Salah satu komponen penting dalam laporan keuangan yaitu harga pokok penjualan atau disingkat HPP. HPP adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang maupun jasa.
Dengan menentukan HPP, artinya Anda sudah memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang mungkin didapatkan. Selain itu, perhitungan harga ini juga bisa memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis.
Pelajari selengkapnya terkait apa itu HPP, rumus, dan cara menghitungnya di bawah ini.
Apa Itu HPP?
HPP adalah singkatan dari harga pokok penjualan. Pada dasarnya HPP adalah jumlah biaya yang dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memproduksi suatu produk dan/atau jasa.
Tujuan penghitungan HPP adalah untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, HPP diatur dan dihitung agar bisa menyesuaikan dengan harga yang mampu dibayar oleh target pasar dan bisa diterima dengan baik.
Kemudian ini juga berfungsi untuk menentukan laba kotor dan margin kotor. Logikanya, jika semakin tinggi HPP yang ditentukan, maka semakin rendah laba kotornya.
Biaya yang termasuk dalam HPP adalah bahan baku, upah tenaga kerja, biaya produksi, biaya overhead, dan biaya variabel. Singkatnya, seluruh biaya yang termasuk dalam proses produksi dari awal hingga akhir dan biaya non operasional.
Baca juga: 8 Cara Menentukan Harga Jual Produk dan Faktor yang Wajib Dipertimbangkan
Pengertian HPP Menurut Para Ahli
Setelah mengetahui pengertian HPP secara umum, berikut ini beberapa perspektif ahli mengenai pengertian HPP.
1. Raiborn dan Kinney
HPP adalah keseluruhan biaya produksi untuk barang-barang yang telah diproduksi dan masuk ke dalam persediaan produk dalam periode tertentu.
2. Bustami dan Nurlela
Menurut Bustami dan Nurlela, HPP adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari komponen bahan baku dan tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan ditambah persediaan produk saat proses awal dikurangi dengan persediaan akhir.
HPP terikat pada periode tertentu dan nilainya sama dengan biaya produksi bila di dalamnya tidak terdapat persediaan awal dan akhir.
3. Mulyadi
HPP merupakan biaya produksi barang maupun jasa untuk periode tertentu sejak proses awal hingga siap dijual.
Pentingnya Menghitung HPP
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa pentingnya menghitung harga pokok penjualan penting? Seperti yang disebutkan sebelumnya, dengan menghitung HPP, Anda bisa menentukan besaran keuntungan yang ingin dicapai.
Sebab nantinya laba yang didapatkan akan diputar kembali untuk keperluan lainnya. Seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, dan hal lainnya yang berhubungan dengan proses produksi.
Perhitungan HPP ini juga bisa menggambarkan kualitas produk itu sendiri. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
Ada beberapa manfaat lain dari perhitungan harga pokok penjualan, misalnya:
- Bahan evaluasi penjualan perusahaan.
- Melacak kerugian dari proses produksi.
- Menetapkan harga produk yang akan dijual.
- Acuan dasar untuk melihat perkembangan bisnis.
- Bahan pertimbangan untuk mengembangkan bisnis.
Baca juga: Pengertian Biaya Peluang, Manfaat, Cara Hitung, dan Contoh
Komponen HPP
Terdapat beberapa komponen dalam HPP, yaitu sebagai berikut:
1. Persediaan Awal Barang Dagang
Persediaan awal merupakan persediaan barang dagang yang ada di awal periode. Misalnya seperti saldo awal tahun atau awal bulan. Anda bisa mengeceknya di laporan neraca saldo yang sedang berjalan atau di periode sebelumnya.
2. Persediaan Akhir Barang Dagang
Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia di akhir periode akuntansi atau akhir tahun buku berjalan. Nilai dari saldo ini bisa diketahui dalam data penyesuaian perusahaan di akhir periode akuntansi.
Rumus Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
3. Pembelian Bersih
Pembelian bersih mencakup semua pembelian barang dagangan yang dilakukan secara tunai maupun kredit, termasuk biaya langsung.
Nantinya pembelian ini akan dikurangi dengan potongan pembelian dan juga retur pembelian. Hasilnya Anda akan mendapatkan angka pembelian bersih dalam satu periode.
Unsur-unsur yang termasuk dalam pembelian bersih antara lain:
- Pembelian kotor
- Pengurangan harga
- Retur pembelian
- Potongan pembelian
4. Penjualan Bersih
Penjualan bersih adalah salah satu pendapatan perusahaan. Beberapa unsur yang termasuk penjualan bersih antara lain:
- Retur pembelian
- Pembelian kotor
- Pengurangan harga
Biaya Pengecualian dalam HPP
Terdapat beberapa komponen yang masuk sebagai biaya pengecualian HPP, antara lain sebagai berikut:
- Semua biaya non operasional, seperti belanja modal atau bunga.
- Biaya administrasi, seperti biaya akuntansi, gaji manajemen, sewa kantor, ongkos distribusi, dan lainnya.
- Biaya produksi untuk produk yang tetap tidak terjual sampai akhir periode, bisa diketahui dalam stok gudang.
Baca juga: Apa Itu Metode FIFO, LIFO, dan FEFO Lengkap dengan Contoh
Rumus dan Cara Menghitung HPP
Komponen dalam HPP pada dasarnya saling berkaitan untuk membentuk rumus HPP, yaitu:
HPP = Pembelian bersih + Persediaan awal – Persediaan akhir
Lalu bagaimana cara menghitung HPP? Ikuti panduan berikut.
1. Hitung penjualan bersih
Hitung nilai penjualan bersih menggunakan rumus berikut:
Penjualan Bersih = Total Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
2. Hitung pembelian bersih
Setelah itu, hitung pembelian bersihnya. Adapun rumusnya yaitu:
Pembelian Bersih = (Biaya Angkut Pembelian + Ongkos) – (Potongan Pembelian + Retur)
3. Hitung HPP
Jika sudah menghitung penjualan bersih dan pembelian bersih, masukkan angkanya ke dalam rumus HPP di atas.
Jika Anda menginginkan angka HPP yang akurat dan tepat, maka Anda harus memiliki laporan neraca yang akurat juga. Perhitungan dalam laporan ini pun harus dilakukan dengan teliti dan tepat agar Anda bisa melakukan perhitungan harga pokok penjualan yang sesuai dengan apa yang diperlukan.
Baca juga: Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan Beserta Contohnya
Contoh Perhitungan HPP
Untuk membantu Anda memahami bagaimana cara menentukan HPP, coba simak contoh berikut ini.
Di tahun 2022, Perusahaan Arizona memiliki data operasional produksi meliputi:
- Persediaan awal: Rp150 juta
- Persediaan akhir: Rp70 juta
- Pembelian kotor: Rp40 juta
- Transportasi: Rp6 juta
- Diskon: Rp1 juta
- Retur: Rp3 juta
Dengan data di atas, maka cara menghitung HPP PT Arizona adalah sebagai berikut.
1. Pembelian Bersih
Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Ongkos Transportasi) – (Retur + Diskon)
= (Rp40 juta + Rp6 juta) – (Rp3 juta + Rp1 juta)
= Rp46 juta – Rp4 = Rp42 juta
2. HPP
HPP = Biaya Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
= Rp150 juta + Rp42 juta – Rp70 juta
= Rp122 juta
Jadi, dapat diketahui bahwa HPP PT Arizona adalah Rp122 juta.
Demikianlah penjelasan terkait apa itu HPP, rumus dan cara menghitungnya yang perlu Anda ketahui.
Selain dari komponen-komponen yang saling berkaitan, Anda juga bisa mempertimbangkan harga jual dari kompetitor sejenis. Lalu, berikan harga yang sesuai dengan kualitas produk dan/atau jasa yang Anda tawarkan.
Apakah perusahaan Anda membutuhkan seorang akuntan? Anda bisa menaruh informasinya di KitaLulus. Sebagai komunitas pencari kerja terbesar dan nomor satu, KitaLulus menghadirkan solusi perekrutan yang lebih efektif dan efisien.
Segera daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di KitaLulus dengan gratis. Dapatkan seorang akuntan yang memenuhi kualifikasi perusahaan Anda dengan #LebihMudah bersama KitaLulus!