Di mana pun Anda bekerja, profesional adalah sikap yang harus Anda miliki. Sikap profesional ini dapat diwujudkan oleh siapapun, mulai dari menjadi karyawan yang berpendidikan dan berdedikasi, pemimpin yang cerdas, hingga orang yang jujur di lini pekerjaan apapun.
Untuk menjadi seorang profesional, Anda harus memahami etika profesi. Apa itu? Simak ulasan berikut.
Definisi Profesional
Dalam KBBI, profesional adalah sesuatu yang memerlukan kepandaian khusus dalam melakukan pekerjaan yang mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Istilah ini berkaitan dengan profesi.
Seseorang dikatakan profesional adalah jika orang tersebut menjalankan profesinya dengan benar dan melakukannya sesuai etika serta sikap-sikap profesional. Sementara itu, kemampuan untuk berperilaku secara profesional disebut dengan profesionalisme.
Etika Profesional
Perlu diketahui bahwa dalam dunia kerja, menunjukkan keahlian dan pengetahuan saja tidaklah cukup. Ada juga etika profesional atau kode etik yang mencakup prinsip perilaku bagi para profesional yang harus dijaga.
Bagaimana kita bertutur kata dan bertindak adalah contoh perwujudan etika profesi. Adapun jenis kode etik profesional ini bermacam-macam, tergantung bidang pekerjaan yang Anda tekuni.
Hadirnya kode etik profesional sebenarnya bertujuan agar kemampuan yang dimiliki karyawan tidak disalahgunakan untuk merugikan orang lain. Maka dari itu, kode etik penting diterapkan di setiap profesi guna menghindarkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Contoh Etika Bisnis, Tujuan, dan Penerapannya di Perusahaan
Ciri-ciri Profesional
Biasanya, profesionalisme seseorang diperkuat oleh ciri-ciri sikap dan kepribadiannya sebagai berikut:
1. Tepat Waktu
Salah satu ciri profesional adalah datang tepat waktu. Saat memasuki dunia kerja, kita juga dianjurkan untuk selalu teratur agar dapat memahami tugas, prioritas, dan tenggat waktu yang ada.
Dengan mengetahui prioritas dan tujuan pekerjaan, kita akan menjadi individu yang kompeten dan selalu tahu kapan harus memenuhi deadline.
2. Memiliki Akuntabilitas dan Moralitas
Seseorang yang profesional dalam bekerja memiliki karakter keteladanan yang menjadi panutan bagi bawahan dan rekan kerja. Seorang karyawan profesional selalu tampil di level tertinggi karena dia mengerti bahwa dia harus menjadi panutan bagi orang lain untuk terus menunjukkan kualitas terbaiknya.
Seorang profesional juga harus memiliki integritas yang mengutamakan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan keadilan, serta standar moral yang kuat. Hal ini tidak hanya dapat menumbuhkan lingkungan kerja yang positif, tetapi juga meningkatkan kualitas diri sendiri.
3. Memiliki Kode Etik yang Baik
Karena pentingnya profesionalisme di tempat kerja, kita harus selalu berusaha untuk menjadi baik, termasuk dalam hal etika berperilaku, berkomunikasi, dan mengambil keputusan.
Seorang karyawan yang profesional harus mematuhi kode etik dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan. Meskipun dibutuhkan latihan untuk menggunakan kode etik dengan benar, lama kelamaan Anda akan terbiasa.
4. Memiliki Perencanaan yang Baik
Seorang profesional dapat dengan cepat dan mudah menemukan hal-hal yang diperlukan. Kebanyakan para profesional memiliki ruang kerja yang bersih dan tertata.
Seorang karyawan profesional adalah pekerja yang terfokus pada masa depan dan memiliki perencanaan baik untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di masa depan.
Selain itu, ciri seorang profesional adalah dapat menentukan keputusan terbaik untuk dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
5. Mengembangkan Keahlian dan Kualitas
Seorang profesional memiliki ciri khas yang membedakannya dari rekan-rekannya. Biasanya, orang dengan kepribadian ini memiliki pengetahuan dan pengalaman yang signifikan, serta kecerdasan dan kepekaan untuk memahami masalah dan menanggapi situasi.
Karena memiliki dedikasi terhadap bidangnya, seorang profesional seringkali haus akan informasi dan selalu berusaha meningkatkan kualitasnya melalui berbagai jenis pelatihan dan lembaga akademik.
Baca Juga: 5 Prinsip Good Corporate Governance & Tujuan Penerapannya
Cara Mengembangkan Profesionalitas
Sikap profesional dapat mendorong seorang karyawan menuju kesuksesan di jenjang karirnya. Hal ini karena reputasi profesional yang kokoh menyiratkan etos kerja yang kuat dan secara tidak langsung memotivasi karyawan untuk berprestasi di tempat kerja.
Meski demikian, mengembangkan sikap profesional adalah tidak mudah. Alasannya karena karyawan dituntut untuk memenuhi berbagai standar dan tingkat efektivitas kerja.
Selain itu, kepribadian dan profesionalisme sangat erat kaitannya. Profesionalisme tidak hanya mencakup kualitas pekerjaan yang berkualitas tetapi juga perilaku yang baik.
Berikut adalah beberapa teknik jitu untuk menumbuhkan pola pikir profesional.
1. Kenali Kekurangan Anda
Menurut AJ Pohan, salah satu ciri profesional adalah memiliki kemampuan untuk mengenali kekurangan diri. Orang yang menyadari kekurangannya dapat meningkatkan kemampuannya dengan mudah. Mencari kekurangan dapat dilakukan dengan melakukan refleksi diri dan meminta masukan dari rekan sekantor.
2. Perluas Jaringan
Langkah selanjutnya dalam mengembangkan sikap profesional adalah memperluas jaringan Anda. Memiliki jaringan yang luas dapat meningkatkan reputasi Anda di bidang profesional. Upaya ini juga dapat memberi Anda keuntungan saat bersaing dalam proses rekrutmen lainnya.
3. Pertahankan Citra Positif di Media Sosial
Membangun citra positif di media sosial adalah metode yang efektif untuk membangun sikap profesional. Di sini, Anda harus menghindari berbagi konten negatif atau yang bersifat menghasut di media sosial.
Sebab, jejak digital tidak dapat dihapus dan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap reputasi profesional seseorang. Sering kali, perekrut atau pemberi kerja dapat menemukan informasi tentang Anda di media sosial berdasarkan postingan yang dipublikasikan.
Baca juga: 6 Cara Screening Karyawan dan Pentingnya Bagi Perusahaan
4. Bertanggung Jawab Atas Tindakan Anda
Mengambil tanggung jawab atas tindakan Anda adalah langkah keempat dalam mengembangkan pola pikir profesional. Sebagai seorang karyawan, Anda harus lebih bertanggung jawab atas semua hasil kinerja yang telah diberikan.
Selain itu, Anda harus menerima semua kritik dan saran yang diberikan oleh atasan dengan lapang dada. Dengan begitu, Anda bisa mulai bertindak lebih profesional dan belajar dari kesalahan di masa lalu.
5. Meningkatkan Motivasi Diri
Cara mengembangkan sikap profesional yang terakhir yaitu meningkatkan motivasi diri. Di dunia kerja, Anda tidak akan menerima bantuan manajemen waktu atau motivasi kerja.
Karenanya, Anda harus menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain. Cobalah untuk meningkatkan motivasi diri dan etos kerja Anda. Seiring berjalannya waktu, Anda bisa menjadi pekerja yang lebih disiplin dan mandiri.
Baca Juga: Pentingnya Attitude Dunia Kerja & 5 Contoh Utamanya, Apa Saja?
Manfaat Sifat Profesional
Seperti dijelaskan di atas, menjaga sikap profesional sangat penting bagi karyawan. Sikap ini akan membuat seorang karyawan terkesan lebih positif di mata atasan dan rekan kerjanya.
Pola pikir profesional juga memberi sejumlah manfaat lain. Apa saja? Berikut manfaat yang bisa dirasakan langsung.
- Meningkatkan kredibilitas dan reputasi karyawan.
- Membuat pekerja lebih bisa diandalkan.
- Mendapatkan citra positif dari rekan kerja.
- Mendorong kemajuan karir karyawan.
- Mengurangi perselisihan di tempat kerja
Itulah penjelasan mengenai profesionalitas dan manfaatnya di dunia kerja. Agar tim perusahaan terdiri dari orang-orang profesional, HRD dituntut lebih bijaksana saat merekrut karyawan baru. Ingin mencari kandidat berkualitas? Anda bisa memasang info lowongan kerja di KitaLulus.
Pasang loker di KitaLulus sangatlah mudah. Saat iklan Anda tayang, iklan tersebut akan bisa menjangkau lebih dari 3 juta job seeker. Jadi dalam kurun waktu 3 hari, perusahaan Anda bisa kebanjiran pelamar!
Anda bisa mencari karyawan sesuai kebutuhan, mulai dari lulusan SMA/SMK, D3, S1, bahkan level senior. Cukup isi formulirnya dan tunggu kandidat terbaik menghubungi Anda.