Pelecehan seksual di kantor— Pelecehan seksual di kantor masih menjadi salah satu perbuatan yang kerap terjadi. Tidak hanya secara fisik, tapi juga bisa secara verbal. Bahkan pelakunya bisa jadi orang yang tidak disangka-sangka.
Pelecehan seksual di kantor berbeda dengan pelecehan seksual pada umumnya. Hal ini dikarenakan tindakan tidak terpuji itu dilakukan di kantor, tempat dimana orang mencari nafkah.
Mirisnya, pelecehan seksual di kantor seringkali dijadikan sebagai ‘kekuasaan’ si pelaku untuk dapat mengintimidasi korban. Maka dari itu, Anda harus mengetahui cara menangani pelecehan seksual di kantor agar tidak berlarut-larut.
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini terkait pelecehan seksual di kantor.
Apa yang Dimaksud dengan Pelecehan Seksual di Kantor?
Tindakan tidak terpuji ini bisa terjadi dimana saja, pada siapa saja, dan kapan saja. Bahkan beberapa kali kerap terjadi pelecehan seksual di kantor. Hal ini bisa terjadi di tempat kerja manapun.
Tindakan pelecehan di kantor sering kali menggunakan pendekatan seksual secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, atasan yang memaksa bawahannya untuk melakukan tindakan asusila.
Tidak hanya itu, sering kali tindakan pelecehan seksual di kantor juga disertai dengan ancaman dan intimidasi. Lalu apa yang terjadi? Karyawan yang menjadi korban akan tidak efektif dalam menyelesaikan pekerjaannya, merasa tidak nyaman untuk masuk kerja, hingga trauma berkepanjangan.
Ada banyak contoh tindakan pelecehan seksual di kantor. Seperti berkomentar atau membuat lelucon bernada seksual, menunjukkan atau menyebarkan foto atau video pornografi, memegang atau bersikap intim tanpa izin, hingga hal-hal yang melanggar hak asasi.
Mirisnya, kebanyakan korban dari tindakan pelecehan seksual di kantor adalah wanita. Di Indonesia, hukum terkait tindakan pelecehan seksual diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab XIV tentang Kejahatan Asusila Pasal 281 sampai Pasal 303 menyebutkan bahwa pelaku pelecehan seksual akan mendapatkan hukuman maksimal 9 (sembilan) tahun penjara.
Baca juga: Masalah Umum HRD yang Sering Dijumpai dan Solusi Mngatasinya
Jenis Tindakan Pelecehan Seksual di Kantor
Tindakan pelecehan seksual di kantor merupakan segala bentuk yang berkaitan dengan perilaku menyimpang seksual dan melanggar hukum yang dilakukan di tempat kerja, lingkungan kerja, atau budaya tempat kerja itu sendiri.
Sebelum Anda mengetahui cara menangani pelecehan seksual di kantor, ketahui dulu jenis tindakan pelecehan seksual di kantor. Berikut beberapa jenis tindakan yang perlu Anda waspadai:
1. Pelecehan Seksual oleh Sesama Rekan Kerja
Tindakan pelecehan seksual di kantor juga bisa terjadi atau dilakukan oleh sesama rekan kerja. Beberapa jenis tindakan yang termasuk ke dalam jenis ini adalah:
- Menyentuh bagian tubuh tanpa izin
- Mengumbar lelucon yang bernada seksual dan menyinggung perasaan
- Diskriminasi gender
- Kekerasan seksual secara verbal
- Mengirimkan email, pesan, video, atau foto yang berbau pornografi
- Bahasa tubuh yang menunjukkan perilaku tidak sopan dan tidak pantas
Semua jenis tindakan tersebut bisa membuat korban merasa tidak nyaman, terancam, bahkan ketakutan. Dampaknya akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut.
2. Pelecehan Seksual Secara Fisik
Tindakan pelecehan seksual di kantor yang paling umum terjadi adalah secara fisik. Hal ini bisa membuat korban merasa tidak nyaman untuk berada di lingkungan kerjanya, bahkan bisa membuat karyawan tersebut tidak ingin masuk kerja.
Apa saja jenis pelecehan seksual secara fisik yang mungkin bisa Anda dapatkan di kantor?
- Menyentuh area private tanpa izin dan persetujuan
- Menatap hingga membuat seseorang merasa tidak nyaman
- Memberikan isyarat cabul
- Menguntit
- Melakukan kekerasan seksual
- Pemerkosaan
3. Pelecehan Seksual Secara Verbal
Memang, sebagian besar tindakan pelecehan seksual di kantor dilakukan secara fisik. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan secara verbal atau dari kata-kata. Bahkan banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual.
Beberapa jenis pelecehan seksual secara verbal yang perlu Anda waspadai misalnya:
- Bersiul atau catcalling
- Menirukan suara seperti orang yang sedang berhubungan seksual
- Mengeluarkan komentar berbau seksual
- Menggunakan bahasa cabul dan menyinggung saat berbicara
- Bertanya seputar kehidupan seks seseorang
- Memaksa seseorang untuk berkencan
- Memuji dengan kata-kata yang tidak pantas
- Mengajak untuk melakukan tindakan seksual
4. Diskriminasi Gender
Diskriminasi gender bisa menjadi tindakan pelecehan seksual di kantor yang bisa Anda temukan. Ialah ketika atasan, rekan kerja, atau pihak lain yang memperlakukan seorang karyawan berbeda karena gender.
Diskriminasi gender termasuk tindakan pelecehan seksual di kantor karena melibatkan jenis kelamin korban, orientasi seksual, hingga identitas gender. Apakah di perusahaan Anda masih ditemukan hal seperti ini?
Contoh dari tindakan pelecehan seksual di kantor dari diskriminasi gender adalah ketika atasan menolak untuk mempromosikan karyawannya berdasarkan jenis kelamin. Padahal kinerja karyawan tersebut tidak buruk.
5. Permintaan Seksual
Satu lagi yang termasuk dalam jenis tindakan pelecehan seksual di kantor, yaitu permintaan seksual. Seperti mengajak, meminta, dan memaksa karyawan untuk melakukan tindakan atau hubungan seksual.
Mirisnya lagi, dari beberapa kasus yang kerap terjadi, korban pelecehan seksual di kantor tidak memiliki bukti dan pelaku tidak mengakui perbuatan asusila tersebut. Sehingga sering kali kasus ini tidak bisa diusut ke pihak berwajib karena kurang bukti.
Bahkan pelaku memanfaatkan situasi ini untuk mengancam dan mengintimidasi korban pelecehan seksual di kantor.
BACA JUGA: Apa Itu Employee Relation? Ini Pengertian, Fungsi, & Cara Meningkatkannya
Cara Menangani Pelecehan Seksual di Kantor
Jika Anda mengalami atau melihat adanya tindakan pelecehan seksual di kantor, Anda harus tahu atau mempersiapkan cara menangani pelecehan seksual di kantor. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah tindakan asusila ini berlarut-larut.
Beberapa cara menangani pelecehan seksual di kantor yang bisa Anda coba adalah sebagai berikut:
1. Tunjukkan Rasa Keberatan
Sebagai korban pelecehan seksual di kantor, menyuarakan atau bercerita mengenai apa yang dirasakan memang sulit. Namun agar tidak berlarut-larut, Anda harus menunjukkan rasa keberatan sebagai cara menangani pelecehan seksual di kantor.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mereka (pelaku) mengetahui bahwa Anda tidak suka diperlakukan seperti itu. Dan apa yang mereka (pelaku) lakukan sudah merupakan tindakan pelecehan seksual di kantor.
2. Bicarakan Kepada Orang Lain
Jika Anda masih merasa ketakutan, Anda bisa membicarakan kepada orang terdekat di kantor sebagai cara menangani pelecehan seksual di kantor. Dengan membicarakan kepada orang terdekat, bisa membuat Anda merasa tidak sendirian menyimpan semuanya.
Bahkan Anda juga bisa mendapatkan saran hingga dukungan dari orang tersebut. Namun hal yang harus Anda perhatikan adalah hanya menceritakan pelecehan seksual di kantor dengan orang yang benar-benar dipercaya dan mendukung Anda.
3. Laporkan Pelecehan yang Anda Alami
Cara menangani pelecehan seksual di kantor selanjutnya adalah dengan melaporkan pelecehan yang Anda alami. Anda bisa mulai mengumpulkan bukti terkait nama pelaku, bukti seperti chat, rekaman suara, atau hal-hal lainnya.
Kemudian laporkan kepada pihak berwenang di perusahaan atau pihak berwajib. Cara menangani pelecehan seksual ini bisa membuat pelaku mendapat ganjarannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Kerap kali korban pelecehan seksual di kantor menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Sebisa mungkin usahakan untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Mengapa? Sebab dengan Anda menyalahkan diri sendiri hanya akan memperburuk keadaan.
Anda bisa menjadi depresi dan bisa saja berujung pada hal-hal yang tidak menyenangkan. Satu-satunya pihak yang harus disalahkan adalah pelaku. Maka dari itu, jangan menyalahkan diri sendiri termasuk cara menangani pelecehan seksual di kantor.
5. Mengamankan Diri
Cara menangani pelecehan seksual di kantor lainnya adalah dengan mengamankan diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan ketika Anda atau rekan kerja lainnya mengalami ancaman akibat kekerasan seksual yang dilakukan oleh pelaku.
Hal yang bisa Anda lakukan sebagai cara menangani pelecehan seksual di kantor adalah dengan meminta bantuan petugas keamanan atau menghubungi nomor darurat 110 (Kepolisian). Kemudian sebisa mungkin pergi jauh dari lokasi Anda berada.
6. Cari Bantuan Medis
Bantuan medis merupakan salah satu cara menangani pelecehan seksual di kantor. Baik korbannya terluka atau tidak. Sebab, selain cedera fisik, korban pelecehan seksual bisa saja mengalami trauma mental yang harus mendapatkan perhatian penuh.
Lalu apa yang terjadi jika Anda yang menyaksikan tindakan pelecehan seksual di kantor? Jika Anda tidak berani untuk menghentikan perbuatan pelaku, Anda bisa memanggil orang lain atau petugas keamanan untuk menghentikan tindakan asusila tersebut.
Kemudian dekati korban dan tanya kondisinya. Sampaikan bahwa Anda siap untuk mendengarkan segalanya tanpa menghakimi. Sebisa mungkin berikan korban dukungan dengan bersikap empati dan menunjukkan rasa percaya Anda kepadanya.
Hal yang perlu Anda perhatikan adalah, jangan pernah melaporkan tindakan pelecehan seksual di kantor tanpa izin dari korban. Sebab, korban juga berhak untuk mengambil keputusan penting tersebut secara mandiri.
Demikianlah penjelasan terkait pelecehan seksual di kantor, jenis tindakan, dan cara menanganinya. Jika ada tindakan seperti itu di perusahaan Anda, sebaiknya Anda jangan abai. Jika tidak, maka pelaku bisa bertindak seenaknya dengan leluasa.
Apakah perusahaan Anda sedang membutuhkan seorang karyawan untuk mengisi posisi kosong? Sudahkah Anda menaruh informasi lowongan tersebut di KitaLulus? Jika belum, yuk daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di KitaLulus dan temukan kandidat karyawan terbaik Anda!