Back end developer– Back end developer merupakan salah satu spesialisasi dari web developer. Tugas utama back end developer adalah membangun sistem untuk keperluan database dari suatu produk teknologi yang sedang dikembangkan.
Jika kamu memiliki ketertarikan di dunia digital, khususnya pemrograman komputer, posisi ini tentu saja sangat menarik. Peran back end developer sedang banyak dicari dengan gaji tinggi dan jenjang karir luas.
Kamu akan lebih memahami apa itu back end developer, tugas dan tanggung jawabnya, jenjang karir yang bisa didapat, hingga informasi gajinya dalam pembahasan dari KitaLulus sebagai berikut.
BACA JUGA: 2022, Ada 10 Lowongan Karir Tokopedia Tersedia! Cek Proses Seleksi dan Info Gajinya
Pengertian Back End Developer
Back end developer adalah seseorang yang akan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan server dan database. Back end developer menjadi sosok yang akan memastikan keamanan website bekerja dengan baik dan sangat aman tanpa bisa ditembus oleh hacker untuk mencuri data di website.
Dalam proses development situs atau aplikasi, akan ada banyak orang terlibat, diantaranya front end dan back end developer. Namun, apa sih perbedaan keduanya?
Perbedaan Back End dan Front End Developer
Back end developer sangat berbeda dengan front end developer dari segi tugas. Meskipun keduanya sama-sama sosok penunjang di balik pengembangan aplikasi website atau mobile, keduanya berbeda secara pengertian, tanggung jawab, hingga waktu pengerjaan tugas loh.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ya.
1. Front End Developer
Seorang front end developer lebih banyak mengatur tampilan web, mulai dari sisi layout hingga pengaturan warna hingga pengguna nyaman dalam mengakses web. Front end developer akan lebih banyak menggunakan 3 bahasa pemrograman, yaitu Javascript, CSS, dan HTML, yang kemudian digunakan untuk mengatur framework dan code library.
Front end developer akan lebih banyak bekerja sama dengan desainer UI/UX. Desainer UX akan mengatur terlebih dahulu kerangka web atau aplikasi kemudian seluruh ikon akan dilengkapi oleh desainer UI. Setelah keduanya sudah yakin dengan kerangka tampilan, front end developer akan langsung mengeksekusinya.
2. Back End Developer
Back end developer mulai bekerja setelah front end developer menyelesaikan bagiannya. Hal ini dikarenakan seorang back end developer lebih menangani bagian dalam website setelah tampilan depan sudah terselesaikan.
Bisa saja back end developer bekerja sebelum atau di waktu bersamaan dengan front end. Akan tetapi, hasilnya tidak dapat ditampilkan dengan UI/UX yang baik karena masih dummy.
Bahasa pemrograman yang dipakai akan lebih kompleks dibanding front end developer.
BACA JUGA: Peluang Karir Pertamina 2022: Syarat, Benefit, dan Info Gaji Terbaru
Tugas Back End Developer
Seperti yang dijelaskan di atas, back end developer memiliki tugas untuk mengatur bagian server hingga database situs sehingga aman digunakan. Tidak hanya itu, back end developer tentu memiliki tugas lainnya yang bisa kamu simak di penjelasan berikut ini.
1. Merancang dan Mengelola Database
Tugas awal dari back end developer saat mengembangkan sebuah situs atau aplikasi adalah membuat arsitektur. Seperti halnya sebuah gedung, arsitektur ini digunakan untuk menempatkan berbagai penyimpanan data di situs atau aplikasi tersebut.
Database ini bisa bermacam-macam. Jika yang dikembangkan adalah website registrasi suatu lomba, berarti data yang akan disimpan termasuk data pengguna hingga data keperluan lomba yang memberi informasi ke pengguna.
2. Merancang Alur Kerja Aplikasi/Situs
Tugas back end developer di sini memerlukan logika dan kemampuan berpikir yang solutif dan inovatif. Jika seorang back end developer tidak memiliki pengetahuan akan sebuah website yang dikembangkan seperti apa, dia tidak akan bisa mengerjakan tugas ini dengan baik.
Alur yang dimaksud adalah bagaimana pengalaman pengguna bisa nyaman saat mengakses website atau aplikasi.
Misalnya saja website belanja online. Back end developer akan merangkai alur pengalaman pengguna mulai dari pengguna melakukan registrasi, memilih barang yang akan dibeli, mengkalkulasikan harga akhir, hingga pemilihan pengiriman agar tepat.
Alur sekompleks ini tentu saja hanya bisa dilakukan jika back end developer paham bagaimana tujuan dan manfaat program yang dibangun.
3. Memastikan Server Berjalan Optimal
Dalam pengerjaan website atau aplikasi, sering terjadi error yang bisa saja diakibatkan oleh server, begitupun ketika proses akses. Terlebih ketika suatu program diakses oleh banyak orang sekaligus dalam satu waktu.
Ketika kamu pernah mengakses website atau aplikasi lalu muncul status error dengan alasan server mengalami gangguan, perbaikan error tersebut dilakukan oleh back end developer.
4. Mengembangkan Kode Program dan Testing
Melakukan uji coba akan dilakukan dengan melibatkan semua tim yang memiliki peran dalam pengembangan website atau aplikasi. Uji coba ini juga biasanya akan melibatkan masyarakat umum yang memang sudah terpilih untuk memberi keterangan error apa saja yang mereka alami selama mengakses situs atau aplikasi.
5. Memastikan Keamanan Sistem
Hacker bisa meretas sistem manapun yang menjadi tujuannya. Maka dari itu, seorang back end developer harus selalu siap dengan kode program yang aman untuk melindungi website dari serangan hacker.
Pengamanan sistem ini bukan hanya untuk melindungi program yang sudah dibuat, tetapi juga data pengguna. Maka, program database yang dibuat oleh back end developer harus kuat sehingga tidak ada yang bisa masuk ke sana tanpa izin.
BACA JUGA: Apa Itu Workaholic? Ini Ciri-Ciri, Dampak, dan Perbedaannya dengan Pekerja Keras
Skill yang Harus Dimiliki Back End Developer
Dengan tugas sebanyak itu, kemampuan yang harus dimiliki oleh back end developer tentu saja tidak main-main. Jika kamu tertarik mengejar peluang karir sebagai back end developer, kamu harus menguasai setidaknya 7 skill berikut ini.
1. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang harus dikuasai oleh back end developer akan lebih banyak dibanding dengan front end developer. Hal ini dikarenakan hal yang harus dikerjakan posisi ini lebih krusial dan lebih kompleks.
Beberapa bahasa pemrograman yang harus dikuasai misalnya Javascript, C+, PHP, NodeJS, Python, hingga Golang.
2. Pengelolaan System Server
Ada beberapa jenis server yang biasanya digunakan oleh back end developer, yaitu Nginx, apache, dan Litespeed. Namun, jika kamu masih belajar, kamu bisa kuasai salah satunya dahulu.
Pengelolaan server ini akan sangat berguna untuk kelancaran pengaksesan program oleh pengguna. Ketika back end developer sudah sangat berpengalaman, program tidak akan mengalami down pada server meskipun pengunjung sangat banyak dalam satu waktu.
3. Manajemen Database
Pengelolaan database juga akan menjadi penentu apakah performa program yang dibuat baik atau tidak. Back end developer akan mengaturnya supaya pengguna tetap aman dan website atau aplikasi dioperasikan dengan lancar.
4. Memahami Pengelolaan API
Application Programming Interface atau API merupakan platform antarmuka yang menghubungkan server dan pengguna. Pada umumnya, back end developer akan menggunakan format XML dan Jason.
Back end developer harus menguasai pengelolaan API supaya tampilan program untuk pengguna sesuai dengan data yang diminta. Selain itu, adanya API juga dapat membantu back end developer mengaktifkan fitur-fitur lebih canggih.
5. Problem Solving
Soft skill ini harus dikuasai oleh back end developer. Sebab, proses pengembangan program tidak akan selalu berjalan mulus. Selalu ada masalah yang terjadi sekalipun sudah selesai dikerjakan.
Berbagai masalah yang muncul harus dikelola dengan baik dan dicari penyelesaiannya secepat mungkin. Dengan begini, back end developer harus dapat berpikir cepat dan solutif sehingga pengguna akan selalu nyaman dalam mengakses program buatannya.
6. Menguasai Version Control System (VCS)
Back end developer harus menguasai VCS. Sistem ini sangat berguna bagi pengembang program karena dengan VCS, seorang pengembang akan tahu mana pemrograman yang paling bagus untuk programnya.
BACA JUGA: 29 Posisi Tersedia! Simak Info Karir BCA 2022, Syarat, dan Tahapan Seleksinya
Jenjang Karir dan Gaji Back End Developer
Jenjang karir seorang back end developer di Indonesia terbilang cerah. Hal ini tentu saja dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kebutuhan perusahaan akan pengembangan suatu website atau aplikasi.
Karena kemampuan back end developer lebih banyak menguasai bahasa program, biasanya juga bisa merangkap front end developer. Dengan begini, kamu bisa menempati fullstack developer dengan tugas lebih banyak dan tentunya gaji lebih besar.
Gaji developer di Indonesia termasuk tinggi, bahkan untuk seorang junior. Di suatu perusahaan tingkat multinasional, kamu bisa mendapatkan gaji minimal Rp8.000.000 sebagai junior back end developer. Ketika skill perkembang dan mengalami kenaikan karir, gaji yang kamu terima bisa mendapat belasan juga.
Selain itu, kamu juga bisa menjadi developer lepas dengan target perusahaan luar negeri. Rate harga yang bisa kamu pasang bisa mencapai ratusan dollar per jamnya.
Itulah informasi mengenai peran seorang back end developer yang harus kamu ketahui jika ingin berkarir di posisi ini. Untuk mengetahui info lowongan kerja posisi back end developer, kamu bisa mencarinya di KitaLulus.
Melamar kerja dengan KitaLulus sangat mudah karena kamu hanya tinggal download aplikasi KitaLulus di Playstore. Lalu, lakukan registrasi dengan masuk ke akun Google kamu sehingga tidak perlu ribet deh.
Jadi tunggu apalagi? Ayo instal KitaLulus sekarang dan kejar cita-cita jadi back end developer sukses dengan #LebihMudah!