Tahukah Anda bahwa pada 2025 nanti 25% pasar tenaga kerja global akan diisi oleh Gen Z? Mengingat Gen Z memiliki pandangan yang sangat berbeda mengenai tempat kerja dan posisi mereka di dalam organisasi, tentunya Anda perlu melakukan penyesuaian mengenai template pertanyaan wawancara Gen Z.
Berikut ini beberapa template wawancara yang bisa Anda gunakan dalam tahap interview kerja Gen Z.
Menarik Kandidat Gen Z
Sebagai HR recruiter, perlu Anda sadari bahwa saat ini lanskap rekrutmen berkembang dengan cepat, terutama dalam merekrut Gen Z. Berdasarkan sebuah studi dari HR Dive, mengungkapkan bahwa 83% Gen Z adalah job hopper.
Motivasi mereka dalam mencari pekerjaan bukan hanya sekadar mendapatkan gaji, di mana mereka mengharapkan pengembangan diri, ambisi dan keinginan kuat untuk membuktikan diri sebagai prioritas mereka.
Dengan perbedaan dari cara mereka dalam memandang pekerjaan, tentunya ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan dalam rangka menarik minat kandidat terhadap perusahaan.
Salah satunya adalah menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi bagi Gen Z selama proses rekrutmen.
Anda dapat memanfaatkan data untuk menyesuaikan komunikasi dan preferensi mereka. Personalisasi juga akan memberikan ketulusan perusahaan terhadap mereka sebagai individu yang unik.
Melakukan personalisasi dalam proses rekrutmen Gen Z membutuhkan pemahaman mendalam tentang preferensi, nilai, dan ekspektasi mereka. Berikut adalah beberapa strategi untuk menyesuaikan pengalaman kandidat untuk Gen Z:
- Digital Engagement: Manfaatkan teknologi untuk membuat proses lamaran online yang menarik. Pastikan website karier perusahaan sudah mobile friendly.
- Bangun Citra Perusahaan yang Otentik: Gunakan testimoni karyawan asli, video, dan media sosial untuk memberikan gambaran asli mengenai tempat kerja.
- Optimalkan Profil Media Sosial: 39% kandidat menemukan lowongan pekerjaan melalui media sosial. Pastikan perusahaan membuat konten di platform yang digunakan oleh talenta Gen Z (mis. TikTok, Instagram, YouTube).
- Penilaian Interaktif: Terapkan penilaian interaktif atau elemen gamifikasi dalam proses lamaran. Hal ini membuat kandidat Gen Z tetap terlibat dan membantu perekrut mengevaluasi keterampilan dan kecocokan mereka untuk peran tersebut dengan cara yang lebih dinamis.
- Opsi Wawancara yang Fleksibel: Tawarkan format wawancara yang fleksibel, seperti wawancara video atau wawancara asinkron, untuk mengakomodasi preferensi Gen Z.
- Umpan Balik yang Cepat dan Transparan: Gen Z menghargai umpan balik yang cepat selama proses perekrutan. Berikan pembaruan tepat waktu mengenai status lamaran mereka dan tawarkan umpan balik yang konstruktif setelah wawancara, apa pun hasilnya.
Baca Juga: 10 Tips Merekrut Gen Z yang Harus Dipahami HR
Template Pertanyaan Interview Gen Z
Sebagai seorang HR professional, tugas Anda saat wawancara adalah mengumpulkan informasi yang paling relevan dari kandidat. Di saat yang sama, tahap wawancara juga menjadi cara untuk mempresentasikan perusahaan Anda kepada mereka.
Tahap wawancara menjadi titik krusial dalam proses rekrutmen, Anda dan kandidat akan sama-sama mencari tahu kecocokan satu sama lain.
A. Pertanyaan Tentang Sistem dan Lokasi Kerja
Pertanyaan | Apakah Anda lebih suka bekerja di rumah, di kantor “tradisional” atau di kantor dengan denah terbuka? |
Tujuan | Setiap orang memiliki preferensi cara kerja. Menurut penelitian, kebanyakan Gen Z lebih suka untuk bekerja dengan sistem hybrid. Dengan pertanyaan ini, Anda dapat memastikan perusahaan memiliki tempat kerja yang sesuai dengan preferensi kandidat, karena hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja mereka. |
Jawaban yang Diharapkan | (Jawaban disesuaikan dengan kebijakan sistem dan lokasi kerja perusahaan) |
B. Pertanyaan Tentang Fleksibilitas
Pertanyaan | Apakah Anda cocok bekerja di lingkungan yang cepat? |
Tujuan | Jenis pertanyaan ini untuk mengukur kekuatan kandidat dalam bekerja. Pasalnya tidak semua pelamar mampu beradaptasi dengan lingkungan tertentu |
Jawaban yang diharapkan | Saya bisa dengan mudah beradaptasi. Baik di lingkungan yang cepat ata besar. Saya yakin dengan hal ini karena saya merasa bahwa lingkungan kerja yang cepat dapat memacu saya untuk terus kreatif. |
C. Pertanyaan Tentang motivasi kerja
Pertanyaan | Apa motivasi anda bekerja di perusahaan ini? |
Tujuan | Kurangnya usaha, motivasi, dan produktivitas menjadi kekhawatiran utama terhadap karyawan Gen Z. Pertanyaan ini bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar ketertarikan kandidat terhadap perusahaan, apakah cukup untuk memotivasi dirinya untuk bekerja. |
Jawaban yang Diharapkan | Saya mencari tahu perusahaan bapak dan melihat bahwa value perusahaan ini sesuai dengan value pribadi saya, jadi bekerja di sini akan membantu saya mencapai karier yang lebih baik. Saya juga bertanya kepada teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya kerja, dan budaya tersebut sangat cocok untuk mendukung perkembangan saya. |
D. Pertanyaan tentang Keterbukaan Terhadap Kritik
Pertanyaan | Bagaimana caranya agar Anda bisa menerima kritik dan saran dengan cara yang positif? |
Tujuan | Menyampaikan feedback kepada Gen Z menjadi salah satu hal yang agak sulit dan lebih sensitif karena generasi mereka sangat aware dengan kesehatan mental. Hal ini perlu disesuaikan dengan budaya internal di perusahaan. |
Jawaban yang Diharapkan | Dalam pemahaman saya, manusia pada umumnya tidak suka dikritik secara sembarangan. Secara pribadi, saya menerima kritik yang ditujukan kepada saya.Jika kritik itu baik dan membangun, saya akan dengan senang hati melaksanakannya demi memperbaiki diri sendiri. Jika sebaliknya, saya akan mengabaikannya. |
E. Pertanyaan tentang Manajemen Waktu
Pertanyaan | Bagaimana cara Anda mengurangi distraksi? |
Tujuan | Kesulitan berkonsentrasi kerap menjadi keluhan terhadap Gen Z. Dengan pertanyaan ini, rekruter bisa mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh kandidat untuk menghadapi distraksi. |
Jawaban yang Diharapkan | Ada beberapa hal yang mudah membuat saya merasa terdistraksi, misalnya meja yang berantakan dan notifikasi media sosial di smartphone. Jadi, sebelum mulai bekerja, saya akan mengambil beberapa menit untuk membereskan meja kerja. Lalu, untuk mengurangi gangguan karena notifikasi media sosial, saya memutuskan untuk mematikan smartphone selama jam kerja. |
G. Pertanyaan tentang Cara Kerja / Teamwork
Pertanyaan | Mana yang Anda pilih, bekerja dalam tim atau secara individu? |
Tujuan | Gen Z menyukai kerja tim yang kolaboratif. Mereka menginginkan lingkungan kerja di mana ide-ide mereka dihargai dan diintegrasikan. Kolaborasi yang baik memungkinkan mereka berkontribusi secara maksimal dan merasa terhubung dengan tim serta perusahaan secara keseluruhan. Pertanyaan ini akan mengidentifikasi apakah kandidat berani dan siap mendalami apapun di lingkungan kerja yang baru |
Jawaban yang Diharapkan | Saya telah berpengalaman dengan banyak budaya kerja, baik secara tim atau individu. Saya merasa tidak punya preferensi tertentu, tapi apabila dihadapkan pada salah satu kondisi, saya siap. |
F. Pertanyaan tentang Job Rotation
Pertanyaan | Apa harapan Anda terhadap pekerjaan ini? |
Tujuan | Gen Z menikmati job rotation di awal karier mereka di tempat kerja. Pertanyaan ini akan mengidentifikasi keterampilan dan karier yang ingin mereka kejar apakah sesuai dengan nilai – nilai perusahaan. |
Jawaban yang Diharapkan | Saya ingin terus belajar hal baru, terutama di perusahaan ini. Harapan saya adalah dapat terus mempelajari hal yang relevan dengan karier yang saya jalani agar bisa semakin berkembang dan membawa kontribusi positif bagi perusahaan. |
H. Pertanyaan tentang Pertumbuhan Karier
Pertanyaan | Apa tujuan karir jangka panjang Anda? |
Tujuan | Jika perusahaan menyediakan jenjang pertumbuhan karier karyawan, Anda bisa menanyakan pertanyaan ini. Kandidat Generasi Z menuntut transparansi tentang pertumbuhan karier karyawan karena karakteristik mereka adalah menginginkan keamanan pertumbuhan karier. |
Jawaban yang Diharapkan | Dalam 5 tahun ke depan, saya berharap dapat memiliki peran yang lebih strategis dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan penting dalam karier saya. Saya ingin menjadi seseorang yang dapat memberikan solusi dan inovasi dalam menjawab tantangan bisnis yang ada. Selain itu, saya juga berharap dapat menjadi pemimpin dan berbagi pengetahuan serta pengalaman saya dengan rekan kerja lainnya. |
I. Pertanyaan tentang Work Life Balance
Pertanyaan | Bagaimana anda menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional? |
Tujuan | Pertanyaan ini bertujuan untuk memahami bagaimana kandidat mengelola stres dan waktu. |
Jawaban yang Diharapkan | Saya memprioritaskan pekerjaan saya dan menetapkan batasan yang jelas. Saya memastikan bahwa di luar hari kerja, waktu saya didedikasikan untuk waktu keluarga atau pribadi untuk memulihkan tenaga. |
J. Pertanyaan tentang Skill Komunikasi
Pertanyaan | Bagaimana cara Anda membangun hubungan di tempat kerja yang baru? |
Tujuan | Walaupun Gen Z terampil dalam menggunakan alat komunikasi digital, namun mereka kurang mempunyai kemampuan interaksi tatap muka sebagai hasil dari pandemi dan pendidikan jarak jauh. Dengan mengajukan pertanyaan interpersonal skill ini, Anda bisa mengetahui apakah kandidat akan mudah diajak bekerja sama di perusahaan. |
Jawaban yang Diharapkan | Menjadi orang baru di sebuah perusahaan memang terkadang bisa membuat khawatir. Namun, saya berusaha untuk memperkenalkan diri dan menghangatkan suasana agar rekan kerja bisa mengenal saya lebih baik. Dengan begitu akan lebih mudah bagi saya untuk bekerja sama dengan mereka |
Hal yang Perlu Dipertimbangkan saat Merekrut Gen Z
Ketika Anda ingin merekrut Gen Z, Anda perlu ingat bahwa bagi beberapa dari mereka, ini adalah pekerjaan pertama mereka. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merekrut mereka, antara lain:
1. Tawarkan Peluang Pertumbuhan Karier
Pertumbuhan karier menjadi salah satu yang amat dipertimbangkan oleh Gen Z, selain kompensasi.
Sebuah survei LinkedIn menemukan bahwa 40% kandidat Gen Z bersedia berpindah pekerjaan dan menerima pemotongan gaji 2% hingga 5% demi kesempatan yang lebih besar untuk berkembang dalam pekerjaannya.
Untuk itu, cobalah pertimbangkan memberikan pertumbuhan karier kepada Gen Z. Anda perlu mempelajari tujuan karier mereka, petakan career path dan peluang pengembangan yang mungkin dilakukan.
Tidak lupa berikan bimbingan dan tawarkan pengembangan karier di waktu yang tepat.
Hal ini dapat membantu Anda membangun employer branding yang disukai oleh pencari kerja Gen Z.
2. Berikan Fleksibilitas Kerja
Gen Z adalah generasi yang paling mungkin untuk mempertimbangkan perusahaan bila tidak menawarkan kebijakan yang fleksibel.
Anda bisa menarik dan mempertahankan talenta Gen Z dengan menawarkan opsi kerja yang fleksibel, yang memungkinkan mereka untuk bekerja dimana pun dan dapat mendorong work life balance.
3. Tawarkan Kompensasi dan Tunjangan yang Kompetitif
Gen Z adalah salah satu pekerja yang bisa mengevaluasi jika mereka merasa dibayar rendah. Maka dari itu, saat Anda ingin merekrut generasi Z, coba pertimbangkan untuk memberikan kompensasi yang kompetitif.
4. Fokus pada Skills-based Hiring
Gen Z tidak memiliki pengalaman kerja sebanyak generasi yang lebih tua, tapi mereka memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari keterampilan baru.
Melalui fakta ini, cobalah untuk mengevaluasi kandidat kandidat berdasarkan keterampilan mereka, bukan pengalaman kerja atau pendidikan sebelumnya, ini akan membantu Anda menemukan kandidat Gen Z yang tepat.
Bahkan faktanya skill based hiring dapat meningkatkan jumlah kandidat Gen Z sebanyak lebih dari 10x lipat.
Selain menyiapkan template pertanyaan interview gen Z, cara memasang lowongan untuk menarik gen Z juga perlu disesuaikan. Pastikan Anda menggunakan job portal yang telah dilengkapi teknologi AI dan mampu menjangkau kandidat lebih banyak dengan Rekrutmen Premium KitaLulus.
Ayo, daftarkan perusahaan Anda sekarang!