Hiring adalah salah satu proses yang dilakukan perusahaan dalam mencari sumber daya manusia (SDM). Proses ini mencakup serangkaian langkah untuk menilai pelamar kerja sebelum mereka diputuskan layak diterima di perusahaan tersebut.
Sebagai direktur badan usaha atau staf HRD, penting bagi Anda mengetahui prosedur dalam proses hiring. Seperti apa prosedurnya, mari simak pada ulasan berikut!
Apa Itu Hiring?
Hiring adalah tahapan dalam proses seleksi yang dilakukan perusahaan terhadap calon kandidat. HR harus melakukan serangkaian langkah, dimulai dengan memposting informasi lowongan kerja, meninjau data kandidat yang masuk, melakukan wawancara, dan diakhiri dengan onboarding pelamar.
Fungsi Hiring
Fungsi dari hiring adalah agar organisasi bisa mengetahui kemampuan dan level masing-masing kandidat (tingkat pemula, menengah, atau ahli). Oleh karena itu, HR tidak boleh memilih pelamar secara acak untuk mencegah kesalahan merekrut karyawan yang tidak kompeten.
Perbedaan Hiring dan Rekrutmen
Hiring dan rekrutmen adalah sama-sama proses menemukan sumber daya manusia (SDM) untuk mengisi jabatan di perusahaan. Artinya, secara umum hiring dan rekrutmen mengacu pada proses yang sama dalam memilih calon kandidat baru.
Namun, dari sudut pandang talent acquisition, rekrutmen dan hiring adalah dua prosedur yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai perbedaan hiring dan rekrutmen.
1. Jangka Waktunya
Berdasarkan jangka waktunya, hiring adalah aktivitas perekrutan jangka pendek yang bertujuan memenuhi permintaan tenaga kerja saat ini atau mengisi posisi terbuka di dalam perusahaan.
Oleh karena itu, hiring disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tersedia saat ini, misalnya manajer pemasaran, analis data, full-stack developer, dan sebagainya. Jadi kesimpulannya, tujuan utama hiring adalah mempekerjakan kandidat.
Di sisi lain, rekrutmen adalah strategi jangka panjang untuk membangun dan mempertahankan talent pool, sehingga perusahaan memiliki database berisi kumpulan kandidat berkualifikasi tinggi serta keahlian dan keterampilan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Tujuan rekrutmen bukan untuk mempekerjakan karyawan saat ini, melainkan lebih ke mengamankan ketersediaan kandidat yang paling berkualitas jauh-jauh hari sebelum ada kebutuhan perusahaan.
Baca juga: Talent Acquisition: Pengertian, Skill, & Perbedaannya dengan Recruitment
2. Metode Pendekatan
Perbedaan hiring dan rekrutmen berikutnya bisa dilihat dari metode pendekatannya. Di proses hiring, HRD bersifat reaktif saat merekrut.
Hiring dilakukan guna memenuhi permintaan perusahaan untuk posisi baru atau menggantikan jabatan karena karyawan mengundurkan diri. Ketika semua posisi sudah terisi, proses hiring berhenti.
Beda halnya pada proses rekrutmen, HRD memerlukan strategi pendekatan proaktif. Meskipun perusahaan saat ini tidak membutuhkan tenaga kerja baru, staf HRD atau head hunter terus memantau karyawan terbaik di dalam perusahaan dan mencari kandidat hebat (termasuk kandidat pasif) di luar perusahaan, melakukan pendekatan, menjalin komunikasi, menjaga hubungan dengan kandidat , dan masukkan profil mereka ke database kumpulan talent.
3. Fokus
Alur proses hiring diawali dengan mem-publish info lowongan pekerjaan, kemudian HR menerima sejumlah surat lamaran kerja dari pelamar, menyeleksi dokumen, tes keterampilan, interview, hingga offering. Dalam hal ini, kandidat lah yang akan berusaha meyakinkan HR agar diterima di perusahaan tersebut.
Sebaliknya, dalam proses rekrutmen justru HR yang berusaha meyakinkan kandidat agar mau menjadi bagian dari timnya. Perekrut perlu membangun reputasi perusahaan, memperkuat employer brand, dan menawarkan berbagai keuntungan kepada calon karyawan.
Baca juga: Cara Merekrut Karyawan yang Tepat dan Berkualitas
Tahapan Hiring
Ada lima langkah penting yang harus dilakukan oleh pemberi kerja dalam proses hiring, yaitu:
1. Analisis Kebutuhan SDM
Langkah pertama yang harus dilakukan HRD dalam proses hiring adalah menganalisis kebutuhan sumber daya manusianya. Posisi apa yang membutuhkan personel baru? Apakah ada jabatan yang membutuhkan pengganti?
Sebelum lanjut ke langkah selanjutnya, Anda harus memahami secara menyeluruh tentang persyaratan SDM perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan tidak boleh merekrut karyawan tanpa koordinasi yang jelas tentang kebutuhannya, karena hal ini akan mengurangi efektivitas kegiatan operasional.
2. Mengembangkan Informasi Ketenagakerjaan
Setelah memeriksa kebutuhan posisi dan jabatan, tahapan hiring selanjutnya adalah membuat dan menyebar informasi hiring atau lowongan pekerjaan. Tentunya, saat menyusun informasi lowongan kerja, sejumlah elemen harus disertakan.
Anda harus menyertakan kualifikasi yang diperlukan untuk mengisi posisi di perusahaan. Anda juga dapat memberikan deskripsi pekerjaan, sehingga pelamar mengetahui apa tugasnya nanti.
Buatlah deskripsi pekerjaan yang lengkap dan komprehensif. Tanpa deskripsi pekerjaan, Anda akan menerima banyak lamaran yang tidak sesuai dan nantinya menyulitkan dalam memilih kandidat. Mungkin saja Anda tidak menemukan orang yang tepat karena Anda lalai mencantumkan deskripsi pekerjaan dalam iklan lowongan kerja.
Baca juga: 30+ Contoh Iklan Lowongan Pekerjaan dan Cara Membuatnya!
3. Melakukan Screening
Setiap pelamar yang telah membaca informasi lowongan pekerjaan dan mengirimkan resume atau CV ke organisasi Anda akan menjalani prosedur screening. Prosedur ini memungkinkan Anda memperoleh informasi dengan cepat tentang latar belakang pelamar, pengalaman kerja, dan bakatnya.
4. Memberikan Ujian dan Wawancara
Pelamar yang CV nya lulus screening awal akan dihubungi untuk tes keterampilan dan wawancara. Fase ini menentukan apakah kandidat memiliki keterampilan atau bakat yang dibutuhkan perusahaan.
5. Menawarkan Pekerjaan
Di tahap terakhir, ketika kualifikasi pelamar sesuai dengan persyaratan perusahaan, Anda perlu menghubungi mereka dan menawarkan pekerjaan tersebut. Tahapan ini disebut dengan offering.
Anda akan memberi tahu calon karyawan tentang gaji yang mungkin akan dinegosiasikan. Anda juga akan memberikan gambaran singkat tentang budaya kerja perusahaan dan informasi lainnya yang harus disampaikan kepada calon karyawan.
Baca Juga: Mengenal Hiring Freeze dan Strategi Menghadapinya
Itulah penjelasan mengenai proses hiring, perbedaan dengan rekrutmen, dan tahapannya. Singkatnya, hiring adalah proses mencari kandidat untuk mengisi posisi dan jabatan yang dibutuhkan dalam jangka waktu pendek.
Dalam konteks ini, HRD dituntut lebih bijaksana saat memilih karyawan baru untuk perusahaan. Guna mempermudah proses hiring, Anda bisa memasang info lowongan kerja di KitaLulus.
Pasang loker di KitaLulus sangatlah mudah dan pastinya gratis. Selain itu, iklan Anda juga bisa menjangkau lebih dari 3 juta job seeker, sehingga Anda bisa mendapatkan kandidat pekerja dengan lebih cepat.
Anda bisa rekrut karyawan dengan kualifikasi yang beragam, mulai dari lulusan SMA/SMK, D3, S1, bahkan senior level. Cukup isi formulirnya, lalu Anda bisa duduk santai dan menunggu kandidat terbaik menghubungi Anda.