Pasar modern– Seiring dengan berkembangnya zaman, semuanya pun ikut berubah. Mulai dari perilaku pelanggan, teknologi canggih, hingga bentuk pasar. Ya, saat ini ada yang namanya pasar modern yang memberikan kualitas terbaik untuk setiap produknya.
Umumnya, produk yang dijual di pasar modern sama dengan apa yang dijual di pasar tradisional. Namun, bedanya dari segi harga dan kualitas produk. Mari kita simak lebih lanjut terkait ciri pasar modern, keunggulan dan kekurangannya, hingga perbedaannya dengan pasar tradisional di bawah ini.
BACA JUGA: Riset Pasar: Pengertian, Jenis, Tahapan, dan Cara Melakukannya Secara Online
Pengertian Pasar Modern
Tanpa disadari, pasar bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu pasar modern dan pasar tradisional. Perkembangan zaman menuntut semuanya ikut berubah mengikuti tren, teknologi, hingga kebiasaan baru.
Umumnya, orang-orang akan menganggap pasar modern adalah seperti supermarket, mall, atau sejenisnya. Pengertian dasar ini memang tidak salah. Sebab lokasi pasarnya memang berada di tempat seperti itu.
Jika diartikan secara harfiah, pasar modern adalah jenis pasar yang menjual berbagai macam produk tanpa adanya kegiatan tawar menawar. Hal ini juga menjadi perbedaan pasar modern dan pasar tradisional yang paling dasar.
Produk yang dijual pun beragam. Mulai dari kebutuhan pokok, kebutuhan rumah tangga, makanan ringan, minuman kemasan, hingga perlengkapan lainnya yang dibutuhkan pelanggan.
Selain itu, pasar modern menerapkan sistem belanja self service. Artinya, pelanggan mengambil barang yang mereka inginkan lalu membayarnya di kasir. Jenis pasar ini hadir dengan cara kerja dan peraturannya sendiri.
Ciri Pasar Modern
Jika dilihat secara langsung, sebenarnya sangat mudah untuk mengetahui perbedaan pasar modern dan pasar tradisional. Ciri-cirinya sudah terlihat dengan jelas saat kita melihatnya.
Beberapa ciri pasar modern adalah sebagai berikut:
- Harga yang ditetapkan sudah disesuaikan dengan kualitas produk sehingga tidak ada proses tawar menawar.
- Pemberian barcode untuk setiap produk.
- Produk yang dijual bermacam-macam dengan kualitas terbaik.
- Berada pada suatu bangunan tertentu seperti di dalam mall atau berdiri sendiri, dan menggunakan sistem belanja self service.
- Kondisi di dalam pasar rapi, nyaman, bersih, dilengkapi dengan AC, dan fasilitas lainnya yang bisa membuat pelanggan merasa betah.
- Pembayaran produk dilakukan di kasir.
- Pada waktu-waktu tertentu ada promosi event diskon.
- Pasar modern mencerminkan industrialisasi jasa.
- Sistem pengelolaan produk lebih terpusat.
- Adanya pramuniaga yang siap membantu pelanggan.
- Pelayanan yang diberikan bisa memuaskan pelanggan.
Perbedaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional
Pasar tradisional dan pasar modern adalah dua jenis pasar yang keberadaannya tak terpisahkan di masyarakat. Meski zaman sudah berkembang, tidak semua orang serta merta memilih pasar modern sebagai pilihan saat ingin membeli produk.
Selengkapnya tentang perbedaan pasar modern dan pasar tradisional adalah sebagai berikut:
1. Profil Penjual
Perbedaan yang pertama adalah profit penjual. Para pemilik lapak di pasar tradisional adalah mereka yang digolongkan sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Sedangkan di pasar modern, penjual hanyalah sebagai wakil atau agen dari beberapa merek produk ternama.
2. Fasilitas
Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional yang kedua adalah fasilitas yang diberikan. Berbeda dengan pasar tradisional yang mengedepankan aspek fungsional, pasar modern lebih mengutamakan kenyamanan pengunjung.
Hal ini bisa dilihat dari fasilitas yang tersedia. Umumnya, di pasar tradisional, pelanggan akan terus berjalan berkeliling lapak penjual mencari produk yang diinginkan. Bahkan produk yang dijual pun ditata seadanya.
Sedangkan di pasar modern, ada beberapa yang menyediakan bangku, AC, hingga trolley untuk meletakkan produk yang akan dibeli. Produk yang dijual pun tertata dengan rapi.
3. Kualitas Produk
Kualitas produk makanan di pasar modern cenderung lebih segar dan bisa tahan dalam waktu lama. Hal ini karena semua produk makanan disimpan di tempat pendingin. Selain itu, produk yang dijual pun lebih banyak produk kemasan dibandingkan produk mentah.
Berbeda dengan pasar tradisional yang mengutamakan stok produk makanan yang paling baru. Sebab yang dijual di sini adalah bahan makan mentah seperti daging, sayuran, telur, buah-buahan, dan lain-lain. Maka dari itu, umumnya pedagang di pasar tradisional tidak menyetok produk makanan dalam jumlah banyak.
4. Harga Jual
Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional lainnya adalah dari harga jual. Pada dasarnya, perbedaan ini juga bisa didasari atas fasilitas dan kualitas produk yang diberikan. Pasar modern memiliki fasilitas yang bikin pelanggan nyaman dan betah.
Sehingga harga jualnya cenderung lebih mahal dibandingkan harga jual di pasar tradisional. Selain itu, harga yang sudah tertera di label tidak bisa ditawar. Sedangkan di pasar tradisional masih bisa melakukan penawaran harga.
5. Cara Transaksi
Sistem transaksi di pasar modern adalah pelanggan melakukan pembayaran langsung di kasir. Beberapa gerai terkadang mengadakan event potongan harga dalam beberapa hari saja.
Sementara itu, di pasar tradisional, jika pelanggan merasa puas dengan harga jual, maka pembayaran langsung diserahkan kepada penjualnya.
6. Metode Pembayaran
Perbedaan yang bisa dilihat selanjutnya adalah metode pembayaran yang digunakan. Di pasar modern, metode pembayaran bisa dilakukan dengan debit, kredit, dan/atau tunai. Sistem pembayarannya pun secara elektronik dan digital.
Di pasar tradisional masih menggunakan uang tunai sebagai metode pembayarannya. Namun, untuk beberapa pasar tradisional yang sudah direvitalisasi oleh pemerintah, ada pembayaran secara elektronik dan digital.
7. Jam Buka
Satu lagi perbedaan mendasar dari kedua jenis pasar ini adalah jam buka atau jam operasional. Umumnya, jam buka pasar modern terbatas. Bisa dimulai dari pukul 09.00 atau 10.00, lalu tutup pada pukul 21.00 atau 22.00. Tergantung kebijakan dari manajemen setempat.
Sedangkan untuk pasar tradisional memiliki jam buka yang cenderung fleksibel. Hal ini karena para penjual mengikuti kebutuhan pelanggan di daerah sekitar. Namun biasanya, dari mulai jam 03.00 dini hari sudah mulai beroperasi hingga sore hari pukul 17.00.
BACA JUGA: Mengenal Pentingnya Target Pasar yang Tepat dan Cara Menentukannya
Contoh Pasar Modern
Dari perbedaan di atas, tentu Anda sudah mendapatkan bayangan terkait contoh pasar modern, bukan? Jenis pasar yang satu ini kini semakin populer. Baik secara offline atau online.
Berikut beberapa contoh pasar modern yang ada di sekitar kita:
- Supermarket
- Hypermarket
- Minimarket
- Toserba
- Toko grosir
Apakah di daerah Anda ada salah satu contoh pasar modern di atas?
Keunggulan dan Kekurangan Pasar Modern
Jika dilihat dari beberapa perbedaan di atas, bisa dilihat bahwa pasar modern memiliki banyak keunggulan dibandingkan pasar tradisional. Tapi bukan berarti tidak ada kekurangan dalam jenis pasar yang membuat pelanggan nyaman ini.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari pasar modern yang harus Anda tahu:
1. Keunggulan Pasar Modern
a. Produk yang Dijual Terjamin Kualitasnya
Tahukah Anda bahwa, setiap produk yang dijual di pasar modern sudah terjamin kualitasnya? Hal ini karena setiap produk yang akan dijual harus melalui standar kualitas tertentu. Sehingga pelanggan bisa mendapatkan produk terbaik.
b. Kondisi Pasar yang Bersih dan Nyaman
Keunggulan pasar modern selanjutnya adalah kondisi pasar yang bersih dan nyaman sehingga membuat pelanggan betah. Ditambah dengan adanya AC dan trolley untuk meletakkan produk yang dibeli, hal ini sangat memudahkan pelanggan
c. Membuka Lapangan Kerja
Membuka lapangan kerja juga merupakan salah satu keunggulan pasar modern. Sebab, untuk melayani pelanggan dibutuhkan banyak tenaga kerja atau pramuniaga. Tidak hanya melayani pelanggan, setiap pramuniaga memiliki tugasnya masing-masing untuk mengelola produk yang dijual.
d. Meningkatkan PDB
Satu lagi keunggulan pasar modern adalah dapat meningkatkan PDB atau produk domestic bruto yang merupakan nilai total dari jumlah produksi produk dan/atau jasa pada suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Hadirnya pasar modern membuat pendapatan negara juga bertambah.
2. Kekurangan Pasar Modern
a. Peralihan Pasar
Kekurangan pasar modern yang pertama adalah peralihan pasar. Artinya, pelanggan lebih suka berbelanja di pasar modern karena semua fasilitas dan kualitas produk yang tersedia. Secara tidak langsung hal ini mengurangi pelanggan di pasar tradisional.
b. Adanya Kesenjangan Ekonomi
Berkurangnya pelanggan di pasar tradisional artinya berkurang juga pendapatan para penjual di sana. Hal ini tentu saja bisa menimbulkan adanya kesenjangan ekonomi. Terutama bagi mereka yang dari golongan ekonomi menengah ke bawah.
c. Eksploitasi Pemasok
Eksploitasi pemasok bisa terjadi ketika pada satu daerah tertentu hanya ada beberapa pasar modern yang berdiri. Persaingan pemasok ini bisa menyebabkan eksploitasi dengan tujuan agar produk dari pemasok tersebut berhasil menguasai pasar.
d. Pengurangan Devisa Negara
Satu lagi kekurangan pasar modern adalah terjadinya pengurangan devisa negara. Hal ini terjadi karena adanya pasar asing yang ikut masuk ke pasar Indonesia. Meningkatnya aktivitas impor bisa menurunkan devisa negara jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Demikianlah penjelasan terkait pasar modern, ciri, contoh, serta perbedaan pasar modern dan pasar tradisional. Jadi, mana yang Anda lebih sukai? Berbelanja di pasar modern atau tradisional? Apapun jawabannya, tetap dukung produk lokal ya!
Apabila Anda membutuhkan karyawan di perusahaan, maka Anda bisa menaruh informasi lokernya di KitaLulus. Saat ini, KitaLulus sudah beroperasi di di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.
Segera daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di KitaLulus secara gratis. Dapatkan karyawan terbaik dan berpotensi dan terbaik di bidangnya dengan #LebihMudah bersama KitaLulus!