Dengan akses modal yang mudah dan transaksi yang sederhana, perputaran keuangan menjadi lebih cepat dan lebih praktis.
Selain itu, fintech menawarkan produk berupa pinjaman online yang dapat membantu pelaku usaha memperoleh modal dengan bunga rendah. Perputaran ekonomi yang lancar akan turut meningkatkan pendapatan negara.
Baca Juga: 11 Jenis Peminjaman Modal Usaha Terpercaya dan Mudah, Cocok untuk Pemula!
Jenis-jenis Fintech di Indonesia
Fintech di Indonesia hadir dalam berbagai jenis dan telah terbukti bermanfaat dalam memecahkan berbagai masalah. Beberapa bentuk perusahaan fintech adalah sebagai berikut.
1. Crowdfunding
Crowdfunding adalah salah satu konsep fintech yang populer di dunia, termasuk di Indonesia. Jenis fintech ini juga bisa dianggap sebagai penggalangan dana.
Dengan teknologi crowdfunding, individu dapat mengumpulkan uang atau berkontribusi pada suatu tujuan maupun program sosial yang penting bagi mereka. Kitabisa.com merupakan salah satu contoh startup fintech dengan model crowdfunding yang saat ini populer di Indonesia.
2. Kredit Mikro
Salah satu layanan fintech yang membantu masyarakat menengah ke bawah dalam keuangan dan kehidupan mereka sehari-hari adalah kredit mikro atau micro financing.
Biasanya, orang-orang dengan ekonomi menengah ke bawah kesulitan untuk mengumpulkan modal guna memperluas bisnis atau sumber pendapatan mereka.
Di sini, kredit mikro bertujuan memecahkan masalah tersebut dengan mengarahkan pendanaan dari pemberi pinjaman ke penerima pinjaman.
Amartha adalah contoh fintech yang bergerak di sektor ini. Amartha merupakan startup yang menghubungkan investor online dan pemilik usaha mikro di pedesaan.
3. Pinjaman Peer-to-Peer
Fintech peer-to-peer dikenal luas sebagai sistem pinjam meminjam. Fintech ini membantu mereka yang membutuhkan akses finansial untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan adanya fintech tersebut, nasabah dapat meminjam uang lebih cepat untuk memenuhi berbagai permintaan tanpa melalui proses rumit yang sering dijumpai di bank-bank konvensional.
Salah satu contoh fintech yang bergerak di bidang peer-to-peer lending adalah AwanTunai, yaitu bisnis fintech yang menawarkan cicilan digital yang aman dan sederhana.
4. Perbandingan Pasar
Anda dapat membandingkan banyak layanan keuangan dari berbagai perusahaan jasa keuangan dengan teknologi ini. Fintech berikut juga berperan sebagai penasihat keuangan.
Dengan bantuan fintech, pengguna dapat menemukan berbagai kemungkinan investasi untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
5. Digital Payment System
Berikutnya jenis fintech adalah digital payment system. Fintech ini menawarkan layanan seperti pembayaran tagihan seperti kartu kredit, pulsa dan pascabayar, atau token listrik PLN.
Payfazz adalah salah satu fintech yang bergerak di bidang ini dan membantu masyarakat Indonesia dalam membayar tagihan bulanan, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke bank.
Baca juga: Paylater Adalah Fitur Bayar Nanti, Ini Untung Ruginya
6. Payment Gateway
Payment gateway dalam jenis fintech adalah sistem yang didorong oleh pertumbuhan jumlah platform e-commerce di Indonesia. Bisnis ini berfungsi sebagai penghubung antara pelanggan dan perusahaan fintech e-commerce.
Karena prosedur transaksi pembayaran melalui virtual dapat dilakukan hanya dengan menulis sejumlah uang, Anda tidak perlu lagi pergi ke bank atau ATM untuk melakukan transaksi.
Perlindungan hukum yang diberikan oleh Bank Indonesia juga menjadi landasan bagi fintech jenis ini untuk menjamin keamanan semua transaksi.
Teknologi gateway payment dilengkapi dengan tiga sistem pelacakan, yaitu Address Verification System (AVS), Card Security Code (CV2) dan 3D Secure password.
7. Insurtech
Di Indonesia, industri asuransi berkembang pesat. Banyaknya platform e-commerce yang menjual produk asuransi merupakan salah satu indikasi sejauh mana asuransi telah berkembang.
Dengan hadirnya insurtech, masyarakat umum kini dapat mengakses layanan asuransi dengan mudah, termasuk produk, evaluasi data nasabah, dan pembelian polis melalui smartphone.
8. Manajemen Aset
Dewasa ini, menjaga stabilitas keuangan masih menjadi tantangan. Dengan fintech, Anda dapat mengelola keuangan dan mengawasi berapa banyak yang telah Anda belanjakan serta ke mana uang Anda pergi.
Fintech ini tentunya sangat membantu Anda yang masih kesulitan mengatur keuangan sendiri. Hebatnya, fintech manajemen aset bisa digunakan untuk mengelola keuangan secara besar-besaran baik untuk bisnis maupun individu.
9. Remitansi
Fintech remitansi menawarkan layanan pengiriman uang internasional. Remitansi berupaya untuk mempermudah transfer bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank domestik atau internasional.
Kehadiran fintech ini membuat pengiriman uang ke TKI, TKW, atau keluarga di luar negeri menjadi lebih mudah dan terjangkau.
10. Investasi
Karena berinvestasi tidak lagi susah, anak-anak muda saat ini sangat tertarik untuk berinvestasi. Banyak aplikasi investasi yang tersedia secara online, mulai dari bitcoin hingga reksa dana online.
Dasar Hukum Fintech di Indonesia
Fintech di Indonesia telah diatur melalui penerbitan regulasi Bank Indonesia. Adapun dasar hukum fintech adalah sebagai berikut:
- Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP terkait Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital.
- Segala hal yang berkaitan dengan uang elektronik diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016.
- Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016.
Baca juga: 6 Cara Membuat Start Up, Syarat, dan Niche yang Bisa Anda Coba
Contoh Perusahaan Fintech Populer di Indonesia
Berikut adalah daftar startup fintech yang cukup terkenal di Indonesia.
1. Modalku
Dengan menggunakan platform peer-to-peer lending ini, pemilik UMKM dapat mengajukan pinjaman mulai dari 50 hingga 500 juta rupiah selama tiga hingga dua belas bulan. Modalku menerima komisi 3% dari pinjaman dan 3% sampai 4% dari investor.
2. Finansialku
Perusahaan perencanaan keuangan Finansialku (PT Solusi Finansialku Indonesia) menawarkan konseling keuangan, aplikasi keuangan, dan edukasi. Bisnis fintech Indonesia ini telah mengumpulkan pendanaan awal sebesar US$3,3 juta per Agustus 2020.
3. Kredivo
Kredivo adalah contoh fintech di Indonesia dengan layanan pinjaman tanpa kartu kredit serta proses registrasi dan transfer uang yang cepat. Selain itu, Kredivo menyediakan akses mudah ke pinjaman tunai dengan APR terendah dibanding bisnis lain yang serupa.
4. GO-PAY
GO-JEK mengembangkan layanan keuangan bernama GO-PAY yang menawarkan layanan pembayaran non tunai guna mendukung berbagai layanan yang dilakukan di aplikasi GO-JEK.
Sebagian besar pengguna GO-JEK sekarang menggunakan layanan ini karena ada begitu banyak diskon dan hadiah yang tersedia yang dapat ditukar dengan poin.
5. OVO
Bisa dibilang OVO adalah saingan berat GO-PAY. Seperti halnya GO-PAY, OVO adalah dompet digital yang memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi non-tunai.
Salah satu bisnis fintech terbesar di Indonesia ini bekerja sama dengan banyak merchant dan bahkan telah bermitra dengan lebih dari 200.000 UKM yang tersebar di seluruh tanah air berkat promosi yang menarik klien.
6. TaniFund
TaniFund merupakan platform yang menawarkan solusi bagi peternak, petani, dan nelayan Indonesia untuk memperoleh pembiayaan dalam upaya mengembangkan usaha mereka.
Demikian penjelasan mengenai apa itu fintech dengan segala manfaat, jenis, dan contohnya. Apakah Anda sedang mencari tim untuk membangun bisnis fintech? Anda dapat merekrut karyawan terbaik melalui KitaLulus.
Mudah saja, cukup isi formulir untuk memposting iklan lowongan kerja secara gratis, lalu tunggu hingga iklan Anda ditayangkan. Yuk coba sekarang juga!