OKR adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Metode ini sangat populer digunakan oleh perusahaan teknologi dan startup.
OKR atau Objective Key Result pertama kali dikembangkan oleh Andy Grove pada tahun 1970 ketika dirinya menjadi CEO Intel.
Bahkan metode ini sudah diadopsi oleh Google yang membuat perusahaan teknologi satu ini berkembang dari yang awalnya hanya 40 karyawan hingga menjadi 1000 karyawan.
Selain Google, sudah banyak juga perusahaan teknologi dan startup yang menggunakan metode OKR, seperti Twitter, Amazon, LinkedIn, Airbnb, Spotify, Dropbox, Netflix. Bahkan metode mengukur keberhasilan ini juga digunakan oleh Walmart, The Guardian, dan ING Bank.
Pengertian OKR
OKR adalah suatu cara yang dibuat untuk tim dan individu yang di dalamnya terdapat kerangka kerja yang menetapkan sebuah tujuan, serta mengukur pencapaian tujuan tersebut melalui sejumlah hasil utama sebagai tolok ukur.
Mengutip dari Perdoo, pengertian objective key result adalah kerangka kerja untuk membantu perusahaan menerapkan dan menjalankan strategi dalam mencapai goals yang diharapkan.
OKR digunakan sebagai pengukur progres kinerja yang cukup fleksibel. OKR memungkinkan perusahaan membuat target yang cukup ambisius, namun dapat terukur dalam pelaksanaannya.
Metode ini fokus pada hasil, meningkatkan transparansi, penyelarasan strategi yang baik, dengan dua komponen objective yang memberitahu Anda apa yang harus dilakukan dan beberapa hasil utama (key result) yang harus dicapai.
Hal ini mencakup sejumlah aturan yang dapat membantu karyawan untuk melakukan skala prioritas, menyelaraskan, dan mengukur hasil dari upayanya.
Objective and key result membantu perusahaan mengatasi perbedaan yang sering dialami antara strategi dan proses eksekusi, dan beralih dari pendekatan berbasis output ke outcome saat bekerja.
Elemen Penting dalam OKR
Dalam metode ini, terdapat dua unsur yaitu objective dan key result yang perlu dipahami oleh perusahaan:
1. Objective
Objective bersifat kualitatif dan harus bersifat SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).
Biasanya tujuan ini dibuat singkat, menginspirasi, dan menarik. Tujuan juga harus dibuat cukup ambisius sehingga ketika gagal pun, pencapaian yang dihasilkan tetap substansial.
2. Key Result
Key result bersifat kuantitatif dan dibuat spesifik serta terukur. Tidak hanya itu, key result juga harus memiliki rentang waktu, realistis, dan yang terpenting dapat diukur.
Baca juga: Mengenal Pentingnya Target Pasar dan Cara Menentukannya
Perbedaan OKR dan KPI
Walau sama-sama menjadi alat pengukuran kinerja, namun antara KPI dan OKR terdapat perbedaan. Perbedaan KPI dan OKR adalah sebagai berikut.
Pertama, dalam KPI, metrik kinerja yang digunakan adalah untuk mengevaluasi keberhasilan suatu organisasi tertentu.
Sedangkan OKR menggambarkan tujuan tim dan perusahaan, serta sejauh apa tujuan telah tercapai yang biasanya memiliki jangka waktu selama 3 bulan hingga 1 tahun.
Kedua, KPI diterapkan untuk program, projek, produk, maupun bentuk lainnya. Sementara OKR mengandung tujuan yang lebih spesifik dan disertai langkah-langkah terukur untuk mencapai tujuan tersebut.
KPI bertujuan mengukur keberhasilan penjualan hingga pertumbuhan media sosial. Untuk OKR tidak hanya diberikan dalam tingkat perusahaan, tapi juga tim hingga perorangan.
Tujuan OKR bagi Perusahaan
Ada beberapa tujuan menetapkan OKR bagi perusahaan, salah satunya yaitu melakukan aktivitas bisnis untuk mencapai target tertentu dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Selain itu, tujuan lainnya dari OKR adalah sebagai berikut:
1. Penyesuain Lebih Cepat
Tujuan dengan rentang waktu yang lebih pendek memungkinkan penyesuaian yang lebih cepat dan adaptasi yang lebih baik untuk berubah, meningkatkan inovasi, dan mengurangi risiko.
2. Mempercepat Proses Penentuan Tujuan
Metode OKR yang lebih simple dan fleksibel membuat proses penentuan tujuan menjadi lebih cepat dan mudah. Hal ini akan mengurangi waktu dan sumber daya yang dihabiskan dalam menentukan tujuan.
3. Komunikasi yang Lebih Jelas
Karena objective key result adalah metode yang transparan dan sederhana, ini memungkinkan tim atau pegawai untuk memenuhi tujuan dan prioritas perusahaan serta bagaimana tiap individu dapat berkontribusi dalam mencapainya.
4. Meningkatkan Kerja Sama Tim
OKR bersifat menurun dan saling terkait antar tim. Hal ini dapat menyatukan perusahaan dan meningkatkan kerja sama antar tim.
5. Meningkatkan Fokus
Tujuan yang lebih singkat yang ditetapkan dalam OKR membuat karyawan bisa lebih fokus mencapai target tersebut.
Tim menerima arahan dengan jelas dan bebas dalam menentukan bagaimana mencapai objective key result. Ini membuat para pegawai lebih bertanggung jawab dengan tujuan mereka.
Baca juga: 6 Cara Membuat Start Up, Syarat, dan Niche yang Bisa Anda Coba
Formula OKR
John Doerr, yang pernah bekerja di Intel dan menjadi penasehat Google memperkenalkan formula OKR untuk menetapkan tujuan, yang disebut Formula Doerr.
“Saya akan ________(objective) diukur dengan ________(key results)”
Objective menjelaskan apa yang akan dicapai dan key result menjelaskan bagaimana mengukurnya.
Bentuk objective adalah penjelasan deskriptif tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan key result berisi metrik yang mengukur kemajuan dan menggambarkan sejauh mana tujuan tercapai.
Kemajuan key result diberi skor skala 0% hingga 100% sedangkan kemajuan objective merupakan rata-rata dari kemajuan key results.
Cara Membuat OKR
Berikut ini adalah cara membuat OKR yang bisa Anda pelajari.
1. Tetapkan Tujuan Objective
Cara membuat OKR yang pertama adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan haruslah mendeskripsikan hasil akhir, bukan aktivitas yang dilakukan. Selain itu, harus jelas juga kapan batas waktu dari tujuan tersebut.
Lalu, tujuan haruslah bisa diukur pencapaiannya. Idealnya, tujuan dalam OKR tidak disusun terlalu banyak. Sangat disarankan Anda hanya menetapkan tiga sampai empat tujuan dalam satu kuartal atau satu tahun.
Bila memang banyak yang ingin dicapai, Anda harus menyusun prioritas dari yang paling penting terlebih dulu.
2. Tentukan Key Result
Setelah menetapkan tujuan, buat juga key result-nya. Di dalam tahap ini pastikan Anda melibatkan seluruh tim.
Pastikan Anda menyesuaikan key result dengan tujuan yang sudah ditentukan. Key result harus dapat menjawab bagaimana tujuan hendak dicapai.
Supaya dapat terpantau, pastikan key result bisa diukur. Anda bisa menggunakan metode SMART, yaitu specific, measurable, actionable, relevant, dan time bound.
3. Buat Initiative
Initiative adalah cara atau hal yang perlu dilakukan untuk memenuhi tujuan yang dibuat dan mencapai key result. Karena itulah ini harus spesifik, agar aksi yang dilakukan dapat dipahami tanpa menyebabkan kebingungan.
Di dalam pembuatan initiative, gunakanlah kata-kata spesifik dan jelas, contohnya “meningkatkan, memperbaiki, dan lain sebagainya”.
Agar dapat berjalan lancar, ada baiknya initiative bersifat independen, tanpa bergantung pada hal atau orang lain.
Baca juga: Apa Itu Business Intelligence, Peran, Contoh, dan Aplikasinya
Kesalahan yang Harus Dihindari saat Menyusun OKR
Agar OKR dapat berjalan efektif, ada baiknya Anda menghindari beberapa kesalahan umum berikut ini.
1. Membuat Tujuan yang Tidak Dapat Diraih
Pastikan tujuan yang ingin dicapai adalah hal yang bisa diraih, jangan sampai terlalu ambisius sehingga menetapkan tujuan yang tidak realistis. Dengan menetapkan tujuan yang terlalu ambisius karyawan justru dapat merasakan demotivasi dalam bekerja.
Untuk menghindari kesalahan ini, ada baiknya Anda mengajak karyawan dalam menetapkan tujuan.
2. Tidak Melacak Perkembangan
OKR adalah salah satu metode yang terbilang sederhana karena memudahkan pemimpin dalam meninjau kemajuan. Bila pemimpin gagal meninjau progres, maka penyusunan OKR akan percuma saja. Agar hal ini tidak terjadi, cobalah untuk konsisten dalam mendiskusikan perkembangan dengan anggota tim yang terlibat.
3. Menggunakan Bahasa dan Ukuran yang Tidak Jelas
OKR perlu disusun dengan bahasa dan ukuran yang tepat. Dengan begini karyawan dapat dengan mudah menerjemahkan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, daripada menuliskan “meningkatkan engagement“, buatlah ukuran yang tepat seperti “meningkatkan engagement dalam persentase sekian dengan jangka waktu tertentu”.
4. Terlalu Banyak Tujuan Objektif
Menetapkan terlalu banyak tujuan akan membuat karyawan kurang fokus dan kewalahan sehingga pada akhirnya tidak ada tujuan yang tercapai. Maka dari itu, pastikan menyusun tujuan 3-4 saja dalam jangka waktu triwulan.
Bila ternyata tim Anda bisa secara konsisten memenuhi semua tujuan di setiap kuartal, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk meningkatkan tujuannya.
5. Alokasi Sumber Daya yang Tidak Tepat
Jangan sampai Anda tidak menyediakan sumber daya yang tepat. Untuk menghindari hal ini coba tanyakan pada diri sendiri apakah Anda dapat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan atau tidak.
Baca juga: Company Profile Adalah: 10 Contoh, Isi, & Cara Membuatnya
Contoh OKR
Dalam OKR, Anda membutuhkan objective and key result yang dibuat dari unsur pimpinan ke staff. Berikut ini contoh OKR perusahaan.
- Objective perusahaan: Menjadikan perusahaan berskala global
- Key result:
- Mendapatkan penjualan sebanyak 100 miliar per tahun
- Mendapatkan kerjasama dengan 1.000 klien baru dalam setahun
- Membuka 5 cabang baru di luar negeri dalam setahun
- Mengurangi kesalahan produksi sebesar 50%
Lalu dari poin-poin key result diturunkan menjadi objective bagi tiap-tiap divisi yang akan dicapai dengan key result tertentu. Berikut contoh OKR marketing:
- Objective divisi marketing: mendapatkan kerjasama dengan 500 klien baru dalam setahun
- Key result:
- Menghubungi 100 calon klien tiap minggunya
- Melakukan pitching dengan calon klien sebanyak 50 dalam tiap minggu
Begitu seterusnya, OKR dibuat hingga pada level personal. Target OKR membuat perkembangan perusahaan hingga personal lebih baik.
OKR juga dapat digunakan divisi HR dalam merekrut karyawan. Dibantu dengan KitaLulus, HR bisa dengan cepat mendapatkan karyawan potensial sesuai kebutuhan perusahaan. Mari daftarkan perusahaan Anda sekarang untuk cari karyawan berkualitas di KitaLulus!