Sebagai HR atau perekrut, salah satu proses yang harus dilakukan adalah screening CV dari calon karyawan atau pekerja. Hal ini bertujuan agar perusahaan mendapatkan kandidat yang berkualitas dan profesional.
Melalui CV screening, Anda sebagai perekrut bisa melakukan pengamatan dan penyaringan calon kandidat terpilih. Sebab para kandidat inilah yang nantinya bisa menentukan kesuksesan usaha Anda.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa proses screening CV merupakan proses yang sangat panjang dan melelahkan. Bahkan, karena saking banyaknya pelamar yang melamar pekerjaan, Anda tidak bisa melakukan tugas inti dengan leluasa.
Lalu, bagaimana agar proses ini bisa dilakukan secara cepat, efisien, dan efektif? Simak selengkapnya melalui pembahasan berikut.
Apa Itu Screening CV?
Setiap perusahaan yang sedang melakukan rekrutmen sudah pasti ingin mencari karyawan yang berkualitas. Oleh karena itulah perusahaan akan sangat teliti dalam memilih calon karyawan, salah satunya adalah dengan menyeleksi CV atau screening.
Screening sendiri merupakan proses memverifikasi data. Jadi, screening CV adalah sebuah proses verifikasi informasi yang dituliskan oleh calon karyawan, seperti pengalaman kerja, pendidikan, hingga skill, di dalam CV mereka untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan rekruter.
Proses Screening CV
Screening CV adalah proses penyaringan calon karyawan berdasarkan Curriculum Vitae yang mereka kirimkan. Setelah itu, rekruter akan melakukan pemilihan di antara CV yang diterima.
Untuk melakukan ini, seorang rekruter harus memiliki kesabaran, kecepatan, dan ketelitian. Berikut adalah rangkaian prosesnya yang perlu Anda pahami.
1. Memperhatikan Persyaratan Dasar
Dalam proses rekrutmen, perusahaan pasti memiliki persyaratan dasar yang harus ada dalam diri calon karyawan. Persyaratan dasar sendiri dapat dibuat sesuai dengan lowongan yang tersedia.
Beberapa contoh hal dasar dari sebuah lamaran adalah aturan format subject email, jumlah halaman maksimal CV, hingga penamaan file. Poin-poin ini seringkali dilewatkan oleh calon karyawan, padahal cukup penting untuk menggambarkan bagaimana karakter mereka.
Oleh karena itu, rekruter harus jeli dalam memilih agar mendapatkan calon yang berkualitas.
2. Memilih Berdasarkan Kualifikasi
Saat membuat pengumuman lowongan kerja, kualifikasi merupakan salah satu bagian yang harus ada. Di dalam kualifikasi, Anda akan menyampaikan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab karyawan dalam posisi yang lowong tersebut.
Selain deskripsi pekerjaan, Anda juga dapat menuliskan hal-hal lain seperti skill yang dibutuhkan, pengalaman yang dimiliki, hingga nilai tambah yang dicari dari diri kandidat.
3. Mengelompokkan CV
Setelah informasi lowongan kerja disebar dan beberapa CV sudah mulai masuk, saat itulah Anda dapat mulai menyortir dan mengelompokkan CV. Anda dapat membuat kategori CV menjadi “Ya” dan “Mungkin” berdasarkan kecocokan data di dalam CV dengan kebutuhan perusahaan.
Tak hanya kualifikasi utama yang menjadi acuan dalam pengelompokkan, tapi juga hal-hal seperti skill dan nilai tambah.
Jika calon kandidat dapat memenuhi seluruh nilai tambah yang dituliskan, maka kandidat tersebut akan masuk pada kategori kelompok “Ya”, sementara sisanya dimasukkan ke kategori “Mungkin”.
4. Memperhatikan Kebutuhan
Jika sudah mendapatkan beberapa CV yang masuk dalam kelompok “Ya”, Anda bisa memulai untuk memilih CV di dalam kelompok tersebut. Di sini Anda sebagai HRD harus jeli melihat terpenuhi atau tidaknya kualifikasi seperti skill dan pengalaman.
Selain pemenuhan persyaratan dasar dan kualifikasi, Anda juga hendaknya memperhatikan tampilan CV seperti desain, struktur, keterbacaannya.
5. Menggunakan ATS
Belakangan ini, telah hadir sebuah software bernama Applicant Tracking System yang dapat membantu perekrut untuk menyeleksi calon kandidat.
Software ini menggunakan kecerdasan buatan atau AI untuk membantu Anda menyeleksi calon kandidat dan mencari kandidat terbaik. Bahkan, software ini juga mampu mengatur jadwal interview dan jadwal onboarding karyawan yang lolos seleksi.
Penggunaan software ATS tentunya akan sangat membantu rekruter, apalagi jika jumlah pelamar cukup banyak.
Baca juga: 3 Cara Cepat Screening Karyawan yang HRD Harus Tahu
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Screening CV
Selain melakukan seleksi CV, Anda juga harus memperhatikan beberapa hal lainnya saat melakukan rekrutmen karyawan. Berikut di antaranya.
1. Relevansi Pengalaman Kandidat dengan Lowongan
Seorang kandidat yang sudah terlatih dan memiliki pengalaman di bidang yang sedang dicari tentu akan sangat membantu perusahaan.
Durasi waktu bekerja, peningkatan karir, hingga pencapaian adalah aspek-aspek yang mendukung pengalaman kandidat. Mengingat hal ini, Anda harus mampu mengecek pengalaman kandidat dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Namun jika calon kandidat adalah fresh graduate, maka Anda dapat melihat pengalaman calon kandidat dari kegiatan organisasi maupun volunteer yang pernah kandidat ikuti.
2. Latar Belakang Pendidikan
Anda harus melihat latar belakang pendidikan pelamar, apakah sudah sesuai untuk mengisi posisi pekerjaan yang kosong di perusahaan Anda. Pasalnya ini bisa menjadi salah satu cerminan dari keahlian seseorang.
Contoh, seseorang dengan latar belakang pendidikan akuntansi akan lebih mudah mengerjakan pembuatan laporan keuangan dibanding mereka yang lulus dari jurusan teknik informatika.
3. Kompetensi Kerja
Keterampilan dan kemampuan kandidat adalah bagian dari kompetensi. Hal ini pun merupakan aspek yang perlu diperhatikan rekruter. Lompetensi kerja akan menjadi tolok ukur kemampuan kandidat dalam menyelesaikan pekerjaan dengan efektif.
Untuk mengetahuinya, Anda bisa memberikan tes berkaitan dengan posisi yang sedang dibuka.
4. Career Break atau Gap Year
Beberapa orang mungkin pernah mengalami berhenti kerja untuk beberapa waktu. Keberadaan gap year ini bisa menjadi sebuah kelemahan jika tidak dibarengi dengan keterangan.
Jika ada kandidat yang memiliki gap year, Anda harus mencari tahu kegiatan apa yang kandidat lakukan pada rentang waktu ini. Pastikan bahwa kandidat melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti mengikuti kursus untuk menambah skill.
5. Cover Letter
Cover letter merupakan surat pengantar dari sebuah lamaran yang berisi alasan kandidat melamar pekerjaan tersebut. Selain itu, di dalam cover letter juga terdapat motivasi bekerja hingga alasan HRD harus menerima kandidat.
Hal inilah yang membuat cover letter menjadi salah satu hal penting yang juga harus Anda perhatikan. Cover letter dapat mengukur kesungguhan kandidat dalam melamar posisi tersebut.
6. Isi dan Panjang CV
Seorang rekruter harus memeriksa isi CV yang dikirimkan oleh kandidat dan menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan. Ini sekaligus bisa membantu Anda untuk menentukan apakah kandidat tersebut layak dilanjut ke proses selanjutnya atau tidak.
Selain itu, perhatikan panjang CV. Misalnya, bagi seorang fresh graduate, panjang CV sebanyak satu halaman sudah cukup. Namun bagi seorang yang sudah memiliki banyak pengalaman kerja, CV nya mungkin membutuhkan halaman yang lebih panjang.
Terkait hal itu, sebenarnya sebuah CV lebih baik dituliskan secara singkat dengan kalimat yang jelas agar lebih mudah dibaca oleh rekruter.
7. Jejak Digital dan Portfolio
Perkembangan teknologi memungkinkan Anda untuk dapat mengecek jejak digital seorang calon kandidat. Dari situ, Anda bisa memberikan nilai plus, begitu pula jika pelamar memiliki portfolio yang bagus.
Portfolio sendiri merupakan hasil kerja kandidat yang telah dikumpulkan dalam satu dokumen. Isi dalam portfolio dapat divalidasi oleh rekruter pada saat kandidat menjalani proses interview.
Cari Kandidat Terbaik di KitaLulus
Sudah melakukan sejumlah proses screening CV tapi masih belum menemukan kandidat yang cocok? Anda bisa pasang info lowongan pekerjaan di KitaLulus. Iklan Anda akan menjangkau 3 juta pelamar di seluruh Indonesia, lho!
Jika ingin mempersingkat proses screening CV, Anda bisa mencoba gunakan Paket Premium dari KitaLulus.