PDCA adalah– PDCA adalah singkatan dari Plan – Do – Check – Act, yang merupakan salah satu cara manajemen perusahaan untuk melengkapi satu sama lain. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkelanjutan.
Siklus PDCA adalah cara manajemen menyelesaikan masalah dengan empat langkah secara berulang. Metode ini umumnya digunakan untuk untuk mengendalikan kualitas perusahaan.
Pelajari lebih lanjut terkait apa itu PDCA, siklus, manfaat, serta kekurangan dan kelebihan PDCA di bawah ini.
BACA JUGA: Memahami Era VUCA, Penerapan, dan Langkah Menghadapinya dalam Bisnis
Apa itu PDCA?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, PDCA adalah singkatan dari Plan, Do, Check, Act. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka artinya adalah perencanaan, pengerjaan, pengecekan, dan tindak lanjut.
PDCA adalah salah satu dari sekian istilah dalam dunia bisnis yang sudah dikenal luas dan banyak dipraktekkan, khususnya di bidang manajemen. Siklus PDCA dilakukan secara berulang dan merupakan hal penting yang harus diterapkan dalam bisnis Anda.
Siklus PDCA pertama kali dikembangkan oleh seorang fisikawan asal Amerika Serikat, Walter A. Shewhart pada tahun 1920. Kemudian metode ini dikembangkan lagi oleh Dr. William Edwards Deming, yang bertujuan sebagai proses perbaikan perusahaan atau individu.
Siklus PDCA punya peran penting dalam kegiatan bisnis Anda. Terutama untuk membuat operasional perusahaan Anda menjadi lebih efisien, mengurangi biaya, meningkatkan keuntungan, dan juga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Siklus PDCA
Seperti singkatannya, siklus PDCA terdiri dari plan (perencanaan), do (pelaksanaan), check (pengecekan), dan act (tindak lanjut). Penjelasan lebih lengkap tentang siklus PDCA adalah sebagai berikut:
1. Plan
Komponen pertama dalam PDCA adalah plan atau perencanaan. Plan merupakan tahapan perencanaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dengan teknik 5W (What, Who, When, Why, Where) yang kemudian dilengkapi dengan teknik root cause analysis.
2. Do
Komponen kedua dalam PDCA adalah do atau pengerjaan. Dalam siklus PDCA, do bisa dimulai dengan mengerjakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya pada tahap pertama. Anda bisa memulai mengerjakan hal kecil terlebih dulu untuk mengukur dan melihat hasilnya.
Selama menjalankan proses ini, akan ada banyak masalah yang mungkin saja terjadi ketika Anda mengerjakan rencana yang sudah disusun. Maka dari itu, lebih baik untuk mengerjakan hal atau rencana kecil terlebih dulu. Jika hasilnya memuaskan, baru Anda bisa mencoba yang besar.
3. Check
Komponen ketiga dalam PDCA adalah check atau pengecekan. Artinya, Anda harus melakukan pengecekan secara intensif pada proses pengerjaan rencana. Pastikan tidak ada kesalahan kedua agar rencana bisa berjalan dengan lancar.
Pada siklus PDCA check, Anda juga bisa mengevaluasi pengerjaan rencana di tahap do. Sehingga nantinya Anda bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi. Maka dari itu, tahapan check harus dilakukan dengan serius dan teliti.
4. Act
Komponen keempat dan terakhir dalam PDCA adalah act atau tindak lanjut. Dalam tahap terakhir ini, semua proses pada tahap plan, do, dan check harus sudah dievaluasi dan identifikasi masalah dalam pengerjaan rencana yang sudah ada.
Meskipun act adalah tahap terakhir dalam siklus PDCA, keempat komponen ini saling berkaitan dan seluruh tahapannya akan terus berulang.
Jika semua siklus PDCA bisa dilakukan dengan baik dan berhasil, maka hasilnya bisa digunakan sebagai sebuah standar baru dalam perusahaan.
Tidak hanya itu, Anda juga harus memastikan adanya perbaikan atau evaluasi yang dilakukan pada setiap tahapan. Perbaikan ini harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis Anda.
BACA JUGA: Pengertian People Management, Tujuan, dan Skill yang Wajib Dimiliki
Manfaat PDCA Bagi Perusahaan
Tidak hanya sekedar menjadi standar baru perusahaan, ada banyak manfaat PDCA yang bisa Anda rasakan untuk kelangsungan kegiatan operasional bisnis, diantaranya:
1. Bisa Digunakan Pada Hampir Semua Jenis Bisnis
Hal pertama yang menjadi manfaat PDCA adalah bisa digunakan pada hampir semua jenis bisnis. Mulai dari manajemen proyek, manajemen perubahan, pengembangan produk, bahkan hingga manajemen sumber daya manusia di perusahaan Anda.
Pada dasarnya, siklus PDCA bisa dengan mudah diterapkan di berbagai jenis sektor perusahaan. Anda hanya perlu menyesuaikan implementasinya dengan kebutuhan perusahaan.
2. Menciptakan Perubahan dan Meningkatkan Produktivitas
Tidak hanya bisa digunakan pada hampir semua bisnis, manfaat PDCA selanjutnya adalah bisa membantu menciptakan perubahan baru dan juga meningkatkan produktivitas perusahaan.
Karena dalam pengerjaan siklus PDCA diharuskan adanya evaluasi, maka hal ini juga bisa membantu Anda dalam meminimalisir kesalahan dan juga mengurangi biaya pengeluaran yang tidak diperlukan.
3. Mendeteksi Resiko Sedini Mungkin
Satu lagi manfaat PDCA adalah bisa mendeteksi resiko sedini mungkin. Siklus PDCA memungkinkan Anda untuk mendeteksi adanya hambatan, resiko, dan juga kegagalan yang bisa terjadi sedini mungkin. Sehingga Anda bisa lebih cepat dalam menanggapi risiko tersebut dengan lebih baik.
Kelebihan dan Kekurangan PDCA
Dibalik manfaat PDCA yang bisa membantu manajemen perusahaan Anda, ada kelebihan dan kekurangan PDCA yang harus dipahami dan dipertimbangkan sebelum menggunakan siklus PDCA sebagai jawaban atas masalah di perusahaan.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan PDCA yang perlu Anda ketahui:
Kelebihan PDCA
1. Berkesinambungan
Kelebihan PDCA yang pertama adalah berkesinambungan. Hal ini memungkinkan adanya perbaikan pada setiap siklus PDCA. Jika dijalankan dengan tepat dan konsisten, Anda bisa melakukan setiap kegiatan dengan tepat dan juga sekaligus memantau perkembangannya.
2. Sederhana dan Mudah Dipahami
Alur siklus PDCA sangat sederhana dan mudah dipahami. Hal inilah yang menjadi salah satu kelebihan PDCA. Tidak hanya itu, manajemen perusahaan juga mudah dalam mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat dalam kegiatan operasional perusahaan.
3. Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan
Hal ketiga yang menjadi manfaat PDCA adalah perkembangan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan setiap siklus PDCA melalui tahapan yang sama secara terus menerus. Sehingga setiap ada kesalahan selalu bisa diperbaiki dengan mudah dan cepat.
Kekurangan PDCA
1. Statis
Hal pertama yang menjadi kekurangan PDCA adalah bersifat statis. Sebab siklus PDCA hanya berputar pada empat komponen penting plan, do, check, dan act. Sehingga Anda tidak bisa menggunakannya pada proyek yang dikerjakan secara paralel.
2. Berurutan
Kekurangan PDCA selanjutnya adalah proses yang berurutan. Setiap proses pada siklus PDCA harus dilakukan secara berurutan. Jika tidak, maka pengerjaan metode ini hanya akan membuang waktu saja.
3. Implementasi yang Tidak Sesuai
Pada praktiknya, banyak yang melewati salah satu siklus PDCA. Hal ini bisa membuat Anda melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya atau mungkin lebih. Bahkan buruknya adalah tidak ada hasil yang didapatkan sama sekali.
Kekurangan PDCA inilah yang mengharuskan setiap orang yang terlibat harus memahami dan mengerti dengan jelas. Sebab, jika ada yang tidak mengerti dan mengacaukan siklus, bisa memberikan dampak buruk bagi proyek yang sedang dikerjakan.
Demikianlah penjelasan terkait apa itu PDCA, siklus, dan manfaatnya bagi bisnis. Apabila perusahaan Anda membutuhkan karyawan yang berpotensi dan berkualitas dalam waktu cepat, Anda bisa menaruh informasinya di KitaLulus.
Daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus secara gratis dan dapatkan kandidat tim berkualitas dengan #LebihMudah sekarang juga!