Skill Gap: Pengertian, Jenis, Cara Mengidentifikasi dan Mengatasinya

Lutfi Maulida
Profesional konten strategis dengan 4+ tahun pengalaman dalam analisis pasar tenaga kerja. Dengan keahlian menghasilkan konten informatif untuk rekruter, HR, dan pencari kerja, ia menggabungkan wawasan industri lintas sektor dengan pendekatan analitis yang komprehensif.
skill gap
Skill Gap: Pengertian, Jenis, Cara Mengidentifikasi dan Mengatasinya

Skill gap atau kesenjangan keterampilan telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia saat ini. Dalam era transformasi digital dan perubahan industri yang pesat, kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan semakin melebar.

Survey terbaru menunjukkan bahwa 46% perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan menemukan kandidat dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang fenomena skill gap di Indonesia, dampaknya bagi perusahaan, serta strategi efektif untuk mengidentifikasi dan mengatasi hal tersebut.

Apa Itu Skill Gap

Skill gap adalah perbedaan antara keterampilan yang dimiliki karyawan dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan untuk peran tertentu.

Dikutip dari Business News Daily, pengertian skill gap menurut mantan presiden talent acquisition solution di CareerBuilder, Jason Lovelace adalah istilah yang menggambarkan “lubang besar” dari persyaratan pekerjaan dan apa yang dimiliki kandidat dalam hal latar belakang dan keahlian profesional.

Kemampuan perusahaan untuk dapat mengidentifikasi antara keahlian aktual karyawan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan membantu organisasi menentukan bagaimana menyusun program pelatihan yang mendukung pengembangan keahlian karyawan.

Selain itu, memahami kesenjangan keterampilan antara karyawan dan kebutuhan perusahaan Anda dapat membantu Anda menemukan kandidat dengan kualifikasi yang diperlukan selama kegiatan perekrutan dan penerimaan karyawan.

Adanya kesenjangan keterampilan ini membuat persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil semakin ketat.

Hal ini seperti yang dikatakan pakar karier dari Monster, Vicki Salemi, di mana ia mengatakan bahwa skill gap mirip dengan kekurangan tenaga kerja. Perusahaan akan berjuang untuk menemukan kandidat yang dapat memenuhi syarat dalam proses rekrutmen.

Faktor Penyebab Skill Gap

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab skill gap, mulai dari kurangnya pendidikan, teknologi, sampai dengan angkatan kerja yang terus berkembang, faktor-faktor tersebut akhirnya berkontribusi pada munculnya kesenjangan keterampilan.

Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya seperti:

1. Keterbatasan Program Pengembangan Karyawan

Banyak perusahaan di Indonesia, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), memiliki keterbatasan dalam program pengembangan karyawan:

  • Fokus pada pelatihan operasional jangka pendek dibandingkan pengembangan keterampilan strategis
  • Anggaran pelatihan dan pengembangan yang minim
  • Kurangnya strategi pengembangan karyawan jangka panjang

2. Transformasi Digital yang Pesat

Indonesia mengalami percepatan transformasi digital, terutama sejak pandemi COVID-19. Banyak perusahaan yang beradaptasi dengan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka. Hal ini menciptakan kebutuhan mendadak akan keterampilan digital yang sebelumnya tidak terlalu dibutuhkan.

3. Karyawan Didominasi Generasi Baby Boomers

Perusahaan yang karyawannya diisi dengan baby boomers juga bisa menjadi penyebab baby boomers. Hal ini karena generasi baby boomers dikenal belum mahir dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet dan komputasi.

4. CV dan Iklan Lowongan Pekerjaan

Sebuah riset baru yang dimuat dalam LiveCareer’s Skills Gap, menunjukkan bahwa penyebab masalah kesenjangan keterampilan terletak pada bagaimana CV dan iklan lowongan kerja, yang menjadi dasar interaksi dalam proses rekrutmen.

Ada ketidakselarasan antara bagaimana pencari kerja mengomunikasikan keterampilan mereka dalam CV dan bagaimana perusahaan mengiklankan keterampilan yang mereka butuhkan dalam spesifikasi pekerjaan.

Hal ini kemudian menjadi gesekan setelah pencari kerja dan pemberi kerja terlibat.

Tren Skill Gap di Indonesia: Fakta dan Data Terkini

Skill Gap dalam Berbagai Sektor Industri

Tingkat dan karakteristik skill gap bervariasi di berbagai sektor industri di Indonesia:

  1. Sektor Teknologi dan Digital
    Sektor ini mengalami skill gap paling serius, terutama dalam bidang pengembangan perangkat lunak, analisis data, keamanan siber, dan kecerdasan buatan. Sebuah survei menunjukkan bahwa 77% perusahaan di Asia Pasifik mengalami kesulitan dalam mengisi lowongan kerja, terutama di bidang-bidang tertentu seperti teknologi informasi dan teknik.
  2. Sektor Manufaktur
    Dengan adopsi Industri 4.0, sektor manufaktur membutuhkan karyawan dengan keterampilan otomatisasi dan pengoperasian mesin berbasis digital. Sayangnya, mayoritas tenaga kerja di sektor ini masih mengandalkan keterampilan tradisional.
  3. Sektor Keuangan
    Transformasi digital di sektor perbankan dan keuangan membutuhkan keterampilan baru seperti analisis risiko digital, fintech, dan keamanan siber.
  4. Sektor Pariwisata dan Hospitalitas
    Meskipun Indonesia kaya akan destinasi wisata, skill gap dalam hal pelayanan berstandar internasional, manajemen properti, dan pemasaran digital masih menjadi tantangan.

Kesenjangan Hard Skills vs Soft Skills

Menariknya, skill gap di Indonesia tidak hanya terjadi pada hard skills teknis, tetapi juga pada soft skills:

  1. Hard Skills
    Keterampilan teknis seperti programming, analisis data, teknik spesifik industri, dan pengoperasian teknologi terbaru.
  2. Soft Skills
    Keterampilan seperti kepemimpinan, komunikasi, pemecahan masalah kompleks, kreativitas, dan adaptabilitas.

Ingin memahami lebih dalam tentang technical skill? Baca panduan lengkap kami tentang technical skill dan pengembangannya di lingkungan kerja

Jenis-jenis Skill Gap

Skill gap bisa dikatakan akan selalu ada di tengah-tengah perusahaan, maka dari itu penting sekali bagi perusahaan untuk mampu memahami berbagai bentuk dan jenisnya.

Ini menjadi langkah yang tepat untuk mengidentifikasi sejauh apa kesenjangan yang terjadi di antara karyawan. Adapun, jenis-jenis skill gap antara lain:

1. Knowledge Gap

Ini adalah salah satu jenis kesenjangan keterampilan yang mengacu kepada kurangnya pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan.

Biasanya, kesenjangan pengetahuan ini berkaitan dengan pengetahuan khusus yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, dan dapat sukses di posisinya, atau bisa juga pengetahuan intuisi khusus untuk organisasi tertentu.

Langkah mengatasi kesenjangan ini dapat meningkatkan kinerja dan kolaborasi antara karyawan. Cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan ini adalah dengan mengadakan pelatihan.

2. Skills Gap

Skills mengacu kepada kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang tepat dalam berbagai situasi tertentu.

Keterampilan ini adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan posisi karyawan, misalnya keterampilan coding untuk divisi IT, keterampilan fisik dan kebugaran untuk pekerja di divisi produksi, dan lainnya.

3. Performance Gap

Jenis ketiga adalah performance gap, kesenjangan ini bisa hadir karena kurangnya motivasi atau keterlibatan karyawan. Manajemen yang buruk atau ketidakcocokan karyawan dengan budaya organisasi bisa menjadi penyebab dari munculnya kesenjangan ini.

Baca Juga: Cara Menilai Technical Skill Kandidat dalam Proses Rekrutmen

Dampak dari Skill Gap

Menurut sebuah studi, kesenjangan keterampilan dapat merugikan perusahaan hingga satu juta dolar per tahun. Ketika perusahaan tidak dapat menemukan kandidat yang cukup terampil untuk mengisi posisi yang dibuka, posisi tersebut menjadi kosong untuk waktu yang lama.

Terlalu banyak posisi yang kosong dapat secara langsung memengaruhi laba perusahaan, karena tenaga kerja tidak terisi penuh, hal ini membuat pekerjaan menjadi tidak produktif.

Selain itu, berdasarkan data ATD’s pada 2019, yang dilakukan kepada 304 responden, sekitar 75% perusahaan yang karyawannya mengalami skill gap berdampak pada pelayanan perusahaan, pelanggan, dan pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Pentingnya Menganalisis Skill Gap

Skill gap analysis adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan karyawan agar sesuai dengan persyaratan pekerjaan tertentu.

Anda dapat menggunakan analisis kesenjangan keterampilan ini untuk mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara lebih spesifik.

Selain itu, analisis kesenjangan keterampilan ini memberikan perusahaan pendekatan kuantitatif untuk mendukung proses rekrutmen sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Mengidentifikasi skill gap di perusahaan juga mendatangkan berbagai manfaat, seperti:

1. Mengembangkan pemahaman mengenai tenaga kerja

2. Mendukung perencanaan pelatihan dan pengembangan

3. Meningkatkan proses rekrutmen

4. Berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan perusahaan

Cara Mengidentifikasi Skill Gap di Tempat Kerja

Langkah pertama dalam mengatasi skill gap adalah mengidentifikasinya secara akurat. Berikut strategi yang dapat diterapkan perusahaan di Indonesia:

1. Pemetaan Keterampilan (Skill Mapping)

Pemetaan keterampilan adalah proses sistematis untuk mendokumentasikan keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap peran dalam organisasi dan membandingkannya dengan keterampilan yang dimiliki karyawan saat ini.

Langkah-langkah implementasi:

  1. Definisikan keterampilan inti untuk setiap posisi dalam perusahaan
  2. Buat matriks keterampilan yang menghubungkan posisi dengan keterampilan yang dibutuhkan
  3. Evaluasi tingkat kompetensi karyawan untuk setiap keterampilan
  4. Identifikasi kesenjangan antara keterampilan yang dibutuhkan dan yang tersedia
  5. Prioritaskan kesenjangan berdasarkan dampaknya terhadap bisnis

2. Asesmen Karyawan Terstruktur

Asesmen karyawan yang komprehensif dapat memberikan data akurat tentang tingkat keterampilan dan kompetensi:

Jenis asesmen yang dapat diterapkan:

  1. Tes keterampilan teknis – Mengukur kompetensi spesifik dalam bidang tertentu
  2. Asesmen perilaku – Mengevaluasi soft skills dan keterampilan interpersonal
  3. 360-degree feedback – Mendapatkan perspektif dari atasan, rekan kerja, dan bawahan
  4. Self-assessment – Meminta karyawan mengevaluasi diri sendiri
  5. Simulasi kerja – Mengevaluasi kinerja dalam skenario kerja yang disimulasikan

Ingin mengetahui lebih dalam tentang proses asesmen karyawan? Temukan panduan lengkap tentang berbagai jenis asesmen dan implementasinya

3. Analisis Data Kinerja

Data kinerja organisasi dan individu dapat memberikan indikasi tidak langsung tentang skill gap:

  1. Analisis KPI – Kesenjangan keterampilan sering tercermin dalam ketidakmampuan mencapai KPI
  2. Laporan produktivitas – Penurunan produktivitas dapat mengindikasikan keterampilan yang tidak memadai
  3. Data kualitas – Tingkat kesalahan yang tinggi mungkin menunjukkan kekurangan keterampilan
  4. Feedback pelanggan – Keluhan pelanggan berulang dapat mengungkapkan area keterampilan yang perlu ditingkatkan

4. Mengantisipasi Kebutuhan Keterampilan Masa Depan

Mengantisipasi kebutuhan keterampilan di masa depan sangat penting untuk strategi jangka panjang:

  1. Analisis tren industri – Identifikasi keterampilan yang akan dibutuhkan berdasarkan arah perkembangan industri
  2. Kajian teknologi baru – Evaluasi keterampilan yang akan dibutuhkan untuk teknologi yang sedang berkembang
  3. Konsultasi dengan pakar industri – Dapatkan wawasan tentang perubahan yang akan datang dalam kebutuhan keterampilan
  4. Benchmark dengan kompetitor global – Pelajari keterampilan yang dikembangkan oleh perusahaan global dalam industri yang sama

Cara Mengatasi Skill Gap

Elemen penting yang perlu Anda perhatikan sebelum mengatasi kesenjangan keterampilan adalah Anda harus lebih dulu mengidentifikasi tren industri, ini bisa menjadi langkah untuk menghindari skill gap.

Namun, bila Anda sudah mendapati bahwa terdapat kesenjangan keterampilan di dalam perusahaan, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi skill gap.

1. Reskilling

Reskilling adalah proses mempelajari skill baru oleh karyawan, di mana nantinya setelah karyawan menguasai skill baru ini, mereka bisa dipindahkan ke peran baru di dalam perusahaan.

Cara ini menjadi alternatif untuk membantu memindahkan karyawan ke posisi yang lebih cocok dengannya.

2. Upskilling

Upskilling adalah proses meningkatkan keterampilan baru ke dalam keterampilan yang sudah dimiliki karyawan. Metode ini dapat dilakukan dengan program mentoring, mengikuti kursus atau juga workshop.

3. Menawarkan Program Pengembaangan Keterampilan

Perusahaan dapat mendorong pengembangan profesional dan menawarkan peluang untuk pengembangan keterampilan yang memungkinkan karyawan mengembangkan keahliannya.

Program ini dapat berupa memperkenalkan karyawan dengan teknologi baru di bidang mereka atau program lainnya untuk meningkatkan pengetahuan dalam keterampilan teknis karyawan.

4. Perluas Pencarian Kandidat

Pastikan Anda tidak memberi batasan pada pencarian karyawan hanya kepada demografi tertentu. Pertimbangkan untuk memperluas pencarian kandidat baik itu kandidat yang profesional, fresh graduate, atau juga orang asing.

Cobalah pertimbangkan untuk membuat talent pool yang beragam yang dapat membawa berbagai keterampilan dan pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas perusahaan.

Menghadapi tantangan dengan karyawan yang tidak sesuai ekspektasi? Baca artikel kami tentang strategi menangani karyawan yang tidak sesuai ekspektasi

Kesimpulan: Menuju Tenaga Kerja Indonesia yang Kompetitif

Skill gap merupakan tantangan signifikan namun dapat diatasi dengan pendekatan strategis dan komprehensif. Bagi perusahaan di Indonesia, mengatasi skill gap bukan hanya tentang menyelesaikan masalah jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi untuk daya saing berkelanjutan.

Dengan mengadopsi strategi yang selaras dengan konteks lokal, memanfaatkan teknologi, berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, dan membangun budaya pembelajaran, perusahaan di Indonesia dapat mengubah tantangan skill gap menjadi peluang untuk inovasi dan pertumbuhan.

  • Riset Populix: 46% Perusahaan Kesulitan Cari Calon Karyawan, diakses pada 9 April 2025, https://www.mnctrijaya.com/news/detail/67616/riset-populix-46-perusahaan-kesulitan-cari-calon-karyawan
  • The Skills Gap Is Costing Businesses Dearly, diakses pada 9 April 2025, https://www.businessnewsdaily.com/6038-skills-gaps-cost-companies-thousands.html
  • Hasil Survey 2025, Tenaga Kerja Langka, 77% Perusahaan Kesulitan Mengisi Lowongan Kerja, diakses pada 9 April 2025, https://www.netralnews.com/hasil-survey-2025-tenaga-kerja-langka-77-perusahaan-kesulitan-mengisi-lowongan-kerja/MnRPRHJlSnBqM3p6RXJoa3BhVHlYUT09
Bagikan Artikel Ini:
Bagikan Artikel Ini: Share Tweet
To top