Apakah kamu pernah mengikuti tes bakat saat seleksi kerja? Tes bakat atau bisa disebut juga aptitude test adalah salah satu tahap seleksi sebelum ke tahap wawancara.
Aptitude test ini menjadi tolok ukur HRD untuk menilai apakah kamu kompeten dalam mengerjakan suatu tanggung jawab nantinya.
Namun, tes ini berbeda dengan tes bidang ya. Jika tes bidang lebih bertujuan untuk mengetahui kemampuan di suatu bidang. Namun, aptitude test akan lebih bertujuan mengetahui karakteristik kamu ketika mengerjakan suatu tugas, sekaligus potensi bidang karir yang bisa kamu tekuni.
Untuk lebih jelasnya mengenai aptitude test, kamu bisa menyimak artikel ini hingga akhir. KitaLulus akan menjelaskan aptitude test, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, komponen, hingga tips mengerjakannya.
Apa Itu Aptitude Test?
Apa itu aptitude test? Secara definisi, aptitude test adalah tes individu yang bertujuan supaya perusahaan tahu seorang kandidat memiliki keahlian apa dan apakah keahlian tersebut berguna untuk perusahaan.
Tidak semua perusahaan menerapkan tes ini dalam seleksi rekrutmen. Bahkan, tidak semua posisi juga diterapkan tes ini jika mengadakan pembukaan pendaftaran karyawan. Biasanya, posisi seperti desainer interior, analisis penelitian, arsitek, desainer grafis, hingga analis keuangan yang menerapkan tes ini dalam proses seleksinya.
BACA JUGA: 30 Contoh Soal Tes Psikotes dan Jawabannya Agar Lolos Kerja
Fungsi Aptitude Test
Mengapa sebuah perusahaan menerapkan tes ini dalam proses seleksi karyawannya? Hal tersebut dikarenakan aptitude test memiliki fungsi yang sangat berguna dalam proses rekrutmen. Jadi, HRD akan lebih mudah mengenali kandidat dan memilih yang paling tepat.
Beberapa fungsi aptitude test adalah sebagai berikut:
- Hasil aptitude test bisa untuk analisis kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh kandidat.
- Kandidat yang dapat berkomunikasi dengan efektif bisa diketahui dari tes ini.
- Mengetahui kandidat yang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik.
Jenis-jenis Aptitude Test
Ternyata, aptitude test memiliki beberapa jenis yang bisa kamu ketahui. Pembagian ini berdasarkan jenis soal yang diberikan. Berikut adalah jenis aptitude test yang bisa kamu pelajari:
1. Verbal Reasoning
Seperti namanya, verbal reasoning akan berkaitan dengan kalimat. Jenis aptitude test ini digunakan untuk mengukur kandidat tentang seberapa dia bisa menangkap suatu informasi dan memahami analisis kalimat.
2. Quantitative Reasoning
Quantitative reasoning adalah jenis aptitude test yang digunakan untuk mengetahui apakah kandidat memiliki kemampuan berpikir kritis atau tidak. Biasanya, tes ini akan menggunakan operasi matematika. Penyusunannya adalah dengan membentuk pola tertentu.
3. Logical Reasoning
Sudah cukup jelas dari namanya, jenis aptitude ini untuk mengukur seberapa logis seseorang berpikir. Nantinya, kandidat akan mendapatkan tes untuk menyelesaikan masalah dengan pola yang harus dipahami dengan baik.
4. Perceptual Speed
Aptitude test jenis ini berupa operasi penjumlahan sederhana. Kandidat harus dapat menjawab dengan sebuah prediksi yang akurat. Penilaiannya adalah pada tahap kecepatan dan ketelitian jawaban, tetapi tidak banyak kesalahan yang terjadi.
5. Visualization
Kemampuan visualisasi seseorang terbagi menjadi dua, yaitu spatial relation dan spatial visualization. Nah, tes bakat jenis ini akan membuat kandidat mampu membayangkan, memanipulasi, dan mengubah suatu objek. Dengan begitu, kreativitas dan inovasi seseorang bisa teruji di sini.
6. Error Checking Test
Biasanya, tes berupa pemberian sebuah data yang error. Kemudian, kandidat akan diberi tugas untuk memberikan solusi atas data tersebut. Jadi, HRD tahu kandidat memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik atau tidak.
7. Abstract Reasoning Test
Jenis aptitude test satu ini akan berisi gambar, diagram, dan bentuk. Nantinya, peserta tes akan disuruh untuk mengidentifikasi logika pada suatu pola untuk kemudian memberikan solusi penyelesaiannya.
8. Silogism Test
Last but not least, silogism test adalah jenis aptitude test yang dilakukan untuk menguji kemampuan berpikir logis kandidat. Tes akan berisi soal silogisme yang terdiri dari tiga bagian, yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
BACA JUGA: 5 Jenis Tes Psikotes Gambar Saat Rekrutmen Kerja dan Tipsnya
Komponen Aptitude Test
Aptitude test adalah tes yang bisa mengungkap potensi seseorang dengan data holistik. Terdapat dua komponen dalam tes bakat ini, yaitu:
1. Pemahaman Abstrak
Suatu informasi yang abstrak tidak dapat dipahami dengan mudah. Dengan bisa memahami suatu hal abstrak, kandidat berarti memiliki kemampuan untuk berpikir logis, menyelesaikan masalah dengan tepat, dan kreatif dalam berpikir.
2. Crystalised Intelligence
Komponen aptitude test selanjutnya adalah kristalisasi kecerdasan atau crystalised intelligence. Kecerdasan ini adalah bentuk dari kemampuan kandidat dalam menyerap suatu ilmu setelah mempelajarinya. Jadi, dia memiliki suatu memori yang bagus akan suatu hal.
Contoh Aptitude Test
Untuk berlatih, berikut terdapat contoh soal aptitude test yang bisa kamu coba kerjakan.
1. Jika dua pernyataan di bawah ini benar, apakah pernyataan ketiga juga benar?
- Kucing Bu Cinta berwarna abu-abu
- Semua hewan berwarna abu-abu itu jinak
- Kucing milik Bu Cinta galak
2. Lawan hemat adalah…
- Kikir
- Murah
- Bernilai
- Boros
3. Mana dari lima hal di bawah ini yang paling tidak mirip dengan empat yang lain?
- Beruang
- Ular
- Sapi
- Anjing
- Harimau
4. Mana dari angka ini yang tidak sesuai dengan urutan angka-angkat ini?
1 x2 2 +3 5 x2 10 +3 13 x2 26 +3 29 x2 4858
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
5. Mana dari kelima ini yang paling melengkapi kalimat tersebut?
Jika “jari” adalah “tangan” maka “daun” adalah…
- Pohon
- Cabang
- Bunga
- Ranting
- Kulit Kayu
BACA JUGA: Apa Itu Tes Kraepelin? Ini Tujuan, Cara Mengerjakan, dan Tipsnya
Tips Mengerjakan Aptitude Test
Aptitude test bukanlah suatu ujian yang akan memiliki nilai pasti seperti kamu mengerjakan ujian Matematika. Jika kamu mengikuti tes ini, kamu bahkan tidak perlu belajar menghafal rumus untuk bisa menjawab. Hal ini dikarenakan hasil aptitude test bervariasi, berbeda-beda setiap kandidat.
Namun, jika kamu tetap merasa harus mempersiapkan diri sebelum mengerjakan aptitude test, kamu bisa menyimak tips mengerjakan aptitude test berikut ini:
- Persiapkan diri dengan baik, pastikan kamu merasa sehat saat akan mengikuti seleksi kerja agar bisa fokus.
- Kerjakan tes dengan cepat, akurat, dan teliti. Tidak perlu terburu-buru, tetapi juga jangan terlalu membuang waktu dengan terlalu lama berpikir.
- Jika merasa tidak bisa menyelesaikan satu soal, pindah ke soal lain. Jangan buang satu di satu soal yang kamu rasa sulit.
- Patuhi semua aturan. Jika petugas tidak membolehkan menggunakan alat bantu, jangan diam-diam menggunakannya.
Itulah hal-hal tentang aptitude test yang bisa kamu pelajari lebih dalam. Sebagai salah satu tahap rekrutmen, aptitude test adalah tahap yang harus kamu perhatikan dengan baik. Bagaimana kamu menjawabnya akan memberikan penilaian terhadap bagaimana kamu menyikapi suatu pekerjaan.
Nah, untuk lebih terbiasa dengan tes semacam ini atau psikotes lainnya, kamu bisa belajar di aplikasi KitaLulus. Instal aplikasi KitaLulus melalui Play Store lalu lakukan registrasi dengan cara log in ke akun Google kamu. Mudah dan antiribet.
Di aplikasi KitaLulus juga memiliki lebih dari 50.000 informasi lowongan kerja. Jadi, kamu bisa memilihnya berdasarkan nama posisi, perusahaan, ataupun kota tujuan. Jika kamu ingin melihat gaji tertinggi dari beberapa posisi yang kamu incar juga bisa loh.
Yuk, langsung saja instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu sehingga pengalaman mencari kerja #LebihMudah daripada sebelumnya.