Call to action adalah– Call to action adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan conversion rate di laman website bisnis Anda. Tapi pada prakteknya, penggunaan CTA sangat luas.
Dalam dunia digital marketing, peran call to action adalah untuk mendorong pengunjung melakukan tindakan yang diinginkan. Mulai dari melakukan pembelian, mengunduh, mendaftar, dan lainnya.
Pelajari lebih lanjut terkait apa itu call to action, beserta jenis dan contohnya melalui penjelasan di bawah ini.
BACA JUGA: Apa Itu Tagline? Ini 30+ Contoh, Jenis, dan Cara Membuatnya
Apa Itu Call to Action?
Call to action memiliki peran penting dalam dunia. Tidak hanya untuk meningkatkan conversion rate, tetapi juga bisa mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.
Tapi, apakah Anda sudah memahami apa itu call to action? Call to action adalah sebuah bentuk dari strategi pemasaran berupa gambar, baris, teks, hingga tombol yang bisa mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu.
Dilansir dari laman Investopedia juga menyebutkan bahwa call to action adalah istilah pemasaran yang mengacu pada tindakan yang dilakukan pengunjung sesuai dengan apa yang diinginkan.
Perlu diketahui, CTA bisa memiliki tautan link langsung yang bisa mengarahkan pengunjung untuk melakukan pembelian. Namun pada prakteknya, tujuan tindakan tersebut berbeda-beda.
Ada yang ingin untuk mendaftar newsletter, ada yang untuk membuat akun, menonton iklan, dan masih banyak lagi. Nah, agar bisa bekerja dengan efektif, CTA perlu memiliki pesan yang jelas dan sesuai dengan tujuan pemasaran.
Artinya, jika Anda ingin pengunjung untuk melakukan pembelian, maka kata-kata dalam call to action adalah “beli sekarang”. Pada dasarnya, CTA memang sesederhana dan semudah itu.
8 Jenis Call to Action
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa, tujuan dari call to action adalah berbeda-beda pada setiap kegiatan pemasaran. Dilansir dari laman Hubspot, ada delapan jenis CTA yang bisa Anda gunakan sebagai kegiatan pemasaran. Penjelasan tentang jenis call to action dan contohnya bisa Anda simak di bawah ini.
1. Leads Generation
Jenis CTA yang pertama adalah lead generations. Dalam hal ini, Anda bisa menempatkan tautan dari CTA di tempat atau laman yang sekiranya berpotensi untuk mendapatkan pengunjung baru dengan persentase yang tinggi.
Umumnya, jenis CTA ini ditempatkan di ujung dan di samping artikel pada suatu blog. Visual dari CTA ini haruslah bisa menarik perhatian pengunjung dan bisa mengkomunikasikan nilai atau tujuan yang diinginkan.
2. Form Submission
Jenis kedua dari call to action adalah form submission. Dari jenis ini, Anda bisa mendapatkan data pengunjung dengan meminta mereka untuk mengisi formulir di website.
3. Read More
Salah satu jenis call to action yang sering digunakan adalah read more atau baca lebih lanjut. Hal ini bisa Anda gunakan sebagai umpan di laman website Anda. Cukup dengan memberikan satu atau dua paragraf yang bisa membuat pengunjung penasaran, dan letakkan tombol read more di bawah atau akhir paragraf.
Tujuan dari jenis ini adalah untuk memastikan bahwa artikel yang Anda unggah cukup menarik perhatian pengunjung dan Anda bisa mendapatkan statistik traffic yang diinginkan.
4. Product or Service Discovery
Salah satu jenis dari call to action adalah product or service discovery yang memungkinkan pengunjung untuk menemukan apa yang mereka cari dan butuhkan.
Contoh dari jenis ini hampir sama dengan read more CTA. Biasanya ditempatkan di akhir atau bawah paragraf deskripsi. Jenis CTA ini akan sangat membantu pengunjung yang ingin menemukan apa yang mereka cari di website Anda dengan cepat dan mudah.
BACA JUGA: Strategi Omnichannel dalam Bisnis, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
5. Social Sharing
Social sharing juga merupakan salah satu jenis CTA yang sering digunakan pada setiap laman website. Tujuan dari call to action ini adalah mendorong pengunjung untuk membagikan apa yang mereka temukan ke sosial media atau aplikasi lainnya yang terintegrasi.
Contohnya seperti banner yang menampilkan beberapa ikon sosial media di samping atau di bawah artikel. Kelebihan dari jenis call to action ini adalah bisa dikustomisasi sesuai yang Anda butuhkan.
6. Lead Nurturing
Umumnya, jenis lead nurturing digunakan untuk mendorong pengunjung mencoba produk dan/atau jasa yang Anda tawarkan terlebih dulu. Sederhananya, menawarkan trial period sebelum mereka melakukan pembelian langsung.
Contoh dari call to action ini adalah berupa link tautan yang langsung mengarahkan pengunjung untuk mencoba trial period dari suatu produk dan/atau jasa. Umumnya jenis ini digunakan untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
7. Closing the Sale
Closing the sale atau penjualan terakhir bisa Anda gunakan untuk mendorong pengunjung melakukan pembelian. Contohnya adalah ketika ada produk yang tersisa sedikit, Anda bisa menempatkan kata-kata “segera habis” atau “hanya tersisa 3 produk lagi”.
8. Event Promotion
Satu lagi jenis dari call to action adalah event promotion. Jenis yang satu ini bisa Anda gunakan ketika akan mengadakan sebuah acara dan ingin mendapatkan banyak pengunjung. Umumnya tujuan dari CTA ini adalah untuk meningkatkan penjualan tiket.
Contoh call to action yang satu ini adalah berupa pop up atau tautan link di laman homepage atau ditempatkan di sidebar website. Jangan lupa untuk berikan visual dan kata-kata yang menarik.
Demikianlah penjelasan mengenai call to action, jenis dan contohnya yang bisa digunakan untuk keperluan di website Anda. Salah satu fungsi dari call to action adalah untuk memaksimalkan tujuan kampanye bisnis Anda.
Jika perusahaan Anda membutuhkan seseorang untuk membuat call to action di website, jangan lupa untuk menaruh info lokernya di KitaLulus, ya! Saat ini, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Makassar, Medan, Gowa, Semarang, dan Surabaya.
Pastikan Anda sudah mendaftarkan diri untuk memasang iklan lowongan pekerjaan secara gratis di KitaLulus. Langkah selanjutnya, tinggal menunggu kandidat terbaik dan berpotensi sesuai dengan kualifikasi Anda dalam hitungan hari saja, #LebihMudah kan?