Supply chain management adalah satu rangkaian kegiatan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sebab, jika supply chain management terganggu, banyak aspek perusahaan yang akan terpengaruh.
Namun, sebenarnya apa sih supply chain management itu? Apakah manfaatnya sebesar itu bagi suatu perusahaan? Bagaimana prinsip kerja dan strategi penerapannya?
Nah, di artikel ini, KitaLulus akan memberikan penjelasan lengkap mengenai supply chain management. Buat kamu yang tertarik untuk berkarir di bagian ini, yuk langsung saja simak artikel ini hingga akhir!
Apa Itu Supply Chain Management?
Jika didefinisikan, supply chain management adalah sebuah metode dalam alur produksi suatu produk. Dalam bahasa Indonesia, supply chain management diartikan sebagai manajemen rantai pasok sehingga bisa dijelaskan sebagai manajemen pengelolaan suatu produksi.
Supply chain management akan menggunakan teknologi informasi sehingga seluruh hal yang dibutuhkan dalam pengelolaan produksi hingga distribusi bisa terkomunikasikan dengan baik.
Baca juga: Apa Itu Customer Relation Officer? Ini Tugas, Skill, dan Info Gajinya
Perbedaan Supply Chain & Supply Chain Management
Lantas, apa perbedaan dari supply chain dan supply chain management? Apakah hanya berbeda di istilah saja? Perbedaan keduanya sangat sederhana, kamu bisa menyimak penjelasan berikut.
1. Supply Chain
Supply chain hanya sebuah jaringan yang menghubungkan perusahaan dengan pemasok. Tidak memiliki kaitan secara langsung dengan proses produksi apalagi distribusi.
2. Supply Chain Management
Sedangkan supply chain management akan mengurus seluruh alur produksi hingga distribusi. Dalam hal ini, supply chain management akan mengurus dari awal hingga akhir produksi barang, baik dengan produsen, distributor, hingga konsumen.
Tujuan Supply Chain Management
Tujuan dari supply chain management adalah sebagai berikut.
- Memaksimalkan produksi dan hasil produksi dengan minimal biaya.
- Membuat strategi penjualan seefektif mungkin sehingga mampu bersaing dengan kompetitor.
- Menentukan harga jual barang yang disesuaikan dengan keadaan pasar.
- Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam alur produksi dan distribusi.
- Mengoptimalkan alokasi stok barang.
Baca juga: Procurement Adalah: Prinsip, Komponen, Jenis, dan Prosesnya
Fungsi Supply Chain Management
Supply chain management memiliki beberapa fungsi dalam sebuah perusahaan, terutama perusahaan manufaktur. Selengkapnya tentang fungsi supply chain management adalah sebagai berikut.
- Dapat mengonversi material mentah menjadi produk yang berkualitas dengan menekan biaya seminimal mungkin.
- Dapat melakukan mediasi market sehingga dapat memastikan supply material telah aman.
- Dapat memantau keseluruhan biaya yang digunakan dalam perusahaan.
Jenis Supply Chain Management
Secara garis besar, penerapan supply chain management adalah untuk memaksimalkan biaya sehingga barang yang dihasilkan akan memberikan keuntungan semaksimal mungkin. Dan tentu saja, produk yang didistribusikan bisa sampai ke tangan customer dengan baik.
Nah, untuk mencapai hal tersebut, dalam supply chain management menerapkan jenis sesuai kebutuhan. Jenis supply chain management tersebut adalah sebagai berikut.
1. Upstream Supply Chain
Jenis ini lebih mengedepankan proses pengadaan barang. Jadi, saat customer mencarinya, perusahaan akan dengan cepat memberikan persediaan produk yang dibutuhkan.
2. Internal Supply Chain
Internal supply chain lebih berperan dalam proses internal perusahaan. Nantinya, hal-hal yang harus diurus adalah seluruh proses produksi, mulai dari pengadaan barang hingga pengendalian stok produk.
3. Downstream Supply Chain
Downstream supply chain akan lebih mengurus tentang pemasaran hingga distribusi produk.
Baca juga: Pekerjaan Staff Gudang: Definisi, Tugas, Syarat, dan Gajinya
Komponen Dasar & Proses Supply Chain Management
Dalam supply chain management memiliki proses panjang karena seluruh kegiatan dalam manajemen ini memang kompleks. Berikut adalah komponen dasar sekaligus proses supply chain management:
1. Perencanaan
Supply chain management membutuhkan rencana yang matang sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Pengadaan
Setelah rencana dibuat, perusahaan harus bisa memilih supplier dalam pengadaan barang dengan baik. Jadi, kualitas material mentah terjaga sehingga produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang bagus.
3. Produksi
Proses produksi dilakukan setelah material mentah terpasok. Nantinya, dalam proses ini, segala hal yang berkaitan dengan produksi harus dilakukan, utamanya proses quality control sehingga konsumen menerima barang yang baik, tidak cacat produksi.
4. Manajemen Gudang
Setelah barang selesai diproduksi, perusahaan tidak langsung melakukan distribusi, melainkan disimpan terlebih dahulu di gudang. Hal ini dilakukan supaya memudahkan proses pencatatan barang keluar dan masuk.
5. Pengiriman
Pengiriman akan dilakukan bersama dengan tim distribusi dan memastikan customer mendapatkan produk secara tepat.
6. Proses Retur
Dalam manajemen rantai pasok, tim juga harus memastikan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti barang yang lolos dari kontrol kualitas. Jika demikian, perusahaan harus menyediakan media untuk customer mengembalikan barang yang cacat dan memberikan penukaran barang yang sesuai.
Baca juga: Apa Itu Bisnis Retail, Jenis, Fungsi, Karakteristik, Contoh
Prinsip Supply Chain Management
Dalam proses produksi dan distribusi produk memerlukan koordinasi yang baik antar divisi maupun dengan pihak distributor hingga supplier penyedia material mentah. Oleh karena ini, dalam supply chain management memiliki prinsip yang harus dipatuhi sehingga koordinasi tersebut berjalan dengan baik.
Prinsip-prinsip supply chain management adalah sebagai berikut.
- Mengetahui dengan tepat kebutuhan konsumen sehingga dapat menyediakan produk yang sesuai.
- Memiliki hubungan yang baik dengan supplier sehingga bisa mendapatkan material mentah dengan harga minimal.
- Mengetahui kondisi market terkini sehingga dalam membuat strategi penjualan yang baik.
- Membedakan produk sesuai dengan konsumennya sehingga dapat membuat strategi marketing yang sesuai.
- Memastikan strategi yang digunakan sudah tepat sehingga hasil penjualan bisa maksimal.
- Memanfaatkan teknologi informasi untuk melakukan evaluasi terhadap produksi, distribusi, hingga pemasaran telah berjalan dengan baik.
- Menggunakan data evaluasi yang didapatkan untuk diadopsi sebagai strategi baru untuk meningkatkan layanan kepada konsumen akhir.
Strategi Supply Chain Management
Terdapat dua strategi utama dalam supply chain management sehingga alur produksi dan distribusi perusahaan berjalan dengan maksimal. Berikut adalah strategi yang digunakan dalam supply chain management.
- Membangun hubungan baik dengan supplier sehingga dapat membangun kemitraan untuk bekerja sama. Dengan begitu, harga material mentah yang nantinya didapatkan bisa lebih murah, tetapi kualitas tetap terjamin.
- Meningkatkan hubungan dengan customer untuk mendapatkan kepercayaan mereka sehingga dapat membuat mereka menjadi loyal.
Contoh Supply Chain Management
Contoh supply chain management akan dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu media distribusi yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini.
1. Berdasarkan Produk yang dihasilkan
Terdapat dua jenis produk, yaitu jasa dan barang. Contoh supply chain management di perusahaan dengan produk-produk tersebut adalah sebagai berikut.
a. Perusahaan dengan Produk Berupa Barang
Jika produk berupa barang, misal kosmetik, supply chain management harus menentukan bahan baku yang baik, proses produksi lancar, dan terdistribusi dengan baik ke seluruh customer.
b. Perusahaan dengan Produk Berupa Jasa
Perusahaan dengan produk berupa jasa, misal rumah sakit, selain harus menentukan supplier obat dengan tepat juga harus memikirkan bagaimana memberikan layanan yang baik kepada pasien.
Layanan yang harus diperhatikan lainnya adalah metode pembayaran yang memudahkan hingga penyediaan inventory rumah sakit yang nyaman bagi pasien.
2. Berdasarkan Media Distribusi
Terdapat dua jenis media distribusi, yang pertama adalah konvensional dan yang kedua adalah online.
a. Distribusi Secara Konvensional
Sebuah perusahaan dengan alur distribusi konvensional akan memiliki supply chain management seperti pada umumnya. Diawali dengan pencarian material mentah yang berkualitas dengan harga minimal hingga proses distribusi dengan memastikan sampai ke tangan konsumen secara tepat.
b. Distribusi melalui E-commerce
Untuk perusahaan yang distribusinya melalui online atau biasanya di e-commerce harus memikirkan juga bagaimana proses pembayaran customer.
Dikarenakan customer tidak secara langsung melihat produk, perusahaan harus benar-benar menampilkan produk sebagus dan senyata mungkin sehingga customer tergerak untuk membeli produk tersebut.
Itulah penjelasan detail mengenai supply chain management yang bisa kamu pelajari. Bagaimana? Semakin ingin mempelajari lebih lanjut tentang supply chain management sehingga bisa memulai karir di bagian ini?
Untuk informasi karir yang berkaitan dengan supply chain management, kamu bisa nih menggunakan aplikasi KitaLulus. Aplikasi KitaLulus bisa kamu instal melalui Playstore. Tidak hanya menyediakan informasi lowongan kerja, kamu juga bisa bergabung dengan komunitas sesuai bidang pilihan kamu di KitaLulus. Nantinya, kamu bisa saling berbagi ilmu di ruang komunitas tersebut.
Dengan KitaLulus, kamu bisa #LebihMudah melamar pekerjaan. Yuk, langsung saja instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu!