Jurnal umum atau juga disebut general journal adalah salah satu dasar dan pedoman dalam membuat laporan keuangan perusahaan. Contoh jurnal umum sendiri banyak digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi dalam periode tertentu.
Dalam pembuatannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Untuk lebih memahami proses pembuatan jurnal umum, mari simak artikel KitaLulus berikut ini!
Apa Itu Jurnal Umum Akuntansi?
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Umumnya yang terkait berbagai aktivitas transaksi secara kronologis yang sesuai tanggal lalu diikuti dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominal transaksi pada kolom debit dan kredit.
Jurnal ini sendiri biasa digunakan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa karena sesuai dengan prinsipnya yang mencatat segala transaksi secara kronologis.
Sedangkan di dalam perusahaan dagang akan lebih efektif menggunakan jurnal khusus. Ini dikarenakan perusahaan dagang memiliki transaksi yang lebih kompleks dan intensitas yang lebih tinggi.
Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Untuk lebih memahami mengenai jurnal umum, cobalah perhatikan contoh soal jurnal umum perusahaan dagang berikut ini:
- Pada tanggal 5 Januari 2023, Pak S melakukan investasi uang sebesar Rp500.000.000 kepada perusahaan PT Maju Abadi.
- Lalu, pada tanggal 10 Januari 2023, terjadi transaksi sebesar Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama satu tahun.
- Tanggal 15 Januari 2023, terjadi transaksi untuk membeli peralatan dan perlengkapan kantor sebesar Rp10.000.000 dan Rp5.000.000.
- Di tanggal 20 Januari 2023, PT Aman Abadi menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000.
- Tanggal 25 Januari 2023, terjadi transaksi yang diperuntukan untuk gaji karyawan di bulan Januari sebesar Rp20.000.000.
Analisis dan Identifikasi Transaksi
- Adanya investasi membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas sebesar Rp500.000.000 (debet). Modal dari Pak S bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.
- Karena adanya transaksi untuk membayar sewa, maka harta perusahaan berkurang Rp20.000.000 (kredit). Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar di muka Rp20.000.000 (debet).
- Perusahaan pun memiliki aset berupa alat kantor sebesar Rp10.000.000 dan perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Namun, aset berupa kas perusahaan berkurang Rp15.000.000.
- Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan sisi kredit bertambah sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas pun bertambah Rp10.000.000 (debet).
- Beban gaji bertambah Rp20.000.000 (debit). Maka aset perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit).
Dari identifikasi tersebut, maka berikut ini contoh jurnal umum perusahaan dagang PT Maju Abadi.
Baca juga: Pengertian Jurnal Penutup, Fungsi, Cara Membuat & Contohnya
Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa
Berikut ini contoh jurnal umum perusahaan jasa.
Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
Baik jurnal umum dan jurnal khusus sama-sama hal yang umum ditemui dalam akuntansi. Kedua jurnal tersebut memiliki perbedaan yang amat mencolok sehingga penting sekali bagi Anda untuk memahaminya.
1. Jumlah Kolom
Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus yang pertama terdapat dalam jumlah kolomnya. Di mana pada jurnal umum hanya memiliki dua kolom yaitu debit dan kredit. Sedangkan jurnal khusus terdiri dari banyak kolom.
2. Jenis Transaksi yang Dicatat
Di dalam jurnal umum, Anda bisa mencatat semua transaksi yang dilakukan perusahaan. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan dalam jurnal khusus yang hanya mencatat transaksi yang sejenis dan sering terjadi.
3. Bentuk Jurnal
Dari segi bentuknya, jurnal umum terdiri dari kolom tanggal, akun, keterangan, referensi (ref), dan jumlah yang terdiri dari kredit dan debit.
Sedangkan bentuk jurnal khusus menyesuaikan dengan kolom-kolom yang diperlukan dalam pencatatan transaksi yang sejenis.
4. Pencatatan
Di dalam jurnal umum, Anda hanya akan mencatat semua transaksi pada satu jurnal saja, tapi pada jurnal khusus transaksi harus dicatat sesuai dengan jenisnya dalam beberapa jurnal yang berbeda.
5. Posting ke Buku Besar
Perbedaan berikutnya adalah dari segi posting ke buku besar. Untuk jurnal umum, biasanya posting ke buku besar dilakukan setiap adanya transaksi. Berbeda dengan jurnal khusus di mana posting dapat dilakukan secara kolektif dan periodik, biasanya pada akhir bulan.
Baca juga: Cara Mencatat Jurnal Pembelian, Contoh, dan Jenisnya
Manfaat Jurnal Umum
Jurnal umum memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain:
- Membantu pencatatan transaksi keuangan perusahaan. Jurnal umum bertujuan mencatat setiap transaksi keuangan perusahaan, baik yang berupa pendapatan maupun pengeluaran. Dengan mencatat semua transaksi secara teratur, perusahaan dapat memastikan bahwa informasi keuangan mereka akurat dan dapat dipercaya.
- Mempermudah proses pelaporan keuangan. Dalam jurnal umum, setiap transaksi keuangan dicatat secara terpisah sesuai dengan jenisnya, seperti transaksi tunai, transaksi kredit, atau transaksi lainnya. Hal ini memudahkan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan seperti laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
- Memungkinkan analisis keuangan yang lebih efektif. Jurnal umum dapat melacak kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Karena setiap transaksi dilengkapi dengan catatan yang menjelaskan tujuan transaksi, seperti untuk pembelian inventaris atau pembayaran gaji karyawan.
- Mempermudah proses audit. Jurnal umum juga mempermudah proses audit oleh auditor eksternal. Melalui catatan yang lengkap dan teratur, auditor dapat dengan mudah memeriksa transaksi keuangan perusahaan dan memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat dan dapat dipercaya.
- Meningkatkan pengambilan keputusan. Informasi keuangan yang terdapat dalam jurnal umum dapat membantu manajemen perusahaan mengambil keputusan yang tepat. Dengan memantau kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu, manajemen dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan membuat keputusan yang lebih baik tentang alokasi sumber daya perusahaan.
Fungsi Jurnal Umum Akuntansi
Setidaknya jurnal umum memiliki lima fungsi di dalam akuntansi, yaitu:
1. Historis
Maksudnya, semua jenis transaksi yang terjadi akan dicatat sesuai dengan tanggal transaksi tersebut. Ini akan menggambarkan aktivitas perusahaan setiap harinya secara berurutan dan terus menerus.
Itulah mengapa general journal berfungsi sebagai historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.
2. Pencatatan
Segala transaksi perusahaan akan dicatat dalam general journal. Dengan begini, maka pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan baik.
3. Analisis
Semua pencatatan transaksi adalah hasil dari analisis transaksi dari kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisis di sini meliputi penggolongan nama akun, pencatatan kredit atau debit, dan jumlah transaksi.
4. Instruksi
Proses penjurnalan tidak hanya sekadar dokumentasi transaksi, tapi juga bersifat perintah atau petunjuk kredit atau debit.
5. Informatif
Jurnal ini memberikan penjelasan bukti pencatatan transaksi perusahaan.
Baca juga: Mengenal Jurnal Penjualan, Contoh, dan Cara Mencatatnya
Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum
Terdapat beberapa prinsip yang harus Anda perhatikan saat membuat contoh jurnal umum. Berikut penjelasannya.
- Proses identifikasi bukti transaksi keuangan yang ada baik itu kwitansi, nota, invoice, dan lainnya.
- Menentukan akun yang mengalami pengaruh dari trasaksi yang terjadi lalu mengklasifikasikannya dalam jenis utang, harta, atau juga modal.
- Menentukan apakah ada pengurangan atau penambahan terhadap akun yang berkaitan dengan transaksi.
- Memutuskan apakah melakukan kredit atau debit akun yang berhubungan dengan transaksi.
- Membuat catatan transaksi ke general journal sesuai bukti transaksi yang ada.
Cara Membuat Jurnal Umum
Berikut tahapan dan cara membuat jurnal umum yang wajib Anda ketahui.
1. Pahami Persamaan Akuntansi
Dalam pembuatan jurnal umum yang benar, Anda harus paham persamaan dasar akuntansi. Persamaan akuntansi sendiri adalah:
Aset = Utang + Modal
Lalu diperluas menjadi:
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Tidak sampai situ, pemahaman akuntansi juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk di dalamnya.
Misalnya piutang usaha dan persediaan masuknya kelompok aset, dan lain sebagainya. Anda juga harus paham mengenai saldo normal masing-masing akun.
2. Kumpulkan Bukti Transaksi
Selanjutnya Anda perlu mengumpulkan segala bukti transaksi baik itu invoice, nota, faktur, atau kwitansi. Tanpa adanya bukti tersebut, maka transaksi tidak bisa dicatat pada jurnal.
3. Identifikasi Transaksi
Perlu diketahui bahwa hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter saja yang boleh dicatat dalam jurnal.
Makanya, penting bagi Anda mengidentifikasi setiap transaksi yang terjadi sebelum mencatatnya. Baru setelah itu, tentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Anda dapat menggunakan persamaan Aset = Utang + Modal.
Di dalam satu transaksi, minimal terdapat dua akun yang pasti akan terpengaruh.
4. Pencatatan Jurnal Umum
Bila tahap pengidentifikasian sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah proses pencatatan ke dalam jurnal.
Di sini kita akan menggunakan sistem pencatatan menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan memiliki pengaruh pada debit dan kredit pada jumlah yang sama.
Jurnal umum sendiri terdiri dari 9 kategori, yaitu:
- Tanggal transaksi dilakukan
- Kode pembantu: digunakan untuk membantu mencatat detail dari transaksi
- Uraian: mencatat keterangan transaksi debet serta kredit
- No akun: nomor akan yang ada di debet
- Nama akun: nama akun kategori debet yang sesuai nomor akun
- Debet: jumlah transaksi yang masuk kategori debet
- No akun: nomor akun dalam kredit
- Nama akun: nama akun kategori kredit yang sesuai nomor akun
- Kredit: Jumlah transaksi kategori kredit
Ada pun contoh bentuk atau format jurnal umum adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Jurnal Pembalik Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Nah, itulah dia pembahasan seputar contoh jurnal umum lengkap dengan cara membuatnya.
Pembuatan jurnal ini penting demi menunjang laporan keuangan yang komprehensif. Maka dari itu, perusahaan harus memastikan bahwa ini ini ditangani oleh staf yang kompeten.
Beruntungnya, sekarang tidak sulit untuk menemukan staf akuntan yang kompeten karena semua bisa ditemukan di job portal KitaLulus. Anda tinggal pasang info loker secara gratis dan tim KitaLulus akan bantu mempromosikannya.
Tunggu apalagi, segera daftarkan perusahaan Anda untuk pasang loker di KitaLulus sekarang!