Contoh pembukuan usaha adalah hal yang penting Anda pahami, sebab ini merupakan bagian dari pengelolaan keuangan di mana di dalamnya terdapat banyak pencatatan transaksi bisnis.
Dengan kata lain, pembukuan merupakan tulang punggung dari sistem akuntansi dan keuangan usaha Anda. Terlepas dari jenis bisnis apa yang Anda jalankan, baik skala kecil maupun besar, pengetahuan terkait pembukuan akan sangat berguna bagi kelangsungan usaha Anda di masa kini dan masa mendatang.
Pelajari selengkapnya mengenai contoh dan cara membuat pembukuan usaha berikut.
Pengertian Pembukuan Usaha
Pembukuan usaha adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan pengumpulan dan pengaturan dokumen keuangan.
Pembukuan yang baik harus memiliki angka dan daya yang diperlukan untuk membantu akuntan membuat prediksi ke mana arah bisnis berjalan dan juga melakukan diagnosis kesehatan finansial suatu usaha.
Pengertian lain dari pembukuan usaha adalah proses melacak semua transaksi keuangan perusahaan Anda. Ini membuat pembukuan juga dapat dikatakan sebagai laporan keuangan.
Sehingga Anda bisa mengetahui untuk apa uang perusahaan dibelanjakan, dari mana asal pendapatan uang tersebut, dan berapa besar potongan pajak yang harus dibayar.
Tanpa pembukuan usaha, Anda tidak dapat menjalankan bisnis yang sehat dan sukses. Sama halnya ketika Anda ingin bepergian tapi tidak memiliki bahan bakar cukup.
Tidak hanya itu, jika Anda tidak mengetahui berapa banyak pendapatan yang dihasilkan atau ke mana uang tersebut dibelanjakan, maka Anda akan kesulitan meningkatkan keuntungan usaha.
Manfaat dan Tujuan dari Pembukuan Usaha
Banyak yang menganggap pembukuan hanya perlu dilakukan oleh bisnis berskala besar saja. Padahal, bisnis kecil pun tetap membutuhkannya. Hal tersebut dikarenakan manfaat atau tujuan dari pembukuan di antaranya sebagai berikut.
1. Melacak Profitabilitas
Tujuan dari pembukuan usaha yang pertama adalah melacak profitabilitas. Dengan melakukan pelacakan ini, Anda bisa mengetahui penghasilan yang didapatkan dari waktu ke waktu dan bisa membuat keputusan serta rencana untuk meningkatkannya di masa mendatang. Selain itu, Anda juga dapat melacak transaksi dengan mudah dan cepat.
2. Mempertahankan Arus Kas dan Manajemen Keuangan yang Lebih Baik
Salah satu hal penting dalam pembukuan bisnis adalah aliran pendapatan perusahaan. Jika pencatatan dilakukan secara akurat, maka Anda bisa mengetahui berapa banyak pendapatan dan pengeluaran Anda.
Hal ini berguna dalam membantu memastikan bahwa Anda memiliki sisa dana yang cukup untuk menutupi pengeluaran lainnya.
3. Membantu Menyiapkan Pajak
Pembukuan bisnis berisi semua transaksi yang terjadi di perusahaan. Sehingga bisa dikatakan manfaat pembukuan usaha yaitu membantu Anda menyiapkan laporan keuangan untuk pelaporan pajak.
4. Pelaporan Keuangan Menjadi Lebih Mudah
Tujuan selanjutnya adalah membuat laporan keuangan menjadi lebih mudah. Sebagai pemilik bisnis, Anda memiliki tanggung jawab melaporkan data keuangan pada stakeholder dan juga calon investor.
Sehingga dengan data yang tersaji dalam pembukuan, Anda bisa meningkatkan komunikasi dan menarik investor agar menanamkan modalnya.
5. Evaluasi Kinerja dan Perencanaan Masa Depan
Terakhir, tujuan dari pembukuan adalah sebagai bahan evaluasi kinerja dan perencanaan masa depan. Pencatatan yang akurat memungkinkan Anda untuk membuat perbandingan antara periode saat ini dengan sebelumnya.
Sehingga Anda bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk memangkas anggaran dan menyusun ulang strategi. Penyesuaian ini dilakukan guna memastikan perusahaan Anda tetap berada di puncak bisnis.
Baca juga: Tugas Staff Accounting di Sebuah Perusahaan
Komponen Pembukuan Usaha
Ketika menyusun pembukuan, terdapat empat komponen yang harus ada di dalamnya. Keempat komponen tersebut yaitu:
1. Laporan Laba Rugi
Salah satu komponen pembukuan usaha adalah laporan laba rugi. Laporan ini berperan untuk menyajikan data kinerja perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibagi menjadi per bulan, per kuartal, per tahun, atau lebih.
Isinya berupa pendapatan perusahaan yang mencakup penjualan, pengeluaran perusahaan yang mencakup biaya operasional, upah karyawan, transportasi, dan lainnya.
2. Laporan Neraca
Komponen selanjutnya adalah laporan neraca yang menyajikan data mengenai jumlah aset, kewajiban, serta ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Laporan ini sangat penting bagi para investor dan stakeholder perusahaan. Maka dari itu, Anda harus membuatnya secara rinci dan akurat.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau cash flow dalam pembukuan bisnis berisikan data mengenai pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan pada periode tertentu. Biasanya selama satu periode atau satu tahun.
4. Laporan Perubahan Modal
Bagian laporan ini biasanya ditujukan untuk pemegang saham atau investor. Dalam pembukuan bisnis, laporan perubahan modal menyajikan data terkait kontribusi investor, pergerakan ekuitas, hingga saldo ekuitas pada akhir periode.
Baca juga: Mengenal Jurnal Penjualan, Contoh, dan Cara Mencatatnya
Cara Membuat Pembukuan Usaha Sederhana
Lalu, bagaimana penyusunan pembukuan usaha dilakukan? Berikut tahapan yang bisa Anda lakukan.
1. Membuat Catatan Pengeluaran
Cara membuat pembukuan usaha yang pertama adalah membuat catatan pengeluaran. Mulai dari pembelian bahan baku, biaya untuk kegiatan operasional usaha, upah karyawan, pajak, tagihan, dan pengeluaran lainnya.
Hal ini akan memudahkan Anda dalam melakukan perhitungan di akhir periode akuntansi.
2. Mencatat Pemasukan
Selain catatan pengeluaran, dalam pembukuan bisnis juga harus ada catatan pemasukan.
Seperti hasil penjualan produk atau jasa, piutang yang sudah dibayar pelanggan, dan jenis pemasukan lainnya. Sehingga Anda bisa mengetahui berapa besaran pendapatan yang didapatkan.
3. Membuat Buku Kas Utama
Buku kas utama memiliki peran penting untuk mengontrol arus kas masuk dan keluar. Dalam cara membuat pembukuan usaha kecil, buku kas utama berisi seluruh transaksi kas masuk dan kas keluar.
Dengan begitu, Anda bisa membuat keputusan berdasarkan dana yang ada dan mengetahui berapa dana tersisa untuk menutupi biaya operasional lainnya.
4. Catatan Stok Barang
Sebagai pemilik usaha, Anda juga harus memperhatikan stok barang yang tersisa. Pastikan persediaan barang dapat mencukupi kebutuhan pelanggan.
Cara membuat pembukuan usaha adalah Anda bisa mencatat barang keluar dan masuk secara berkala. Selain untuk mengetahui jumlah stok barang yang tersedia, hal ini juga dapat meminimalisir adanya kecurangan.
5. Catatan Inventaris Barang
Dalam pembukuan, catatan inventaris barang berisi data aset yang dimiliki oleh bisnis. Anda perlu melakukan pencatatan barang apa saja yang sudah dibeli untuk mendukung kegiatan operasional, termasuk besaran nilainya.
Pencatatan ini akan memudahkan Anda mengontrol setiap aset yang dimiliki dan meminimalisir tingkat kehilangan barang.
6. Membuat Laporan Laba Rugi
Terakhir, cara membuat pembukuan usaha ialah sertakan laporan laba rugi dalam waktu satu periode. Dengan laporan ini, Anda bisa mengetahui kondisi finansial bisnis Anda.
Selain itu, laporan ini juga mempermudah Anda dalam mengurus pajak, melakukan evaluasi kinerja perusahaan, hingga mengkaji ulang strategi penjualan.
Pada dasarnya, pencatatan pembukuan yang lengkap bisa membantu Anda untuk melakukan analisis kinerja bisnis. Hasilnya tentu dapat Anda gunakan untuk mengambil keputusan tepat untuk di periode mendatang.
Baca juga: Cara Mencatat Jurnal Pembelian, Contoh, dan Jenisnya
Contoh Pembukuan Usaha Kecil
Berikut salah satu contoh pembukuan usaha kecil yang bisa Anda jadikan referensi.
Contoh Pembukuan Usaha Kas Pengeluaran
Demikianlah pembahasan mengenai pembukuan usaha secara lengkap. Agar bisa membuat pencatatan yang baik, tak ada salahnya Anda mencari seorang akuntan yang teliti dalam bermain angka.
Anda bisa langsung memasang iklan lowongan kerjanya di KitaLulus secara mudah. Cukup daftarkan diri Anda dan tidak perlu menunggu waktu lama, Anda akan mendapatkan akuntan terbaik di bidangnya dalam hitungan hari!