Dari berbagai jenis bisnis, bisnis properti menjadi salah satu bisnis yang kian dilirik. Hal ini bukan tanpa alasan, karena selain menjanjikan risiko dari bisnis ini terbilang kecil.
Jenis yang bisa dipilih dari bisnis ini juga beragam mulai dari apartemen, kosan, tanah baik jual-beli atau penyewaan semua bisa
Jika Anda adalah orang yang sedang mempertimbangkan bisnis ini, simak artikel KitaLulus satu ini sebelum memulainya!
Apa Itu Bisnis Properti
Bisnis properti adalah bisnis yang bergerak di bidang pengelolaan tanah atau bangunan yang dijalankan secara individu ataupun juga berbentuk perusahaan.
Layaknya bisnis pada umumnya, ketika Anda menggeluti bisnis properti maka akan ada transaksi yang berupa jual beli atau juga penyewaan.
Banyak orang yang menjadikan bisnis ini sebagai investasi jangka panjang karena memang termasuk bisnis yang memiliki risiko relatif rendah.
Ada banyak contoh bisnis properti yang tersedia saat ini seperti gedung perkantoran, rumah, apartemen, ruko, kostan, vila, dan banyak lainnya.
Keuntungan Bisnis Properti
Menjalankan bisnis properti tentu saja mendatangkan beberapa keuntungan tersendiri bagi yang menjalankannya. Bisnis ini sendiri terbilang bisnis yang bisa dijalankan oleh semua orang dan tidak terlalu rumit. Berikut ini beberapa keuntungan dari bisnis properti:
1. Risiko Terbilang Rendah
Keuntungan pertama adalah risiko yang rendah, tentu hal ini yang akan disukai para penggiat bisnis. Properti yang dijadikan bisnis pun bisa dijadikan aset, dan dari segi harga pun sering mengalami kenaikan.
2. Memiliki Kontrol Penuh
Sebagai pemilik properti, Anda memiliki kendali penuh terhadap kebijakan penyewaan, pemeliharaan, dan pengembangan properti. Ini memberikan Anda kontrol penuh untuk mengelolanya sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis.
3. Terlindung dari Inflasi
Keuntungan lainnya yang bisa Anda rasakan adalah bisnis ini cenderung untuk mengikuti laju inflasi. Seiring dengan meningkatnya biaya hidup, nilai properti cenderung naik, yang dapat melindungi nilai investasi Anda dari efek inflasi.
4. Bisa Menjadi Pasif Income
Jika Anda sedang mencari bisnis yang bisa dijadikan pasif income, properti adalah salah satu pilihan yang bagus. Properti dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan.
Jenis-jenis Bisnis Properti
Tahukah Anda jika bisnis properti memiliki beberapa jenis. Nah, sebelum terjun ke dalam bisnis ini, pasti Anda sudah mengetahui apa saja jenis-jenisnya dan mencocokannya dengan tujuan, modal, serta strategi yang akan dijalankan. Berikut ini beberapa jenis bisnis properti.
1. Residential Real Estate
Jenis ini adalah properti yang ditujukan untuk keperluan tempat tinggal. Cakupannya adalah rumah tapak (landed house), apartemen, rumah susun, kondominium, sampai perumahan.
2. Commercial Real Estate
Sesuai dengan namanya, properti ini ditujukan untuk keperluan usaha. Contoh properti ini adalah ruko, rukan, kantor, gedung pertemuan, kantor, serta hotel.
3. Industrial Property
Properti jenis ini dibangun dan diperuntukan untuk kegiatan industri, baik berskala kecil maupun besar. Contoh properti ini adalah gedung pabrik, pengolahan limbah, gudang, laboratorium.
4. Special Purpose Property
Jenis bisnis properti ini dibangun dan diperuntukan untuk tujuan dan fungsi khusus. Misalnya kompleks olahraga, gedung konser, rumah sakit, dan pom bensin.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Otomotif dan Tips Sukses Menjalankannya
Cara Memulai Bisnis Properti
Dengan banyaknya keuntungan, dan jenis yang bisa dipilih, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis properti? Jika iya, simak beberapa cara memulai bisnis properti dengan tepat berikut ini!
1. Mulai dengan Riset
Cara memulai menjalankan bisnis properti harus diawali dengan riset. Di sini Anda perlu melakukan riset pasar dan seperti apa kebutuhan mereka.
Dari riset ini, Anda juga bisa mengidentifikasi harga properti di pasaran, melakukan survei lokasi, sampai mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
Hasil riset bisa menjadi bahan analisis untuk menentukan tujuan serta strategi dalam menjalankan bisnis properti.
2. Kumpulkan Modal
Setelah melakukan riset dan menganalisisnya, selanjutnya untuk memulai bisnis properti Anda perlu mengumpulkan modal. Hasil riset dan analisis yang telah Anda lakukan bisa memberikan perkiraan berapa modal yang dibutuhkan.
Umumnya, modal dalam bisnis properti akan dipergunakan untuk membeli properti, melakukan renovasi atau perawatan, atau juga mengurus administrasi penggunaan bangunan.
3. Tetapkan Tujuan dan Strategi
Berikutnya tetapkan tujuan bisnis properti yang akan dijalankan, apakah ingin mendapatkan keuntungan dari sekali transaksi atau keuntungan berkala.
Untuk tujuan pertama berarti Anda akan menjalankan bisnis dengan model jual-beli, lalu jika tujuannya untuk mendapatkan keuntungan berkala Anda bisa menjalankan bisnis penyewaan properti.
Setelah menetapkan tujuan, pikirkan juga strategi yang akan digunakan. Misalnya jika tujuan Anda adalah menyewakan properti, seperti kos-kosan maka tawarkan beberapa fasilitas penunjang kepada penghuni kos, misalnya fasilitas laundry gratis atau wi-fi.
4. Rutin Melakukan Promosi
Layaknya bisnis lainnya, Anda juga perlu secara rutin melakukan promosi terhadap bisnis properti yang dijalankan. Ada berbagai cara promosi yang bisa dilakukan baik secara offline dan online.
Untuk cara offline, Anda bisa memasang banner di lokasi properti Anda yang menjelaskan bahwa properti tersebut dijual atau disewakan. Lalu, cara promosi online yang bisa Anda coba adalah membuat akun di beberapa situs properti, atau membuat akun media sosial.
Cara-cara tersebut bisa membantu bisnis properti Anda untuk ditemukan oleh orang-orang yang memang sedang membutuhkan.
5. Bangun Relasi Bisnis
Agar mampu sukses memulai bisnis ini, cobalah untuk membangun koneksi dan relasi. Cara sederhana untuk membangun relasi ini bisa dilakukan dengan memperjual belikan rumah milik keluarga atau teman.
Dari orang-orang terdekat ini akan membangun kepercayaan lebih bahwa Anda bisa menjalankan bisnis tersebut.
Jenis Karyawan yang Dibutuhkan untuk Menjalankan Bisnis Properti
Agar dapat sukses dalam menjalankan bisnis properti, tentu saja Anda tidak bisa menjalankannya sendiri. Anda juga membutuhkan talenta-talenta hebat yang akan membantu dalam pengelolaan dan pemasaran.
Setidaknya berikut ini jenis posisi dan karyawan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis properti:
1. Agen Properti/ Sales Property
Posisi ini punya tanggung jawab untuk memasarkan, menjual, atau menyewakan properti. Agen properti bekerja sebagai perantara antara penjual dan pembeli atau pemilik properti dan penyewa.
2. Surveyor Properti
Karyawan ini bertugas untuk melakukan penilaian properti dan memberikan saran terkait harga dan kondisi fisik properti. Mereka juga dapat terlibat dalam pemetaan lahan.
3. Leasing Supervisor
Memiliki tanggung jawab utama terkait manajemen penyewaan properti. Ia juga yang menentukan kecocokan penyewa dengan persyaratan properti dan kebijakan penyewaan.
4. Legal
Memberikan saran hukum terkait dengan transaksi properti, kontrak sewa, perizinan, dan aspek hukum lainnya yang berkaitan dengan bisnis properti.
5. Petugas Kebersihan
Posisi ini penting untuk menjaga kebersihan dan kerapihan properti, terutama untuk properti sewa seperti apartemen atau perkantoran.
6. Marketing
Posisi ini akan bertanggung jawab dalam merancang dan melaksanakan strategi pemasaran untuk properti. Menangani promosi, kampanye iklan, dan kegiatan pemasaran lainnya.
Nah, itu dia semua hal yang perlu Anda ketahui mengenai bisnis properti. Setelah mengetahui hal ini, apakah Anda semakin yakin untuk memulainya?
Jika iya, jangan lupakan talenta-talenta berbakat yang akan membantu Anda dalam menjalankan proses bisnis harian.
Saat ini, menemukan karyawan terbaik untuk mengisi berbagai posisi yang ada di perusahaan bukan lagi hal susah. Anda bisa memanfaatkan pasang loker di KitaLulus yang punya jangkauan talenta yang banyak dan luas.
Selain itu, pasang loker di KitaLulus juga mudah karena tim KitaLulus akan membantu Anda sampai loker berhasil terpasang.
Ayo, daftarkan perusahaan Anda sekarang!