Melihat tren investasi yang naik beberapa waktu belakangan, mulai banyak kaum muda yang tertarik menjadi investor. Investor adalah individu atau sekelompok orang yang memiliki peran besar bagi perekonomian.
Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah investor, namun akan lebih baik bila kita mendalaminya lagi melalui pembahasan berikut.
Apa Itu Investor?
Investor adalah individu atau sekelompok orang yang berinvestasi atau menanamkan modal pada usaha demi mendapatkan keuntungan.
Selain itu, pengertian investor adalah orang atau entitas lain yang memberikan modal dengan harapan menerima pengembalian uang, bahkan dalam jumlah lebih besar dari yang sebelumnya mereka tanamkan.
Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan investor saat berinvestasi, terlebih jika berkaitan dengan keuntungan serta risikonya.
Jenis Investor
Ada beberapa jenis investor yang bisa dijadikan pilihan untuk menegosiasikan kesepakatan terkait dengan pendanaan usaha. Berikut di antaranya.
1. Keluarga dan Teman
Pada fase awal memulai bisnis, terutama jika Anda tidak mengenal investor besar, Anda perlu mendekati investor terdekat. Teman dan keluarga biasanya menyumbang lebih sedikit uang daripada yang ditanamkan investor besar.
Namun, ada kemungkinan teman dan kerabat merasa sulit untuk menanamkan investasi jika ide bisnis Anda belum mapan. Oleh karena itu, siapkanlah proposal sematang mungkin.
2. Bank
Bank memang tidak bisa dianggap sebagai investor sejati. Namun, bank dapat menjadi sumber modal bagi bisnis Anda dari kredit yang mereka tawarkan.
Sekarang bank menjadi sumber pinjaman paling populer untuk memulai bisnis. Namun, bank biasanya hanya meminjamkan kepada nasabah yang mereka percayai. Untuk mendapatkan pinjaman, nasabah harus meningkatkan kepercayaan bank kepada mereka.
3. Angel Investor
Angel investor adalah individu dengan kekayaan bersih tinggi yang bersedia menginvestasikan uang mereka ke dalam bisnis kecil sebagai modal awal. Angel investor dapat dihubungi secara langsung melalui telepon atau melalui perkenalan dari rekan bisnis yang lebih berpengalaman.
4. Inkubator dan Akselerator
Akselerator dan inkubator adalah sebuah program perusahaan yang memberikan dana pada usaha-usaha kecil dan menengah. Ketika proposal diterima perusahaan, pemohon harus memenuhi syarat untuk mendapatkan uang tunai dari inkubator dan akselerator untuk memajukan ide bisnisnya.
Melalui program ini, perintis bisnis dapat bertemu investor berpengaruh dan mungkin menerima uang yang lebih besar.
5. Perusahaan Venture Capital
Perusahaan venture capital adalah investor dengan pendanaan paling banyak di antara beberapa jenis investor lainnya. Oleh karena itu, perusahaan rintisan dan usaha kecil sering mengejar perusahaan venture capital sebagai investor.
Selain uang dalam jumlah besar, perusahaan venture capital dapat membantu bisnis kecil mendapatkan lebih banyak kredibilitas dan lebih dikenal.
6. Investor Korporasi
Jenis lainnya dari investor adalah investor korporasi. Investor ini mengikuti proses yang terstruktur dan ketat sebelum menanamkan investasi. Akibatnya, perusahaan pemohon harus benar-benar dipantau sebelum mendapatkan pendanaan.
Jenis investor ini biasanya mendapat banyak keuntungan dari perusahaan pemula karena bisa memacu pertumbuhan perusahaan, mendiversifikasi aset, dan mengembangkan teknologi baru di lingkungan industri yang berkembang.
Baca juga: Pemula Wajib Coba! Ini 7 Investasi yang Menguntungkan & Mudah Dilakukan
Tujuan Investor
Salah satu syarat mutlak menjadi investor adalah memiliki dana yang cukup besar. Investor juga harus siap menerima kemungkinan kerugian. Lantas, apa tujuan menjadi investor?
Terlepas dari risiko yang ada, investor menginvestasikan modal atau uang mereka dengan tujuan menghasilkan keuntungan yang besar atau maksimal.
Dengan membuat portofolio dengan tingkat pengembalian yang diproyeksikan dan risiko yang dapat dikelola, investor dapat mendiversifikasi investasi mereka, khususnya diversifikasi perusahaan, untuk menghindari ketergantungan pada satu aktivitas, produk, layanan, atau investasi.
Keuntungan Investor
Berinvestasi dalam bisnis sama dengan menanamkan modal tanpa jaminan bahwa uang tersebut akan kembali atau tidak mengalami kerugian yang signifikan.
Terlepas dari risiko yang besar, beberapa orang memilih untuk berinvestasi karena potensi keuntungannya. Keuntungan menjadi investor adalah sebagai berikut:
Bagi Individu
Di bawah ini adalah keuntungan yang didapatkan oleh investor individu.
1. Menambah Kekayaan
Memperoleh kekayaan atau keuntungan yang melebihi modal awal adalah tujuan utama dari berinvestasi. Semakin besar nominal investasinya, kemungkinan bertambahnya kekayaan juga semakin tinggi.
2. Perlindungan Aset Terhadap Inflasi
Semua nominal yang ditanam dalam investasi tidak akan terkena dampak inflasi karena berbeda dengan tabungan, yang mungkin nilainya akan menurun jika ditabung di bank dari tahun ke tahun.
Bagi Negara
Selain menghasilkan uang untuk diri mereka sendiri, investor adalah orang yang dapat membantu negara dengan cara berikut.
1. Menurunkan Angka Pengangguran
Dengan adanya investasi, beragam bisnis dapat tumbuh subur di Indonesia. Peluang ini bisa dimanfaatkan perusahaan untuk membuka lowongan pekerjaan, sehingga menurunkan tingkat pengangguran.
2. Mendukung Kenaikan Pendapatan Per Kapita
Berikutnya keuntungan investor adalah mendukung peningkatan pendapatan per kapita. Semakin berkembang perusahaan, maka akan dihadapkan pada pajak yang semakin tinggi, sehingga menguntungkan negara sebagai penerima pajak.
3. Peningkatan Nilai Ekonomi Negara Dalam Jangka Panjang
Semakin lama dan semakin banyak investor yang berpartisipasi dalam perusahaan-perusahaan Indonesia, nilai ekonomi Indonesia akan lebih stabil dalam jangka panjang dan pendek.
Baca juga: Apa Itu ROI (Return on Investment)? Ini Pengertian, Rumus, & Cara Hitungnya
Cara Menjadi Investor Pemula Dengan Modal Kecil
Ada banyak instrumen investasi yang tersedia yang dapat disesuaikan dengan anggaran dan tujuan investasi Anda. Berikut cara menjadi investor pemula dengan modal kecil yang bisa Anda ikuti.
1. Mulailah dengan Konsep yang Anda Pahami
Cara menjadi investor adalah mulailah berinvestasi dengan instrumen yang paling Anda pahami agar semuanya terasa mudah. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mulai menjadi investor.
Memahami instrumen secara menyeluruh membuat Anda lebih yakin sebelum membuat keputusan investasi, sehingga hal tersebut akan mengurangi potensi kerugian.
2. Mulailah Mencari Tahu Profil Risiko
Jika Anda ingin menjadi investor, tentukan profil risiko Anda terlebih dahulu. Investor dapat memilih jenis instrumen investasi yang akan digunakan dengan menentukan profil risiko.
Putuskan seberapa besar risiko yang ingin Anda ambil saat berinvestasi. Langkah ini akan memudahkan Anda untuk menemukan investasi yang optimal sesuai kemampuan Anda.
3. Kenali Risiko Sistematis dan Non-sistematis
Ada dua jenis risiko dalam investasi, yaitu risiko sistematis dan risiko non-sistematis. Risiko sistematis mempengaruhi semua jenis instrumen yang berbeda dan sepenuhnya tidak dapat dihindari. Risiko pasar, perubahan suku bunga, dan inflasi adalah beberapa contoh risiko sistematis.
Risiko non-sistematis adalah risiko yang masih dapat dihindari melalui diversifikasi instrumen investasi. Contoh risikonya adalah risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko tuntutan hukum.
4. Pilih Strategi Investasi Jangka Panjang
Membuat strategi investasi jangka panjang adalah langkah penting yang harus Anda ambil sebagai investor pemula untuk memastikan diversifikasi sumber daya Anda sebaik mungkin. Perhatikan juga daftar instrumen yang akan digunakan dalam rencana diversifikasi Anda.
Guna memperkirakan keuangan untuk periode yang akan datang, investor juga harus membuat tujuan jangka panjang.
Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam bisnis, Anda harus menentukan pengembalian yang Anda harapkan dan jumlah uang yang dibutuhkan untuk melakukan investasi tersebut.
5. Berinvestasi dalam Bisnis Modal Kecil
Selanjutnya, sebagai investor, Anda harus ingat untuk menciptakan investasi yang nantinya akan memberikan passive income bagi Anda agar pengembalian keuntungannya maksimal.
Salah satu metode untuk melakukannya adalah menanamkan investasi bisnis dengan potensi untuk menghasilkan pengembalian jangka panjang melalui dividen yang nilainya didasarkan pada keuntungan perusahaan.
Investasi bisnis kini juga mudah dilakukan dan bisa dimulai dengan modal kecil.
Itulah penjelasan mengenai pengertian investor lengkap dengan jenis hingga cara merintisnya. Jika Anda juga ingin menjadi investor bisnis yang potensial, Anda harus bisa menganalisis potensi keuntungan dari bisnis tersebut.
Butuh tim yang mampu membantu menganalisis calon perusahaan yang cocok untuk investasi? Anda dapat merekrut karyawan terbaik melalui KitaLulus.
KitaLulus adalah platform pencarian kerja teraman di Indonesia yang sudah dipercaya oleh lebih dari 50.000 perusahaan. Anda tinggal mengisi form yang tersedia untuk bisa pasang info loker gratis. Segera temukan kandidat terbaik Anda bersama KitaLulus!
Baca juga: Pengusaha Wajib Tahu, Ini 6 Cara Mencari Investor Terampuh untuk Bisnis Baru