Strategi business development untuk bisnis– Dalam dunia bisnis, business development adalah wajah dari perusahaan. Artinya, orang dibalik layar memiliki tanggung jawab untuk merancang strategi business development untuk bisnis perusahaan.
Tahukah Anda bahwa, strategi business development untuk bisnis sangat berpengaruh untuk meningkatkan keuntungan perusahaan? Artinya, Anda bisa memikirkan strategi yang paling sesuai untuk bisnis Anda.
Namun dalam prakteknya, strategi business development untuk bisnis ini tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kerja sama dari beberapa divisi lainnya untuk bisa mencapai tujuan bisnis bersama.
Simak penjelasan lengkapnya terkait strategi business development untuk bisnis yang perlu Anda ketahui di bawah ini.
BACA JUGA: 8 Cara Mengembangkan Brand Awareness untuk Memenangkan Persaingan Bisnis
Apa Itu Strategi Business Development?
Faktanya, peningkatan keuntungan perusahaan sangat dipengaruhi oleh strategi business development untuk bisnis. Maka dari itu, untuk merancang dan memikirkan hal ini harus dilakukan secara matang dan tidak bisa sembarangan.
Secara definitif, strategi business development adalah proses menciptakan nilai yang bisa digunakan untuk waktu jangka panjang di sebuah perusahaan melalui pelanggan, pasar, atau relasi bisnis.
Dalam sebuah perusahaan, peran business development atau BD adalah untuk menganalisa ada atau tidaknya potensi untuk tumbuh, mendukung, dan mengontrol pelaksanaan peluang pertumbuhan tersebut.
Seorang business development juga bertugas untuk melakukan pengembangan bisnis. Hal ini dilakukan dengan cara mencari peluang baru yang bisa menciptakan sebuah bisnis baru.
Tidak hanya membuat strategi business development untuk bisnis, tetapi juga untuk melakukan evaluasi proposal bisnis dan meninjau potensi pasar dan prospeknya di masa mendatang.
Perbedaan Marketing dan Business Development
Dari beberapa pengertian dan tanggung jawab dari seorang BD, banyak yang berasumsi bahwa business development sama dengan marketing. Padahal, keduanya berbeda.
Perlu diketahui, perbedaan marketing dan business development yang pertama adalah tanggung jawabnya. Seorang BD bertanggung jawab untuk membuat strategi business development untuk bisnis. Sedangkan seorang marketing bertanggung jawab untuk meningkatkan penjualan perusahaan berdasarkan strategi marketing.
Kemudian perbedaan marketing dan business development yang kedua adalah cara kerjanya. Seorang BD harus membuat strategi business development untuk bisnis dalam jangka panjang.
Artinya seorang BD harus bisa membuat pelanggan untuk tetap menggunakan produk perusahaan. Sedangkan cara kerja seorang marketing adalah dengan mengkomunikasikan atau menyampaikan nilai atau benefit dari sebuah produk kepada pelanggan.
Perbedaan marketing dan business development selanjutnya adalah strategi yang dibuatnya. Seorang BD bertugas untuk membuat strategi business development untuk bisnis yang hasilnya bisa dijadikan bahan evaluasi bagi divisi marketing, operasional, sales, dan lainnya.
Sedangkan marketing bertugas untuk membuat strategi pemasaran yang efektif yang akan dilakukan perusahaan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.
BACA JUGA: Mengenal Pentingnya Target Pasar yang Tepat dan Cara Menentukannya
4 Strategi Business Development untuk Bisnis untuk Diterapkan
Dari penjelasan diatas, tentu Anda menyadari bahwa peran business development sangat penting di perusahaan. Tidak hanya sekedar membuat strategi business development untuk bisnis saja, tetapi juga untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan.
Ada beberapa contoh strategi business development untuk bisnis yang bisa Anda dan tim terapkan di perusahaan, diantaranya:
1. Memahami Persaingan Industri
Sebelum Anda membuat strategi business development untuk bisnis, ada pentingnya untuk mengetahui dan memahami persaingan industri perusahaan. Tujuannya adalah agar Anda bisa membuat contoh program kerja business development yang bisa digunakan di perusahaan.
Anda bisa mulai dengan melakukan riset kepada kompetitor. Cari tahu produk apa yang ditawarkan oleh kompetitor. Cari tahu hal apa yang bisa menjadi pembeda antara produk perusahaan Anda dengan kompetitor. Hasil riset ini nantinya akan membantu Anda untuk membuat strategi business development untuk bisnis yang sesuai.
2. Bangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan
Tentu Anda pernah mendengar, “pelanggan adalah raja”, bukan? Hal ini memang benar adanya. Agar bisnis perusahaan bisa terus berjalan lancar, Anda harus memiliki pelanggan yang loyal.
Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan merupakan bagian dari strategi business development untuk bisnis. Tidak hanya itu, testimoni dari pelanggan setia bisa dijadikan sebagai contoh program kerja business development yang bisa Anda buat.
3. Lakukan Riset Terkait Tren Bisnis
Dalam dunia bisnis, wajar jika tren bisnis selalu berubah-ubah. Maka dari itu, agar bisa membuat strategi business development untuk bisnis yang baik, Anda perlu melakukan riset terkait tren bisnis.
Contoh program kerja business development yang bisa Anda ajukan adalah pengemabngan produk. Hal ini tentu didapatkan dari hasil riset perubahan kebiasaan pelanggan, dan persaingan bisnis.
4. Gunakan Iklan dengan Efektif
Sampai saat ini, iklan masih menjadi salah satu alat yang bisa meningkatkan brand awareness dari suatu perusahaan. Namun, ketika membuat strategi business development untuk bisnis, hal yang harus diperhatikan adalah jenis iklannya.
Jenis iklan yang Anda pilih harus bisa menarik perhatian para calon pelanggan. Anda bisa menggunakan media sosial, website, atau televisi. Sesuaikan dengan budget dan target pelanggan.
Contoh Program Kerja Business Development Perusahaan
Setelah membahas perbedaan marketing dan BD serta mengetahui cara menyusun strategi business development untuk bisnis, kali ini kita akan membahas beberapa contoh program BD yang bisa Anda terapkan bersama tim.
Ada beberapa contoh program kerja business development yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan posisi perusahaan di pasar, misalnya:
- Melakukan riset untuk mengidentifikasi pelanggan baru dan potensi pasar
- Menjalin hubungan baik dengan klien potensial melalui email atau bentuk komunikasi lainnya
- Merencanakan dan mengawasi inisiatif pemasaran baru
- Menghadiri konferensi, pertemuan, dan acara industri lainnya
- Menghubungi klien tentang perkembangan baru terkait produk perusahaan
- Mengembangkan tujuan-tujuan penjualan untuk tim
- Melatih personil dan membantu anggota tim untuk mengembangkan keterampilan
Demikianlah penjelasan terkait strategi business development untuk bisnis, perbedaan marketing dan business development, hingga contoh program kerja business development yang perlu Anda ketahui.
Apabila perusahaan Anda sedang membutuhkan seorang business development, Anda bisa menaruh informasi lowongannya di platform KitaLulus. Perlu diketahui bahwa, saat ini KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Makassar, Surabaya, Semarang, Medan, dan Gowa.
Daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan kerja di KitaLulus dan temukan kandidat business development berkualitas dengan #LebihMudah sekarang juga!