Biaya Overhead: Fungsi, Manfaat, Jenis, Cara Hitungnya

Shirley Candrawardhani
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
Cara hitung biaya overhead pabrik dan rumusnya
Biaya Overhead: Fungsi, Manfaat, Jenis, Cara Hitungnya

Biaya overhead adalah salah satu aspek utama dalam melakukan pembukuan keuangan usaha Anda.

Tidak hanya itu, overhead cost adalah hal penting yang harus dipahami oleh setiap pengusaha. Sebab, pada penghitungannya akan berkaitan dengan kelancaran usaha Anda. maka dari itu, cara menghitung biaya overhead harus dilakukan dengan cermat, teliti, dan akurat.

Ketahui lebih lanjut terkait biaya yang termasuk ke dalam overhead, jenis biaya overhead pabrik, contoh, dan cara menghitungnya.

BACA JUGA: 3 Cara Membuat Laporan Penjualan Perusahaan, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Biaya Overhead

Apa itu biaya overhead

Biaya overhead adalah biaya yang tidak memiliki kaitan langsung dengan proses produksi atau jasa. Atau dengan kata lain merupakan biaya tambahan.

Karena tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, biaya overhead pabrik adalah pengeluaran yang umumnya dimiliki oleh setiap perusahaan yang berasal dari divisi pendukung produksi.

Meskipun tidak memiliki kaitan langsung dengan biaya produksi, biaya yang termasuk overhead ini adalah biaya yang bisa membantu proses produksi berlangsung. Hal inilah yang menyebabkan mengapa perusahaan harus ikut menyertakan anggaran pengeluaran biaya overhead.

Contoh biaya overhead pabrik yang biasa dikeluarkan misalnya:

  1. Biaya sewa tempat produksi
  2. Biaya reparasi dan pemeliharaan alat-alat produksi
  3. Biaya tenaga kerja yang bersifat tidak langsung seperti upah dan tunjangan
  4. Biaya utilitas
  5. Biaya asuransi
  6. Inventaris perusahaan
  7. Dan biaya lainnya yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kegiatan proses produksi

‍BACA JUGA: 3 Cara Membuat Laporan Penjualan Perusahaan, Jenis, dan Contohnya

Fungsi dan Manfaat Menghitung Biaya Overhead

Manfaat dan fungsi menghitung biaya overhead

Fungsi biaya overhead adalah membantu menganalisis, memperkirakan, dan menjaga agar biaya yang dikeluarkan perusahaan tidak melebihi anggaran.

Selain itu, pentingnya menghitung biaya overhead adalah bisa memperkirakan berapa anggaran keuangan yang dimiliki perusahaan secara umum.

Lebih lengkapnya tentang fungsi dan manfaat biaya overhead adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Rincian Alokasi Biaya

Fungsi biaya overhead yang pertama adalah untuk mengetahui rincian alokasi biaya yang dikeluarkan. Hal ini bisa membantu Anda dalam membuat anggaran biaya untuk biaya selanjutnya dan di masa mendatang. Sehingga Anda bisa meminimalisir pengeluaran berlebih yang tidak diperlukan.

2. Menentukan Harga yang Tepat

Selanjutnya adalah untuk menentukan harga yang tepat. setelah Anda mengetahui berapa anggaran biaya yang dimiliki perusahaan, maka Anda bisa menentukan harga produk yang tepat. Tujuannya untuk menghindari kerugian di masa mendatang.

3. Mengontrol Pengeluaran Biaya

Menghitung overhead cost adalah untuk mengontrol pengeluaran biaya. Dalam hal ini, sebagai pemilik usaha, Anda bisa mengontrol berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan.

Cara mengawasi pengeluaran biaya overhead pabrik adalah dengan melakukan pencatatan dan penghitungan biaya. Sehingga Anda bisa melihat apakah rencana pengeluaran yang dibuat sudah efisien atau belum.

Perlu diketahui bahwa, biaya overhead pabrik adalah sebuah perhitungan yang bisa Anda lakukan agar nantinya bisa memproyeksikan harga produk untuk mendapatkan keuntungan.

Manfaat menghitung biaya overhead adalah untuk menghitung keuntungan atas penjualan produk yang dilakukan saat ini atau di masa mendatang.

BACA JUGA: Cara Menghitung Laporan Perubahan Modal, Tujuan, dan Isinya

Jenis-jenis Biaya Overhead

Jenis jenis biaya overhead pabrik

Dilansir dari laman Corporate Finance Institute, ada tiga hal yang termasuk jenis-jenis biaya overhead yang didasarkan pada sifat bisnis di mana ia beroperasi. Berikut beberapa jenis biaya overhead yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah:

1. Biaya Overhead Tetap

Salah satu jenis biaya overhead adalah biaya overhead tetap. Artinya, biaya-biaya yang tetap dan konstan di setiap bulannya dan tidak berubah meskipun kegiatan bisnis meningkat atau menurun.

Contoh biaya overhead tetap adalah:

  • Pembayaran sewa atau hipotek
  • Depresiasi aset tetap (mobil dan inventaris perusahaan)
  • Upah karyawan
  • Beban asuransi
  • Iuran keanggotaan
  • Pajak perusahaan
  • Lisensi atau sertifikat usaha dari pemerintahan setempat

2. Biaya Overhead Variabel

Selanjutnya ada biaya overhead variabel. Artinya adalah berbagai biaya yang bisa bertambah dan berkurang seiring dengan kegiatan bisnis.

Contoh biaya overhead variabel adalah:

  • Biaya pengiriman
  • Biaya pemasaran
  • Biaya layanan konsultasi,
  • Inventaris perusahaan

3. Biaya Overhead Semivariabel

Biaya overhead semivariabel artinya biaya yang memiliki perpaduan dari kedua jenis lainnya. Dengan kata lain, perusahaan bisa saja mengeluarkan biaya yang tak terduga di waktu tertentu.

Namun pada waktu tertentu juga biaya overhead semivariabel ini bisa terjadi secara tetap. Hal ini akan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan yang meningkat atau menurun. Tetapi, jenis ini tidak akan terjadi sepanjang waktu dan Anda tidak harus selalu membayarnya.

Biaya yang termasuk ke dalam overhead semivariabel adalah:

  • Inventaris perusahaan
  • Komisi penjualan
  • Biaya utilitas yang memiliki biaya tetap dan biaya tambahan berdasarkan penggunaannya

Contoh Biaya Overhead

Terdapat beberapa contoh biaya overhead yang ada di perusahaan atau pabrik, antara lain:

1. Tagihan Listrik/Air/Telepon

Berbagai tagihan mulai dari listrik, air, atau telepon masuk dalam contoh biaya overhead yang masuk dalam mixed variable cost.

Ini karena saat aktivitas 0, perusahaan tetap harus membayar tagihan-tagihan tersebut. Saat aktivitas perusahaan meningkat, biaya ini juga bisa meningkat.

2. Biaya Asuransi

Biaya asuransi seperti BPJS atau asuransi aset perusahaan juga masuk overhead cost tetap, ini karena biaya ini cenderung tetap dari awal.

3. Perlengkapan Kantor

Berikutnya ada perlengkapan kantor, dari alat tulis, mesin fotokopi, printer, kursi, meja, dan lainnya. Perlengkapan kantor masuk dalam overhead cost karena berkaitan dengan produksi.

4. Bonus Karyawan

Memberikan karyawan bonus juga termasuk dalam overhead cost jenis variabel. Ini karena biaya yang dikeluarkan tidak menentu.

Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Cara menghitung biaya overhead pabrik

Selanjutnya, Anda perlu mengetahui dan memahami cara menghitung biaya overhead pabrik. Anda bisa mulai dengan mengelompokan semua biaya yang diperlukan dengan benar dan tepat.

Berikut cara menghitung biaya overhead pabrik adalah:

1. Pengelompokan Biaya yang Tidak Langsung

Cara menghitung biaya overhead yang pertama adalah dengan mengelompokkan biaya tidak langsung. Anda bisa memisahkan mana biaya yang tidak langsung berhubungan dengan produksi dan biaya yang berhubungan langsung. Kemudian jumlahkan semua sesuai dengan pengeluaran perusahaan di luar biaya produksi.

2. Hitung Persentase

Cara menghitung biaya overhead selanjutnya adalah dengan menghitung persentase yang bisa Anda lakukan ketika total biaya tidak langsung sudah dibagi dengan biaya langsung. Kemudian hasil tersebut tinggal dikalikan 100.

Manfaat menghitung biaya overhead ini untuk perusahaan adalah untuk melakukan evaluasi besaran biaya overhead anggaran perusahaan agar bisa pengeluaran dan pendapatan tetap seimbang.

3. Bandingkan Efisiensi Tenaga Kerja

Satu lagi cara menghitung biaya overhead adalah dengan membandingkan efisiensi tenaga kerja terhadap biaya overhead yang dikeluarkan perusahaan.

Manfaat menghitung biaya overhead ini adalah dengan Anda bisa mengetahui berapa tingkat efisiensi pengeluaran perusahaan terhadap biaya overhead dan tenaga kerja.

Rumus Biaya Overhead Pabrik

Rumus biaya overhead pabrik dan cara hitungnya

Setelah Anda memisahkan semua pengeluaran berdasarkan cara di atas, maka cara menghitung biaya overhead adalah dengan menjumlahkan keseluruhan biaya tidak langsung yang dibagi dengan jumlah keseluruhan biaya langsung dan dikalikan 100.

Biaya overhead = biaya tidak langsung / biaya langsung x 100%

Misalkan, perusahaan Anda memiliki jumlah keseluruhan biaya tidak langsung sebesar Rp120 juta dalam sebulan. Kemudian jumlah keseluruhan biaya langsung sebesar Rp800 juta dalam sebulan. Maka persentase biaya overhead adalah:

(Rp120.000.000,00 / Rp800.000.000,00) x 100%

0,15 x 100%

15%

Maka biaya overhead perusahaan Anda adalah sebesar 15%. Dari hasil tersebut, Anda harus membagi kembali untuk setiap divisi sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Namun pada umumnya, divisi marketing akan mendapatkan pembagian budget paling besar karena perlu melakukan kegiatan pemasaran produk yang membutuhkan dana besar.

Demikianlah penjelasan terkait biaya overhead untuk perusahaan Anda yang perlu diketahui.

Demikianlah penjelasan terkait biaya overhead untuk perusahaan Anda yang perlu diketahui.

Dengan melakukan penghitungan ini, Anda bisa menentukan harga tepat untuk produk yang ingin dijual sehingga tidak mengalami kerugian. Jika Anda membutuhkan seorang akuntan untuk melakukan penghitungan biaya overhead perusahaan, Anda bisa menaruh informasi lokernya di KitaLulus.

Pasang loker di KitaLulus gratis, hanya perlu daftarkan perusahaan Anda. Selanjutnya Anda bisa memasang loker. Jika mengalami kesulitan, tim KitaLulus siap membantu.

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top