Beberapa waktu terakhir ini, bisnis asuransi cukup ramai diperbincangkan di media sosial. Dikatakan bahwa pendapatan berbisnis asuransi bisa mencapai Rp1 miliar per bulan.
Asuransi adalah salah satu industri terbesar di dunia, dengan nilai pasar global yang lebih tinggi dari PDB di banyak negara. Bisnis asuransi juga merupakan salah satu industri yang paling beragam. Dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa hingga asuransi mobil dan sebagainya.
Sudahkah Anda paham bagaimana cara kerja bisnis asuransi? Simak ulasannya di bawah ini, ya!
Cara Kerja Bisnis Asuransi
Dalam hidup, selalu ada risiko, seperti kebakaran, pencurian, atau kecelakaan. Tentu saja kita semua ingin terhindar dari masalah tersebut. Namun, tak ada yang dapat memprediksi bahwa suatu bencana akan terjadi.
Seringkali bencana yang muncul dapat mempengaruhi stabilitas keuangan, utamanya dalam dunia bisnis. Jika kerusakan yang terjadi termasuk ringan, mungkin tak akan menjadi masalah. Namun, bila kerusakan yang terjadi serius, kemungkinan perusahaan bisa mengalami kerugian.
Nah, asuransi adalah cara untuk melindungi keuangan Anda saat mengalami musibah. Asuransi menjadi suatu metode pengalihan risiko sehingga risiko tersebut ditanggung oleh perusahaan asuransi sebagai pertukaran atas pembayaran premi.
Ketika seseorang membeli asuransi, mereka mendapatkan polis asuransi, yaitu kontrak yang dapat ditegakkan oleh hukum. Polis ini menjelaskan secara rinci terkait hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertanggung (nasabah) dan perusahaan asuransi.
Seseorang dapat mengajukan klaim ketika dia memiliki kerugian yang ditanggung oleh polis. Klaim adalah daftar lengkap tentang barang yang hilang atau rusak serta berapa nilainya.
Nominal dalam polis digunakan untuk mengetahui berapa banyak uang yang akan diberikan (uang pertanggungan). Ketika seseorang atau perusahaan membeli asuransi, uang dari premi masuk ke dalam insurance pool.
Perusahaan asuransi menggunakan statistik guna menentukan jumlah premi serta mengetahui berapa persen orang atau bisnis yang diasuransikan akan benar-benar menderita kerugian dan mengajukan klaim.
Dikarenakan kebanyakan orang dengan asuransi tidak mengalami kerugian terlalu besar, maka perusahaan asuransi memiliki keuntungan yang memungkinkan bisnis mereka bertahan dan sesekali membayar klaim besar.
Baca juga: Payback Period: Rumus, Cara Hitung, Kelebihan dan Kekurangan
Jenis Asuransi
Asuransi memiliki fungsi berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Berikut adalah delapan jenis asuransi yang perlu Anda pahami.
1. Asuransi Jiwa
Jenis bisnis asuransi ini akan memberi uang jika seseorang meninggal, sakit, atau cacat, karena kecelakaan atau penyakit.
2. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan salah satu jenis asuransi yang paling banyak dibeli. Asuransi kesehatan menangani masalah kesehatan dan melindungi Anda secara finansial dari biaya sakit, berobat, dan pemulihan. Cacat, sakit, dan kematian adalah kondisi yang dapat ditanggung oleh asuransi ini.
3. Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan hadir dalam dua jenis yang berbeda, yaitu asuransi dwiguna dan asuransi unit link. Asuransi dwiguna adalah produk yang menggabungkan asuransi jiwa dan instrumen pasar seperti deposito.
Asuransi jenis ini akan menanggung biaya pendidikan anak jika orang tua meninggal atau sakit parah sehingga tidak dapat bekerja lagi. Asuransi pendidikan unit link merupakan kombinasi antara asuransi jiwa dan investasi. Keuntungan investasi dibagi sesuai dengan jenjang pendidikan anak.
4. Asuransi Investasi
Asuransi investasi disebut juga dengan istilah asuransi unit link. Asuransi ini memiliki dua manfaat, yaitu perlindungan dan nilai tunai yang berasal dari pertumbuhan dana investasi. Jadi, sebagian uang dari total premi yang dibayarkan oleh pemegang polis digunakan untuk biaya perlindungan dan sebagian lagi digunakan untuk investasi.
Perlindungan jiwa, kesehatan, kecelakaan, dan penyakit kritis merupakan bagian dari asuransi unit link. Di sisi lain, asuransi unit link memberikan nilai tunai yang dapat digunakan untuk membayar premi asuransi ketika pemegang polis pensiun atau tidak memiliki penghasilan.
5. Asuransi Kendaraan
Seperti namanya, jenis bisnis asuransi ini berfungsi untuk menjaga kendaraan dari hal-hal seperti pencurian dan kerusakan. Manfaat membayar premi asuransi mobil adalah memberikan perlindungan dan ketenangan finansial jika mobil mengalami kerusakan.
6. Asuransi Kecelakaan
Jika pekerjaan Anda adalah salah satu yang memiliki risiko menyebabkan kecelakaan, sebaiknya Anda membeli asuransi kecelakaan. Perusahaan asuransi akan menanggung semua kerugian yang terjadi.
7. Asuransi Korporasi
Asuransi korporasi adalah jenis asuransi kelompok yang melindungi orang-orang yang bekerja untuk suatu perusahaan. Perusahaan biasanya memberikan asuransi kepada karyawannya untuk menjaga mereka sebagai aset berharga bagi bisnis.
8. Asuransi Hari Tua
Asuransi hari tua adalah jenis asuransi yang melindungi pemegang polis dan memberikan jaminan ketika mereka mencapai usia pensiun. Jika Anda membeli polis asuransi hari tua sejak dini, polis itu akan membantu Anda menabung untuk masa pensiun, terutama jika Anda tidak mendapatkan uang dari pekerjaan saat pensiun.
Baca juga: Kamu Harus Tahu, Ini 10 Tips Memilih Asuransi Kesehatan untuk Karyawan
Cara Bisnis Asuransi Mendapatkan Untung
Pasti kamu penasaran bagaimana cara bisnis asuransi mendapatkan untung. Jadi, perusahaan asuransi harus memperhitungkan risiko klaim asuransi dan juga menghitung biaya untuk menjalankan bisnisnya.
Caranya, bisnis asuransi menggunakan dua pilar yaitu underwriting dan pendapatan investasi. Ini penjelasannya.
1. Keuntungan dari Underwriting
Cara bisnis asuransi mendapatkan untung yang pertama adalah melalui underwriting atau pemilihan nasabah. Ini dilakukan untuk memilih siapa yang akan mendapatkan asuransi.
Nasabah akan dipilih berdasarkan apa yang bisa mereka lakukan dan seberapa berisiko mereka. Tugas tersebut dilakukan pertama kali oleh agen penjual asuransi. Kemudian penaksir akan memutuskan apakah orang tersebut memenuhi syarat atau tidak.
Proses pemilihan nasabah asuransi dilakukan secara cermat agar perusahaan dapat menghasilkan uang dari penjaminan. Artinya, tidak semua nasabah yang menginginkan asuransi benar-benar bisa mendapatkannya.
Ada proses untuk memilih orang berdasarkan riwayat kesehatan, usia, pendapatan tahunan, jenis pekerjaan (berisiko atau tidak), dan faktor lainnya.
2. Keuntungan dari Investasi
Investasi adalah cara lain bisnis asuransi menghasilkan banyak keuntungan. Mengingat bisnis asuransi tak perlu menganggarkan biaya produksi seperti perusahaan berbasis produk lain, sehingga uang yang dibayarkan nasabah dalam premi dapat dimasukkan ke pasar investasi untuk menghasilkan lebih banyak uang.
3. Keuntungan Saat Polis Dibatalkan
Ketika rekening asuransi ditutup, risiko mengajukan klaim hilang, dan perusahaan asuransi dapat menyimpan semua premi yang telah dibayarkan. Jika skemanya setengah investasi, seperti asuransi Unit Link, nasabah akan mendapatkan sebagian keuntungan berdasarkan perhitungan.
Tetapi meskipun rencana tersebut hanya setengah investasi, perusahaan asuransi akan tetap mendapat untung pada saat polis dibatalkan.
4. Keuntungan Ketika Tidak Ada Klaim
Ketika kontrak asuransi berakhir dan nasabah belum mengajukan klaim, premi yang mereka bayarkan masuk ke perusahaan asuransi sebagai keuntungan. Hal ini normal, karena peran dari asuransi adalah membuat Anda merasa aman dari risiko selama kontrak asuransi berlaku.
Tantangan Bisnis Asuransi
Meski pendapatan yang bisa dihasilkan besar, namun bukan berarti bisnis asuransi tidak ada tantangannya.
Jika Anda ingin terjun ke dunia bisnis atau menjadi agen asuransi, Anda perlu mengetahui apa saja tantangan yang ada di industri ini.
1. Kepercayaan Minim dari Publik
Tantangan bisnis asuransi yang pertama adalah bahwa orang cenderung tidak mempercayai mereka. Kebanyakan orang yang ditawari asuransi tidak berpikir terlalu jauh ke depan.
Seringkali, mereka merasa baik-baik saja, sehingga tidak berpikir bahwa mereka membutuhkan asuransi. Agen asuransi sering langsung ditolak, bahkan saat pertama kali mencoba memberikan penawaran.
2. Banyak Kompetitor
Ada banyak perusahaan asuransi di pasaran saat ini. Setiap perusahaan ingin menemukan cara terbaik untuk menjual produk asuransi mereka dan menjangkau sekelompok orang tertentu. Sebagian besar bisnis asuransi, terutama yang baru, sulit mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
3. Ekonomi Tidak Stabil
Semua perusahaan asuransi akan dirugikan ketika perekonomian negara sedang lesu. Dalam hal ini, tarif premi dapat terpengaruh, dan perusahaan asuransi terpaksa harus menaikkan tarif mereka.
Misalnya, krisis ekonomi berdampak pada tingkat suku bunga yang dibebankan lembaga keuangan untuk kredit. Jelas, tidak ada klien yang bahagia jika tarif premi naik. Padahal dalam kontrak sudah jelas bahwa tarif premi asuransi dapat berubah sewaktu-waktu.
4. Staf yang Tidak Profesional
Kini tak sedikit bisnis asuransi dijalankan oleh orang-orang yang tidak profesional. Bahkan, banyak orang mengira menjadi agen asuransi itu mudah. Tak perlu pelatihan khusus untuk menjadi agen asuransi asalkan tahu sedikit tentang cara kerja uang.
Hal tersebut sebenarnya kurang pas. Pastikan bisnis asuransi Anda mempekerjakan orang yang profesional dan berpengetahuan banyak tentang asuransi.
Demikian penjelasan mengenai bisnis investasi secara lengkap. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa penting bagi Anda memastikan staf dan tim Anda profesional.
Untuk mencari karyawan profesional yang bisa mengurus bisnis Anda, Anda dapat mencari kandidat terbaik melalui KitaLulus. Sebagai platform pencarian kerja teraman di Indonesia, lebih dari 600 ribu pencari kerja mengirimkan lamaran melalui KitaLulus.
Jadi, memasang info lowongan kerja di KitaLulus merupakan pilihan yang tepat. Cukup isi formulir yang tersedia untuk memposting iklan lowongan kerja secara gratis. Yuk pasang info loker Anda sekarang juga!