Usaha ekstraktif – Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam melimpah. Mulai dari perhutanan, laut, tambang, gas, hingga minyak bumi. Tidak heran jika banyak yang memanfaatkan hal ini untuk peluang usaha. Usaha ekstraktif adalah salah satunya.
Pada prakteknya, kegiatan operasional dari usaha ekstraktif adalah berfokus pada pemanfaatan sumber daya yang ada. Jika dijabarkan, ada banyak jenis usaha yang bisa dilakukan. Berikut hal-hal yang perlu Anda diketahui terkait usaha ekstraktif, ciri-ciri, jenis, dan contohnya.
BACA JUGA: CSR (Corporate Social Responsibility): Manfaat, Tujuan, Jenis, dan Besar Dananya
Usaha Ekstraktif Adalah
Sumber daya alam memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan, pembangunan, dan juga untuk mengurangi angka kemiskinan. Usaha ekstraktif adalah salah satu jenis usaha yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara.
Tapi, apa itu usaha ekstraktif? Secara sederhana, usaha ekstraktif adalah jenis usaha yang memanfaatkan pengelolaan sumber daya alam yang tersedia. Baik itu hutan, logam, hasil laut, gas dan minyak bumi, mineral bumi, dan bahan mentah lainnya.
Cara kerja usaha ekstraktif adalah dengan melakukan eksplorasi, mengambil, dan memproses bahan baku dari alam untuk diproduksi dengan tujuan memenuhi permintaan pasar.
Di kehidupan modern seperti saat ini, usaha ekstraktif memainkan peran yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Sebab pada dasarnya hampir semua jenis industri mengandalkan pertambangan mineral untuk bahan baku. Namun, para pelaku usaha ekstraktif harus mampu menyeimbangkan alam dengan melakukan restorasi dan penanaman kembali di area yang di ekstrak atau diambil. Para pelaku usaha ekstraktif memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa konservasi yang dilakukan bisa mengembalikan keanekaragaman hayati yang sudah diambil. Hal ini disebut dengan sustainable growth. Maka dari itu, untuk melindungi kekayaan alam dan mencegah para pengusaha yang hanya ingin mencari untungnya saja, pemerintah membuat regulasi yang mengatur jalannya usaha ekstraktif ini.
Ciri-ciri Usaha Ekstraktif
Tidak sulit untuk membedakan jenis usaha ekstraktif dengan usaha lainnya. Sebab ciri-ciri usaha ekstraktif sudah jelas. Seperti yang disebutkan sebelumnya, usaha ini memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
BACA JUGA: 6 Cara Mengatasi Sengketa Perusahaan Sesuai Aturan Hukum
Sehingga dapat dikatakan, ciri-ciri usaha ekstraktif terlihat dari bahan baku yang digunakan, yaitu sumber daya alam atau mineral mentah dari bumi. Dari hasil pengelolaan inilah para pelaku usaha mendapatkan keuntungan.
Jika jenis usaha Anda mengambil dan menggunakan bahan baku langsung dari alam, berarti Anda bergerak di bidang usaha ekstraktif. Dari hal ini juga Anda mendapatkan keuntungan.
Jenis dan Contoh Usaha Ekstraktif
Jika dijabarkan, ada banyak jenis dan contoh usaha ekstraktif yang tersebar luas di Indonesia. Kekayaan alamnya membuat banyak pelaku usaha melihat peluang yang besar di industri ini.
Berikut beberapa jenis dan contoh usaha ekstraktif yang umum dijumpai di Indonesia. Di antaranya adalah:
1. Pertanian dan Perkebunan
Jenis usaha ekstraktif yang pertama adalah pertanian dan perkebunan. Indonesia merupakan negara agraris dengan keragaman hayati yang berlimpah. Maka tidak heran jika salah satu mata pencaharian masyarakatnya adalah petani. Contoh usaha ekstraktifnya adalah seperti beras, sayur mayur, buah, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga, dan masih banyak lagi.
2. Kekayaan Laut
Selain menjadi negara agraris, Indonesia juga memiliki lautan yang sangat kaya. Anda bisa memanfaatkan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan pasar. Contohnya seperti peternakan hewan laut, mutiara, kerajinan tangan dari kerang, pertambangan garam, dan masih banyak lagi. Semuanya meliputi proses penangkapan, pengemasan, dan pendistribusian ke pasar-pasar.
3. Kehutanan
Jenis lainnya dari usaha ekstraktif adalah kehutanan. Proses ini meliputi dari penebangan pohon, hingga penanaman kembali untuk melestarikan hutan. Contoh usaha ekstraktif dari jenis ini adalah usaha furnitur dari kayu, pembuatan kertas, pahatan, bangan bangunan, dan masih banyak lagi.
4. Pertambangan
Pertambangan juga merupakan jenis usaha ekstraktif yang banyak dijumpai di Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa, sebelum Anda terjun ke industri ini, Anda harus melakukan penelitian bahan baku dan lingkungan sekitar terlebih dulu.
Anda tidak bisa main seenaknya saja menggali pasir di kota A, tanpa melakukan analisis material dan lingkungan sekitar. Beberapa contoh usaha ekstraktifnya adalah tambang pasir, tambang emas, tambang batu bara, tambang minyak bumi dan gas, dan lainnya.
5. Peternakan Hewan
Satu lagi jenis usaha ekstraktif adalah peternakan hewan. Ada banyak hewan ternak yang bisa diambil manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Contohnya, daging hewan ternak seperti sapi, ayam, kambing, domba, dan lainnya.
Lalu ada susu dan juga telur. Bahkan kulit hewan ternak sekalipun masih bisa dioptimalkan untuk dipasarkan. Kelebihan dari usaha peternakan adalah semua bagian dari hewan ternak bisa memberikan manfaat dan keuntungan.
Itulah penjelasan singkat mengenai usaha ekstraktif yang ada di Indonesia, ciri-ciri, jenis dan contohnya yang perlu Anda ketahui. Meskipun alam memberikan sumber daya yang kita butuhkan, sudah seharusnya kita mengelolanya dengan bijak dan optimal agar persediaan bahan baku ini terus ada sampai nanti.
Usaha ekstraktif Anda membutuhkan karyawan baru dalam waktu cepat? Pasang saja lokernya di situs pencari kerja KitaLulus. Bagi Anda yang belum tahu, KitaLulus sudah beroperasi di Jabodetabek, Bandung, Gowa, Makassar, Medan, Semarang, dan Surabaya.
Anda hanya perlu mendaftarkan diri untuk memasang iklan lowongan gratis di KitaLulus. Selanjutnya Anda bisa mendapatkan kandidat terbaik dan berpotensi di bidangnya hanya dalam hitungan hari saja, bersama KitaLulus mulai dari sekarang!