Skill gap adalah salah satu kesenjangan yang perlu diketahui oleh para praktisi HR. Hal ini karena bila kesenjangan ini dibiarkan perusahaan akan sulit mencapai kinerja terbaiknya. Selain itu, mengidentifikasi kesenjangan juga membantu HR dalam proses rekrutmen yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Maka dari itu, pemahaman mengenai skill gap menjadi hal penting untuk HR. Di sini KitaLulus sudah merangkum dari pengertian, jenis, dampak, sampai dengan cara memperbaikinya, mari di simak!
Apa Itu Skill Gap
Skill gap adalah perbedaan antara keterampilan yang dimiliki karyawan dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan untuk peran tertentu.
Pengertian lainnya dari skill gap menurut mantan presiden talent acquisition solution di CareerBuilder, Jason Lovelace adalah istilah yang menggambarkan “lubang besar” dari persyaratan pekerjaan dan apa yang dimiliki kandidat dalam hal latar belakang dan keahlian profesional.
Kemampuan perusahaan untuk dapat mengidentifikasi antara keahlian aktual karyawan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan membantu organisasi menentukan bagaimana menyusun program pelatihan yang mendukung pengembangan keahlian karyawan.
Selain itu, memahami kesenjangan keterampilan antara karyawan dan kebutuhan perusahaan Anda dapat membantu Anda menemukan kandidat dengan kualifikasi yang diperlukan selama kegiatan perekrutan dan penerimaan karyawan.
Adanya kesenjangan keterampilan ini membuat persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil semakin ketat.
Hal ini seperti yang dikatakan pakar karier dari Monster, Vicki Salemi, di mana ia mengatakan bahwa skill gap mirip dengan kekurangan tenaga kerja. Perusahaan akan berjuang untuk menemukan kandidat yang dapat memenuhi syarat dalam proses rekrutmen.
Apa Penyebab Skill Gap
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab skill gap, mulai dari kurangnya pendidikan, teknologi, sampai dengan angkatan kerja yang terus berkembang, faktor-faktor tersebut akhirnya berkontribusi pada munculnya kesenjangan keterampilan.
Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya seperti:
1. Minimnya Pengembangan Soft Skill
Kurangnya kesempatan magang bagi para mahasiswa atau siswa bisa menjadi penyebab munculnya kesenjangan keterampilan.
Hal ini karena para mahasiswa atau siswa tersebut tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan soft skill seperti teamwork, manajemen waktu, dan service-oriented mindset, membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di kemudian hari.
2. Lemahnya Keterampilan Teknologi
Keterampilan teknologi menjadi salah satu faktor skill gap. Bahkan, menurut survei yang dikutip dari MIT Technology Review hanya setengah dari pabrik di Amerika Serikat yang memberikan pelatihan formal, tapi bukan pelatihan yang mengarah pada keterampilan teknologi.
3. Karyawan Didominasi Generasi Baby Boomers
Perusahaan yang karyawannya diisi dengan baby boomers juga bisa menjadi penyebab baby boomers. Hal ini karena generasi baby boomers dikenal belum mahir dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet dan komputasi.
4. CV dan Iklan Lowongan Pekerjaan
Sebuah riset baru yang dimuat dalam LiveCareer’s Skills Gap, menunjukkan bahwa penyebab masalah kesenjangan keterampilan terletak pada bagaimana CV dan iklan lowongan kerja, yang menjadi dasar interaksi dalam proses rekrutmen.
Ada ketidakselarasan antara bagaimana pencari kerja mengomunikasikan keterampilan mereka dalam CV dan bagaimana perusahaan mengiklankan keterampilan yang mereka butuhkan dalam spesifikasi pekerjaan.
Hal ini kemudian menjadi gesekan setelah pencari kerja dan pemberi kerja terlibat.
Jenis-jenis Skill Gap
Skill gap bisa dikatakan akan selalu ada di tengah-tengah perusahaan, maka dari itu penting sekali bagi perusahaan untuk mampu memahami berbagai bentuk dan jenisnya.
Ini menjadi langkah yang tepat untuk mengidentifikasi sejauh apa kesenjangan yang terjadi di antara karyawan. Adapun, jenis-jenis skill gap antara lain:
1. Knowledge Gap
Ini adalah salah satu jenis kesenjangan keterampilan yang mengacu kepada kurangnya pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Biasanya, kesenjangan pengetahuan ini berkaitan dengan pengetahuan khusus yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, dan dapat sukses di posisinya, atau bisa juga pengetahuan intuisi khusus untuk organisasi tertentu.
Langkah mengatasi kesenjangan ini dapat meningkatkan kinerja dan kolaborasi antara karyawan. Cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan ini adalah dengan mengadakan pelatihan.
2. Skills Gap
Skills mengacu kepada kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang tepat dalam berbagai situasi tertentu.
Keterampilan ini adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan posisi karyawan, misalnya keterampilan coding untuk divisi IT, keterampilan fisik dan kebugaran untuk pekerja di divisi produksi, dan lainnya.
3. Performance Gap
Jenis ketiga adalah performance gap, kesenjangan ini bisa hadir karena kurangnya motivasi atau keterlibatan karyawan. Manajemen yang buruk atau ketidakcocokan karyawan dengan budaya organisasi bisa menjadi penyebab dari munculnya kesenjangan ini.
Baca Juga: Cara Menilai Technical Skill Kandidat dalam Proses Rekrutmen
Dampak dari Skill Gap
Menurut sebuah studi, kesenjangan keterampilan dapat merugikan perusahaan hingga satu juta dolar per tahun. Ketika perusahaan tidak dapat menemukan kandidat yang cukup terampil untuk mengisi posisi yang dibuka, posisi tersebut menjadi kosong untuk waktu yang lama.
Terlalu banyak posisi yang kosong dapat secara langsung memengaruhi laba perusahaan, karena tenaga kerja tidak terisi penuh, hal ini membuat pekerjaan menjadi tidak produktif.
Selain itu, berdasarkan data ATD’s pada 2019, yang dilakukan kepada 304 responden, sekitar 75% perusahaan yang karyawannya mengalami skill gap berdampak pada pelayanan perusahaan, pelanggan, dan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Pentingnya Menganalisis Skill Gap
Skill gap analysis adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan karyawan agar sesuai dengan persyaratan pekerjaan tertentu.
Anda dapat menggunakan analisis kesenjangan keterampilan ini untuk mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara lebih spesifik.
Selain itu, analisis kesenjangan keterampilan ini memberikan perusahaan pendekatan kuantitatif untuk mendukung proses rekrutmen sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Mengidentifikasi skill gap di perusahaan juga mendatangkan berbagai manfaat, seperti:
1. Mengembangkan pemahaman mengenai tenaga kerja
2. Mendukung perencanaan pelatihan dan pengembangan
3. Meningkatkan proses rekrutmen
4. Berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan perusahaan
Cara Mengidentifikasi Skill Gap di Tempat Kerja
Ada beberapa cara yang bisa membantu Anda untuk mengetahui keterampilan apa yang kurang dimiliki oleh karyawan dengan melakukan lima langkah berikut ini:
- Identifikasi tujuan dan sasaran perusahaan Anda.
- Pertimbangkan keterampilan apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Tentukan pekerjaan mana yang secara langsung bertanggung jawab untuk mencapai setiap tujuan (misalnya, staf penjualan lebih membutuhkan keterampilan layanan pelanggan daripada departemen TI).
- Identifikasi keterampilan apa yang sudah dimiliki oleh karyawan Anda.
- Lihat bagaimana keterampilan karyawan Anda saat ini sesuai dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan tujuan dan sasaran perusahaan Anda.
Cara Memperbaiki Skill Gap
Elemen penting yang perlu Anda perhatikan sebelum mengatasi kesenjangan keterampilan adalah Anda harus lebih dulu mengidentifikasi tren industri, ini bisa menjadi langkah untuk menghindari skill gap.
Namun, bila Anda sudah mendapati bahwa terdapat kesenjangan keterampilan di dalam perusahaan, berikut ini beberapa cara untuk memperbaiki skill gap.
1. Reskilling
Reskilling adalah proses mempelajari skill baru oleh karyawan, di mana nantinya setelah karyawan menguasai skill baru ini, mereka bisa dipindahkan ke peran baru di dalam perusahaan.
Cara ini menjadi alternatif untuk membantu memindahkan karyawan ke posisi yang lebih cocok dengannya.
2. Upskilling
Upskilling adalah proses meningkatkan keterampilan baru ke dalam keterampilan yang sudah dimiliki karyawan. Metode ini dapat dilakukan dengan program mentoring, mengikuti kursus atau juga workshop.
3. Menawarkan Program Pengembaangan Keterampilan
Perusahaan dapat mendorong pengembangan profesional dan menawarkan peluang untuk pengembangan keterampilan yang memungkinkan karyawan mengembangkan keahliannya.
Program ini dapat berupa memperkenalkan karyawan dengan teknologi baru di bidang mereka atau program lainnya untuk meningkatkan pengetahuan dalam keterampilan teknis karyawan.
4. Perluas Pencarian Kandidat
Pastikan Anda tidak memberi batasan pada pencarian karyawan hanya kepada demografi tertentu. Pertimbangkan untuk memperluas pencarian kandidat baik itu kandidat yang profesional, fresh graduate, atau juga orang asing.
Cobalah pertimbangkan untuk membuat talent pool yang beragam yang dapat membawa berbagai keterampilan dan pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas perusahaan.
Itulah mengenai skill gap, kemampuan HR dalam mengidentifikasi kesenjangan keterampilan akan sangat membantu perusahaan untuk mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, dalam proses rekrutmen juga akan sangat menolong HR untuk lebih mengenali kandidat seperti apa yang perlu mereka temukan saat proses screening.
Untuk membantu perusahaan dalam proses screening, Premium Rekrutmen KitaLulus hadir dengan teknologi AI andal yang akan mempercepat proses screening hingga 98%.
Nantinya, teknologi AI akan mengelompokkan kandidat yang paling sesuai dengan persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Dengan begini, HR pun bisa mempersingkat waktu rekrutmen dan posisi kosong lebih cepat terisi.
Premium Rekrutmen KitaLulus juga memberikan akses tanpa batas kepada perusahaan untuk membuka lowongan sesuai dengan kebutuhan.
Menari bukan? Ayo gunakan Premium Rekrutmen KitaLulus sekarang!