Conversion adalah– Ketika traffic website Anda ramai, tapi tidak membuahkan hasil, bisa jadi conversion adalah penyebabnya. Sehingga pengunjung hanya sebatas mengunjungi saja tanpa melakukan aksi tertentu.
Dalam dunia digital marketing, conversion adalah sebuah cara atau strategi yang digunakan untuk mendorong pengunjung melakukan aksi tertentu. Misalnya pembelian.
Cari tahu selengkapnya terkait apa itu conversion, apa itu conversion rate, dan beberapa istilah terkait dengan conversion di dunia marketing dalam pembahasan KitaLulus berikut ini.
BACA JUGA: Strategi Marketing Funnel, Pengertian, dan 4 Tahapannya
Apa Itu Conversion?
Secara definisi, conversion adalah sebuah taktik atau strategi yang digunakan untuk mendorong pelanggan agar bisa mengambil tindakan tertentu seperti membeli produk dan/atau jasa yang ditawarkan di website Anda.
Dengan kata lain, conversion adalah tindakan pengunjung yang sesuai dengan tujuan dari website itu sendiri. Misalnya seperti melakukan pembelian, klik iklan sebanyak-banyaknya, download dokumen atau file, memutar video, membaca artikel, dan masih banyak lagi.
Tingkat keberhasilan dari conversion adalah dipengaruhi oleh jenis aktivitas yang diusung atau tujuan dari suatu website. Ada website yang ingin mengundang pelanggan untuk melakukan pembelian, dan ada juga yang tujuannya adalah agar pengunjung yang datang bisa klik sebanyak-banyaknya pada iklan di website tersebut, dan lainnya.
Artinya, penggunaan strategi conversion tidak terbatas hanya pada satu jenis website saja. Semua jenis website bisa menggunakannya. Sebab, segmentasi dari conversion adalah luas, tidak terbatas hanya pada target segmentasi atau satu tujuan saja.
Selain itu, Anda juga harus mengetahui apa itu conversion rate. Jika conversion adalah taktik yang digunakan agar pengunjung melakukan suatu tindakan, maka conversion rate adalah persentase dari pengunjung yang melakukan tindakan tersebut.
Singkatnya, conversion rate adalah perbandingan jumlah pengunjung yang melakukan pembelian dan pengunjung website secara keseluruhan, yang dinyatakan dalam persentase.
Nah, conversion rate akan menampilkan jumlah pengunjung yang melakukan tindakan tersebut. Cara menghitungnya adalah dengan membagi jumlah conversion yang terjadi pada satu halaman website dengan total pengunjung halaman website dan dikali 100.
Umumnya, conversion rate digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu kampanye digital marketing. Misalnya, tujuan bisnis dari website Anda adalah penjualan produk sebanyak 500 unit. Jika pengunjung hanya melakukan pembelian sebesar 200 unit, maka conversion rate Anda akan menunjukan kegagalan.
Sebaliknya, jika pengunjung melakukan pembelian sampai atau lebih dari 500, maka kampanye digital marketing Anda berhasil.
Dasar Penetapan Conversion Rate
Sebelum Anda menerapkan strategi bisnis ini, ada baiknya jika Anda memahami dasar penetapan conversion. Dimana dalam hal ini tujuannya adalah agar pengunjung melakukan tindakan yang sesuai dengan tujuan website Anda.
Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah jika Anda ingin menaikkan conversion rate pembelian produk, maka Anda juga harus melakukan optimisasi conversion rate tersebut agar bisa meningkatkan konversi mikro.
Dalam dunia digital marketing, konversi mikro merupakan sebuah langkah awal untuk mendapatkan kepercayaan dari pengunjung. Sehingga mereka mau melakukan tindakan sesuai dengan tujuan website. Misalnya melakukan pembelian dan lainnya.
Sedangkan konversi makro adalah bentuk akhir dari tindakan tersebut. Artinya, jika Anda berharap pelanggan melakukan pembelian, maka pembelian itulah yang disebut dengan konversi makro.
Tujuan adanya conversion adalah agar Anda bisa membedakan mana pengunjung yang tertarik dengan produk dan/atau jasa di website, dan mana yang tidak. Dengan adanya konversi, Anda juga bisa menemukan masalah yang sedang dihadapi dan mengevaluasinya untuk meningkatkan penjualan di masa mendatang.
Fungsi Conversion dalam Bisnis
Jika diterapkan dengan efektif, baik, dan benar, maka conversion akan membantu usaha online Anda. Tidak hanya meningkatkan traffic website saja, tetapi juga bisa melakukan tindakan yang Anda inginkan.
Berikut fungsi conversion dalam bisnis yang perlu Anda ketahui:
1. Meningkatkan Keuntungan
Fungsi conversion dalam bisnis yang pertama adalah untuk meningkatkan keuntungan. Namun untuk bisa mendapatkan fungsi ini, Anda harus melakukan optimasi terlebih dulu terhadap conversion ratenya.
Kita ambil contoh, Anda menjual sebuah produk dengan harga Rp500 ribu. Dari 100 pengunjung website, sepuluh di antaranya membeli produk tersebut. Jika laba dari setiap produk adalah Rp50 ribu, maka keuntungan yang Anda dapatkan adalah Rp500 ribu dengan conversion ratenya adalah 10%.
Berikut rumus untuk menghitung conversion rate:
Jumlah pengunjung yang melakukan konversi / total pengunjung x 100
2. Memudahkan Anda Memahami Pelanggan
Fungsi selanjutnya dari conversion adalah agar memudahkan Anda memahami pelanggan. Anda bisa mencari tahu penyebab mengapa pelanggan hanya mengunjungi website tanpa melakukan tindakan apapun dengan mengoptimalkan conversion ratenya.
Fungsi ini memudahkan Anda untuk menemukan bagaimana cara pengunjung berinteraksi di website dan apa yang mereka butuhkan dan harapkan. Misalkan ada pengunjung yang sudah berkutat lama di website Anda tetapi tidak melakukan pembelian.
Dari hal ini Anda bisa mencari tahu mengapa pelanggan tersebut membatalkan pembelian. Apakah karena proses check out yang terlalu ribet? Apakah tidak ada metode pembayaran yang diinginkan? Apakah karena ongkos kirim yang terlalu mahal? Atau karena faktor lainnya?
3. Berpengaruh pada SEO
Fungsi conversion dalam bisnis berikutnya adalah berpengaruh pada SEO. Artinya, penerapan SEO yang baik bisa menarik banyak pengunjung ke website Anda dan bisa melakukan konversi sesuai yang diinginkan.
Sebaiknya, lakukan penerapan SEO berbarengan dengan conversion rate optimisasi agar pengunjung merasa lebih betah berada di website Anda. Perlu Anda ketahui bahwa, kedua hal ini merupakan salah satu faktor yang bisa membuat website Anda berada di peringkat pertama dan terus meningkat.
4. Mendatangkan Pelanggan Tetap
Satu lagi fungsi conversion dalam bisnis adalah bisa mendatangkan pelanggan tetap. Caranya adalah dengan menawarkan produk serupa atau promo produk lainnya kepada pelanggan yang melakukan pembelian pertama.
Artinya, Anda memanjakan pelanggan dengan harapan mereka akan melakukan pembelian ulang di website Anda.
BACA JUGA: Apa Itu Inbound Marketing? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Cara Meningkatkan Conversion
Strategi conversion dalam bisnis merupakan salah satu kunci sukses yang tidak boleh Anda lewatkan begitu saja. Tujuan dari penerapan strategi ini adalah untuk meningkatkan rasio konversi di website Anda.
Berikut beberapa strategi meningkatkan conversion dalam bisnis yang bisa Anda lakukan:
1. Call to Action
Strategi pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat teks call to action di website.
CTA masih menjadi cara yang efektif untuk mendorong pengunjung melakukan tindakan tertentu. Selain itu, teks CTA juga bisa memudahkan Anda menyisipkan link tertentu yang bisa langsung mengarahkan pengunjung ke alur yang sudah Anda tentukan.
2. Fitur Pop Up
Selain CTA, strategi efektif lainnya yang bisa Anda gunakan adalah fitur pop up. Jika ditempatkan di halaman yang tepat, fitur ini dapat meningkatkan konversi website Anda.
Buatlah desain yang menarik agar pengunjung merasa tertarik dan penasaran. Anda bisa melakukan uji coba untuk mendapatkan fitur pop up yang cocok dengan pengunjung.
3. Landing Page
Landing page merupakan salah satu faktor yang bisa menentukan tingkat konversi website Anda. Umumnya, landing page dibuat dengan tujuan agar pengunjung bisa melakukan tindakan yang Anda inginkan. Seperti melakukan pembelian, berlangganan newsletter, dan lainnya.
4. Menyediakan Layanan yang Memuaskan
Sampai saat ini, masih ada pelanggan yang membutuhkan customer service untuk memberikan arahan atau penjelasan terkait produk dan/atau jasa yang ditawarkan.
Strategi yang bisa Anda lakukan adalah dengan memunculkan live chat atau bot yang bisa membantu pengunjung untuk menghubungi Anda. Pastikan Anda menciptakan layanan pelanggan yang responsif, ramah, dan mudah dijangkau oleh pelanggan.
5. Optimasi Artikel Blog
Jika Anda juga menyediakan artikel blog, ada baiknya untuk melakukan optimasi pada beberapa artikel yang memiliki potensi tingkat konversi yang tinggi.
Anda bisa menggunakan fitur pop up untuk mengarahkan pengunjung ke link terkait. Selain itu, Anda juga bisa memperbarui konten yang memiliki tingkat konservasi tinggi agar bisa relevan dengan apa yang dicari pengunjung.
6. Pemasaran Ulang
Satu lagi strategi yang bisa Anda lakukan adalah pemasaran ulang. Cara ini bisa Anda lakukan dengan menampilkan iklan kepada pengunjung. Tujuannya adalah untuk menjaga keinginan pelanggan yang ingin melakukan pembelian.
Anda bisa memanfaatkan fitur Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Demikianlah penjelasan terkait conversion, fungsi, dan beberapa strategi yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan conversion rate. Agar bisa mendapatkan tingkat konversi yang tinggi, Anda membutuhkan trial and error untuk bisa menemukan strategi yang tepat.
Jika Anda membutuhkan karyawan untuk mengoptimasi conversion di website, maka Anda bisa menaruh informasinya di KitaLulus. Sebagai salah satu komunitas pencari kerja terbesar, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.
Segera daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus secara gratis. Dapatkan kandidat terbaik dan berpotensi di bidangnya dengan #LebihMudah bersama KitaLulus dari sekarang!