Pada sebuah perusahaan, untuk mengiklankan produknya bisa melalui berbagai channel, mulai dari media sosial hingga media konvensional. Nah, semakin maraknya digital marketing, influencer marketing juga jadi banyak diminati. Dengan begitu, rate card adalah dokumen yang dibutuhkan oleh para influencer dan perusahaan yang ingin memakai jasanya.
Untuk Anda yang sekarang sedang mencari influencer yang sesuai dengan value bisnis, target market, dan utamanya budget, Anda harus memahami apa itu rate card atau daftar tarif. Berikut KitaLulus jelaskan dengan rinci.
Apa Itu Rate Card?
Secara sederhana, rate card adalah sebuah dokumen yang berisi harga, timbal-balik kerja sama, serta informasi lainnya terkait penawaran dan benefit yang akan Anda dapatkan ketika memakai jasa influencer.
Namun, rate card tidak hanya dimiliki oleh influencer, tetapi juga para pekerja lepas atau freelancer. Sebutlah Anda ingin memakai jasa videografer freelance, mereka pasti akan memberikan daftar tarif dari jasa yang ditawarkan.
Rate card adalah kebutuhan, tidak hanya untuk si pemilik jasa, tetapi juga si penyewa. Maka dari itu, pemahaman tentang cara membacanya perlu diketahui oleh perusahaan, terlebih jika perusahaan Anda merupakan agensi baru yang masih sering mencari KOL, content creator, hingga influencer untuk diajak bekerja sama.
Fungsi Rate Card
Bagi influencer, rate card adalah dokumen yang sangat penting agar proses kerja sama dengan suatu perusahaan bisa efektif dan sistematis. Tidak hanya itu, fungsi rate card untuk influencer dan pekerja lepas antara lain:
- Memberikan penjelasan rinci tentang harga jasa yang ditawarkan.
- Penjelasan tentang insight setiap unggahan bagi influencer bisa lebih sistematis.
- Pekerja lepas bisa sekaligus menjadikan daftar tarif sebagai portofolio singkat sehingga tidak perlu memberikan penjelasan ulang tentang kerja-kerja yang telah dilakukannya.
- Branding diri.
Baca Juga: Ini Tugas dan 8 Cara Memilih Brand Ambassador yang Tepat
Cara Membuat Rate Card
Ketika perusahaan Anda ingin bekerja sama dengan suatu komunitas, influencer, content creator, atau menggunakan pekerja lepas, Anda harus dapat membaca rate card dengan baik dan teliti.
Dengan begitu, saat kerja sama akhirnya berlangsung tidak ada kesalahpahaman karena biasanya mereka sudah menjelaskan seluruh terms and conditions di dalam rate card.
Memahami cara membaca rate card juga bisa membuat Anda paham bagaimana cara menyusunnya. Sebab, tidak hanya para influencer, content creator, atau freelancer saja yang membutuhkan daftar tarif.
Jika perusahaan Anda memiliki basis komunitas atau bahkan memiliki akun media sosial dengan pertumbuhan bagus, perusahaan Anda bisa mendapatkan kesempatan untuk suatu kolaborasi berbayar dengan perusahaan atau acara lain.
Berikut KitaLulus jelaskan bagaimana cara membuat rate card dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.
1. Pahami Audiens yang Dimiliki
Perusahaan Anda memiliki banyak pengikut di media sosial? Nah, biasanya audiens tersebut terdiri dari berbagai kalangan, seperti perbedaan umur, kelas ekonomi, pekerjaan, jenis kelamin, hingga preferensi.
Mengapa perbedaan itu ada? Biasanya meskipun branding perusahaan Anda sudah jelas, tetapi konten yang Anda hasilkan memiliki perbedaan isi dan perspektif pemahaman. Nah, Anda bisa memanfaatkan perbedaan audiens ini untuk menentukan isi daftar tarif.
2. Tentukan Niche
Rate card adalah tentang value diri yang ditawarkan untuk suatu kerja sama. Nah, dalam penawaran tersebut terdapat satu bagian yang akan selalu diperhatikan calon klien, yaitu niche.
Sederhananya, niche adalah segmented audience yang berkaitan dengan fokus branding. Klien akan memperhatikan hal ini karena nanti berkaitan dengan efek yang akan dihasilkan seusai kerja sama terhadap pasar yang ingin mereka target.
Baca Juga: Apa Itu Target Pasar, Manfaat, Cara Menentukan & Strateginya
3. Tentukan Harga Kerja Sama dengan Efektif
Penetapan harga biasanya akan menjadi suatu hal yang membingungkan. Nah, ini bisa Anda lakukan dengan riset tentang penawaran serupa dari pihak lain. Setelah itu Anda sesuaikan dengan value kerja sama yang Anda tawarkan.
4. Berikan Batasan Request dari Klien
Terkadang, ada calon klien yang akan langsung melakukan penawaran dan permintaan aneh-aneh padahal belum deal tentang kerja sama. Anda bisa dengan praktis dan tegas menerapkan batasan request di dalam daftar tarif.
Misal, dalam kerja sama yang perusahaan Anda tawarkan terdapat beberapa paket dengan perbedaan budget dan benefit. Nah, jika calon klien memiliki paket paling mahal, tegaskan tidak ada kesempatan untuk meminta revisi tambahan jika di awal sudah terdapat persetujuan antara keduanya.
5. Desain yang Menarik
Mungkin tips membuat rate card yang terakhir ini terkesan tentang penampilan saja. Namun, Anda juga harus paham bahwa penawaran kerja sama biasanya terkait kreativitas. Nah, ketika daftar tarif memiliki desain yang kreatif, tentu akan menjadi nilai plus di mata calon klien. Tidak hanya itu, desain rate card juga harus disesuaikan dengan branding.
Contoh Rate Card
Agar Anda memiliki gambaran, berikut beberapa contoh rate card.
1. Daftar Tarif Iklan Radio
2. Rate Card Influencer
3. Daftar Tarif Koran
Itulah hal-hal yang perlu Anda pahami tentang rate card. Dengan begitu, Anda bisa dengan mudah menentukan akan mengeluarkan budget berapa ketika ingin menggunakan jasa influencer untuk campaign marketing yang akan dilakukan perusahaan Anda. Atau Anda juga bisa melakukan budget planning saat akan menggunakan jasa freelance, baik untuk content writer, videographer, dan jenis pekerjaan lepas lainnya.
Bagi Anda yang ingin melakukan rekrutmen karyawan untuk posisi karyawan tetap, kontrak, atau bahkan freelance, Anda bisa manfaatkan platform KitaLulus. KitaLulus memiliki fitur pasang loker gratis yang dapat menjangkau 3 juta pelamar. Selain itu juga dilengkapi sistem filter kualifikasi yang sesuai kebutuhan perusahaan. Jadi, Anda bisa menemukan karyawan terbaik dengan cepat.
Yuk segera pasang lowongan kerja perusahaan Anda di KitaLulus. KitaLulus akan membantu mempertemukan Anda dengan kandidat sesuai kualifikasi yang Anda inginkan!