8 Cara Menentukan Harga Jual Produk Agar Tidak Rugi

Shirley Candrawardhani
Redaksi KitaLulus merupakan content writer dan editor profesional yang mengelola konten artikel di KitaLulus.
Cara menentukan harga jual produk
8 Cara Menentukan Harga Jual Produk Agar Tidak Rugi

Harga jual produk adalah salah satu hal penting yang harus diputuskan oleh penjual atau pengusaha. Pasalnya harga akan mempengaruhi banyak aspek dalam bisnis. Sudahkah Anda mengetahui cara menentukan harga jual produk?

Cara menentukan harga jual produk didasari oleh banyak faktor, seperti biaya tetap dan biaya variabel. Apa maksudnya? Agar Anda lebih paham, simak ulasan KitaLulus selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Harga Jual dan Cara Hitungnya

Cara menghitung harga jual produk yang benar

Sebelum membahas cara menentukan harga jual produk, ada baiknya kita memahami dulu apa yang dimaksud dengan harga jual. Pada dasarnya, yang dimaksud dengan harga jual adalah saran harga yang dibebankan kepada pelanggan. Angka ini diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah non produksi, dan laba yang diharapkan.

Banyak variabel yang bisa mempengaruhi penentuan harga jual produk. Hal ini meliputi elastisitas permintaan, laba perusahaan, produk, sasaran produk, hingga persaingan pasar dan permintaan pelanggan.

Sederhananya, rumus menentukan harga jual produk adalah:

Harga jual produk = hasil biaya produksi + biaya non produksi + laba yang diharapkan

Jika tidak mempertimbangkan tiga variabel tersebut, ada dua risiko yang akan Anda hadapi.

  • Jika Anda menetapkan harga jual produk murah, maka imbasnya produk Anda banyak yang terjual. Namun, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan keuntungan yang sedikit.
  • Jika Anda menetapkan harga jual produk mahal, maka imbasnya produk Anda sedikit terjual. Dengan demikian, Anda juga tidak bisa memperoleh keuntungan yang diinginkan.

Maka dari itu, ada baiknya Anda mengetahui dan memahami cara menentukan harga jual yang tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan harga pokok penjualan (HPP).

BACA JUGA: Biar Untung, Ini 10 Cara Mengelola Keuangan Usaha dengan Baik & Efektif

Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual Produk

Faktor yang mempengaruhi harga jual produk

Dalam menentukan harga jual produk, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Faktor pertama adalah biaya tetap atau fixed cost. Biaya tetap adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan berapapun volume produksi perusahaan. Seperti, biaya perawatan mesin, tagihan listrik, sewa gedung, upah pekerja, dan lainnya.

Artinya, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi tidak tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu. Biaya tetap tidak akan mempengaruhi perubahan dalam kegiatan bisnis yang Anda lakukan.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Faktor kedua adalah biaya variabel, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sesuai jumlah produksi. Seperti, biaya bahan baku, upah pekerja tambahan (jika ada), dan hal lainnya.

Artinya, biaya perusahaan bisa saja berubah mengikuti jumlah produksi yang dikeluarkan. Umumnya, biaya variabel mengalami naik turun tergantung pada volume produksi. Ketika produksi meningkat, maka biaya variabel ikut bertambah, dan sebaliknya.

3. Break Even Point (BEP)

Satu lagi faktor yang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk adalah break even point atau BEP. Ini merupakan sebuah istilah akuntansi yang dikenal dengan analisis titik impas. Artinya perusahaan tidak mengalami kerugian dan/atau mendapat keuntungan.

Break even point adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran untuk biaya produksi sama dengan pendapatan atau laba yang diterima dari hasil penjualan.

Perhitungan BEP sangatlah penting sebab bisa menjadi dasar untuk melakukan analisis proyeksi berapa jumlah produk yang harus diproduksi hingga biaya yang dibutuhkan, dan harga penjualan yang harus ditentukan agar tidak mengalami kerugian.

BACA JUGA: 4 Strategi Business Development Terbaik Agar Bisnis Berkembang Pesat

Cara Menentukan Harga Jual Produk dengan Berbagai Metode

Cara menentukan harga jual produk dengan berbagai metode

Tiga faktor di atas memang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk. Tetapi, ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan sebagai metode menghitung harga jual per unit produk. Berikut caranya:

1. Margin Pricing

Margin pricing adalah metode menentukan harga jual barang menurut persentase laba yang diinginkan. Cara menghitung keuntungan jualan dengan margin pricing bisa membantu Anda menentukan seberapa besar profit untuk setiap produk yang dijual.

Selain itu, Anda juga bisa melihat perbandingan harga yang dimiliki pesaing bisnis Anda dan sekaligus untuk mengetahui apakah harga yang ditentukan terlalu tinggi atau rendah.

Berikut rumus harga jual produk dengan metode margin pricing adalah:

Margin = (harga jual – harga modal) / harga jual x 100%

Sebagai contoh, bisnis Anda bergerak di bidang makanan dan menjual berbagai macam donat dan kue-kue. Satu donat yang Anda jual berkisar Rp15.000,00 dengan modal Rp10.000,00. Maka cara menghitung keuntungan jualan dengan margin pricing adalah:

= (Rp15.000,00 – Rp10.000,00) / Rp15.000,00 x 100%

= Rp5.000,00 / Rp15.000,00 x 100%

= 0,33 x 100%

= 33%

Jadi, keuntungan untuk setiap satu donat yang terjual, Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar 33%. Perlu diketahui bahwa, batas wajar keuntungan yang ideal adalah 50% dari modal yang Anda keluarkan. Sehingga, Anda masih bisa menaikan harga untuk satu donat yang dijual.

2. Markup Pricing

Cara menentukan harga jual produk selanjutnya adalah dengan menggunakan markup pricing. Metode ini adalah untuk menambahkan persentase profit pada harga jual.

Cara menghitung keuntungan jualan ini bisa Anda gunakan apabila Anda sudah mengetahui besaran persentase profit yang akan diambil. Berikut rumus harga jual produk dengan menggunakan markup pricing:

Harga jual = modal + (modal x persentase margin)

Sebagai contoh, Anda mengeluarkan modal Rp10.000,00 untuk satu buah donat dan Anda ingin mendapatkan keuntungan sebesar 50%. Maka cara menghitung keuntungan jualan dengan markup pricing adalah:

= Rp15.000,00 + (Rp15.000,00 x 50%)

= Rp15.000,00 + Rp7.500,00

= Rp22.500,00

Jika Anda ingin mendapatkan persentase profit hingga 50%, berarti Anda harus menaikan harga satu porsi donat menjadi Rp22.500,00.

3. Cost Plus Pricing

Dengan menghitung harga jual per unit, Anda cukup menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk produksi.

Artinya, Anda bisa menjumlahkan biaya produksi per jumlah produk kemudian ditambahkan dengan margin profit yang diinginkan. Berikut rumus harga jual produk dengan cost plus pricing:

Harga jual = total biaya yang dikeluarkan + (persentase margin x total biaya yang dikeluarkan)

Sebagai contoh, bisnis yang Anda jalankan bergerak di bidang retail yang menjual baju anak-anak. Setiap harinya Anda bisa memproduksi 100 baju anak-anak dengan jumlah biaya tetap mencapai Rp12.500,00 dan total biaya variabel mencapai Rp25.000,00. Anda berkeinginan untuk mendapatkan persentase profit sebesar 10% untuk setiap produk yang terjual, maka cara menentukan harga jual produk adalah:

= Rp37.500.000,00 + (10% x Rp37.500.000,00)

= Rp37.500.000,00 + Rp3.750.000,00

= Rp41.250.000,00

Karena setiap harinya Anda bisa memproduksi 100 baju anak-anak, maka dari total Rp41.250.000,00 dibagi dengan 100 pcs baju. Maka Anda bisa menetapkan harga jual adalah sebesar Rp412.500,00 untuk setiap 1 pcs baju anak-anak.

Baca juga: Skimming Price: Pengertian, Fungsi, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya

4. Break Even Pricing

Cara menghitung BEP

Cara menentukan harga jual produk berikutnya adalah dengan break even pricing. Metode ini fokus pada biaya produksi dan permintaan pasar.

Hal yang perlu diperhatikan adalah jika dari hasil penjualan produk Anda berada di bawah batas break even, maka artinya bisnis Anda mengalami kerugian. Namun, jika Anda mendapatkan hasil penjualan di atas batas break even, maka artinya bisnis Anda mendapatkan keuntungan.

Dalam metode break even pricing, jika permintaan produk meningkat, maka harga produk bisa ikut naik. Sebaliknya, jika permintaan produk menurun, maka harga produk bisa ikut turun.

5. Keystone Pricing

Keystone pricing termasuk salah satu metode yang dilakukan dengan menetapkan harga jual dua kali lipat dari total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Umumnya, cara menghitung harga jual per unit ini digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang retail. Misalnya, biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat satu buah baju laki-laki dewasa adalah Rp250.000,00. Dengan menggunakan keystone pricingi, Anda bisa menetapkan harga jual adalah Rp500.000,00.

Hal yang harus Anda perhatikan adalah ada harga maka ada kualitas. Jangan sampai dengan cara ini, Anda tidak bisa memberikan kualitas produk yang tidak sepadan dengan harganya.

6. Manufacturer Suggested Retail Price

Metode penerapan harga ini bisa dibilang cukup mudah dan praktis, karena Anda tidak perlu pusing untuk memikirkan cara menghitung harga jual per unit.

Sebab, di metode ini harga jual adalah harga yang dikeluarkan oleh pabrik. Umumnya, perusahaan yang menggunakan cara ini bergerak di sektor manufaktur yang membuat kendaraan bermotor, produk elektronik, produk lainnya.

Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menentukan harga jual produk sendiri. Untuk mendapatkan keuntungan, banyak pebisnis yang merubah harga jual produk dari harga yang ditetapkan pabrik.

7. Value Based Pricing

Kemudian, ada value based pricing. Umumnya, cara menghitung harga jual per unit dengan value based pricing ditentukan oleh pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan akan berani membayar dengan harga tinggi apabila nilai yang ditawarkan pun sama tingginya.

Sebagai pebisnis, Anda harus melakukan survey ke beberapa responden. Cara ini sering digunakan untuk mereka yang memiliki bisnis barang antik atau barang koleksi langka.

8. Harga Pasar

Satu lagi cara menentukan harga jual produk yang bisa Anda gunakan, yaitu berdasarkan harga pasar. Artinya, Anda bisa menggunakan biaya modal yang dikeluarkan sebagai cara menghitung harga jual per unit.

Metode penerapan harga ini menggunakan harga pasar untuk menentukan jumlah modal yang harus dikeluarkan dan juga untuk menentukan keuntungan yang Anda dapatkan.

Misalkan, harga jual satu porsi nasi uduk di daerah Anda adalah Rp5.000,00. Jika Anda ingin dapat untung, cara menentukan harga jual produk adalah dengan menambah beda harga bisa lebih murah atau lebih mahal sedikit dari harga pasaran. Sehingga Anda bisa memperhitungkan modal yang harus dikeluarkan.

Demikian penjelasan mengenai beberapa cara menentukan harga jual produk, rumus, dan beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Gunakan salah satu cara di atas sesuai dengan kondisi bisnis Anda agar tidak mengalami kerugian. Nah, jika Anda membutuhkan karyawan untuk kegiatan operasional produksi bisnis, Anda bisa pasang informasi lowongan kerja secara gratis di KitaLulus.

Jadi tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda sekarang juga. Dapatkan karyawan terbaik untuk kelancaran bisnis Anda hanya dalam hitungan hari!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top