Pada dasarnya, dumping adalah kata yang sering digunakan dalam perdagangan internasional. Teknik perdagangan ini telah ada selama berabad-abad lalu.
Namun, dumping menjadi salah satu praktik yang bisa merusak perdagangan internasional karena banyak negara merasa dicurangi dan dirugikan. Jadi, apa itu dumping sebenarnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Politik Dumping?
Dumping adalah strategi dimana komoditas dikirim dan dijual dengan harga lebih rendah di luar negeri untuk mendominasi pasar suatu negara. Politik dumping dapat dilihat sebagai kebijakan diskriminasi harga dan dapat menghancurkan pasar internasional ketika produk tersebut dijual dengan harga lebih rendah.
Berbicara mengenai politik dumping, kita juga harus mengkaji besarnya volume ekspor yang dapat merugikan produsen dalam negeri. Banyak orang mengklaim bahwa dumping adalah tindakan curang yang bertujuan menguasai pasar.
Dumping Menurut WTO
Walaupun dumping adalah kebijakan yang kurang mendapat dukungan dari sebagian besar negara anggota World Trade Organization (WTO), namun organisasi tersebut menganggap tindakan ini legal.
Alhasil dikarenakan tidak ada kebijakan yang melarang praktik dumping, negara-negara di dunia membuat regulasinya sendiri untuk mencegah politik ini. Secara umum, regulasi tersebut berbentuk pembatasan kuota dan penetapan tarif.
Praktik Dumping di Indonesia
Di Indonesia sendiri, aturan mengenai pencegahan politik dumping telah dijelaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Regulasi ini dibuat dengan tujuan melindungi stabilitas harga produk serta menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi produsen lokal.
Tujuan Dumping
Praktek dumping dilakukan dengan berbagai alasan dan tujuan, di antaranya sebagai berikut:
- Memperoleh keuntungan dari diskriminasi harga dengan mengekspor atau menjual produk atau komoditas ke negara lain dengan harga lebih rendah dari harga produk di negara pengekspor atau pengimpor.
- Mencegah akumulasi komoditas di pasar dalam negeri karena kelebihan produksi memerlukan ekspor atau penjualan ke negara asing dengan harga yang jauh lebih murah.
- Melakukan monopoli pasar untuk melumpuhkan atau menutup perusahaan pesaing lain dengan cara memasang harga produk yang lebih rendah, sehingga pesaing kekurangan dana dan strateginya runtuh dengan sendirinya.
Dengan matinya pesaing, produsen akan memiliki kendali yang lebih besar atas pangsa pasar mereka, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menetapkan harga, meskipun pada awalnya mereka akan mengalami kerugian dalam waktu yang sangat singkat.
Baca juga: Jastip Adalah Bisnis Tanpa Modal Untung Besar, Ini Cara Mulainya
Jenis Dumping
Dalam perdagangan internasional, ada tiga jenis dumping yang perlu Anda pahami, berikut di antaranya.
1. Persistent Dumping
Persistent dumping adalah praktik dumping secara terus menerus. Artinya, diskriminasi harga terjadi secara berkelanjutan, meskipun ada protes dari negara lain. Dulu strategi ini digunakan oleh Jepang sebelum Perang Dunia Kedua dalam upaya menembus pasar luar negeri.
2. Sporadic Dumping
Berkebalikan dengan persistent dumping, sporadic dumping adalah praktik diskriminasi harga dalam jangka pendek yang bertujuan menghabiskan persediaan produk. Biasanya, ini terjadi akibat dari pasar domestik yang lemah.
3. Predatory Dumping
Predatory dumping adalah praktik dumping dengan maksud menghancurkan saingan. Metode ini akan mencegah pesaingnya untuk menargetkan pasar luar negeri. Setelah negara pesaing kalah dan pergi, harga akan disesuaikan untuk mengkompensasi kerugian yang terjadi di masa lalu.
Banyak ahli ekonom memandang prevalensi beberapa bentuk dumping yang disebutkan di atas sebagai praktik yang berbahaya. Secara internasional, hal ini terbukti berdasarkan kesepakatan umum tentang tarif dan perdagangan atau dalam bahasa Inggris, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT).
Perjanjian GATT melarang praktik dumping dengan mengizinkan pengenaan bea impor yang besar dan kuat atas barang-barang dumping.
Contoh Praktik Dumping
Praktik dumping ini diduga terjadi dalam perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan. Korea Selatan menegaskan Indonesia melakukan dumping saat menjual produk kertasnya.
Dugaan kasus dumping bermula saat produsen kertas Korea Selatan tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan terpaksa mengimpor dari Indonesia.
Nah, produk kertas Indonesia lebih populer daripada produk lokal karena kualitasnya lebih tinggi dan harganya lebih murah. Oleh karena itu, Korea Selatan menegaskan bahwa Indonesia melakukan politik dumping.
Untuk mengatasi hal tersebut, Korea Selatan saat itu memberlakukan tarif BMAD yang sangat tinggi sehingga merugikan eksportir Indonesia. Indonesia tidak tinggal diam dan mengajukan gugatan ke pengadilan internasional. Alhasil, Indonesia bisa menang di pengadilan.
Baca juga: Apa Itu KBLI? Ini Pengertian, Kategori, Kode, & Cara Menambahnya di OSS
Keuntungan dan Kerugian Dumping
Setelah memahami pengertian dan contohnya, mari kita bahas keuntungan dan kerugian teknik dumping yang tercantum di bawah ini.
Keuntungan Politik Dumping
Ada sejumlah manfaat politik dumping. Penjelasannya di bawah ini.
1. Berkontribusi dalam Pemenuhan Kebutuhan Bangsa Lain
Inventaris permintaan pasar yang tidak dapat dipenuhi akan menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, kebijakan dumping terkadang menjadi alternatif bagi importir, terutama untuk kebutuhan pokok.
2. Ekspansi Pasar
Bagi eksportir, menembus pasar baru dengan harga yang jauh lebih murah merupakan angin segar karena potensinya yang tinggi untuk segera mendapat tempat di hati konsumen. Jika dilanjutkan dalam jangka waktu yang lama, eksportir akan menuai banyak keuntungan.
3. Menghasilkan Devisa
Keuntungan politik dumping adalah memberikan negara pengekspor sumber devisa atau devisa baru. Hal ini memiliki efek positif, tidak hanya pada industri yang terhubung, tetapi juga pada perekonomian suatu negara.
Kerugian Politik Dumping
Selain keuntungan, politik dumping juga memiliki kerugian sebagai berikut.
1. Mematikan Saingan Bisnis
Sekalipun ada manfaat tertentu dari dumping, seperti memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi, menetapkan kebijakan ini berarti membiarkan produsen lain memasuki pasar dan berpotensi menghilangkan pesaing bisnis di negara tujuan dumping.
2. Eksportir Berpotensi Bangkrut
Di sisi lain, dumping dapat berdampak buruk bagi produsen itu sendiri, karena menjual produk di bawah harga pasar bukanlah rencana bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan strategi selain dumping saat memasuki pasar baru.
3. Stabilitas Harga yang Tidak Aman
Stabilitas harga juga dapat dirusak oleh munculnya produk yang identik secara tiba-tiba, yang mengganggu hubungan antara permintaan dan penawaran yang menentukan harga keseimbangan pasar.
Itulah penjelasan tentang apa itu politik dumping dari pengertian hingga keuntungan dan kerugiannya. Dumping adalah tindakan yang bisa mematikan bisnis kompetitor dan bisnis eksportir itu sendiri. Maka dari itu, kebanyakan negara tidak menyetujui adanya praktik ini.
Apabila Anda membutuhkan tim untuk menyusun strategi penjualan yang sesuai dengan aturan, Anda bisa mencarinya lewat KitaLulus. Anda bisa mendapatkan karyawan terbaik dengan cepat hanya dalam hitungan hari saja.
Iklan lowongan perusahaan Anda juga akan ditayangkan di berbagai media rekanan KitaLulus, jadi dapat dipastikan iklan lowongan Anda akan ramai pelamar. Tunggu apa lagi? Segera pasang info loker Anda di KitaLulus secara gratis sekarang juga!