Seleksi adalah proses menemukan talent terbaik di antara beberapa kandidat yang ada. Misalnya, pada sebuah perusahaan yang memiliki posisi kosong dan membutuhkan karyawan baru, maka untuk mengisinya dibutuhkan seleksi.
Apa tujuannya? Dan bagaimana proses seleksi karyawan? Mari kita simak pada artikel berikut ini.
Pengertian Seleksi
Seleksi adalah serangkaian proses yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk memilih satu dari beberapa kandidat guna menemukan yang paling sesuai dengan lowongan yang dibutuhkan.
Dengan kata lain, seleksi adalah proses mengeliminasi kandidat-kandidat yang tidak sesuai dan merekrut kandidat yang memiliki skill sesuai kebutuhan.
Seleksi seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama dengan rekrutmen. Padahal, seleksi dan rekrutmen memiliki perbedaan.
Proses rekrutmen memiliki makna mengajak atau memengaruhi orang agar mendaftarkan diri ke suatu perusahaan. Sedangkan proses seleksi artinya mengeliminasi pelamar yang sudah mendaftarkan diri hingga mendapatkan satu kandidat yang paling sesuai.
Secara kronologis, proses rekrutmen dilakukan terlebih dahulu sebelum proses seleksi.
Tujuan Seleksi
Seleksi adalah salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia. Adanya posisi kosong di perusahaan akan mengakibatkan ketidakstabilan pada proses bisnis.
Oleh karena itu, proses seleksi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan karyawan baru yang memiliki nilai ekonomis bagi perusahaan, memiliki produktivitas tinggi, dan punya skill set yang dibutuhkan oleh posisi tersebut.
Selain mendapatkan karyawan untuk mengisi suatu posisi, seleksi juga memiliki beberapa tujuan lainnya, seperti meningkatkan moral dan kualitas perusahaan, mengurangi risiko turnover, dan menjaga turnover rate agar tetap rendah.
Agar tujuan tersebut tercapai, proses seleksi harus dilakukan secara efektif dan sesuai dengan prosedur.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hiring, Proses, Bedanya dengan Rekrutmen
Proses Seleksi
Untuk menemukan calon kandidat yang cocok maka perlu dilakukan proses seleksi yang sesuai prosedur. Jika proses seleksi tidak dilakukan dengan tepat, maka kemungkinan memilih kandidat yang salah bisa terjadi. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan dari segi waktu maupun biaya.
Pada ulasan berikut, KitaLulus telah merangkum urutan yang tepat untuk melakukan proses seleksi.
1. Mengumumkan Lowongan
Ketika ada posisi kosong di perusahaan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengumumkan tentang adanya lowongan tersebut. Biasanya pengaturan proses seleksi dilakukan oleh bagian SDM di perusahaan.
Sebelum mengumumkan lowongan, tentukan secara detail kriteria kandidat yang dicari. Setelah itu, Anda bisa mulai mengumumkannya di berbagai media baik cetak maupun digital seperti platform job portal KitaLulus.
2. Meninjau Data Pelamar dan Melakukan Screening Awal
Setelah pengumuman mengenai kebutuhan karyawan disebarkan, langkah selanjutnya adalah meninjau data-data kandidat yang terdapat pada cover letter, CV, portfolio, maupun resume. Di tahap ini, perusahaan akan melakukan eliminasi pada kandidat yang tidak memenuhi kriteria.
3. Melakukan Wawancara
Setelah mengeliminasi kandidat yang tidak sesuai, maka yang tersisa adalah kandidat-kandidat yang paling mendekati dengan kebutuhan. Pada tahap ini, hal yang perlu Anda lakukan sebagai HRD adalah kembali melakukan seleksi.
Berbeda dengan tahap screening awal yang pengambilan keputusannya menggunakan data pelamar, pada tahap ini seleksi dilakukan dengan wawancara. Penggunaan metode wawancara dilakukan agar kemampuan pada calon kandidat bisa digali lebih jauh, salah satunya yaitu kemampuan berkomunikasi.
4. Melakukan Seleksi Akhir
Jika tahap wawancara sudah dilakukan, tahap selanjutnya dalam seleksi adalah pemilihan kandidat. Pada tahap ini biasanya bagian SDM perusahaan akan memilih dua teratas. Pilihan kedua akan dijadikan cadangan bila pilihan pertama tidak bisa menyelesaikan tahap seleksi, baik karena mundur ataupun alasan lainnya.
5. Medical Check Up
Sebelum proses onboarding dimulai dengan resmi, perusahaan akan melakukan tes kesehatan pada calon kandidat terpilih.
Baca juga: Contoh Soal Assessment Karyawan, dari Logika Hingga Wartegg
Jenis Tes Seleksi Karyawan
Ada beragam cara yang digunakan oleh perusahaan dalam proses seleksi. Berikut beberapa tes seleksi karyawan yang biasa dilakukan.
1. Tes Kognitif
Tes kognitif merupakan cara untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang. Kognitif sendiri adalah aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, memori, dan pengolahan informasi. Biasanya tes kognitif terdiri dari uji kemampuan verbal, spasial, dan numerik.
Baca juga: 10+ Jenis Tes Kepribadian Paling Umum Digunakan Saat Seleksi Kerja
2. Tes Kepribadian
Tes kepribadian atau personality test merupakan cara untuk memperoleh representasi mengenai kepribadian seseorang meliputi karakter, sifat, hingga sisi emosional calon karyawan.
3. Tes Psikomotorik
Tes psikomotorik berkaitan dengan pengukuran keterampilan, kekuatan fisik, dan ketangkasan calon karyawan dalam bekerja.
4. Tes Wawancara
Tes wawancara adalah jenis tes yang paling umum dilakukan dalam proses seleksi. Pada proses ini, penguji akan menggali informasi lebih dalam secara langsung kepada calon karyawan.
Saat wawancara berlangsung, Anda bisa menggali hal-hal yang berkaitan dengan motivasi, latar belakang, hingga rencana calon karyawan dalam beberapa tahun ke depan.
Itulah tadi penjelasan mengenai apa itu seleksi karyawan. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan prosedur seleksi yang dimulai dengan mengumumkan lowongan kerja.
Di era digital ini, mengumumkan lowongan kerja dapat dilakukan dengan lebih mudah. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengiklankannya pada job portal. Pastikan Anda memilih platform yang aman dan terpercaya sehingga bisa menarik lebih banyak pencari kerja serta mendapat kandidat terbaik.
Jika Anda sedang mencari calon karyawan terbaik, Anda bisa mengiklankannya di KitaLulus. Proses memasang iklan di KitaLulus sangat mudah dan cepat. Selain itu, Anda juga bisa menyaring kandidat paling sesuai. Jadi, yuk segera pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus!