Coaching: Pengertian, Tujuan, Contoh dan Bedanya dengan Mentoring

Putri Prima
Lulusan Ilmu Komunikasi yang mendalami dunia content writing, khususnya di bidang karir dan bisnis.
coaching adalah
Coaching: Pengertian, Tujuan, Contoh dan Bedanya dengan Mentoring

Coaching adalah salah satu metode yang perlu diterapkan perusahaan dalam rangka mengembangkan skill karyawannya. Sesuai arti coaching yaitu pembinaan, maka dalam metode ini tidak hanya fokus pada peningkatan performa individu, melainkan juga bagaimana karyawan bisa mencapai potensi penuhnya.

Hal tersebut berbeda dengan mentoring dan pelatihan. Untuk memahaminya, Anda bisa simak penjelasan lengkap KitaLulus berikut.

Pengertian Coaching

Dalam dunia bisnis, mungkin kita sudah sering mendengar istilah coaching. Ini merupakan sebuah pembinaan yang diberikan oleh seseorang yang lebih ahli atau berpengalaman kepada orang lain dengan tujuan mengembangkan keterampilan, kinerja, dan karier mereka.

Di dalam pelaksanaanya, coaching karyawan akan melibatkan kegiatan one-on-one antara karyawan dan manager. Di sesi ini akan didiskusikan tujuan karier, hambatan kerja, dan pengembangan keterampilan apa yang diperlukan untuk mendukung kesuksesan karyawan dalam perannya.

Proses one-on-one ini bersifat komunikasi dua arah, jadi karyawan bisa menceritakan apa tantangan mereka dan aspirasinya, dan manager pun bisa memberikan saran, dukungan, serta akuntabilitas yang dibutuhkan karyawan.

Dengan adanya coaching, diharapkan karyawan dapat lebih mandiri, memiliki inisiatif lebih, serta bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.

Sedangkan untuk manajer, kesempatan ini bisa membantu dalam mengalokasikan tugas sesuai dengan keahlian, kekuatan tim, dan memastikan setiap anggota tim berkontribusi secara maksimal.

Pengertian Coaching Menurut Ahli

Ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai apa itu coaching, seperti berikut:

  • Murti dan Niswakto (2017), coaching clinic adalah proses membina karyawan sehingga bisa mengembangkan diri dan memperbaiki kinerja melalui cara penerapan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dalam menangani tanggung jawab yang diemban.
  • Prasetiya dan Niken (2014), coaching adalah pembinaan yang dilakukan secara terencana dan terarah dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan subjek. Hal ini dilakukan dengan pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan.
  • Wilson (2017), coaching adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu individu meraih kinerja optimal, mengatasi hambatan dan meraih tujuan spesifik. Dengan hal ini pengembangan pribadi dan profesional pun dapat tercapai.

Perbedaan Coaching, Mentoring, dan Pelatihan

Sebagai upaya mengembangkan skill dan menyesuaikan keterampilan karyawan dengan tren bisnis, perusahaan melakukan berbagai aktivitas employee development mulai dari training, coaching, dan mentoring.

Ketiga kegiatan ini memiliki perbedaan yang terletak pada fokus, pendekatan, serta tujuan akhirnya.

1. Mentoring

Pengertian mentoring adalah proses membimbing individu. Seseorang yang menjadi mentor biasanya adalah mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih luas di suatu bidang.

Fokus utamanya yaitu pengembangan pribadi dan pengembangan karier jangka panjang.

2. Pelatihan

Training karyawan adalah proses pemberian pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan kepada individu atau kelompok yang berpusat pada instruksi tertentu. Contohnya adalah workshop, kursus, atau sesi pelatihan.

Tujuan pelatihan adalah meningkatkan keterampilan teknis atau pengetahuan spesifik suatu bidang. Dengan harapan bahwa keterampilan tersebut bisa langsung diterapkan secara langsung dalam pekerjaan.

3. Coaching

Fokus utama coaching yaitu untuk membantu individu dalam mencapai tujuan spesifik.

Di sini seorang coach akan berperan sebagai fasilitator yang akan mengidentifikasi tujuan, pengembangan strategi, dan memberikan feedback guna membantu individu mencapai potensinya.

Kegiatan dalam coaching akan berfokus pada bagaimana seseorang dapat mengatasi hambatan, mengembangkan keterampilan, sampai meningkatkan kinerja mereka.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan Agar Loyal dan Produktif

Tujuan Coaching

Di dalam praktiknya, tentu saja ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari coaching. Mengutip dari Indeed dan Better Up, berikut ini beberapa tujuannya:

  • Mengembangkan Skill: Adanya coaching karyawan akan membantu dalam pengembangan skill dan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas. Mulai dari pelatihan teknis, peningkatan skill interpersonal, leadership, dan lainnya.
  • Dukungan Karier dan Pertumbuhan Profesional: Coaching akan mendukung karier karyawan dengan perencanaan career path, identifikasi peluang kemajuan, dan pemberian feedback dalam pengambilan keputusan karier.
  • Peningkatan Kepuasan Kerja: Tujuan coaching lainnya dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena mereka merasa memiliki tujuan profesional di dalam perusahaan.
  • Membangun Loyalitas Karyawan: Adanya kegiatan coaching membuat karyawan bisa lebih loyal kepada perusahaan, hal ini karena mereka merasa dihargai dan didengarkan.

Manfaat Coaching

Coaching mendatangkan manfaat yang besar untuk karyawan dan perusahaan, di antaranya:

Bagi Perusahaan

  • Dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja tim.
  • Membuka potensi individu untuk menghasilkan kinerja yang optimal.
  • Menghemat biaya perusahaan untuk perekrutan karyawan.
  • Mengurangi turnover karyawan dan meningkatkan retensi karyawan.

Bagi Karyawan

  • Membantu karyawan mengetahui potensinya.
  • Membantu karyawan mengetahui apa, mengapa, dan melakukan pekerjaan.
  • Meningkatkan kepercayaan diri karyawan dalam menerima delegasi tugas baru.
  • Membuat karyawan berani bertindak dan mengambil keputusan.
  • Merasa memiliki masa depan profesional di perusahaan.

Jenis-jenis Coaching

Ada beberapa jenis coaching, tiap jenis ini memiliki praktik dan tujuan yang berbeda-beda.

1. Executive Coaching

Executive coaching adalah pembinaan antara coach dan karyawan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab manajerial dalam satu organisasi. Ini bertujuan membantu integrasi peran baru dan konsultasi masalah kinerja. Coaching ini cocok untuk tingkat manajerial dan eksekutif.

2. Team Coaching

Proses coaching ini melibatkan seluruh tim untuk membantu berkoordinasi dan menggunakan sumber daya dengan efektif. Fokusnya adalah meningkatkan kerja sama dalam tim.

3. Directive Coaching

Proses ini melibatkan manajer berpengalaman memberitahu karyawan lebih muda mengenai apa yang perlu mereka lakukan. Jenis directive coaching cocok untuk transfer knowledge dan pengalaman yang spesifik.

4. Laissez Faire Coaching

Coaching ini melibatkan karyawan dalam melakukan pekerjaan mereka dengan sedikit ikut campur. Metode ini efektif ketika anggota tim cukup efisien dan mandiri.

Baca juga: 7 Contoh Pelatihan dan Pengembangan SDM + Manfaat Bagi Perusahaan

Prinsip Coaching

Menurut American College of Apothecaries ada lima prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam coaching karyawan, antara lain:

1. Amati

Manager yang bertindak sebagai coach harus andal mengumpulkan informasi dari karyawan namun tidak membuat mereka merasa diinterogasi.

Hal ini bisa dilakukan dengan berbicara dengan anggota tim, observasi cara mereka bekerja dan identifikasi skill apa yang perlu ditingkatkan.

2. Dengarkan

Saat sesi one-on-one dengan karyawan, cobalah untuk menjadi pendengar yang baik. Tidak hanya apa yang mereka sampaikan secara lisan, perhatikan juga bahasa tubuh dan ekspresi wajah untuk mengetahui apa yang dirasakan karyawan.

3. Komunikasi Setiap Saat

Coaching clinic adalah proses yang melibatkan komunikasi dengan karyawan. Maka dari itu penting sekali untuk secara rutin mengajak karyawan berkomunikasi. Sebagai coach Anda juga perlu bersedia untuk menjawab pertanyaan yang diajukan karyawan sebaik mungkin.

4. Lengkapi Kekurangan Pengetahuan Karyawan

Bila Anda sudah mengetahui skill dan pengalaman apa yang belum dimiliki karyawan, cobalah untuk bekerja sama dengan mereka untuk melengkapi kekurangan tersebut.

Anda bisa memberikan support dan contoh untuk menguasai hal yang belum mereka kuasai.

5. Berikan Feedback

Tidak lupa untuk memberikan feedback baik itu positif dan negatif. Berikan pujian sehingga bisa memotivasi karyawan, tunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepercayaan kepada mereka.

Contoh Coaching

Ada beberapa contoh coaching yang bisa diterapkan di perusahaan Anda, seperti:

1. Onboarding Karyawan Baru

Pada saat onboarding karyawan, manajer atau rekan kerja senior bisa memberikan panduan atau transfer knowledge kepada karyawan baru sehingga mereka bisa beradaptasi dengan baik.

2. Pengembangan Technical Skill

Seorang karyawan senior bisa memberikan pelatihan kepada karyawan junior untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan begini karyawan junior bisa mengatasi tantangan teknis dan meningkatkan hasil kerja mereka.

3. Mengasah Leadership

Executive coach dapat membantu karyawan yang mendapatkan promosi dengan memberikan arahan untuk meningkatkan skill leadership.

4. Persiapan Promosi

Dalam persiapan promosi, coach bisa membantu memberikan pemahaman pada karyawan tersebut tentang peran barunya dan mengembangkan strategi untuk sukses.

Kesimpulannya, coaching karyawan tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kinerja, tetapi juga memperkuat hubungan antara manajer dan tim Anda. Dengan memiliki kandidat yang tepat sejak awal, proses coaching menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menemukan talenta terbaik yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan organisasi. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menggunakan platform job portal seperti KitaLulus, yang memudahkan Anda memasang loker dan menemukan kandidat berkualitas.

Dengan fitur Premium Rekrutmen dari KitaLulus mampu menyederhanakan proses rekrutmen karena telah dibantu oleh AI. Pekerjaan yang sifatnya manual dan menghabiskan waktu HR pun bisa diminimalisir.Segera konsultasikan kebutuhan Anda pada KitaLulus sekarang juga!

Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top