Margin adalah salah satu istilah yang tidak lepas dari dunia bisnis. Pasalnya, margin selalu berkaitan dengan keuntungan perusahaan melalui produk yang dijual, biaya produksi, profit, dan aspek-aspek penting lainnya.
Selain dalam dunia bisnis, istilah margin juga sering dipakai dalam dunia investasi. Ingin tahu lebih lengkap tentang apa itu margin di dunia bisnis dan investasi sekaligus cara menghitungnya? Simak bahasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu Margin di Dunia Bisnis?
Di dunia bisnis, margin adalah persentase yang menggambarkan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Margin memiliki kaitan yang erat dengan profit atau keuntungan yang disebut dengan net profit margin. Net profit margin adalah rasio perbandingan antara keuntungan perusahaan dengan keseluruhan jumlah uang yang dihasilkan.
Dengan mengetahui net profit margin, maka Anda bisa tahu apakah perusahaan Anda sudah beroperasi secara efektif atau belum. Jika rasionya semakin besar, berarti kinerja perusahaan lebih produktif.
Apa itu Margin di Dunia Investasi?
Margin dalam dunia investasi diartikan sebagai fasilitas yang diberikan oleh broker pada investor untuk membeli saham atau instrumen investasi lain dengan menggunakan modal yang melebihi dari yang sebenarnya dimiliki. Fasilitas ini dikenal sebagai margin trading.
Dalam dunia investasi, terdapat dua jenis margin, yaitu margin call dan margin account.
Margin call adalah pemberitahuan yang diberikan oleh broker kepada investor jika nilai investasi mereka menurun ke tingkat tertentu, yang biasanya diatur oleh broker.
Notifikasi ini memberikan peringatan kepada investor untuk menambah modal ke rekening efek mereka agar tidak terjadi kerugian lebih lanjut.
Sementara margin account adalah akun dari broker yang dapat meminjamkan uang kepada investor guna membeli saham, obligasi, atau instrumen investasi lainnya.
Baca juga: Pengertian Rasio Profitabilitas, Jenis, Rumus, Cara Menghitungnya
Fungsi Margin
Margin memiliki peran penting untuk strategi perusahaan. Pada dasarnya, net profit margin adalah perhitungan keuangan yang dilakukan perusahaan secara berkala, misalnya bulanan, kuartal, dan juga tahunan.
Nantinya hasil dari perhitungan tersebut akan dimasukan ke dalam laporan laba rugi perusahaan. Lebih detail tentang fungsi margin dijelaskan sebagai berikut:
1. Menentukan Jumlah Produk
Hal pertama yang menjadi fungsi margin adalah untuk menentukan jumlah produk. Caranya adalah dengan menghitung proyeksi margin terhadap produk atau jasa yang akan dijual.
Tujuan dari perhitungan ini adalah agar Anda bisa mendapatkan proyeksi margin yang tidak meleset hingga meminimalisir kerugian yang terjadi.
2. Menentukan Pemasaran
Menentukan pemasaran juga menjadi salah satu fungsi margin untuk perusahaan. Hal ini dilakukan agar Anda bisa menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk produk dan jasa yang akan dijual.
3. Menentukan Harga
Fungsi yang ketiga adalah untuk menentukan harga produk atau jasa yang akan dijual. Jika Anda tidak mengetahui proyeksi margin, maka penentuan harga produk atau jasa dapat berpotensi meleset.
4. Mengetahui Laba dalam Periode Tertentu
Margin juga berfungsi untuk mengetahui laba yang didapatkan perusahaan dalam satu periode tertentu. Setelah Anda mengetahui berapa keuntungan yang didapatkan, maka Anda bisa langsung menyusun rencana strategis untuk mengembangkan bisnis.
5. Mengetahui Perkembangan Laba
Satu lagi fungsi margin adalah mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. Artinya, dengan mengetahui profit margin Anda bisa mengukur keberhasilan perusahaan dalam menjualkan produk atau jasanya di pasar.
Baca juga: 8 Cara Menentukan Harga Jual Produk dan Faktor yang Wajib Dipertimbangkan
Tujuan Menghitung Margin
Ada beberapa tujuan menghitung margin. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Mengetahui Keuntungan Bersih
Margin dalam bisnis dapat membantu menentukan berapa banyak keuntungan bersih yang dihasilkan oleh suatu produk atau jasa setelah memperhitungkan biaya produksi atau operasional lainnya.
Dengan begini, pemilik bisnis bisa mengevaluasi apakah bisnis tersebut menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan operasinya atau perlu mengevaluasi biaya dan strategi bisnisnya.
2. Menilai Kinerja Bisnis
Perhitungan margin juga dapat digunakan untuk menilai kinerja bisnis dengan membandingkan margin yang dihasilkan oleh bisnis tersebut dengan margin rata-rata di industri yang sama.
Hal ini dapat membantu pemilik bisnis menentukan apakah bisnisnya berkinerja baik atau tidak dibandingkan pesaingnya.
3. Menghitung Keuntungan Investasi
Dalam konteks investasi, margin dapat membantu investor menentukan potensi keuntungan atau kerugian dari investasi mereka.
Dalam penggunaan margin untuk membeli saham atau aset lainnya, investor dapat menghitung margin keuntungan (profit margin) dengan memperhitungkan selisih antara harga beli dan harga jual dari aset tersebut.
4. Mengelola Risiko Investasi
Margin juga bisa membantu investor mengelola risiko investasi mereka. Dengan menggunakan margin, investor dapat memperbesar potensi keuntungan.
Mereka mampu menentukan seberapa besar risiko yang mereka ambil dan apakah investasi tersebut cocok dengan profil risiko mereka.
Dalam semua konteks di atas, menghitung margin sangatlah penting untuk membantu membuat keputusan bisnis atau investasi yang tepat dan mengelola risiko dengan baik.
Baca juga: HPP Adalah: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Jenis Margin dan Cara Menghitungnya
Pada umumnya, jenis margin dibagi menjadi tiga berdasarkan komponen pembentuknya. Berikut pembagian margin pada umumnya di perusahaan:
1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Jenis margin yang pertama adalah margin laba kotor atau gross profit margin. Cara menghitung margin laba kotor termasuk perhitungan yang mudah dan praktis sebab Anda tidak perlu memasukan biaya lainnya.
Berikut rumus gross profit margin:
Margin laba kotor = (laba kotor / total pendapatan) x 100%
Jika angka yang dihasilkan semakin besar, maka hal ini akan semakin baik untuk kegiatan operasional. Sebab, harga pokok penjualan lebih rendah dibandingkan penjualan. Perhitungan ini berguna untuk proses audit operasional. Dan berlaku sebaliknya.
Contoh:
Perusahaan Anda memiliki laba kotor sebesar Rp48 juta dan total pendapatan perusahaan mencapai Rp55 juta. Maka laba kotor perusahaan Anda adalah:
Margin laba kotor = (laba kotor / total pendapatan) x 100%
= (Rp48.000.000,00 / Rp55.000.000,00) x 100%
= 0.87 x 100%
= 87%
2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Jenis margin yang kedua adalah net profit margin, yaitu rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang didapatkan setelah dikurangi biaya lainnya.
Berikut cara menghitungnya:
Margin laba bersih = (laba bersih setelah dikurangi biaya lainnya / penjualan) x 100%
Contoh:
Perusahaan AA memiliki pendapatan penjualan sebesar Rp27 triliun kemudian mendapatkan laba bersih setelah dikurangi biaya lainnya sebesar Rp2 triliun. Maka net profit margin adalah:
Margin laba bersih = (laba bersih setelah dikurangi biaya lainnya / penjualan) x 100%
= (Rp2.000.000.000.000,00 / Rp27.000.000.000.000,00) x 100%
= 0.74 x 100%
= 7.4%
3. Margin Laba Operasi
Tujuan dari margin laba operasi adalah untuk mengetahui besaran keuntungan dari pendapatan yang dikurangi biaya operasional.
Berikut cara menghitung margin laba operasi:
Margin laba operasi = (total pendapatan / pendapatan operasional) x 100%
Contoh:
Perusahaan ABC memiliki pendapatan operasional sebesar Rp180 juta dan memiliki total pendapatan sebesar Rp60 juta. Maka rasio pengembalian aset perusahaan ABC adalah:
Margin laba operasi = (total pendapatan / pendapatan operasional) x 100%
= (Rp20.000.000,00 / Rp810.000.000,00) x 100%
= 0.33 x 100%
= 33%
Demikianlah penjelasan terkait pengertian margin, fungsi, jenis, hingga cara menghitungnya.
Margin adalah salah satu aspek penting untuk mengetahui persentase laba atau pendapatan perusahaan. Maka dari itu, lakukan penghitungan margin dengan benar.
Anda bisa mencari seorang akuntan yang teliti dan akurat dengan menaruh lowongan pekerjaan di KitaLulus.
Saat ini KitaLulus sudah beroperasi di lebih dari 60 kota di Indonesia. Daftarkan diri Anda sekarang juga untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus secara gratis!