Produk adalah salah satu elemen penting dari suatu bisnis. Nantinya produk ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Itulah mengapa pemilik bisnis harus memastikan produk mereka berkualitas.
Produk ini dapat berupa barang maupun jasa. Lantas, bagaimana cara membuat produk agar terjual dan mampu menjawab kebutuhan konsumen? Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini.
Apa Itu Produk?
Secara umum, produk adalah segala sesuatu yang bisa diproduksi, baik berupa barang maupun jasa yang dapat diperjualbelikan di pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Beberapa ahli juga memberikan pendapatnya mengenai pengertian produk. Salah satunya yaitu William J. Stanton yang mengemukakan bahwa produk adalah sesuatu yang memiliki elemen nyata maupun tidak nyata. Contohnya harga, kemasan, distributor, bentuk pelayanan, dan sebagainya yang bisa memberikan kepuasan pada pemakai atau konsumen.
Jenis-jenis Produk
Produk dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk, daya tahan produk, dan kemampuannya untuk dikonsumsi. Berikut penjelasan Philip Kotler mengenai berbagai kategori produk.
Produk Konsumsi
Produk konsumsi adalah semua barang yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen akhir atau end user. Barang-barang konsumsi dipisahkan ke dalam kategori berikut:
1. Produk Kebutuhan Sehari-hari
Contohnya adalah bahan makanan, minuman, sabun cuci, sabun mandi, sampo, dan lain-lain yang dibutuhkan dan akan lebih cepat habis jika sering digunakan, sehingga konsumen akan lebih sering membelinya.
2. Produk Belanjaan
Produk ini dibelanjakan dengan membandingkan kualitas, harga, dan spesifikasi produk dengan produk lainnya yang serupa. Contohnya smartphone, tv, laptop, sepatu, dan sebagainya.
3. Produk Khusus
Barang Istimewa, seperti perhiasan, mobil, dan produk lainnya yang memiliki ciri khas dan terkesan mewah dan istimewa, sehingga pembeli tertentu bersedia membayar mahal untuk barang tersebut.
4. Unsought Goods
Barang yang hanya dicari untuk keperluan yang tidak diinginkan, seperti batu nisan, peti mati, dan tempat pemakaman. Produk ini biasanya tidak dikenal luas dan jika mereka mengetahui produk ini, mereka tidak harus membelinya.
Barang Industri
Semua produk yang dapat dibeli oleh pelanggan dan digunakan sebagai bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi produk jadi tergolong ke dalam produk industri. Produk industri ini terdiri dari beberapa kategori berikut:
1. Bahan Baku dan Suku Cadang
Produk jenis ini dibutuhkan untuk menciptakan produk baru yang lebih bermanfaat. Biasanya, jenis produk ini terdiri dari dua komponen, yaitu bahan baku dan suku cadang.
Contoh bahan baku adalah kayu (dapat diubah menjadi lemari, kursi) dan gandum (dapat diubah menjadi roti). Sedangkan contoh produk bahan atau suku cadang yaitu busi motor, sekrup, dan sebagainya.
2. Barang Modal
Produk ini bersifat tahan lama dan digunakan untuk membantu atau memfasilitasi produsen dalam mengelola atau mengembangkan produk yang matang dan umumnya memiliki umur yang panjang. Contohnya pabrik, gedung perkantoran, komputer, mobil, mesin manufaktur.
3. Business Supplies and Services
Produk supply dapat membantu pengelolaan produk matang yang siap dijual dengan umur simpan yang relatif lama. Contohnya seperti perlengkapan kantor, oli pelumas, bensin motor, dan lainnya. Sedangkan contoh item layanan bisnis meliputi perawatan alat, iklan produk, dan konsultan hukum.
Produk Berdasarkan Bentuknya
Produk juga dapat diklasifikasikan menurut bentuknya, yaitu sebagai barang atau jasa.
1. Produk Barang
Produk ini adalah setiap barang yang memiliki bentuk fisik, dapat dilihat, disentuh, dipindahkan, dan dirasakan oleh indra manusia. Contohnya termasuk produk makanan dan minuman, aksesoris, dan lain-lain.
2. Produk Jasa
Produk jasa meliputi jasa akomodasi, jasa konsultasi, jasa make up, jasa pijat, dll. yang mampu memberikan manfaat dan kepuasan bagi klien.
Produk Berdasarkan Daya Tahan
Berdasarkan daya tahannya, produk dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Barang Tidak Tahan Lama
Jenis produk ini adalah barang berwujud yang dapat dikonsumsi atau digunakan berkali-kali hingga habis, seperti pasta gigi, sabun mandi, parfum, minyak rambut, dan lainnya.
2. Barang Tahan Lama
Produk tahan lama memiliki bentuk fisik yang tidak habis dalam penggunaan berulang untuk jangka waktu yang lama. Contohnya komputer, smartphone, lemari lemari es, meja, bangku, televisi, dan sebagainya.
Baca Juga: 40+ Kata-Kata Promosi Produk Terampuh & Tips Membuatnya
Tingkatan Produk
Menurut Kotler dan Keller (2012), ada lima tingkat produk yang berbeda. Berikut penjelasannya.
1. Produk Utama atau Inti (Core Benefit)
Produk inti memiliki dasar layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli masyarakat. Produk ini mengandung keunggulan atau pemecah masalah yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, desain produk juga harus memperhatikan manfaatnya.
2. Produk Dasar atau Generik
Produk generik memiliki komponen atau kemampuan yang dapat melakukan fungsi produk yang paling mendasar. Produk dasar dibuat dari komponen lainnya yang digabungkan dengan tingkat kualitas, merek, desain, fungsionalitas, dan kemasan.
3. Produk yang Diharapkan
Merupakan produk formal yang ditawarkan dengan berbagai kualitas dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disepakati dalam jual beli. Pada tahap ini, penjual bertanggung jawab untuk menyiapkan produk yang diinginkan.
4. Produk yang Ditingkatkan
Pada tingkat ini, keunggulan dan layanan digunakan sebagai fitur pelengkap untuk membedakan produk Anda dari yang lain. Selain itu, produk tingkat ini juga sering disebut sebagai produk tambahan, karena tidak hanya memiliki keunggulan dari manfaatnya tetapi juga ada layanan sebagai penyedia solusi.
5. Produk Potensial (Potential Product)
Mengacu pada semua penambahan dan modifikasi yang dapat dilakukan pada suatu produk di masa mendatang. Di sinilah bisnis menargetkan kepuasan konsumen baru dan strategi diferensiasi.
Strategi Penjualan Produk
Sebagai produsen, di beberapa kesempatan Anda juga berperan langsung sebagai pemasar. Pertanyaannya, bagaimana membuat produk terjual? Berikut tips singkatnya.
1. Melakukan Promosi
Promosi merupakan langkah awal dalam memasarkan produk untuk meningkatkan kecepatan penjualan. Promosi atau branding adalah salah satu aspek terpenting dalam menjalankan bisnis, baik besar atau kecil, grosir atau eceran.
Dalam pasar yang semakin kompetitif, pendekatan pengenalan merek yang baik harus dapat memberikan nilai ekstra kepada pelanggan potensial.
2. Kenali Pelanggan Anda
Tentukan target pasar Anda. Misalnya, jika Anda memiliki perusahaan pakaian dengan gaya Korea, Anda dapat memilih remaja sebagai target demografis. Jika bisnis Anda di industri makanan, seperti restoran kelas atas, maka target pasar Anda adalah kalangan orang kaya.
3. Menggunakan Pemasaran Internet
Dalam taktik pemasaran, Anda juga dapat memamerkan item bisnis Anda di situs web, blog, Facebook, dan situs lainnya dengan mengunggah foto yang kemungkinan besar akan menarik pelanggan. Dengan menggunakan pemasaran online, Anda dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen, tak terbatas jarak dan waktu.
4. Memuaskan Konsumen
Ungkapan pembeli adalah raja adalah ungkapan yang paling umum digunakan di kalangan pengusaha. Oleh karena itu, tumbuhkan hubungan positif dengan konsumen.
Hubungi mereka untuk meminta testimoni terhadap produk perusahaan Anda atau untuk memberi tahu mereka tentang item yang baru diluncurkan dan promosi yang sedang berlangsung guna menumbuhkan loyalitas konsumen.
Itu tadi penjelasan tentang pengertian produk, jenis, tingkatan, hingga tips memasarkannya. Setelah Anda yakin bahwa produk Anda memiliki kualitas terbaik, Anda perlu mencari tim sales dan staf yang handal untuk menjalankan pemasaran. Melalui platform Kitalulus, Anda bisa merekrut calon kandidat berkualitas dan berpengalaman dengan cepat.
KitaLulus merupakan platform pencarian kerja paling aman di Indonesia yang memiliki lebih dari 1 juta jobseeker dan dipercaya oleh 50 ribu perusahaan lebih. Proses memasang info loker di KitaLulus mudah dan anti ribet.
Cukup mengisi formulir yang tersedia, dan Anda tinggal menunggu kandidat terbaik menghubungi Anda. Yuk segera pasang loker Anda secara gratis sekarang juga di KitaLulus!
Baca juga: 5 Contoh Deskripsi Produk yang Menarik dan Ampuh Serta Cara Menulisnya