Di masa ini, employer branding adalah salah satu strategi terampuh yang bisa HRD manfaatkan untuk mempercepat proses perekrutan. Selain itu, strategi ini juga terbukti mampu membantu HRD memperbesar talent pool, membuat perusahaan punya data karyawan potensial lebih banyak.
Perusahaan dengan employer branding yang kuat berpotensi besar untuk memenangkan persaingan dalam memilih dan mendapatkan calon kandidat terbaik. Semakin bagus strategi yang diterapkan, maka akan semakin banyak pula kandidat berkualitas tertarik ke perusahaan Anda.
Jika Anda ingin menerapkan cara membangun employer branding, ini adalah saat yang tepat. Selengkapnya tentang pengertian, manfaat, dan strategi employer branding bisa Anda simak dalam artikel berikut.
Apa Itu Employer Branding?
Di era modern saat ini, banyak generasi muda (mayoritas gen Z dan milenial) mencari kerja. Selain memperhatikan work-life balance, mereka juga akan melihat dan membandingkan employer branding satu perusahaan dengan yang lainnya.
Namun, apa itu employer branding? Pada dasarnya, employer branding adalah sebuah bentuk usaha dari suatu perusahaan untuk membuat para karyawannya merasa nyaman dan berpikir bahwa perusahaan tersebut adalah tempat terbaik untuk bekerja.
Perusahaan melakukan ini untuk menarik perhatian para calon kandidat agar melamar di perusahaan tersebut. Dengan kata lain, employer branding berarti cara suatu perusahaan untuk memasarkan perusahaannya kepada para calon pelamar kerja.
Pada praktiknya, branding ini dilakukan oleh HRD, CEO, tim marketing atau tim brand advocates. Mereka semua akan membahas strategi yang nantinya akan digunakan untuk membangun dan mengelola reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja pada calon pelamar.
Strategi employer branding juga bisa digunakan ketika perusahaan Anda merasa kesulitan dalam menjaring karyawan baru. Tentunya di era persaingan yang semakin ketat saat ini, Anda juga harus mampu mempromosikan perusahaan kepada para kandidat bertalenta di luar sana.
Baca juga: Memperdalam Strategi Employer Branding dan Rekrutmen
Pentingnya Employer Branding Bagi Perusahaan
Perusahaan dengan citra dan reputasi yang baik merupakan salah satu hal wajib jika Anda ingin perusahaan terus berkembang. Maka dari itu penerapan employer branding strategy sangatlah penting. Mengapa demikian? Ini beberapa alasannya.
1. Membantu Perekrutan Karyawan Baru
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan employer branding adalah untuk menarik perhatian para pelamar kerja. Pada umumnya, sebelum melamar kerja di sebuah perusahaan, para pelamar akan mencari tahu terkait perusahaan tersebut selengkap mungkin.
Jika perusahaan Anda memiliki citra dan reputasi yang baik, maka kemungkinan besar kandidat tidak akan berpikir dua kali untuk mengajukan lamaran. Selain itu, bagi para karyawan lama, hal ini dapat menjaga loyalitas mereka di perusahaan.
2. Meminimalisir Biaya Iklan
Melakukan promosi iklan perusahaan adalah salah satu dari cara membangun employer branding. Namun, jika Anda bisa melakukan branding perusahaan dengan baik, maka Anda bisa menghemat biaya iklan.
Tidak hanya menghemat biaya iklan saja, penerapan strategi yang tepat juga bisa menghemat waktu perusahaan. Hal ini berkaitan dengan lamanya proses mencari karyawan baru. Jika perusahaan Anda sudah cukup baik, maka para pelamar kerja tersebutlah yang akan mendatangi perusahaan Anda.
3. Jadikan Karyawan Lama Sebagai Promotor
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komunikasi internal yang baik bisa membuat perusahaan Anda mendapatkan rekomendasi kandidat tanpa harus mengeluarkan tenaga. Maka dari itu, Anda bisa menjadikan karyawan di perusahaan sebagai promotor kepada calon kandidat.
Jika karyawan di perusahaan Anda sering menceritakan hal positif, maka semakin besar peluang perusahaan akan mendapatkan calon karyawan baru.
4. Karyawan Ikut Terlibat
Salah satu manfaat dari employer branding adalah membuat karyawan ikut terlibat. Hal ini tentunya akan berimbas pada peningkatan produktivitas kerja para karyawan.
Tahukah Anda bahwa karyawan yang produktif bisa memberikan dampak positif bagi kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Penerapan strategi ini juga akan mempengaruhi kondisi finansial perusahaan yang meningkat dan stabil. Sehingga akan ada banyak calon karyawan yang tertarik pada perusahaan Anda.
Baca juga: Budaya Kerja: Pengertian, Jenis, Contoh, Cara Membangunnya
Strategi Employer Branding yang Bisa Dilakukan HRD
Cara membangun employer branding sebuah perusahaan bisa dibilang susah susah gampang. Hal ini menjadi gampang bagi perusahaan yang memang sudah membangun atau memiliki citra yang baik di mata para pencari kerja.
Namun, bagi perusahaan yang baru merintis atau belum membangun citranya sama sekali, maka penerapan strategi ini bisa dikatakan sedikit susah. Pihak HRD akan mendapatkan banyak PR mengenai KPI employer brand ini.
Lalu, apa yang harus dilakukan pihak HRD untuk memulai employer branding? Berikut beberapa strategi yang bisa Anda lakukan.
1. Atur Tujuan Anda
Tentukan apa yang menjadi tujuan Anda dalam menerapkan strategi employer branding. Apakah ingin meningkatkan jumlah pelamar kerja, meningkatkan jumlah kandidat berkualitas, meningkatkan employer brand awareness, membangun kepercayaan dengan kandidat saat ini, dan lain sebagainya.
2. Identifikasi Persona Kandidat Anda
Menentukan persona kandidat sangatlah penting. Tanpa itu, Anda tidak akan bisa menyampaikan pesan yang ingin ditargetkan kepada kandidat yang ingin Anda tarik. Berikut contoh cara mengidentifikasi persona kandidat Anda.
3. Tentukan Employee Value Proposition (EVP)
Tahukah Anda mengapa karyawan Anda telah memilih perusahaan Anda? Apa yang paling mereka suka dari Anda sebagai pemberi kerja? Ini semua adalah pertanyaan yang harus Anda jawab untuk menyiapkan strategi employer branding yang sukses.
Jawaban-jawaban tersebut dapat menjelaskan Employee Value Proposition (EVP) Anda. EVP adalah nilai yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan maupun calon karyawan.
4. Bangun Komunikasi yang Baik
Strategi selanjutnya adalah dengan membangun komunikasi yang baik. Tahukah Anda bahwa komunikasi internal dan eksternal sangatlah penting bagi kelangsungan citra perusahaan. Komunikasi internal meliputi hubungan antar karyawan.
Sedangkan komunikasi eksternal adalah bagaimana Anda berkomunikasi dengan para calon pelamar kerja. Anda bisa membangun employer brand mulai dari sosial media perusahaan, LinkedIn, website perusahaan, hingga iklan-iklan yang dipublikasikan secara online.
5. Melakukan Analisa
Satu lagi strategi yang tidak boleh dilupakan adalah melakukan analisa. Berdasarkan tujuan yang sudah Anda tentukan pada poin nomor 1 di atas, Anda harus mengukur seberapa sukses strategi yang sudah Anda lakukan.
Untuk memudahkan ini, Anda dapat memanfaatkan recruiting tools. Saat ini ada banyak recruitment technology yang membantu para HR mengelola perekrutan, salah satunya adalah software Premium Recruitment KitaLulus.
Anda juga bisa memberikan survey kepada karyawan terkait kepuasan mereka dalam bekerja. Jangan lupa untuk meminta kritik dan saran dari mereka untuk kelangsungan perkembangan dan kemajuan perusahaan.
Strategi ini nantinya bisa menjadi penilaian dan rencana selanjutnya untuk meningkatkan kepuasan karyawan. Sehingga tidak ada hal yang akan mempengaruhi proses rekrutmen karyawan baru.
Baca juga: 7 Cara Membangun Kultur Perusahaan yang Baik, Kuat, dan Produktif
Penerapan Employer Branding untuk Menarik Kandidat
Employer brand yang kuat perlu dibangun dengan prosedur tertentu untuk menarik pelamar. Perusahaan tidak dapat mencapai ini hanya dengan satu karyawan. Untuk mempromosikan branding perusahaan secara efektif, diperlukan kolaborasi. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membangun brand recognition.
1. Situs Web Karir
Channel utama dalam employer branding adalah situs web karir perusahaan. Dari halaman tersebut, calon pelamar dapat menemukan lebih banyak informasi tentang perusahaan. Oleh karenanya, Anda harus memilih situs web yang ramah pengguna.
Tulislah informasi yang jelas dan menarik agar calon karyawan tertarik. Misalnya, dengan memasukkan penghargaan karyawan, program kerja, dan tunjangan perusahaan. Selain itu, berikan rincian lengkap kepada calon karyawan tentang deskripsi pekerjaan. Calon karyawan dapat mempelajari tentang jabatannya dengan membaca jobdesk ini.
Sertakan testimoni dan kesan dari karyawan saat ini untuk membangkitkan minat calon karyawan. Hal ini akan meningkatkan reputasi dan citra positif perusahaan.
2. Permudah Cara Melamar
Untuk menjaring calon pelamar, HR harus memperhatikan kemudahan proses pendaftaran. Banyak calon peminat yang mengurungkan niat karena merasa proses pendaftaran sangat rumit. Dengan demikian, Anda bisa kehilangan calon pelamar yang mungkin sebenarnya memiliki kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
3. Media Sosial
Saat ini, media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga berlaku untuk branding perusahaan. Tidak mengherankan jika para jobseeker beralih ke media sosial untuk mencari lowongan kerja.
Faktanya, jejaring sosial adalah sumber pekerjaan bagi beberapa individu. Oleh karena itu, perusahaan perlu aktif mempromosikan diri di media sosial. Hal ini dirasa penting untuk menarik perhatian calon karyawan.
4. Pembuatan Konten
Konten adalah sarana untuk mengembangkan hubungan dengan calon karyawan. Konten berperan penting sebagai perwujudan citra perusahaan di platform foto dan video.
5. Testimoni dari Karyawan
Komentar dan kesaksian dari karyawan yang bekerja saat ini juga dapat membantu membangun branding perusahaan. Calon karyawan biasanya menilai perusahaan dengan melihat seberapa baik karyawannya diperlakukan.
Calon karyawan lebih tertarik untuk bekerja di perusahaan dengan karyawan yang terlihat bahagia. Sederhananya, calon karyawan akan meneliti setiap detail dari kehidupan karyawan di tempat kerja.
Baca juga: Manfaat Rekrutmen Berbasis Data untuk Dapatkan Kandidat Terbaik
KPI Employer Branding Perusahaan
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa pihak HRD mengambil peran dalam perencanaan strategi employer branding di sebuah perusahaan. Maka ada beberapa KPI yang harus dipenuhi.
Berikut beberapa KPI employer branding adalah:
- Perekrutan karyawan baru
- Jumlah pelamar dalam kurun waktu satu tahun
- Jumlah pelamar per posisi yang dibutuhkan
- Jumlah pelamar berkualitas per posisi yang dibutuhkan
- Jumlah klik dalam iklan lowongan kerja
- Jumlah klik dalam tombol ‘LAMAR’
- Jumlah pelamar yang membatalkan melamar kerja
- Jumlah pelamar yang tidak memenuhi kualifikasi untuk ke tahap selanjutnya
Baca juga: Talent Search: Persiapan dan Proses Mendekati Kandidat Pasif
Cara Menghitung ROI Employer Branding
Setelah Anda tahu pengertian, manfaat, dan cara menerapkan strateginya, di subtopik terakhir ini, kita akan membahas tentang ROI.
Seperti namanya, ROI employer branding adalah tingkat pengembalian modal yang terjadi setelah perusahaan mengeluarkan biaya perekrutan. Dikarenakan objek employer branding adalah manusia dan sebagian besar hasilnya baru bisa diketahui dalam jangka panjang, banyak orang meragukan ROI dapat diukur.
Kenyataannya, sebagai HRD Anda tetap bisa mengukur tingkat ROI employer branding Anda, dengan beberapa metriks sebagai berikut:
1. Jumlah Pelamar yang Masuk
ROI yang pertama dapat diukur melalui berapa banyak jumlah pelamar yang masuk. Seperti tebakan Anda, semakin banyak jumlah pelamar, itu tandanya eksekusi strategi perusahaan semakin baik.
Cara mengukur keberhasilan employer branding melalui jumlah pelamar tidak susah, kok. Cukup bandingkan jumlah pelamar di bidang sama dari periode ini versus periode sebelumnya (dengan catatan media promosi lowongan dan biaya rekrutmennya sama).
2. Biaya Mengiklankan Lowongan Pekerjaan
Selain jumlah pelamar, Anda juga bisa menghitung ROI melalui biaya iklan lowongan. Semakin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk merekrut karyawan, maka semakin berhasil pula strategi employer branding-nya.
3. Tingkat Terjadinya Perekrutan Jalur Referral
Kata siapa perekrutan jalur “orang dalam” tidak efektif? Nyatanya, berdasarkan riset Career Builder, 82% perusahaan sepakat kalau perekrutan jalur referral atau saran dari karyawan menghasilkan ROI lebih baik. Hal ini dikarenakan karyawan referrer umumnya akan memastikan kandidat yang dibawanya berkualitas.
Selain itu, perekrutan jalur referral juga bisa menjadi tolok ukur ROI. Semakin banyak karyawan bersedia membantu proses perekrutan, maka itu artinya engagement atau loyalitas mereka ke perusahaan juga meningkat.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu employer branding dan cara membangunnya. Setelah mengatur strategi yang akan digunakan, jangan lupa untuk memilih channel yang tepat untuk memasang iklan lowongan kerja. Hal ini nantinya akan berimbas pada sejauh apa perusahaan Anda menjangkau pasar pencari kerja dan masyarakat.
Pasang iklan loker Anda di KitaLulus. Sebagai aplikasi pencarian kerja teraman, KitaLulus telah digunakan oleh lebih dari 3 juta pengguna. Dengan begitu, apabila Anda memasang iklan loker di KitaLulus, iklan Anda akan menjangkau kandidat yang lebih luas. Otomatis, peluang menemukan kandidat terbaik pun semakin cepat. Yuk berlangganan Rekrutmen Premium KitaLulus sekarang juga!