Manipulatif adalah salah satu perilaku buruk yang merugikan orang lain. Perilaku ini akan membuat orang lain merasa bersalah dan mempertanyakan dirinya sendiri. Sifat seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja, termasuk di tempat kerja.
Tindakan manipulatif akan memengaruhi kesehatan mental kamu bila terus menerus dibiarkan. Untuk membantu kamu mengenali perilaku ini lebih dalam, simak artikel KitaLulus berikut.
Apa Arti Manipulatif?
Manipulatif adalah sifat yang memanfaatkan orang lain dalam rangka mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri. Orang yang manipulatif akan menggunakan strategi tidak jujur hingga eksploitatif yang merugikan orang lain.
Sifat ini bisa dilakukan siapa saja, bahkan oleh orang yang merasa dirinya tidak manipulatif sekalipun.
Jika melihat ke belakang, pasti kita pernah mendapatkan sesuatu dengan memanfaatkan orang lain. Namun, bedanya seorang manipulator menggunakan cara-cara yang merugikan orang tanpa disadari oleh si korban.
Bahkan, ada sebuah sebutan khusus untuk orang yang sering melakukan manipulasi emosional yaitu Machiavellian. Istilah ini berasal dari penulis Niccolo Machiavelli.
Di dalam bukunya yang berjudul The Prince, Machiavelli menyarankan agar para politikus menggunakan taktik manipulasi emosional dalam rangka mencapai tujuan. Sampai sekarang buku ini diyakini melahirkan banyak diktator di dunia.
Ciri-ciri Perilaku Manipulatif
Seorang Machiavellian bisa menggunakan seribu satu taktik untuk memanipulasi orang lain. Berikut beberapa ciri perilaku manipulatif yang perlu kamu ketahui.
1. Suka Berbohong
Ciri pertama adalah suka berbohong. Biasanya mereka akan memanipulasi fakta dan membuat orang-orang mempercayai apa yang mereka katakan. Namun, saat ketahuan berbohong, mereka tidak mengakuinya.
2. Gaslighting
Gaslighting adalah sebuah manipulasi psikologis yang membuat korbannya mempertanyakan perasaan, pikiran, ataupun pengalaman yang telah dialaminya. Perilaku ini sering dilakukan oleh orang manipulatif.
Tujuannya adalah agar membuat orang bingung dan mempertanyakan ingatannya. Ini sering sekali dilakukan manipulator saat mereka ketahuan berbohong. Mereka cenderung akan menyangkal dan mengatakan hal tersebut tidak pernah terjadi.
3. Suka Melebih-lebihkan Perkataan
Orang manipulatif suka melebih-lebihkan perkataan mereka dan menganggap dirinya lebih tinggi daripada orang lain.
Contohnya, mereka akan berlebihan dalam mengatakan perasaannya. Mereka juga menganggap bahwa tidak ada orang yang lebih menderita dari dirinya sendiri.
Mereka akan mengecilkan masalah orang lain, tapi juga ingin kamu ikut pusing dengan masalah mereka. Salah satu kalimat andalan mereka yaitu “Lah, kamu mah masing mending….Lihat aku nih”.
Baca Juga: 7 Cara Agar Tidak Overthinking Demi Mental yang Sehat
4. Menghakimi Orang Lain
Ciri perilaku manipulatif lainnya adalah suka menghakimi orang lain. Bahkan mereka melakukannya secara terbuka. Penghakiman ini dilakukan dengan memberikan kritik negatif yang menghancurkan orang lain. Mereka juga akan menyalahkan orang lain dan membuat orang tersebut merasa bersalah.
5. Bersikap Pasif-Agresif
Orang manipulatif juga sering bersifat pasif agresif. Lagi-lagi, hal ini dilakukan untuk membuat orang lain merasa bingung dan bersalah.
6. Mengeksploitasi Kelemahan Orang Lain
Kelemahan seseorang menjadi sebuah senjata bagi manipulator. Mereka senang mengekspolitasi kelemahan orang lain dan menggunakan kelemahan tersebut untuk menyakitinya.
7. Gampang Merasa Akrab
Seorang dengan sikap manipulatif tidak segan untuk menceritakan kehidupan pribadinya pada orang yang baru saja dikenalnya. Ini adalah trik mereka untuk membuat orang merasa dekat dengannya. Ketika sudah merasa akrab, maka korban pun akan tanpa sadar membicarakan rahasiannya.
Penyebab Manipulatif
Apakah sifat manipulatif hadir begitu saja? Tentu saja tidak. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab manipulatif, yaitu:
1. Mengalami Gangguan Kepribadian
Manipulatif adalah sifat yang bisa disebabkan karena adanya gangguan kepribadian seperti borderline personality disorder atau juga narsisme yang berlebihan. Gangguan kepribadian ini membuat mereka memanfaatkan orang lain dan membuat orang tersebut merasa bersalah.
2. Pengalaman Masa Lalu
Penyebab lainnya bisa dikarenakan pengalaman di masa lalu seperti pelecehan atau kekerasan. Bila di masa lalu seseorang pernah mengalami pengalaman buruk yang membuat trauma, mereka bisa merasa gugup dan tidak aman dalam mengomunikasikan keinginannya. Atas dasar inilah sifat manipulatif lebih akan berkembang.
3. Hubungan yang Buruk di Masa Lalu
Sifat manipulatif juga bisa timbul karena orang tersebut memiliki hubungan yang buruk di masa lalunya. Misalnya mereka tidak memiliki hubungan keluarga yang harmonis dan merusak memori masa kecilnya.
Hubungan buruk ini akan memengaruhi pola komunikasi dan sikap yang tidak sehat ketika berhubungan dengan orang lain.
4. Merasa Dominan dalam Hubungan
Di dalam sebuah hubungan tentu ada sosok yang dominan dan pasif. Biasanya sosok yang punya peran dominan ini memegang kendali dalam hubungan, sehingga merasa lebih superior. Hal inilah yang menjadi penyebab manipulatif. Mereka akan memanipulasi pasangannya agar posisi mereka tidak tergeser.
Baca juga: Pengertian Mental Block, Penyebab, Ciri, Cara Mengatasinya
Bahaya Perilaku Manipulatif
Manipulatif adalah sifat yang merugikan. Berikut ini beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan:
- Orang manipulatif bisa melakukan hal apapun yang membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
- Sifat manipulatif membuat orang lain merasa kebingungan, terisolasi, hingga depresi.
- Seorang manipulator membuat kekuatan antara dirinya dan orang lain menjadi tidak seimbang.
Contoh Perilaku Manipulatif
Ada banyak sekali jenis dari manipulasi emosi. Agar kamu bisa mengenali dan mengendalikan perasaan diri sendiri, berikut ini beberapa contoh manipulatif yang mungkin kamu alami juga di tempat kerja.
1. Sering Berkata Kalau Itu Hanya Candaan
Contoh manipulatif yang pertama adalah saat mereka berkata “Ah itu aku bercanda aja kok, jangan marah gitu dong“. Perkataan seperti ini menjadi senjata mereka saat kamu sudah merasa kesal atas apa yang mereka katakan.
Mereka akan mengatakan bahwa seharusnya kamu tidak perlu mengambil hati karena itu hanya lelucon. Mereka seolah memberitahu kamu kalau kamu tidak boleh kesal dengan mereka.
2. Menganggap Sesuatu Tidak Pernah Terjadi
Biasanya mereka juga akan berkata “Ah, siapa bilang, aku ga bilang gitu kok, kamu salah dengar kali“. Ini menjadi gaslighting yang sering dilancarkan oleh orang-orang manipulatif. Mereka sengaja melakukannya untuk membuat kamu merasa bingung dan mempertanyakan diri sendiri.
3. Suka Mengungkit Bantuan yang Pernah Ia Berikan
Biasanya orang manipulatif suka mengungkit-ungkit bantuan yang pernah ia berikan kepada kamu agar kamu menurut kepadanya.
Misalnya, mereka pernah menolong atau membantu kamu dalam suatu proyek. Lalu mereka akan mengungkit jasa mereka dalam proyek tersebut dan membuat kamu merasa bahwa kamu berhutang budi pada mereka.
Perasaan hutang budi inilah yang membuat kamu merasa tidak enak hati dan harus membalas segala kebaikannya.
Baca Juga: Pengertian Mindfulness, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
Cara Menghadapi Orang yang Manipulatif
Dimanipulasi oleh orang tentu bukanlah situasi yang mengenakkan. Jika kamu sudah menyadari tanda-tanda seseorang akan memanipulasi kamu, berikut cara menghadapinya:
1. Buatlah Batasan
Kamu harus bersikap tegas dalam menentukan batasan terhadap perilaku mereka. Seorang manipulator akan terus berusaha untuk memanipulasi kamu sampai mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mereka akan berkata kamu jahat, tidak punya perasaan, dan lainnya. Saat mereka mengatakan seperti ini, kamu jangan goyah. Kamu harus membuat batasan sejauh apa kamu harus membantu mereka atau berteman dengan mereka.
2. Jangan Berikan Toleransi
Terkadang kita suka mentoleransi sikap manipulatif orang kepada kita seolah itu adalah hal normal. Ada baiknya ketika kamu menyadari bahwa mereka memanipulasimu, kamu harus sadar dan tidak mentoleransi hal tersebut. Sebab jika dibiarkan mereka akan terus menerus bertindak seperti itu.
3. Lakukan Metode Grey Rocking
Cara menghadapi orang yang manipulatif bisa dilakukan dengan metode grey rock atau sikap acuh tak acuh. Manipulator biasanya menyukai drama, mereka tahu orang yang bisa dimanfaatkan ibaratkan batu yang dapat menarik perhatian.
Oleh karena itu, kamu harus menjadi grey rock atau batu abu-abu yang tidak akan dilirik dua kali. Ini karena mereka tidak menyukai seseorang yang acuh tak acuh, sehingga mereka akan menganggap kamu membosankan.
4. Berinteraksi Seminim Mungkin
Batasilah komunikasi dengan mereka. Jika pun ada pekerjaan yang mengharuskan kamu berhubungan dengan mereka, bersikaplah profesional.
Baca juga: Mengenal Profesional dalam Bekerja, Ciri, Etika, dan Konsepnya
5. Jangan Langsung Meminta Maaf
Orang yang manipulatif akan cenderung membuat kamu merasa bersalah dengan kegagalan dan kesalahan kecil, bahkan mereka juga akan membuat kamu merasa bersalah atas kebahagiaan yang kamu rasakan. Perasaan bersalah ini adalah senjata mereka untuk menekan kamu.
Bila sudah seperti ini, kamu tidak perlu langsung meminta maaf untuk menyelesaikan masalah. Cara tersebut justru akan membuat mereka merasa menang dan mengambil kendali yang lebih besar.
Itu dia pembahasan mengenai apa itu manipulatif, ciri, penyebab, dan cara menghadapinya. Ingat, manipulator bisa ada di mana saja, termasuk juga di tempat kerja kamu.
Bahkan, manipulasi juga bisa terjadi saat kamu melamar kerja, lho! Banyak sekali loker-loker online yang memanipulasi lowongan untuk menipu para jobseeker. Oleh karena itu, pastikan kamu hanya melamar pekerjaan melalui aplikasi terpercaya seperti KitaLulus.
Aplikasi KitaLulus menjamin keamanan lowongan bagi para jobseeker dari lowongan palsu atau berkedok penipuan. Semua lowongan yang terpasang sudah melalui proses verifikasi lebih dulu oleh tim ahli KitaLulus dan sistem berteknologi canggih.
Dengan begitu, kamu bisa melamar kerja secara aman dan nyaman. Yuk, download aplikasi KitLulus sekarang!