Ada banyak cara mendapatkan penghasilan tambahan, menjadi afiliator adalah salah satunya. Apa itu afiliator? Afiliator adalah bagian dari affiliate marketing, yaitu strategi pemasaran dengan memanfaatkan orang lain untuk melakukan promosi.
Lantas, apa saja tugas dan keuntungan afiliator? Serta bagaimana cara mendaftarnya? Yuk simak ulasan berikut hingga selesai.
Apa Itu Afiliator?
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, afiliator adalah seseorang yang melakukan afiliasi. Afiliasi sendiri bisa diartikan sebagai suatu hubungan antara individu atau kelompok dengan suatu perusahaan.
Sistem afiliasi ini termasuk salah satu strategi dalam digital marketing. Jadi, tujuan utama perusahaan yang memberlakukan affiliate marketing adalah menambah selling dan menghasilkan lebih banyak profit.
Afiliator bisa kamu jumpai di perusahaan mana saja yang memiliki produk untuk dijual. Produknya dapat berupa barang maupun jasa. Bahkan, suatu e-commerce yang sebenarnya hanya tempat untuk menitipkan penjualan dari para penjual juga menggunakan strategi marketing ini untuk menarik target market mereka.
Tugas Afiliator
Secara tidak langsung, afiliator sama seperti sales. Tugasnya yaitu menggaet pelanggan sebanyak-banyaknya untuk membeli produk. Bedanya, mereka menjalankan pekerjaan itu tidak secara terikat.
Jika biasanya sales akan bekerja dengan berkeliling untuk mencari customer atau bahkan langsung menelepon calon customer secara targeted, afiliator akan menawarkan melalui media sosial.
Adapun tugas afiliator adalah sebagai berikut.
1. Promosi Produk
Tugas utama afiliator adalah melakukan promosi produk. Sistem promosinya biasanya dengan cara menyebarkan link khusus berisi kode yang langsung terarah ke pembelian produk.
Atau afiliator juga bisa membagikan kode dan menyatakan bahwa customer akan memperoleh diskon tertentu jika membeli barang dengan menyebutkan kode tersebut.
Diskon untuk customer benar adanya. Sebab, biasanya brand yang memiliki strategi afiliasi ini akan memberikan keuntungan tidak hanya untuk afiliator, tetapi juga kepada customer.
2. Memperluas Jangkauan Target Pasar
Memperluas jangkauan target pasar biasanya dilakukan oleh afiliator karena dia tidak hanya menarget satu atau dua customer saja.
Jadi, semakin luas wilayah promosi afiliator, akan semakin memperbanyak kemungkinan customer menggunakan kode atau mengeklik tautannya dan mendapatkan banyak keuntungan dari sana.
3. Melakukan Review Produk
Karena sekarang customer behaviour lebih percaya dengan pengalaman nyata, biasanya afiliator akan melakukan real review pada produk yang dipromosikannya.
Review bisa berupa menceritakan pengalaman atau melakukan penilaian secara langsung pada saat itu juga dengan memperlihatkan barang kepada target customer-nya.
Baca juga: 40+ Kata-Kata Promosi Produk Terampuh & Tips Membuatnya
Perbedaan Afiliator dan Influencer
Meskipun keduanya sama-sama termasuk strategi digital marketing, tetapi influencer dan afiliator adalah dua hal yang berbeda.
Afiliator dan influencer kerap kali disamakan sebab terkadang suatu brand akan menerapkan sistem afiliasi kepada para influencer.
Supaya kamu lebih jelas, berikut perbedaan antara influencer dan afiliator.
1. Cara Bergabung
Afiliator adalah sosok yang memiliki hubungan dengan suatu brand dengan cara mendaftar secara sukarela. Biasanya, brand akan membuka suatu pendaftaran program afiliasi. Siapa yang tertarik, bisa mengisi formulir dan nantinya jika terpilih akan dihubungi.
Sementara influencer, suatu brand tentu akan memilihnya dengan ketat karena banyak pertimbangan. Influencer akan dikontrak untuk melakukan kerja sama dalam waktu tertentu saja.
2. Asal Pendapatan
Perbedaan selanjutnya dari influencer dan afiliator adalah dari segi asal pendapatan. Influencer biasanya akan memberikan rate card untuk menentukan jumlah bayaran dari suatu brand yang mengajaknya bekerja sama.
Sedangkan afiliator akan mendapatkan komisi dari produk yang berhasil ia jual. Komisi pada umumnya akan berupa 5–10% dari harga barang atau sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh brand.
3. Jumlah Pendapatan
Karena afiliator menggunakan sistem komisi persentase per harga barang yang dijual, jumlah pendapatannya tentu tergantung pada jumlah barang yang berhasil dibeli customer melalui kode atau link unik darinya. Sedangkan influencer akan mendapatkan bayaran tetap sesuai kontrak awal.
4. Tugas Utama
Tugas afiliator adalah meningkatkan penjualan. Sebab, apabila penjualan produk suatu brand meningkat dari link atau kode yang dia pakai, maka pendapatan dia juga besar.
Sementara influencer tidak memiliki kewajiban untuk meningkatkan selling, meskipun influencer diberikan kode unik penjualan sehingga customer yang menggunakan itu mendapatkan diskon.
Biasanya, tugas utama influencer adalah meningkatkan brand awareness. Sebab, dengan jaringan komunitas influencer yang luas, brand akan dikenal secara luas pula.
Namun, tidak jarang influencer memiliki kekuatan untuk meningkatkan produk yang dipromosikannya karena kuatnya komunitas yang dia miliki. Jadi, komunitasnya memiliki kepercayaan bahwa yang influencer beli berarti kualitasnya unggulan sehingga mereka juga membelinya.
Baca juga: Apa Itu Dropshipper, Cara Kerja, dan Beda dengan Reseller
Keuntungan Afiliator
Jika kamu ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah, bergabung menjadi afiliator adalah cara yang tepat. Namun, kamu tentu harus memperhatikan perusahaan apa yang menawarkan program afiliasi ini.
Berikut keuntungan menjadi afiliator yang bisa kamu dapat.
1. Passive Income
Pendapatan menjadi afiliator tidak perlu diragukan. Jika kamu rajin melakukan promosi produk dan banyak menyebar kode atau link unikmu, pendapatan kamu bisa tinggi.
Terlebih jika kamu melakukan promosi berbagai produk sesuai kebutuhan target pasar dan cara promosi kamu juga menarik. Kepercayaan pelanggan akan semakin tinggi kepada produk yang kamu promosikan dan tidak ragu untuk membeli melalui tautan program afiliasi kamu.
2. Tidak Membutuhkan Modal
Sebagaimana dropshipper, afiliator tidak membutuhkan modal. Kamu cukup mendaftar menjadi afiliator suatu brand lalu lakukan promosi produk. Bedanya, afiliator tidak perlu melakukan setting alamat penjual ke alamatnya karena dia hanya bertugas mengarahkan customer membeli produk tersebut.
3. Pengerjaan Bebas
Bekerja sebagai afiliator adalah suatu kebebasan. Artinya, kamu bisa mengerjakannya di mana pun dan kapan pun kamu sempat.
4. Bisa Bergabung Banyak Afiliasi
Keuntungan afiliator lainnya adalah tidak hanya terbatas pada satu produk atau brand, melainkan kamu bisa bergabung ke berbagai affiliate marketing lainnya.
5. Melatih Kreativitas
Keuntungan afiliator adalah akan melatih kemampuan promosi kamu. Jika kamu melakukan review tertulis, kamu bisa berlatih membuat copywriting yang menarik sehingga bisa menggugah keinginan customer untuk membeli produk yang kamu promosikan.
Baca juga: 11 Ide Jualan Online Tanpa Modal, Bisa Dilakukan Dari Rumah!
Jenis Metode Pembayaran untuk Afiliator
Ada 4 jenis metode pembayaran untuk afiliator. Dengan memahaminya, kamu bisa melakukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan pendapatan.
1. Cost per Sale (CPS)
Dalam jenis metode pembayaran CPS ini kamu hanya akan mendapatkan pendapatan jika kamu berhasil membuat seseorang membeli barang yang kamu promosikan.
Jadi, ketika seseorang hanya melakukan klik tautan unikmu, kamu belum bisa mendapatkan bagi hasilnya.
2. Cost per Lead (CPL)
CPL akan berlaku pada brand yang sedang melakukan jajak pendapat atau mencari target customer baru. Jadi, kamu akan mendapatkan komisi sebagai afiliator untuk setiap lead yang kamu dapatkan.
Lead ini bisa terdeteksi dari bagaimana mereka mengeklik tautan awal. Nah, biasanya brand atau perusahaan akan memiliki datanya secara lengkap dan akan ketahuan apakah awalnya dari link kode unikmu atau bukan.
3. Cost per Click (CPC)
Jenis metode pembayaran untuk afiliator yang ketiga adalah CPC. Ini akan lebih mudah karena kamu langsung mendapatkan komisi hanya dari klik tautan unik yang kamu dapat.
Jadi, customer yang hanya ingin melihat produk melalui tautan itu akan otomatis mendatangkan keuntungan untukmu.
4. Cost per Action (CPA)
CPA mirip dengan CPL. Bedanya, biasanya pada CPA kamu akan memberikan instruksi khusus. Jika target pasar tidak menyelesaikan instruksi tersebut, kamu gagal mendapatkan komisi.
Cara Menjadi Afiliator
Cara menjadi afiliator sebenarnya tidaklah sulit. Kamu hanya perlu mendaftarkan diri ke perusahaan yang membuat sistem pemasaran afiliasi ini.
Biasanya akan ditentukan syaratnya, maka kamu pelajari terlebih dahulu dan lakukan pendaftaran jika setuju. Tidak ada ketentuan khusus menjadi afiliator.
Untuk lebih jelasnya, tata cara menjadi afiliator adalah sebagai berikut.
- Daftarkan diri pada program afiliasi.
- Petakan target market yang ingin kamu sasar, bisa sesuaikan dengan fungsi produk yang kamu promosikan.
- Lakukan promosi produk dengan menarik.
- Lakukan review produk sehingga memberikan trust kepada customer tentang kualitas produk tersebut.
- Perluas kenalan dan bangun personal branding dengan baik sehingga orang-orang tahu bahwa produk yang kamu promosikan memang layak dibeli.
Nah, itulah informasi yang bisa kamu pahami jika ingin menjadi afiliator. Hanya bermodalkan promosi produk, kamu sudah bisa mendapatkan komisi. Menarik, bukan?
Namun, kamu harus menerapkan strategi dan cara promosi yang keren. Sebab, afiliator adalah salah satu penentu seorang customer menemukan produk yang dia cari.
Jika mempromosikan suatu produk adalah passion-mu, kamu bisa lho bekerja di berbagai posisi yang ada di divisi marketing atau pemasaran. Bekerja sesuai passion akan membuat lebih nyaman dalam melaksanakan setiap tugasnya, setuju tidak?
Nah, untuk melamar kerja sesuai passion, kamu dapat menggunakan aplikasi KitaLulus. Cara daftarnya mudah dan prosesnya aman. KitaLulus juga sudah terawasi oleh Kominfo sehingga sistemnya terpercaya.
Perusahaan yang bergabung pun sudah diseleksi ketat oleh tim, jadi tidak akan ada perusahaan bodong yang melakukan penipuan kepada jobseeker. Tunggu apalagi? Yuk, segera instal aplikasi KitaLulus di PlayStore!
Baca juga: Job Desk Digital Marketing, Prospek Karir, Jenis Tugas, dan Kisaran Gajinya 2022