Mengenali siapa pembeli ideal kita adalah hal penting yang perlu diketahui para pelaku bisnis. Hal ini dapat diketahui dengan membuat buyer persona yang menjadi representasi ideal dari konsumen produk.
Representasi ini juga akan menuntun pelaku bisnis dalam mengembangkan produk yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan.
Mari ketahui lebih lanjut mengenai persona konsumen dalam artikel KitaLulus berikut ini!
Apa Itu Buyer Persona
Buyer persona adalah sebuah representasi target pelanggan ideal yang dibangun dan diciptakan melalui riset pasar dan data pelanggan yang sudah ada.
Di dalam proses membangun buyer persona, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan seperti demografi, pola perilaku konsumen, motivasi dan tujuan. Pastikan Anda mampu membuat karakter persona pembeli ini sedetail mungkin sehingga semakin akurat.
Melalui buyer persona ini Anda akan memahami masalah apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan dalam membeli produk.
Mengapa Buyer Persona Penting
Membangun buyer persona penting bagi bisnis, ini karena melalui penggambaran pembeli yang detail, semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan mendapatkan dan melayani konsumen dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen tersebut.
Dengan buyer persona, konsumen pun akan merasa dekat dengan brand karena telah terbangun kepercayaan yang menunjukkan pemahaman dan empati yang tulus dari brand kepada konsumen.
Fungsi Buyer Persona
Membangun persona konsumen memiliki beberapa fungsi yang akan sangat berguna bagi bisnis. Adapun beberapa fungsi dari buyer persona adalah sebagai berikut:
- Membantu memahami target pasar lebih baik.
- Membantu penyusunan strategi penawaran untuk menarik pelanggan.
- Membantu dalam proses analisis strategi bisnis.
- Mendorong pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
- Menyelaraskan nilai merek dengan kebutuhan pelanggan.
- Membangun dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan untuk jangka panjang.
Manfaat Buyer Persona
Buyer persona menjadi cara terbaik sebuah bisnis memahami target konsumen mereka. Dengan membangun representasi ini akan membantu bisnis untuk meningkatkan conversion rate dan omzet perusahaan.
Selain hal itu, ada beberapa manfaat lainnya yang diberikan dari buyer persona, yaitu sebagai berikut:
- Memahami pain points pelanggan secara keseluruhan.
- Memahami kebutuhan pelanggan potensial lebih baik.
- Mendapatkan target audiens yang lebih tersegmentasi.
- Mengidentifikasi persona yang negatif.
- Efisiensi kegiatan pemasaran sehingga dapat lebih optimal.
- Meningkatkan keberhasilan tim sales.
Detail Buyer Persona
Seperti yang sebelumnya sudah sedikit dibahas di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat persona pembeli ini, adapun detail dari buyer persona adalah sebagai berikut ini:
1. Data Pribadi
Detail pertama dari buyer persona yang perlu diisi adalah data pribadi pelanggan.
Di dalam merancang data ini, perusahaan harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti siapa nama konsumen, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan status pernikahan.
Daftar pertanyaan tersebut akan membantu menggambarkan masing-masing individu dalam kelompok audiens tertentu.
2. Tingkah Laku
Kedua hal yang perlu dirinci saat membuat representasi pelanggan adalah tingkat laku dari pelanggan atau customer behavior.
Agar bisa mempelajari dan menentukan hal ini, perusahaan dapat menyusun pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa hobi pelanggan?
- Makanan dan minuman yang pelanggan sukai?
- Media sosial apa yang sering digunakan?
- Apa saja forum online yang pelanggan ikuti?
3. Kebiasaan Berbelanja
Terakhir, Anda juga harus dapat mengetahui seperti apa kebiasaan berbelanja pelanggan. Untuk mengetahui hal ini, ada beberapa pertanyaan yang perlu menjawab pertanyaan ini:
- Bagaimana kebiasaan pelanggan berkomunikasi? Apakah melalui telepon, email, atau secara langsung?
- Bagaimana cara pelanggan mengetahui produk perusahaan? Melalui iklan, rekomendasi teman, atau internet?
- Bila melalui internet, bagaimana mereka menemukan informasi tersebut?
- Apa cara belanja yang pelanggan sukai?
Baca Juga: Prospek Adalah: Pengertian, Cara Menemukan dan Melakukannya
Cara Membuat Buyer Persona
Menentukan pelanggan potensial yang ingin membeli produk adalah hal yang penting. Oleh sebab itu, penting sekali untuk menentukan seperti apa buyer persona sehingga Anda bisa tahu bagaimana menarik mereka untuk membeli produk Anda.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat representasi konsumen.
1. Coba Lakukan Penelitian Pelanggan secara Menyeluruh
Pertama, cobalah melakukan penelitian secara menyeluruh pelanggan yang pernah membeli produk atau layanan dan pelajari pelanggan tersebut.
Cobalah kumpulkan informasi mengenai usia, lokasi, customer behavior, cara pembelian, dan informasi penting lainnya.
Anda juga bisa membuat survey online, FGD, atau interview secara langsung untuk mendapatkan data tersebut dengan tepat.
2. Ketahui Masalah Pelanggan
Berikutnya, cobalah mengetahui masalah yang sedang dialami oleh pelanggan. Cara mengetahui masalah ini bisa didapatkan melalui penelitian secara langsung atau melalui survei.
Jika setelah melakukan penelitian Anda mendapati permasalahan yang dialami terkait dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan, segera cari solusinya.
3. Lakukan Identifikasi Tujuan Pelanggan
Selain mengetahui permasalahan mereka, Anda juga perlu mengidentifikasi apa tujuan mereka dalam menggunakan atau membeli produk/layanan Anda.
Mengidentifikasi hal ini akan membantu Anda untuk dapat merumuskan strategi dan pesan pemasaran yang sesuai untuk pelanggan potensial Anda.
4. Memahami Bagaimana Bisnis Dapat Membantu Pelanggan
Cara membuat buyer persona berikutnya adalah memahami bagaimana bisnis Anda dapat membantu pelanggan.
Cobalah untuk mencari tahu lebih dalam manfaat apa saja yang dapat diberikan bisnis Anda. Abaikan lebih dulu mengenai fitur-fitur yang akan diberikan sehingga Anda bisa mengetahui bagaimana bisnis dapat membantu konsumen.
5. Ubah Riset Menjadi Buyer Persona
Setelah berhasil mendapatkan semua data dan informasi, selanjutnya adalah menggabungkannya dan menjadikannya buyer persona.
Contohnya, Anda mengidentifikasi pelanggan wanita berusia 25 tahun yang tinggal di kota besar dan masih mencari pekerjaan. Kelompokkan ini ke dalam satu persona pembeli sehingga dapat memudahkan dalam strategi pemasaran, pengembangan produk, dan lainnya.
Contoh Buyer Persona
Untuk membantu Anda lebih memahami seperti apa buyer persona, berikut ini adalah contohnya yang digunakan untuk aplikasi lowongan kerja:
Informasi Pribadi
Nama : Reno
Usia : 20 Tahun
Pekerjaan : Belum bekerja
Lokasi : Surabaya
Pendidikan : SMK TKJ
Hobi
- Baca komik
- Nonton video tutorial perakitan komputer
Tujuan/Motivasi
- Ingin memiliki pekerjaan di bidang teknisi
Tantangan (Pain Points)
- Tidak tahu harus melamar kemana
- Minim pengalaman
Dari data buyer persona yang sudah dibuat ini, maka kita bisa mendapatkan informasi untuk menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan Reno. Sehingga membuat Reno tertarik untuk mencoba aplikasi lowongan pekerjaan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
Itulah dia informasi lengkap mengenai buyer persona yang bisa membantu Anda dalam menyusun strategi pemasaran serta pengembangan produk yang sesuai dengan pembeli potensial.
Selain persona pembeli, kesuksesan bisnis juga didukung oleh karyawan terbaik yang bisa Anda temukan dengan cara pasang loker di KitaLulus.
Pasang Loker di KitaLulus akan membantu Anda mendapatkan karyawan dari berbagai posisi dengan cepat dan tepat. Tim KitaLulus juga akan membantu dalam pemasangan loker.
Ayo, daftarkan perusahaan Anda sekarang!