Di dunia kerja, ada beberapa jenis tenaga kerja, salah satunya adalah tenaga kerja terdidik. Sesuai namanya untuk mendukung pekerjaannya, tenaga kerja ini menempuh pendidikan formal untuk mendapatkan keahlian dan keterampilannya.
Contoh tenaga kerja terdidik ini ada banyak bahkan bisa kita temui sehari-hari. Untuk lebih jelas, simak artikel berikut ini!
Apa Itu Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah seorang pekerja yang mendapatkan kemampuan dan keahliannya tertentu melalui pendidikan dan pengajaran formal.
Seorang pekerja terdidik biasanya memiliki sertifikasi, atau gelar yang membedakan mereka dengan tenaga kerja tidak terdidik.
Perbedaan Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih
Di dunia kerja kita juga akan menjumpai tenaga kerja terlatih. Jenis tenaga kerja ini berbeda dengan tenaga kerja terdidik.
Jika tenaga kerja terdidik mendapatkan keahliannya dari pendidikan formal, tenaga kerja terlatih mendapatkan keterampilannya melalui pelatihan atau pendidikan non formal seperti kursus.
Orientasi dari keduanya juga berbeda, di mana tenaga kerja terdidik lebih fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teori yang kemudian diterapkan dalam pekerjaan.
Sementara tenaga kerja terlatih fokus pada penguasaan keterampilan praktis yang langsung digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.
Keuntungan Tenaga Kerja Terdidik
Tentu ada keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan saat mempekerjakan tenaga kerja terdidik, yaitu:
1. Kualitas Pekerjaan Lebih Baik
Dikarenakan telah menempuh pendidikan formal, tenaga kerja terdidik memiliki pemahaman teoritis yang kuat di bidanya. Hal ini tentu akan mempengaruhi hasil pekerjaan mereka yang memiliki standar tinggi.
Dari pemahaman teori yang mereka miliki, mereka dapat menganalisis masalah secara mendalam dan memberikan solusi yang lebih efektif.
2. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Memiliki pekerja yang terdidik dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar, karena dengan keahlian mereka kualitas produk atau layanan yang dihasilkan bisa lebih baik, dan inovasi akan lebih sering terjadi.
3. Keterampilan Manajerial dan Kepemimpinan
Tidak sedikit tenaga kerja terdidik yang memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam memimpin tim atau proyek. Ini karena mereka telah memiliki pemahaman mendalam terkait proses kerja dan manajemen sumber daya.
Contoh Tenaga Kerja Terdidik
Berikut ini beberapa contoh tenaga kerja terdidik:
1. Guru
Contoh tenaga kerja terdidik adalah guru. Profesi guru mengharuskan seseorang untuk memiliki gelar pendidikan tinggi di bidang keguruan.
2. Dokter
Untuk dapat menjadi dokter, seseorang harus menempuh pendidikan formal kedokteran. Mereka juga harus memiliki lisensi dalam merawat pasien, melakukan diagnosis, dan memberikan perawatan medis.
3. Pengacara
Seseorang harus menempuh pendidikan formal di bidang hukum untuk menjadi pengacara.
Selain itu, mereka juga perlu melewati proses sertifikasi profesi untuk memastikan bahwa mereka memang layak dalam memberikan nasihat hukum, menyelesaikan sengketa, dan mewakili klien di pengadilan.
4. Perawat
Sama seperti dokter, seseorang yang ingin menjadi perawat perlu melalui pendidikan keperawatan.
Melalui pendidikan keperawatan ini mereka akan dididik untuk memberikan perawatan kepada pasien, serta bekerja sama dengan dokter dalam proses penyembuhan.
5. Akuntan
Profesi akuntan juga masuk dalam contoh tenaga kerja terdidik. Pendidikan formal yang mereka ambil akan membantu mereka memiliki keahlian dalam mengelola keuangan perusahaan, menganalisis laporan keuangan, dan memastikan kepatuhan pajak.
6. Psikolog
Tenaga kerja terdidik ini perlu memiliki dasar ilmu psikologi yang diambil dalam pendidikan formal S1. Dari pendidikan ini akan didapatkan pengetahuan teoritis mengenai behavior manusia dan hal-hal yang mempengaruhinya, sehingga dapat membantu orang mengatasi masalah mental atau emosional.
Baca Juga: Mengenal Psikolog: Jenis, Tugas, dan Bedanya dengan Psikiater
7. Arsitek
Untuk dapat mendesain sebuah bangunan baik itu rumah atau gedung, tentunya memerlukan pendidikan formal. Pendidikan formal akan membantu arsitek dalam merancang bangunan dan struktur, serta memastikan desainnya aman dan fungsional.
Baca Juga: Profesi Arsitek: Tugas, Jenis, Skill, Gaji, dan Jenjang Karir
8. Insinyur
Untuk menjadi insinyur, seseorang perlu mengikuti pendidikan formal yang melatih mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan teknis untuk merancang, mengembangkan, serta memelihara infrastruktur dan teknologi.
9. Apoteker
Keterampilan seorang farmasis dalam meracik obat, menentukan dosis yang tepat tentu tidak didapatkan begitu saja. Mereka perlu memiliki pendidikan formal di bidang farmasi.
10. Ahli Gizi
Untuk menjadi ahli gizi, seseorang perlu pendidikan formal, dari teori dan pemahaman yang mereka miliki mereka memiliki keahlian dalam merancang program nutrisi untuk membantu individu mencapai kesehatan optimal.
11. Manajer Proyek
Profesional yang memiliki keahlian dalam merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi proyek agar berjalan sesuai tujuan dan anggaran.
12. Pilot
Sebelum bisa menerbangkan pesawat, seorang pilot mesti menempuh pendidikan pilot lebih dulu, mereka juga perlu memiliki lisensi dan sertifikasi penerbangan.
13. Hakim
Hakim juga masuk dalam tenaga kerja terdidik. Hakim harus memiliki pendidikan formal di bidang hukum, biasanya menyelesaikan sarjana hukum, dan mendapatkan pengalaman kerja sebagai pengacara atau ahli hukum sebelum diangkat sebagai hakim.
14. Bidan
Untuk menjadi bidan, seseorang harus menyelesaikan pendidikan formal di bidang kebidanan, yang mencakup pelatihan teori dan praktik di rumah sakit atau klinik. Setelah lulus, mereka juga harus mendapatkan lisensi praktik dari badan kesehatan.
15. Psikiater
Profesi psikiater hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan dokter umum lalu melanjutkannya dengan mengambil pendidikan spesialis di bidang psikiatri. Maka dari itu, profesi ini masuk dalam tenaga kerja terdidik.
16. Konsultan
Menjadi konsultan dilalui dengan menempuh pendidikan formal dan pengalaman yang kuat di bidang yang relevan. Konsultan sering kali memiliki gelar sarjana atau bahkan pascasarjana, serta pengalaman kerja yang solid sebelum menawarkan layanan konsultasi.
Beberapa konsultan juga memiliki sertifikasi profesional tambahan yang memperkuat keahlian mereka.
17. Polisi
Sebagai penegak hukum, seorang polisi menempuh pendidikan formal lebih dulu, ini mencakup pelatihan fisik, teknik penegakan hukum, keterampilan investigasi, serta pendidikan mengenai etika dan hak asasi manusia.
18. Notaris
Contoh tenaga kerja terdidik lainnya adalah notaris. Seorang notaris perlu menyelesaikan pendidikan tinggi di bidang hukum dan kemudian mengikuti program pendidikan khusus mengenai notaris.
Setelah lulus, calon notaris harus menjalani praktik dan ujian sertifikasi untuk mendapatkan lisensi sebagai notaris.
19. IT
Keahlian seorang IT didapatkan dari pendidikan formal yang dilakukannya. Dari pendidikan formal tersebut seorang ahli IT bisa memiliki keahlian dalam pengembangan, pemeliharaan, dan keamanan sistem komputer serta jaringan.
20. Web Design
Bisa dikatakan, saat ini contoh tenaga kerja terdidik dan terlatih adalah web design. Ini karena seorang web design bisa mendapatkan keahliannya melalui pendidikan formal di bidang ilmu komputer, atau bisa juga melalui pelatihan non formal seperti bootcamp web design.
Baca Juga: Bootcamp Adalah: Manfaat, Jenis, Bedanya dengan Kuliah
Nah, itulah penjelasan mengenai tenaga kerja terdidik lengkap dengan contohnya. Semoga ini bisa membantu Anda dalam menentukan jenis pekerja apa yang cocok untuk bisnis Anda, apakah yang terlatih atau yang terdidik.
Tapi tidak usah bingung mencarinya di mana, pasang loker gratis di KitaLulus bisa menjadi solusinya.
Pasang loker gratis dari KitaLulus bisa mendukung bisnis Anda menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan waktu yang cepat. Ini karena pengguna aktif KitaLulus sangat banyak dan sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Mari, daftarkan bisnis atau perusahaan Anda sekarang!