Downsizing adalah– Dalam dunia kerja, downsizing adalah pengurangan jumlah karyawan di perusahaan. Ada pro dan kontra yang harus Anda perhatikan jika ingin menerapkan strategi ini.
Memang bukan hal yang mudah. Namun ada beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan strategi ini. Bisa dikatakan, salah satu tujuan downsizing adalah ingin menghapus divisi yang dinilai tidak efektif.
Cari tahu lebih lanjut terkait pengertian downsizing, alasan, jenis, dampak, dan contohnya yang perlu Anda ketahui di bawah ini!
BACA JUGA: 10 Indikator Kinerja Karyawan dan Cara Menyusunnya
Pengertian Downsizing
Dilansir dari laman Investopedia, downsizing adalah pengurangan tenaga kerja perusahaan dengan cara memberhentikan pekerja atau menghapus divisi yang dianggap tidak produktif untuk perusahaan.
Sedangkan menurut laman The Balance Career, downsizing adalah sebuah kondisi ketika perusahaan memberhentikan beberapa karyawan pada saat yang sama untuk menghemat uang.
Hal yang perlu Anda perhatikan di sini, downsizing bukanlah pemutusan hubungan kerja atau PHK. Salah satu faktor penyebab perusahaan memberlakukan strategi ini adalah karena kemerosotan ekonomi dan bisnis yang gagal.
Sehingga, memberhentikan karyawan atau menghapus divisi yang tidak aktif merupakan cara tercepat dan dianggap efektif. Salah satu alasan downsizing adalah murni karena kondisi bisnis yang sedang tidak stabil.
Jika ditelusuri, sebenarnya penerapan strategi pengurangan karyawan ini tidaklah mudah. Manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan dan memutuskan bagaimana mengurangi tenaga kerja di perusahaan.
Sebab, manajemen perlu melakukan evaluasi karyawan atau divisi yang mendapatkan nilai terendah atau yang dianggap tidak produktif bagi perusahaan.
Alasan Downsizing Dilakukan
Ada beberapa alasan kenapa perusahaan melakukan downsizing, misalnya:
1. Faktor Keuangan
Hal pertama yang menjadi alasan downsizing adalah faktor keuangan. Umumnya hal ini terjadi karena kondisi finansial perusahaan sedang tidak stabil, atau adanya penurunan produksi, atau kondisi ekonomi. Sehingga manajemen memutuskan untuk berhemat.
2. Perubahan Manajemen
Adanya perubahan manajemen baru juga bisa menjadi alasan downsizing. Hal ini bisa terjadi ketika pemimpin baru melakukan evaluasi dan memutuskan bahwa downsizing adalah cara terbaik untuk menyelamatkan perusahaan.
3. Penggabungan Perusahaan
Hal berikutnya yang menjadi alasan downsizing adalah penggabungan perusahaan. Umumnya, kalau ada penggabungan perusahaan sering kali terjadi tumpang tindih karyawan dan tanggung jawab. Sehingga manajemen akan melakukan evaluasi dan memilih posisi mana yang akan dipertahankan dan yang dihapuskan.
4. Perkembangan Teknologi
Satu lagi alasan downsizing adalah karena perkembangan teknologi. Umumnya, hal ini terjadi di perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.
Adanya mesin canggih yang membuat proses produksi menjadi efisien dan efektif, menyebabkan perusahaan melakukan downsizing. Dengan begitu, perusahaan jadi bisa menghemat pengeluaran untuk upah karyawan.
Manfaat Downsizing Bagi Perusahaan
Jika diperhatikan, beberapa alasan downsizing diatas terkesan seperti kontra bagi karyawan yang terkena dampak. Tetapi, ada beberapa manfaat downsizing bagi perusahaan, yaitu:
1. Mengoptimalkan Pengeluaran
Manfaat pertama downsizing adalah mengoptimalkan pengeluaran. Dengan cara mengurangi jumlah karyawan dan penghapusan divisi, perusahaan bisa menghemat pengeluaran terkait upah karyawan dan pengeluaran lainnya yang dianggap tidak efektif.
2. Meningkatkan Motivasi
Pengurangan karyawan bisa membuat karyawan yang tersisa menjadi lebih termotivasi untuk menunjukkan nilai yang mereka punya. Sehingga mereka berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik dan meningkatkan produktivitas kinerjanya.
3. Komunikasi Menjadi Lebih Baik
Manfaat berikutnya dari downsizing adalah membuat komunikasi menjadi lebih baik. Hal ini bisa terjadi karena manajemen merasa lebih mudah untuk memfasilitasi komunikasi di antara karyawan yang dipertahankan.
Manfaat downsizing disini bisa dilihat sebagai pro bagi perusahaan. Anda juga bisa mempertimbangkan beberapa alasan dan manfaat di atas sebelum memutuskan untuk melakukan downsizing.
BACA JUGA: HR, Ini 11 Kompetensi Karyawan Terpenting Bagi Perusahaan
Jenis Downsizing
Selain manfaat dan alasan, Anda juga perlu mengetahui apa saja jenis downsizing yang bisa dilakukan perusahaan. Meskipun pada dasarnya makna dari downsizing adalah pengurangan karyawan atau layoff.
Berikut beberapa jenis downsizing yang perlu Anda ketahui:
1. Pengurangan Tenaga Kerja
Jenis downsizing yang pertama adalah pengurangan tenaga kerja. Hal ini dilakukan perusahaan untuk mengurangi atau menghilangkan beberapa posisi atau tanggung jawab yang tumpang tindih. Selain itu, cara ini juga bisa membuat perusahaan lebih berhemat.
Umumnya, jenis ini dilakukan dengan beberapa cara. Seperti; pensiun dini, outplacement, golden parachute, atrisi, dan pemberhentian secara sukarela.
2. Penataan Ulang Perusahaan
Umumnya, penataan ulang perusahaan mencakup penataan ulang fungsi, proses hirarki, hingga penataan ulang unit produksi.
Hal ini disebut dengan delayaring atau penghapusan lapisan manajemen yang tidak menguntungkan perusahaan. Sehingga hal yang diharapkan dari jenis downsizing ini adalah perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif.
3. Penataan Ulang Sistem
Jenis berikutnya dari downsizing adalah penataan ulang sistem. Hal ini mencakup perubahan budaya perusahaan, aturan dan kebijakan, hingga prosedur di dalam perusahaan.
Dampak Downsizing
Nama lain dari downsizing adalah layoff. Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa konsekuensi dari strategi ini memiliki dampak jangka panjang dan umumnya perusahaan sulit untuk bisa bangkit kembali.
Meskipun pada prakteknya, downsizing bisa membantu perusahaan untuk berhemat, strategi ini bisa berujung pada kebangkrutan dan penurunan produktivitas. Terlepas dari kondisi finansialnya.
Dampak downsizing lainnya adalah Anda bisa kehilangan karyawan yang mungkin saja berpotensi bagi perusahaan. Hal ini bisa mengurangi inovasi dan produktivitas.
Karyawan yang dipertahankan terpaksa harus mengerjakan beban kerja berlebih dan bahkan bisa menimbulkan stres. Sehingga mereka akan merasa kesulitan dan tidak memiliki waktu untuk berkembang atau mempelajari keterampilan baru.
Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, ada kemungkinan dampak downsizing adalah menurunnya loyalitas karyawan dan pengunduran diri. Jika sudah seperti ini, maka Anda bisa semakin kekurangan sumber daya manusia untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan.
Contoh Downsizing
Contoh downsizing yang bisa dijadikan studi kasus adalah ketika pandemi menyerang di awal 2020. Dimana banyak perusahaan yang melakukan layoff besar-besaran karena kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Berkurangnya pemasukan membuat banyak perusahaan memilih untuk gulung tikar. Alhasil, di awal pandemi banyak terjadi pengangguran di Indonesia. Perusahaan yang memilih melakukan downsizing adalah industri transportasi. Sebab, ketika pandemi orang yang melakukan perjalanan berkurang secara signifikan.
Contoh downsizing lainnya adalah sektor pariwisata. Hal ini juga berimbas dari tidak adanya orang yang bepergian. Banyak karyawan yang terkena layoff karena tidak adanya pemasukan.
Ketika pandemi menyerang, banyak perusahaan yang melakukan downsizing. Alasannya karena kondisi finansial yang tidak stabil dan berkurangnya pemasukan untuk membiayai anggaran perusahaan.
Demikianlah penjelasan terkait pengertian downsizing, manfaat, alasan, dan contohnya. Meskipun terasa berat, harus melalui pertimbangan yang matang, hingga banyak pro dan kontra, downsizing bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menyelamatkan perusahaan dari kondisi finansial yang tidak stabil.
Jika setelah downsizing Anda masih membutuhkan karyawan untuk kegiatan operasional perusahaan, maka Anda bisa menaruh informasinya di KitaLulus. Sebagai salah satu komunitas pencari kerja terbesar, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.
Segera daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus secara gratis. Dapatkan kandidat terbaik dan berpotensi di bidangnya dengan #LebihMudah bersama KitaLulus!