Dividen adalah istilah yang sering terdengar dalam dunia investasi. Bagi para investor, memahami konsep dividen sangat penting karena dapat membantu mereka dalam memilih investasi yang tepat.
Dividen dapat diartikan sebagai pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Jadi, yuk bahas secara detail tentang apa itu dividen, mengapa penting untuk memahaminya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran dividen.
Jadi, jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang dividen, mari kita mulai pembahasan dari definisi, jenis, hingga cara menghitung pembagian dividen, yuk!
Apa Itu Dividen?
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham yang mereka miliki. Jadi, ketika sebuah perusahaan menghasilkan laba bersih, mereka dapat memutuskan untuk membagikan sebagian atau seluruh laba tersebut kepada para pemegang saham.
Dividen biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai nominal saham, seperti misalnya 5% dari nilai nominal saham. Bagi para investor, dividen dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil, terutama bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang yang aman.
Terdapat beberapa jenis dividen yang dapat dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Salah satunya adalah dividen kas, yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Jenis dividen lainnya adalah dividen saham, yang dibayarkan dalam bentuk saham tambahan.
Pada umumnya, dividen kas lebih disukai oleh para investor karena mereka dapat langsung memperoleh uang tunai sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besaran dividen yang dibagikan oleh sebuah perusahaan kepada pemegang saham. Kondisi keuangan perusahaan menjadi faktor utama yang mempengaruhi besaran dividen yang dibagikan.
Jika perusahaan menghasilkan laba yang besar, maka besar kemungkinan mereka akan membayar dividen yang lebih besar pula. Selain itu, pertumbuhan perusahaan juga menjadi faktor penting dalam menentukan besaran dividen.
Perusahaan yang berkembang pesat dan memiliki potensi untuk terus berkembang akan lebih memilih untuk menginvestasikan laba mereka kembali ke dalam perusahaan daripada membayarkan dividen yang besar. Terakhir, kebijakan perusahaan dalam membagikan dividen juga menjadi faktor yang mempengaruhi besaran dividen yang dibayarkan.
Dalam dunia investasi, dividen juga sering dibandingkan dengan capital gain. Dividen merupakan penghasilan pasif yang diterima dari kepemilikan saham, sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham dari waktu pembelian hingga dijual.
Meskipun keduanya memiliki keuntungan dan risiko masing-masing, namun bagi para investor yang mencari investasi jangka panjang yang stabil, dividen seringkali menjadi pilihan yang lebih diutamakan.
Baca Juga: Capital Gain adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
Jenis-jenis Dividen
Jenis dividen dapat dibedakan berdasarkan cara pembayaran atau metode pembagian keuntungan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa jenis dividen yang umum dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.
1. Dividen Kas
Dividen kas adalah jenis dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai kepada pemegang saham. Besaran dividen kas ditentukan oleh perusahaan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai nominal saham. Dividen kas biasanya dibagikan secara berkala, misalnya setiap kuartal atau setiap tahun.
2. Dividen Saham
Dividen saham adalah jenis dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham tambahan kepada pemegang saham. Dalam hal ini, perusahaan tidak membayar dividen dalam bentuk uang tunai, melainkan memberikan saham tambahan sebagai imbalan atas kepemilikan saham yang dimiliki.
Dividen saham biasanya diberikan sebagai opsi tambahan bagi pemegang saham, sehingga mereka dapat memilih apakah ingin menerima dividen dalam bentuk uang tunai atau saham tambahan.
3. Dividen Khusus
Dividen khusus adalah jenis dividen yang dibayarkan oleh perusahaan secara tidak teratur, yang biasanya disebabkan oleh kejadian khusus seperti penjualan aset atau penghematan biaya yang signifikan. Besaran dividen khusus ditentukan oleh perusahaan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai nominal saham.
4. Dividen Tunai Sementara
Dividen tunai sementara adalah jenis dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang terbatas. Biasanya, perusahaan menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka pendek, dan mereka memutuskan untuk membagikan sebagian keuntungan tersebut kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai sementara.
5. Dividen Opini
Dividen opini adalah jenis dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dalam bentuk opsi pembelian saham dengan harga yang lebih rendah. Dalam hal ini, perusahaan memberikan opsi kepada pemegang saham untuk membeli saham tambahan dengan harga yang lebih murah daripada harga pasar saat itu.
Opsi tersebut biasanya memiliki jangka waktu tertentu, dan pemegang saham dapat memutuskan apakah akan menggunakan opsi tersebut atau tidak.
Dalam memilih investasi, pemahaman mengenai jenis-jenis dividen ini dapat membantu kamu dalam memilih saham yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi yang ingin dituju.
Baca Juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula Paling Mudah dan Aman
Cara Menghitung Dividen yang Perlu Diketahui
Besaran dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan, kondisi keuangan, dan pertumbuhan perusahaan.
Bagi para investor, penting untuk memahami bagaimana perusahaan menghitung pembagian dividen sehingga mereka dapat memprediksi besaran dividen yang akan diterima dari investasi mereka. Berikut adalah cara menghitung pembagian dividen.
1. Tentukan Besaran Keuntungan Perusahaan
Pertama, untuk menghitung pembagian dividen, perlu diketahui besaran keuntungan perusahaan terlebih dahulu. Keuntungan perusahaan dihitung sebagai selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Dalam menghitung keuntungan, perlu diperhatikan juga adanya beban atau rugi yang mungkin terjadi selama periode tersebut.
2. Tentukan Besaran Dividen yang Akan Dibagikan
Setelah mengetahui besaran keuntungan perusahaan, langkah selanjutnya adalah menentukan besaran dividen yang akan dibagikan. Kebijakan perusahaan dalam membagikan dividen dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi keuangan dan pertumbuhan perusahaan.
Beberapa perusahaan mungkin memilih untuk membayarkan seluruh keuntungan dalam bentuk dividen, sementara perusahaan lain mungkin hanya membayarkan sebagian kecil dari keuntungan dalam bentuk dividen.
Baca juga: Daftar Saham dengan Dividen Terbesar di Tahun 2023 Terupdate
3. Hitung Persentase Dividen
Setelah menentukan besaran dividen yang akan dibagikan, selanjutnya hitung persentase dividen. Persentase dividen dihitung dengan membagi besaran dividen dengan total nilai nominal saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Contohnya, jika perusahaan memiliki 100.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan memutuskan untuk membayar dividen sebesar Rp500,- per saham, maka persentase dividen adalah 50% (Rp500,- / Rp1.000,-).
4. Hitung Besaran Dividen yang Diterima
Terakhir, hitung besaran dividen yang akan diterima oleh pemegang saham. Besaran dividen yang akan diterima oleh pemegang saham dihitung dengan mengalikan persentase dividen dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
Misalnya, jika seseorang memiliki 1.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan persentase dividen sebesar 50%, maka besaran dividen yang akan diterima adalah sebesar Rp500.000,- (50% x 1.000 x Rp1.000,-).
Pemahaman mengenai cara menghitung pembagian dividen dapat membantumu memprediksi besaran dividen yang akan diterima dari investasi milikmu. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan pembagian dividen hanya sebagai perkiraan dan dapat berubah tergantung pada kebijakan perusahaan dan kondisi keuangan yang terjadi di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti perkembangan perusahaan dan memahami kondisi keuangan yang terjadi di masa mendatang sebelum membuat keputusan investasi.
Faktor yang Mempengaruhi Pembagian Dividen
Pembagian dividen dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi keuangan perusahaan, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaan, dan faktor eksternal seperti situasi pasar dan persaingan. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pembagian dividen.
1. Kondisi Keuangan Perusahaan
Kondisi keuangan perusahaan adalah faktor utama yang mempengaruhi pembagian dividen. Jika perusahaan menghasilkan laba bersih yang besar, besar kemungkinan mereka akan membayar dividen yang lebih besar pula.
Namun, jika perusahaan mengalami kerugian atau memiliki utang yang besar, maka mereka mungkin tidak akan membayar dividen atau membayar dividen yang lebih kecil dari biasanya.
2. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah aturan atau kebijakan yang dibuat oleh perusahaan untuk membagikan keuntungan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen dapat berbeda-beda antara perusahaan, tergantung pada tujuan perusahaan dan kondisi keuangan.
Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan tetap dalam membagikan dividen yang sama setiap tahun, sedangkan perusahaan lain mungkin memilih untuk membayar dividen yang lebih besar pada tahun-tahun tertentu atau pada saat-saat tertentu.
3. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan juga mempengaruhi pembagian dividen. Perusahaan yang berkembang pesat dan memiliki potensi untuk terus berkembang akan lebih memilih untuk menginvestasikan laba mereka kembali ke dalam perusahaan daripada membayarkan dividen yang besar.
Hal ini dikarenakan perusahaan dapat memanfaatkan laba tersebut untuk melakukan ekspansi atau investasi dalam bisnis baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
4. Faktor Eksternal
Faktor eksternal seperti situasi pasar dan persaingan juga dapat mempengaruhi pembagian dividen. Jika pasar sedang lesu atau persaingan di industri semakin ketat, perusahaan mungkin akan memilih untuk menahan dividen atau membayar dividen yang lebih kecil dari biasanya.
Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menghadapi situasi yang sulit dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
5. Jenis Saham
Jenis saham yang dimiliki oleh pemegang saham juga dapat mempengaruhi pembagian dividen. Saham preferen biasanya memiliki hak dividen yang lebih besar dan lebih stabil dibandingkan saham biasa.
Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki lebih banyak saham preferen daripada saham biasa, besar kemungkinan dividen yang dibagikan akan lebih besar.
Pemahaman mengenai faktor-faktor ini dapat membantu kamu memilih saham yang tepat dan memprediksi besaran dividen yang akan diterima dari investasi yang kamu lakukan. Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan investasi, penting untuk melakukan penelitian dan analisis yang cermat mengenai perusahaan yang akan diinvestasikan.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa pembagian dividen bukanlah satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi. Investor juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan perusahaan, kebijakan manajemen, dan situasi pasar.
Baca Juga: Saham Preferen adalah: Jenis, Karakteristik, dan Contohnya
Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, semoga kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan menguntungkan.
Demikianlah artikel mengenai informasi seputar definisi, jenis, dan cara menghitung dividen. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!
Jika kamu tertarik dengan tips dan informasi seputar keuangan seperti artikel di atas, selalu kunjungi laman KitaMapan untuk mendapatkan update terbarunya.
Kamu juga bisa berlangganan newsletter-nya hanya dengan memasukkan alamat email. Yuk, mulai terapkan tips mengelola keuangan dari KitaMapan sekarang!