Bisnis retail adalah istilah yang mungkin sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Istilah tersebut berkaitan dengan usaha menjual barang ataupun jasa kepada pembeli secara langsung.
Itulah mengapa bisnis ritel juga disebut sebagai mata rantai akhir pasokan atau supply chain. Apa maksudnya? Nah, agar lebih jelas, yuk simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Bisnis Retail?
Pengertian bisnis ritel adalah bisnis yang bergerak dalam penjualan produk eceran atau jasa kepada pelanggan. Konsumen yang membeli barang atau jasa di lokasi retail tidak bertujuan untuk menjualnya kembali, melainkan mereka memang berniat menggunakan atau mengonsumsinya untuk kebutuhan pribadi.
Adapun sebutan untuk orang yang menjalankan bisnis retail adalah pengecer. Biasanya mereka membeli barang dari produsen dalam jumlah besar kemudian menjualnya ke konsumen akhir dengan jumlah lebih sedikit.
Perbedaan Retail dan Grosir
Jika melihat pengertian bisnis retail di atas, mungkin akan muncul pertanyaan mengenai apa perbedaan retail dan grosir. Berikut penjelasannya.
1. Jumlah Produk
Salah satu perbedaan bisnis grosir dan bisnis retail adalah dari jumlah produk yang ditawarkan. Pedagang grosir biasanya menawarkan barang dalam jumlah besar. Hal tersebut membuat mereka bisa menjual produknya ke pengecer dengan harga yang lebih rendah daripada harga jual eceran.
Beda halnya dengan bisnis retail di mana mereka akan menjual produk kepada konsumen dalam jumlah kecil namun dengan harga lebih tinggi.
2. Interaksi dengan Pelanggan
Selain itu, penjual grosir juga tidak berinteraksi langsung dengan pelanggan akhir (end user). Mereka akan mendistribusikan dagangannya pada toko-toko ritel agar toko tersebut dapat menjualnya kembali ke konsumen akhir.
3. Harga Produk
Perbedaan lain dari bisnis grosir dan bisnis retail adalah dari harga produknya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa harga produk retail umumnya akan selalu lebih tinggi dibanding harga grosir.
Hal ini disebabkan oleh biaya tambahan yang lebih tinggi ketika menjual barang ke konsumen, seperti biaya tenaga kerja, sewa toko, dan biaya lainnya. Sementara pedagang grosir tidak perlu mempertimbangkan hal tersebut. Akibatnya, harga produk mereka relatif lebih rendah.
Baca juga: Cara Mendaftar Franchise Menantea, Syarat, dan Biayanya
Cara Kerja Bisnis Retail
Cara kerja bisnis ritel adalah menggunakan sistem kerjasama pengadaan produk dengan pedagang grosir untuk nantinya dijual lagi kepada pelanggan. Produsen, grosir, pengecer, dan pengguna akhir merupakan rantai pasokan di mana pengecer memegang kesuksesan dari suatu produk.
Produsen adalah pihak yang menggunakan alat, tenaga kerja, dan bahan baku untuk membuat atau memproduksi barang. Pedagang grosir berperan sebagai pihak yang membeli produk dari produsen dan kemudian menjualnya kembali ke pengecer.
Pengecer atau agen pengecer kemudian menjual kembali barang-barang yang diperoleh dari grosir ke konsumen di tingkat akhir. Konsumen berperan sebagai pihak yang membeli produk dari pedagang untuk digunakan sendiri.
Jenis Bisnis Retail
Terdapat beberapa jenis bisnis retail yang dapat Anda temukan di sekitar Anda. Jenis tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Berdasarkan Produk yang Dijual
- Produk atau Barang: Pada jenis bisnis retail ini, pengecer menjual produk berupa barang fisik untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, mainan, peralatan dapur, makanan, pakaian, atau toko elektronik.
- Retail Jasa: Jenis bisnis retail yang menawarkan layanan atau jasa, contoh ojek online, layanan perbankan, pemeliharaan rumput, bengkel, dan lain-lain.
- Ritel Non-Toko: Yaitu ritel yang memasarkan produknya melalui media. Misalnya, menjual minuman melalui toko online dan vending machine. Ketika menjual barang dalam jumlah kecil dan langsung ke pelanggan, toko online dalam e-commerce dikategorikan sebagai bisnis ritel.
2. Berdasarkan Kepemilikan
- Ritel Mandiri, yaitu jenis bisnis retail milik sendiri. Umumnya skalanya masih kecil dan operasional bisnisnya dikerjakan sendiri. Contohnya warung atau toko yang dikelola secara mandiri.
- Waralaba atau dikenal sebagai franchise adalah jenis usaha ritel di mana peritel melakukan kerja sama dengan perusahaan pusat, produk, atau merek tertentu untuk memasarkan produk serupa.
- Retail kelompok usaha, yaitu sekelompok usaha ritel yang saling berhubungan atau dikelola bersama. Misalnya swalayan dan department store.
3. Berdasarkan Tempat Penjualan
Berdasarkan lokasi penjualannya, toko semacam ini biasanya memiliki akses langsung ke jalan raya dan ruang publik. Ada juga toko retail yang bertempat di pusat perbelanjaan atau pusat bisnis yang terdiri dari tim pemilik bisnis ritel yang beroperasi di ruang sama dan menawarkan barang dan jasa yang sama.
Baca juga: Panduan Lengkap Franchise Indomaret: Biaya Hingga Prasyarat
Fungsi Bisnis Retail
Untuk menjadi peritel yang sukses, Anda harus memahami dulu apa saja fungsi bisnis retail secara umum.
1. Ujung Rantai Produksi dan Pemasaran Produk
Fungsi utama bisnis retail adalah menjadi mata rantai terakhir dalam rantai pasokan yang menghubungkan produsen dengan pelanggan. Bisnis ritel berfungsi penting untuk memastikan bahwa produsen dapat fokus pada pembuatan barang tanpa memikirkan banyak tugas berkaitan dengan kepuasan pelanggan.
Tanpa bisnis ritel, produsen harus mempertimbangkan cara agar produknya dapat bersaing dengan barang lain.
2. Memudahkan Pelanggan untuk Membeli Barang
Industri ritel juga berperan sebagai perantara untuk mempermudah proses pembelian bagi pelanggan. Bayangkan saja betapa rumitnya jika Anda harus membeli barang dari pabrik terlebih dahulu.
Misal Anda ingin berbelanja setiap bulan, berapa banyak produsen yang harus Anda kunjungi? Fungsi bisnis ritel adalah memudahkan pelanggan membeli barang secara terpisah dan menawarkan berbagai barang dalam satu area.
3. Mendukung Pemasaran Produk
Kemampuan untuk menyediakan jumlah produk terbesar kepada pelanggan merupakan aspek penting dari bisnis ritel. Karena itu, harus selalu ada tenaga penjualan atau promosi penjualan, layanan pelanggan, dan katalog produk di setiap jenis usaha ritel.
Industri ritel lebih dari sekedar menjual produk, melainkan juga mempromosikan produk tersebut dan menginformasikan kepada pelanggan.
4. Mensurvei Pasar
Karena industri ritel sangat dekat dengan pelanggan, maka retail juga berfungsi sebagai indikator utama tren konsumen dan pasar. Perusahaan ritel menerima masukan langsung dari konsumen, kemudian mereka dapat menyampaikannya kepada pedagang grosir atau produsen. Alhasil, keberlanjutan produk bisa terjaga.
Karakteristik Bisnis Retail
Sebelum memulai bisnis, Anda harus mengetahui aspek-aspek bisnis ritel terlebih dahulu. Beberapa karakteristik bisnis retail adalah sebagai berikut.
1. Bisnis Ritel Menjual Barang dalam Jumlah Satuan
Karakteristik pertama dalam bisnis ritel adalah menjual produk dalam bentuk eceran. Oleh karena itu, sangat penting memperhatikan cara memasarkan produk agar dapat menarik pelanggan.
Kemampuan menjelaskan manfaat dan fitur produk secara ringkas, padat, dan jelas juga diperlukan untuk promosi produk yang efektif.
Bisnis ritel juga harus menyediakan stok setiap saat. Seberapa lengkap toko tergantung pada kemampuan toko untuk menyediakan barang kapan pun pelanggan membutuhkannya.
2. Perusahaan Ritel Berinteraksi Langsung dengan Pelanggan
Karena berada di ujung rantai pemasaran, maka industri ritel berhadapan langsung dengan pelanggan. Metode dan prosedur pembayaran produk yang sederhana, cepat, dan mudah sangat penting untuk bisnis ritel.
Anda sebagai pemilik juga harus memahami daya saing harga pasar untuk memberikan penawaran terbaik kepada pelanggan dan menghasilkan keuntungan paling banyak. Umumnya para peritel menawarkan layanan tambahan untuk menarik pelanggan, termasuk toko offline dan online, sarana belanja, dan banyak promo.
Baca juga: Pengertian Konsinyasi, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya
Contoh Bisnis Retail
Pembeli tingkat akhir sering mengunjungi toko ritel untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan pokok, kosmetik, makanan, dan barang-barang lainnya. Berikut adalah beberapa contoh bisnis retail di sekitar kita.
- Warung atau toko kelontong terletak dekat dengan pemukiman atau perumahan. Apa pun dapat dibeli dalam jumlah satuan. Misalnya sampo sachet, sabun batangan, dan sebungkus mie instan.
- Minimarket dan supermarket menawarkan berbagai macam barang dengan stok yang lebih beragam dan sering mengadakan berbagai promosi.
- Department store dibagi menjadi beberapa kategori, seperti pakaian, makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, kosmetik, dan sebagainya.
- Warehouse adalah bisnis ritel dengan pendekatan sistem grosir di mana pelanggan dapat membeli barang dalam jumlah besar dengan harga lebih murah daripada yang mereka bayarkan di supermarket atau department store.
- Ritel khusus adalah sebuah perusahaan ritel yang mengkhususkan diri dalam satu jenis produk tertentu. Misalnya, gerai ritel Nike hanya menjual barang Nike.
- Ritel mobile adalah bisnis ritel yang menggunakan media ponsel cerdas untuk pembelian dan penjualan langsung atau dikirim melalui kurir.
- Convenience store adalah toko serba ada yang menawarkan berbagai macam barang. Contohnya FamilyMart dan 7-Eleven. Biasanya, convenience store terletak di tempat yang mudah dijumpai masyarakat.
Demikian penjelasan mengenai apa itu bisnis retail mulai dari pengertian hingga contohnya. Anda tertarik mencoba bisnis yang mana? Hal terpenting dalam memulai bisnis, pastikan Anda memiliki staf yang ahli dalam bidangnya, ya.
Jika Anda sedang mencari staf untuk mengurus keperluan bisnis, Anda bisa pasang iklan lowongan kerja secara gratis di KitaLulus. Dengan KitaLulus, Anda dapat merekrut karyawan hanya dalam 3 hari saja!
Caranya mudah, Anda hanya perlu mengisi mengisi form yang tersedia dan menunggu hingga iklan loker Anda ditayangkan. Tunggu apalagi? Yuk pasang info loker Anda sekarang juga!