Rencana bisnis atau bisnis plan adalah sebuah dokumen tertulis yang menjelaskan secara rinci rencana dan tujuan bisnis. Sebelum memulai bisnis, hendaknya Anda membuat secara detail bisnis plan ini. Terutama ketika Anda berencana untuk menarik investor.
Pembuatan bisnis plan pun perlu dilakukan saat Anda ingin memulai bisnis makanan. Pendekatan dalam bisnis plan akan membuat usaha makanan akan lebih terarah.
Namun, apakah Anda sudah pernah melihat contoh business plan makanan sebelumnya? Jika belum artikel KitaLulus ini akan menjabarkannya untuk Anda!
Baca Juga: Contoh Business Plan dan Panduan Membuatnya
Contoh Business Plan Makanan
Agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai business plan makanan, berikut ini contoh business plan makanan sederhana.
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
1.1. Nama Bisnis
Nama bisnis: Sajian Nusantara
1.2. Visi dan Misi
Visi: Menjadi destinasi utama makanan Nusantara di Jakarta.
Misi: Menyajikan hidangan autentik dengan rasa dan kualitas terbaik.
1.3. Tujuan Bisnis
Membuka 3 outlet di Jakarta dalam 1 tahun.
Mencapai pangsa pasar 15% di kategori masakan Nusantara.
2. Deskripsi Bisnis (Business Description)
2.1. Profil Bisnis
Sajian Nusantara adalah restoran casual yang menawarkan hidangan khas dari berbagai daerah di Indonesia, dengan fokus pada kualitas bahan baku lokal.
2.2. Struktur Hukum
Jenis perusahaan: PT Sajian Nusantara
Pemilik: Budi Santoso
2.3. Lokasi dan Fasilitas
Lokasi kantor pusat: Jl. Gatot Subroto No. 123, Jakarta.
Outlet: Sudirman City Walk, Grand Indonesia, Mall Kelapa Gading.
3. Analisis Pasar (Market Analysis)
3.1. Riset Pasar
Segmen pasar: Pekerja kantoran dan pecinta kuliner yang mencari pengalaman makan unik.
Analisis pesaing: Warung Nusantara, Bebek Betutu Bang Iwan, Warung Masakan Ibu.
3.2. Strategi Pemasaran
Branding: Menonjolkan keberagaman kuliner Indonesia.
Promosi: Program loyalitas pelanggan, diskon khusus untuk karyawan kantoran.
4. Rencana Operasional (Operational Plan)
4.1. Proses Produksi
Daftar menu: Nasi Goreng Rendang, Sate Ayam Madura, Soto Betawi.
Rantai pasokan: Kerjasama dengan petani lokal untuk bahan baku segar.
4.2. Tenaga Kerja
Jumlah karyawan: 20 karyawan per outlet.
Pelatihan: Pelatihan reguler untuk menjaga konsistensi rasa.
5. Rencana Keuangan (Financial Plan)
5.1. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi penjualan bulanan: Rp500 juta per outlet.
Harga jual rata-rata: Rp75.000 per porsi.
5.2. Biaya Operasional
Biaya bahan baku: 30% dari pendapatan.
Biaya tenaga kerja: 25% dari pendapatan.
5.3. Proyeksi Laba Rugi
Laba bersih bulanan: Rp100 juta per outlet.
6. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)
6.1. Ekspansi
Membuka outlet di pusat perbelanjaan terkemuka.
Penambahan menu baru setiap 6 bulan untuk menjaga keberagaman.
6.2. Kemitraan
Kemitraan dengan penyedia bahan baku lokal.
Kolaborasi dengan aplikasi pengantaran makanan.
7. Risiko dan Pengelolaan Risiko
7.1. Identifikasi Risiko
Kenaikan harga bahan baku.
Persaingan ketat di industri kuliner.
7.2. Strategi Pengelolaan Risiko
Membuat kontrak jangka panjang dengan pemasok.
Penawaran dan promosi khusus untuk mengatasi persaingan.
Isi Business Plan Makanan
Di dalam perancangan bisnis plan makanan, Anda perlu mengetahui apa saja yang menjadi bagian dari daftar isi bisnis plan sehingga bisnis plan tersebut lebih terstruktur. Adapun daftar isi business plan makan adalah sebagai berikut:
- Identitas perusahaan
- Visi dan misi perusahaan
- Deskripsi bisnis yang dijalankan
- Tujuan dan detail produk dari bisnis yang dijalankan
Dengan memerhatikan daftar isi ini, Anda dapat menyusun bisnis plan dengan jelas, sehingga akan memudahkan Anda dalam memproduksi produk atau juga mencari investor untuk membantu menjalankan usaha.
Tahapan Membuat Business Plan Makanan
Ketika Anda membuat business plan makanan, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilalui dan diperhatikan. Adapun tahapan tersebut antara lain:
1. Lakukan Riset Pasar
Tahap pertama dalam pembuatan bisnis plan makanan adalah melakukan riset pasar. Anda dapat melakukan tahapan ini dengan metode forecasting. Dengan begini Anda bisa mengetahui siapa yang akan menjadi target pasar dari bisnis Anda.
Anda tidak mungkin menargetkan semua orang untuk menjadi pelanggan Anda. Hal ini karena setiap target pasar memiliki karakteristik berbeda-beda. Misalnya saja makanan untuk bayi tentu saja memiliki karakter berbeda dengan makanan untuk orang dewasa.
2. Pelajari Kebiasaan Pelanggan
Bila Anda sudah menentukan siapa target pasar idel dari bisnis makanan yang akan dijalankan, tahap selanjutnya adalah mempelajari kebiasaan mereka.
Tahap ini bisa Anda lakukan dengan memperhatikan dengan baik dan detail mengenai dimana calon konsumen Anda berkumpul, kapan mereka sering berinteraksi dan seperti apa gaya interaksi mereka.
Dengan mempelajari kebiasaan pelanggan, Anda dapat menyesuaikan style produk. Misalnya Anda dapat menentukan warna kemasan atau juga interior tempat bisnis Anda.
3. Tentukan Tujuan
Penetapan tujuan menjadi bagian penting dalam bisnis. Maka dari itu, Anda wajib menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur.
Tanpa adanya tujuan yang jelas, akan sulit bagi Anda dan stakeholder terkait untuk mencapai tujuan dengan maksimal.
Selain itu, menetapkan tujuan yang terukur juga bisa memotivasi untuk lebih produktif.
4. Buat Profil Usaha
Profil usaha diperlukan dalam bisnis plan sebagai cara memperkenalkan bisnis yang akan dijalankan. Selain itu, profil usaha yang ditulis dan dijabarkan dengan baik juga dapat menarik investor.
5. Kategori Perencanaan
Tahap berikutnya adalah melakukan analisis kategori. Anda dapat melakukan tahapan ini menggunakan analisis SWOT atau juga analisis PEST (Political, Economic, Social, Technological).
Pengkategorian ini akan membantu untuk lebih memahami seluk beluk bisnis. Termasuk risiko dan peluang di dalamnya.
Baca Juga: 7 Langkah Mudah Menggunakan Analisis Usaha
6. Deskripsikan Produk
Berikutnya Anda juga perlu menuliskan deskripsi produk. Ini adalah bagian di mana Anda menjelaskan karakteristik produk mulai dari bahan utama, varian rasa, ukuran kemasan, bentuk, dan sebagainya.
Anda juga bisa menjelaskan mengenai produk yang akan diluncurkan seperti apa dan kemungkinan pengembangannya.
7. Buat Rincian Sumber Dana
Contoh business plan yang baik adalah yang memuat transparansi sumber dana. Merincikan sumber dana akan memudahkan Anda dalam perencanaan operasional bisnis serta mendapatkan investor.
Dengan menjabarkannya dalam bisnis plan Anda bisa mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk bahan baku, biaya produksi, sampai margin penghasilan yang bisa didapatkan.
Di dalam bisnis plan, Anda bisa menuliskan dari mana saja sumber dana usaha berasal, baik itu dana pribadi atau investor. Hitung juga total biaya produksi sampai pemasaran. Perkirakan berapa keuntungan yang bisa didapatkan dalam periode tertentu.
Bila bisnis Anda dimiliki oleh beberapa orang, jelaskan juga pembagian profit setiap pemilik.
8. Rencanakan Strategi Marketing
Tahapan penting lainnya dari pembuatan bisnis plan adalah merencanakan strategi marketing.
Di dalam penyusunan strategi marketing ingatlah untuk menyesuaikannya dengan target pasar yang telah ditetapkan. Mulai dari pesan yang disampaikan sampai dengan media apa yang akan digunakan.
Misalnya, target pasar Anda adalah remaja, maka strategi pemasaran yang perlu ditekankan adalah penggunaan media sosial Instagram dengan konten-konten color full.
Nah, itulah dia contoh business plan makanan yang bisa menjadi referensi Anda dalam menyusun proposal bisnis.
Selain perlu membuat rencana bisnis dengan matang, pastikan juga Anda memiliki karyawan yang kompeten untuk menunjang operasional usaha.
Cara terbaik untuk mendapatkan karyawan terbaik adalah dengan pasang loker di KitaLulus.
Pasang loker di KitaLulus memungkinkan Anda untuk mendapatkan kandidat dengan cepat dan tepat. Jangkauan kandidat pun luas baik di kota sampai ke berbagai pelosok daerah.
Ayo, daftarkan usaha atau perusahaan Anda sekarang!