Dalam sebuah perusahaan, tentunya terdapat banyak posisi penting. Talent acquisition adalah salah satunya. Istilah ini tentunya tidak asing bagi Anda yang memang bekerja di divisi HRD.
Job desc talent acquisition adalah untuk mencari talenta terbaik bagi perusahaan. Namun, tidak sedikit orang yang masih belum paham mengenai perbedaan talent acquisition dan recruitment.
Padahal kedua posisi itu berbeda. Semuanya akan kita bahas di penjelasan bawah ini.
Apa Itu Talent Acquisition?
Sesuai namanya, akuisisi bakat atau talent acquisition adalah orang yang bertugas untuk mencari talenta terbaik bagi perusahaan. Mengingat sumber daya manusia adalah aset penting dari sebuah perusahaan, banyak perusahaan yang lebih membutuhkan posisi ini dibandingkan recruitment.
Sebab, job desc talent acquisition adalah mengidentifikasi dan mengakuisisi karyawan yang memiliki talenta terbaik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Umumnya, seorang talent acquisition bisa ditemukan di pasar kerja yang kompetitif, tumbuh dan berkembang dengan cepat di dalam industri teknologi.
Talent acquisition adalah salah satu dari sekian banyak gerbang bagi calon karyawan yang ingin bergabung dalam sebuah perusahaan. Bahkan, kini banyak perusahaan yang membuka lowongan terkait talent acquisition.
Singkatnya, job desk talent acquisition adalah melakukan sebuah pendekatan yang dilakukan untuk menarik, hingga mengorientasi seseorang yang berbakat untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di perusahaan dengan efektif dan efisien.
BACA JUGA: Menemukan Karyawan Terbaik dengan Talent Mapping, Ketahui Tahapannya Di Sini!
Job Desc Talent Acquisition
Salah satu hal yang menjadi perbedaan talent acquisition dan recruitment adalah terkait tugasnya. Seorang talent acquisition adalah mereka yang bisa membantu perusahaan untuk mengidentifikasi faktor kinerja utama, membangun sourcing pool, dan menetapkan kriteria karyawan.
Adapun yang menjadi job desc talent acquisition adalah:
1. Inbound Marketing
Tugas seorang akuisisi bakat adalah menarik perhatian para pencari kerja untuk melamar di perusahaan atau disebut dengan inbound marketing. Pada tahap ini, mereka berperan untuk membangun citra perusahaan.
Citra perusahaan yang dibuat ini nantinya akan menjadi alat untuk menarik perhatian para calon karyawan bahwa, bekerja di perusahaan tersebut adalah pilihan yang tepat.
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangun employer brand yang kuat, membuat recruitment marketing campaign, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan proses perekrutan.
2. Outbound Marketing
Jika sebelumnya job desc talent acquisition fokus pada internal perusahaan, di tanggung jawab kedua ini mereka harus aktif mencari calon kandidat terbaik. Sebutanya adalah outbound marketing.
Pada tugas ini, hal yang bisa dilakukan yaitu dengan memasang iklan rekrutmen yang menarik di situs pencari kerja seperti KitaLulus contohnya. Lalu menyebarkan email lowongan pekerjaan, hingga mencari calon kandidat dari beberapa job site.
3. Filtering and Selection
Job desk talent acquisition adalah untuk mengurasi beberapa kandidat yang melamar pekerjaan di perusahaan. Tahap ini disebut dengan filtering and selection. Dari sekian banyak pelamar, talent acquisition harus bisa menemukan yang terbaik dari yang terbaik.
Biasanya indikator kualifikasi pendidikan kandidat, skill kandidat, kepribadian kandidat, tujuan karir kandidat, hingga culture fit kandidat di perusahaan.
Tidak sedikit perusahaan yang masih menjadikan indikator culture fit sebagai parameter yang paling penting. Sebab, banyak karyawan yang memilih untuk resign karena tidak cocok dengan budaya perusahaan.
Di proses inilah talent acquisition melihat apakah kandidat akan merasa betah dan mampu beradaptasi dengan cara kerja perusahaan dan tim-tim yang terlibat.
4. Conversion and Onboarding
Selanjutnya, tugas talent acquisition adalah conversion and onboarding. Tidak hanya sampai memilih kandidat terbaik dari yang terbaik, mereka juga bertanggung jawab atas karyawan baru yang diterima di perusahaan.
Mereka melakukan negosiasi gaji, tunjangan, hingga karir karyawan di perusahaan. Selain itu, talent acquisition juga bertugas memberikan program onboarding pada karyawan baru.
5. Continuous Improvement
Satu lagi job decs talent acquisition adalah memastikan bahwa karyawan baru tersebut bisa merasa betah, nyaman, dan beradaptasi dengan baik di perusahaan. Hal inilah yang termasuk dalam continuous improvement.
Sebab, sebuah penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 30% karyawan baru memilih untuk resign setelah 90 hari kerja di perusahaan baru. Oleh sebab itu, talent acquisition harus terus melakukan continuous improvement.
Misalnya menanyakan terkait hambatan atau rintangan yang dihadapi oleh karyawan baru, pengalaman bekerja di tempat baru, hingga umpan balik yang bisa membuat karyawan baru merasa semangat dan menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Onboarding Adalah: Pengertian, Manfaat, & 5 Cara Menerapkannya
Skill dan Gaji Talent Acquisition
Sebelum Anda memasang lowongan pekerjaan terkait posisi penting ini, ada beberapa skill yang harus diperhatikan. Sebab talent acquisition adalah seseorang yang bertanggung jawab pada manajemen sumber daya manusia sebuah perusahaan.
Beberapa skill talent acquisition yang wajib dimiliki adalah:
1. Komunikasi
Skill yang paling utama adalah komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Mengapa? Sebab hal ini akan berkaitan pada bagaimana seorang talent acquisition menulis dan menyusun deskripsi lowongan pekerjaan hingga menghubungi mereka.
Selain itu, talent acquisition juga akan berhubungan dengan banyak divisi di perusahaan. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika mereka akan berhubungan dengan pihak eksternal.
Tujuannya adalah untuk menyampaikan sesuatu yang bisa dipahami oleh orang lain, dan berlaku sebaliknya.
2. Empati
Kemampuan selanjutnya adalah empati. Sama seperti HRD, banyak karyawan yang menceritakan keluh kesahnya pada talent acquisition.
Tujuan memiliki skill empati adalah untuk menemukan akar masalah karyawan tersebut dan membantunya. Empati juga bisa ditunjukkan saat talent acquisition melakukan interview kepada calon karyawan.
Selain itu, talent acquisition dituntut untuk bisa memahami tantangan, motivasi dan emosi kandidat. Maka dari itu, skill empati ini sangat penting dimiliki.
3. Problem Solving dan Perencanaan
Setiap karyawan dalam perusahaan harus bisa dan memiliki skill problem solving. Tidak terkecuali talent acquisition. Dalam menjalankan tugasnya, talent acquisition pasti akan menghadapi banyak masalah atau tantangan.
Maka dari itu, mereka harus bisa mencari jalan keluar terbaik dan solusinya dari masalah tersebut. Tidak hanya problem solving, melainkan juga mahir dalam melakukan perencanaan yang tepat.
Baca juga: Masalah Umum HRD yang Sering Dijumpai dan Solusi Mengatasinya
4. Menganalisis dan Rasa Ingin Tahu
Satu lagi skill yang harus dimiliki talent acquisition adalah kemampuan menganalisis. Kemampuan ini dibutuhkan untuk menganalisis data dan menerapkannya untuk meningkatkan kualitas dari strategi proses rekrutmen.
Selain itu, mereka juga harus punya rasa ingin tahu. Mereka harus mampu untuk belajar secara proaktif agar bisa beradaptasi di situasi berbeda dan untuk mendorong orang melakukan hal yang sama.
5. Menggunakan Media Sosial
Di zaman dengan teknologi canggih dan modern ini, seseorang harus mampu menggunakan media sosial dengan baik. Tidak terkecuali talent acquisition.
Sebab salah satu tugasnya adalah membuka saluran komunikasi untuk melakukan promosi brand employer dengan efektif dan membuka perekrutan secara langsung.
Nah, dari sekianyang harus dimiliki, tentunya Anda berpikir berapa gaji talent acquisition? Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing terkait penerimaan gaji karyawannya.
Namun jika dilihat secara umum, gaji talent acquisition adalah sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta per bulannya. Tentunya hal ini bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial perusahaan untuk memberikan upah kepada karyawannya.
Perbedaan Talent Acquisition dan Recruitment
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak sedikit orang yang menganggap talent acquisition adalah recruitment. Padahal keduanya berbeda.
Perbedaan talent acquisition dan recruitment yang pertama terletak pada job desknya. Job desk talent acquisition adalah lebih mengacu pada proses pemikiran strategis dalam mendapatkan kandidat.
Biasanya meliputi strategi jangka panjang untuk membangun relasi, syarat-syarat proses rekrutmen di masa mendatang, hingga membangung kelompok kandidat yang berkelanjutan. Sedangkan recruitment adalah bagian dari program talent acquisition.
Selain itu, job desc talent acquisition adalah merekrut orang-orang terbaik dengan tipe tertentu yang memiliki bakat dan kualifikasi untuk pekerjaan di perusahaan.
Sedangkan recruitment bertugas untuk merekrut beberapa kandidat untuk bekerja di perusahaan dalam berbagai kapasitas. Artinya, karyawan yang direkrut bisa saja mendapatkan pekerjaan di bidang lain dalam perusahaan yang sama.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu talent acquisition, job desc, skill yang dibutuhkan dan perbedaannya dengan recruitment. Talent acquisition adalah salah satu pekerjaan di bidang HR terpenting bagi perusahaan. Jika mereka berhasil merekrut tim-tim yang hebat, progresif, dan sesuai culture, maka artinya ia berhasil memberikan kontribusi jangka panjang bagi perusahaan.
Anda seorang talent acquisition specialist, dan sedang mencari orang-orang hebat untuk mengisi tim tangguh Anda? Yuk, pasang lowongan kerja di KitaLulus, platform penyalur kandidat dengan skill dan karakter berkualitas!