Revenue adalah salah satu istilah yang umum ditemui pada bisnis, lebih tepatnya dalam laporan keuangan yang mencatat pendapatan perusahaan. Namun, sebagian orang masih salah mengartikan revenue sebagai income, padahal keduanya cukup berbeda.
Nah, untuk menghindari kesalahpahaman tersebut, mari kita bahas mengenai apa itu revenue dan income secara lebih detail.
Pengertian Revenue
Revenue adalah sejumlah uang yang diterima bisnis atau perusahaan dari hasil penjualan barang atau jasa yang menjadi kegiatan operasionalnya. Hasil dari revenue berupa nilai setelah dikurangi retur atau diskon yang ada.
Seorang pemilik bisnis dapat menghasilkan revenue dari dua sumber, yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional.
- Revenue Operasional: Pendapatan yang dihasilkan oleh pemilik bisnis sebagai hasil dari aktivitas bisnis, seperti penjualan atau layanan.
- Revenue Non-operasional: Pendapatan yang tidak berasal dari aktivitas komersial, seperti dividen atau bunga rekening bank.
Contoh Revenue
Prinsip revenue adalah dihitung ketika suatu produk atau jasa telah diberikan. Apabila produk maupun jasa tersebut belum diberikan, berarti belum ada revenue yang dapat ditulis.
Contoh revenue adalah saat Pak Anton menawarkan laptop seharga Rp7.000.000 kepada Bu Rini. Kemudian Bu Rini langsung membayarnya dan Pak Anton memberikan laptop tersebut. Dalam hal ini, Pak Anton sudah bisa mencatatnya sebagai revenue karena ia telah menerima pembayaran dan produk sudah berpindah tangan.
Tapi, ketika Bu Rini menyatakan setuju dengan harga penawaran Pak Anton atas produk laptopnya, namun ia belum dapat membayar karena tidak membawa uang, berarti di sini Pak Anton tetap mendapat revenue meski belum menerima pembayaran dan laptop sudah diberikan.
Sementara itu, apabila Pak Anton telah menerima pembayaran namun belum bisa memberikan laptop jualannya pada Bu Rini karena tidak sedang di tempat, ini tidak termasuk revenue. Pasalnya belum ada pemindahtanganan produk maupun jasa meski sudah dibayar.
Baca juga: Rumus dan Cara Menghitung Laba Rugi Perusahaan serta Tipsnya
Perbedaan Revenue dan Income
Dalam sebuah bisnis, revenue dan income tidaklah sama alias berbanding terbalik. Revenue adalah pendapatan kotor yang diperoleh badan usaha dari penjualan barang atau jasa selama periode waktu tertentu.
Sedangkan income dapat dilihat sebagai keuntungan bersih yang diperoleh pelaku usaha dalam jangka waktu tertentu.
Income adalah nilai keuntungan perusahaan atau bisnis. Apabila revenue berfokus pada pendapatan yang bisa diperoleh perusahaan, maka income lebih berfokus pada jumlah laba bersih yang dapat diterima perusahaan.
Income juga dapat disebut sebagai laba bersih yang diperoleh pelaku usaha setelah dikurangi semua biaya produksi, yang terdiri dari biaya operasional perusahaan, beban pajak, dan beban pokok penjualan/modal.
Income atau laba bersih perusahaan merupakan nilai dari semua potensi pendapatan tambahan. Income yang diperoleh perusahaan dapat berupa berbagai bentuk, yaitu bunga yang diperoleh melalui hasil investasi, penjualan aset berwujud atau tidak berwujud, dan sumber lain yang dikurangi dengan biaya produksi.
1. Berdasarkan Sumbernya
Revenue bisnis berasal dari berbagai sumber, antara lain penjualan, bunga deposito, bagi hasil, investasi, dan lain-lain.
Sedangkan income diperoleh dari hasil usaha suatu perusahaan. Semua pendapatan yang diterima dari penjualan produk perusahaan, seperti barang dan/atau jasa, akan dihitung sebagai total income perusahaan.
2. Berdasarkan Cara Menghitungnya
Dalam proses perhitungan revenue, Anda perlu memasukkan komponen biaya yang ada dan diterima oleh perusahaan. Hal ini berbeda dari perhitungan income, di mana bisnis memiliki setidaknya dua metode, yaitu laba bersih dan laba kotor.
Dalam menghitung laba kotor, pendapatan yang diterima dikurangi dengan harga pokok penjualan, yang juga dikenal sebagai HPP. Untuk perhitungan laba bersih, perusahaan harus mengurangi biaya lain dari laba kotor.
Biaya-biaya lain yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi yaitu biaya iklan, pajak, sewa, dan biaya lainnya yang dikeluarkan agar komoditas perusahaan maupun jasa, dapat dijual dan dinikmati oleh konsumen.
Baca Juga: Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan Beserta Contohnya
Jenis Sumber Revenue (Revenue Stream)
Revenue stream adalah sumber pendapatan penting yang utama pada suatu perusahaan. Dari sumber daya ini, perusahaan dapat membangun rencana bisnis dan bahkan media untuk menarik calon investor.
Beberapa jenis sumber revenue adalah sebagai berikut.
1. Transaction Revenues
Jenis revenue stream yang pertama adalah transaction revenues. Transaction revenues mengacu pada aktivitas setoran aliran dana dari satu pembayaran melalui sistem transaksi.
Setelah menjual jasa, aset, atau layanan, perusahaan atau pengusaha akan mendapatkan pembayaran langsung dari konsumen dalam transaksi semacam ini.
2. Recurring Revenues
Recurring revenues merupakan kebalikan dari transaction revenues. Revenue ini adalah transaksi berulang dari pelanggan yang sama. Contoh nyatanya adalah perusahaan yang menyediakan layanan kredit untuk produk tertentu kepada pelanggan atau leasing terkait sebuah aset.
Cara Menghitung Revenue
Untuk dapat menghitung pendapatan, kita dapat menggunakan salah satu dari tiga metode berikut:
1. Total Revenue
Total revenue adalah metode yang paling mendasar untuk menghitung pendapatan. Jumlah total revenue yang akan dihitung untuk jenis ini dapat digunakan sebagai titik awal menghitung bentuk revenue lainnya.
Adapun rumus menghitung revenue melalui metode berikut adalah:
TR = Harga x Jumlah Produk yang Dijual
2. Average Revenue
Average revenue adalah jumlah uang rata-rata yang diperoleh perusahaan. Bentuk revenue ini dapat dihitung dengan membagi total pendapatan dengan nilai jumlah produk yang terjual. Untuk rumusnya, lihat di bawah ini:
AR = Total Pendapatan : Total Jumlah Produk Terjual
3. Marginal Revenue
Untuk jenis perhitungan pendapatan yang ketiga, kita bisa memanfaatkan Marginal Revenue (MR). MR dapat dianggap sebagai sumber pendapatan tambahan karena perusahaan menerima pembayaran tambahan untuk setiap unit barang dagangan yang dijual.
Rumus perhitungan berikut dapat digunakan untuk menentukan MR:
MR = Perubahan Pendapatan (TR): Perubahan Jumlah Barang yang Dijual
Baca juga: Pengertian Laba Ditahan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Contoh Laporan Revenue
Di atas adalah contoh laporan revenue yang dihasilkan oleh Amazon dalam tiga tahun terakhir. Ecommerce terbesar di dunia membuat laporannya transparan pada publik. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada publik tentang daya saing perusahaan teknologi. Pada laporan tersebut, revenue disebut sebagai sales.
Terlihat dari angka-angka ini bahwa pendapatan Amazon telah meningkat secara drastis selama tiga tahun terakhir. Dalam hal pendapatan, mereka telah berkembang setidaknya 30.000 dolar per tahun, termasuk penjualan produk dan layanan.
Pada 2015, 2016, dan 2017, pendapatan mereka adalah 107 ribu dolar, 135 ribu dolar, dan 177 ribu dolar.
Selain itu, tabel pendapatan Amazon di atas menunjukkan bahwa pemasukan dari barang berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada layanan atau jasa. Meskipun demikian, keduanya berpotensi menghasilkan uang yang cukup besar untuk Amazon.
Demikian penjelasan tentang revenue dari pengertian, perbedaannya dengan income, hingga contoh laporan keuangannya. Biasanya, perhitungan revenue dilakukan oleh divisi keuangan. Anda sedang mencari tim finance handal untuk membantu menghitung revenue? Cari kandidat terbaik melalui platform Kitalulus!
Sebagai platform pencarian kerja teraman di Indonesia, KitaLulus dipercaya oleh lebih dari 50.000 perusahaan di Indonesia dan memiliki lebih dari satu juta pengguna. KitaLulus adalah solusi terbaik untuk mengiklankan informasi loker Anda.
Kirimkan loker Anda dengan mengisi formulir yang tersedia, dan dalam hitungan jam iklan Anda akan segera ditayangkan. Yuk segera pasang loker Anda secara gratis sekarang juga di KitaLulus!