ROE adalah— Dalam perusahaan, ada beberapa cara menghitung return atau balik modal dari investor, Return on Equity atau ROE adalah salah satunya. Dibandingkan dengan ROI, ROE adalah metriks perhitungan yang lebih menarik, karena komponen profit dalam ROE sudah dipotong berbagai pengeluaran seperti pajak.
Salah satu tujuan ROE adalah untuk membantu Anda menentukan pilihan terhadap produk saham. Return on equity adalah salah satu dari sekian banyak istilah ekonomi yang perlu Anda ketahui.
ROE adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan Anda untuk menghasilkan keuntungan jika ada orang yang membeli saham dari perusahaan Anda.
Ingin tahu lebih lengkap tentang apa itu ROE? Simak rumus Return on Equity dan cara menghitungnya di bawah ini.
BACA JUGA: Pengertian Rasio Profitabilitas, 8 Jenis, Rumus, & Cara Menghitungnya
Apa Itu ROE?
Secara umum, ROE adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persen. Perlu Anda ketahui, return on equity digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan oleh para pemegang saham.
Hasil dari penghitungan ROE adalah bentuk persentase yang dapat dihitung untuk perusahaan jika laba bersih dan ekuitas memiliki angka yang positif. Pendapatan bersih ini dihitung sebelum dividen dibayarkan kepada para pemegang saham biasa dan setelah dividen kepada para pemegang saham preferen dan bunga kepada pemberi pinjaman.
Return on equity atau ROE adalah ukuran kinerja keuangan perusahaan yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham. Hal ini dikarenakan ekuitas pemegang saham sama dengan aset perusahaan dikurangi oleh kewajiban hutangnya.
ROE adalah bentuk pengembalian aset bersih. Singkatnya, ROE adalah ukuran profitabilitas perusahaan yang memiliki kaitan dengan ekuitas para pemegang saham.
Selain itu, return on equity juga bisa diartikan sebagai tanda untuk seberapa baik perusahaan dalam menghasilkan pengembalian atas investasi yang diterimanya dari pemegang saham.
Angka ROE adalah sebagai perwakilan total pengembalian modal ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengubah investasi ekuitas menjadi sebuah keuntungan.
Return on equity atau ROE adalah hal yang menarik bagi para pemegang atau calon pemegang saham, serta bagi manajemen. Hal ini dikarenakan rasio ini merupakan ukuran atau indikator penting.
Artinya, jika angka ROE adalah semakin tinggi, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, dan sebaliknya. Hal ini tentu akan menjadi salah satu daya tarik bagi para calon atau investor tetap untuk menanamkan modalnya di perusahaan Anda.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return on Equity
Setelah Anda memahami apa itu ROE, sekarang saatnya Anda mengetahui apa saja hal-hal yang bisa mempengaruhi Return on Equity, yaitu diantaranya:
a. Laba Bersih atau Net Income
Salah satu hal yang bisa mempengaruhi ROE adalah laba bersih. Faktor yang satu ini selalu dijadikan sebagai ukuran kinerja dasar bagi ukurang lain seperti earning per share. Variabel yang memiliki kaitan dengan laba bersih adalah penghasilan atau beban.
b. Ekuitas
Satu lagi hal yang bisa mempengaruhi ROE adalah ekuitas. Ekuitas merupakan jumlah modal yang digunakan untuk menggambarkan hak kepemilikan seseorang atas aset sebuah perusahaan.
Dalam pembuatan laporan keuangan, ekuitas pada perhitungan ROE adalah modal yang disetor, laba ditahan, dividen, hingga saham. Anda bisa menemukan ekuitas dalam setiap pembuatan laporan posisi keuangan atau neraca.
Manfaat Perhitungan ROE Perusahaan
Nilai ROE adalah salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan analisis fundamental yang dilakukan oleh investor. Kelebihan dengan mengetahui besaran angka ROE adalah investor bisa mengetahui dan memprediksikan berapa besar keuntungan yang akan didapatkan nantinya jika membeli saham tersebut.
Tahukah Anda bahwa, jika perusahaan Anda memiliki angka rasio ROE diatas 20%, artinya saham perusahaan Anda sudah cukup menjanjikan untuk dibeli. Namun hanya saja, ada hal-hal lain bisa mempengaruhi angka ROE adalah sebagai berikut:
- Nilai ROE perusahaan Anda bisa saja berubah dari waktu ke waktu atau tahun ke tahun. Bahkan informasi data angka ROE dalam kurun waktu satu tahun tidak bisa dijadikan acuan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan untuk masa mendatang.
- Jika perusahaan Anda memiliki hutang yang nilainya cukup besar daripada modal yang dimiliki, maka angka hasil perhitungan ROE tidak bisa dijadikan acuan yang akurat.
- Hal lain yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan selain ROE adalah price to book value atau PBV. Hal ini dikarenakan nilai PBV bisa mempengaruhi profit perusahaan Anda.
Rumus ROE dan Cara Menghitungnya
Setelah Anda memahami pengertian dari return on equity, hal-hal yang bisa mempengaruhi dan kelebihan menggunakan perhitungan ROE, sekarang saatnya Anda mengetahui cara menghitung ROE.
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung ROE adalah:
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas x 100%
Misalkan, pada tahun 2021 perusahaan Anda memiliki ekuitas para pemegang saham dengan rata-rata Rp625 juta, dan memiliki laba bersih sebesar Rp1 miliar. Maka perhitungan ROE adalah sebagai berikut:
Rp1.000.000.000,00 / Rp625.000.000,00 x 100%
= 1,6 atau 160% ROE
Lalu berapakah nilai ROE yang baik bagi sebuah perusahaan?
BACA JUGA: Rumus Rasio Solvabilitas, Pengertian, Tujuan, Jenis, & Cara Menghitungnya
Cara Analisis ROE Perusahaan
Nilai yang baik dari hasil perhitungan ROE adalah yang mendekati angka 1. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif. Lalu apa yang terjadi jika angka ROE malah mendekati 0?
Jika angka dari hasil perhitungan ROE adalah 0, maka hal ini menunjukkan perusahaan Anda kurang berhasil dalam melakukan pengaturan investasi yang sudah ditanam dengan efisien untuk mendapatkan laba.
Tahukah Anda bahwa, nilai yang baik untuk ROE adalah tergantung pada industri dari perusahaan yang terlibat? Hal disebabkan karena jenis perusahaan memiliki berbagai tingkat aset, hutang, dan pendapatan yang berbeda satu sama lainnya.
Lebih detil tentang cara menggunakan informasi dari hasil perhitungan ROE adalah sebagai berikut:
- Anda bisa melakukan perbandingan ROE perusahaan dalam kurun waktu 5-10 tahun terakhir. Hal ini nantinya akan memberikan Anda informasi pertumbuhan finansial perusahaan secara signifikan.
- Kemudian Anda juga bisa membandingkan angka ROE dari perusahaan sejenis dengan ukuran yang sama. Besar kemungkinan jika angka yang dihasilkan ROE adalah rendah karena industri yang Anda geluti memang memiliki margin laba rendah.
- Industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung memiliki ROE yang tinggi juga. Hal ini dikarenakan dapat menghasilkan pendapatan tambahan tanpa perlu adanya dana tambahan dari pihak lain atau investor.
Demikianlah penjelasan mengenai return on equity atau ROE, hal-hal yang bisa mempengaruhi ROE, hingga cara perhitungan ROE untuk perusahaan Anda. Jika perusahaan Anda membutuhkan seorang akuntan handal untuk menghitung ROE, ayo pasang lowongan kerja Anda di KitaLulus!