Tes kraepelin adalah salah satu jenis soal psikotes yang melibatkan deret angka. Jenis tes ini sangat sering digunakan dalam proses rekrutmen, terlebih di perusahaan berskala besar dengan proses seleksi yang panjang.
Apakah sebelumnya kamu sudah pernah mendengar jenis tes ini, tetapi belum tahu cara mengerjakannya? Atau bahkan belum mendengar sama sekali? Jika demikian, kamu tepat sekali untuk menyimak isi artikel ini.
KitaLulus akan menjelaskan apa itu tes kraepelin, tujuan, cara mengerjakan, hingga tipsnya supaya dapat skor maksimal. Yuk, langsung disimak saja hingga selesai!
Apa Itu Tes Kraepelin?
Secara definitif, tes kraepelin adalah jenis psikotes yang berisi deretan angka di dalam lembar kertas berukuran A4. Biasanya, setiap deret vertikalnya harus dikerjakan dalam kurun waktu di bawah satu menit. Pengerjaan deret angka itu harus dijumlahkan dengan metode tertentu.
Namun, apakah kamu tahu jika tes kraepelin awalnya ditemukan oleh seorang psikiater untuk mendeteksi adanya gangguan otak pada manusia? Tes ini pertama kali ditemukan pada abad ke-19 oleh Emil Kraepelin di Jerman.
Hingga kemudian, metode tes kraepelin oleh Dr. Richard Pauli dan dua doktor lainnya, yaitu Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Van Method. Pembaruan tersebut dimaksudkan supaya tes tersebut bisa digunakan untuk proses rekrutmen kerja.
BACA JUGA: 7 Contoh Soal Psikotes Deret Angka, Pembahasan, dan Tips Mengerjakannya
Perbedaan Tes Kraepelin & Tes Pauli
Akan tetapi, apa sih perbedaan tes kraepelin dan tes pauli? Kedua tes ini memang bertujuan untuk menguji konsentrasi seseorang, tetapi perbedaan di antara keduanya sangat jelas. Untuk lebih memahami perbedaan antara tes kraepelin dan tes pauli, yuk simak penjelasan berikut ini.
1. Arah Penjumlahan
Baik tes kraepelin maupun tes pauli, cara pengerjaannya adalah dengan menjumlahkan angka yang ada secara vertikal. Untuk tes kraepelin, arah penjumlahannya adalah dari atas ke bawah. Sedangkan tes pauli harus dijumlahkan dari bawah ke atas.
2. Ukuran Kertas
Ukuran kertas tes kraepelin tergolong normal, yaitu A4 atau F4. Untuk tes pauli memiliki ukuran kertas lebih lebar, yaitu seukuran koran.
3. Jumlah Kolom
Jumlah kolom pada tes kraepelin adalah 40 kolom. Karena ukuran kertas tes pauli lebih lebar, jumlah kolomnya tentu saja lebih dari 40 kolom.
4. Waktu Pengerjaan
Waktu pengerjaan tes kraepelin adalah 20 menit. Sedangkan untuk tes pauli disediakan waktu 60 menit.
BACA JUGA: 10 Jenis Tes Psikotes Kepribadian Paling Umum Digunakan Saat Seleksi Kerja
Tujuan Tes Kraepelin
Pengerjaan tes kraepelin dalam proses seleksi rekrutmen kerja tentu saja memiliki tujuan. Pada umumnya, HRD ingin mengetahui beberapa kemampuan kandidat melalui tes ini. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kecepatan
Sejumlah 20 kolom deret angka dan hanya diberi waktu 20 menit tentu saja memerlukan kemampuan pengerjaan yang tinggi. Kecepatan dalam menyelesaikan masalah akan dilihat oleh HRD melalui tes ini.
2. Ketelitian
Saat kamu tidak teliti dalam mengerjakan tes kraepelin, tentu saja kamu akan keliru dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, tes ini sangat cocok untuk melihat seberapa tinggi tingkat ketelitian kandidat dalam mengerjakan sesuatu.
3. Ketahanan
Jika kamu pribadi yang cepat bosan atau bahkan mudah menyerah, tes ini tidak akan cocok untuk kamu. Sebab, mengerjakan tes dengan deret angka begitu banyak akan membuat kamu tidak akan bertahan. Maka, HRD menguji ketahanan kamu dengan tes ini.
4. Kontrol Emosi
Pengontrolan emosi yang baik akan membuat kamu mudah menyelesaikan tes kraepelin. Sebab, metode pengerjaan tes kraepelin begitu mudah asal kamu mengetahui caranya dan bisa mengontrol emosi dengan baik.
5. Adaptasi
Setiap kolom deret angka di tes kraepelin akan berbeda. Meskipun cara pengerjaannya mudah, tetapi jika kamu tidak mudah beradaptasi, tentu akan kesulitan untuk menyelesaikannya.
6. Kemauan
Kamu pintar mengerjakan Matematika, memiliki manajemen waktu yang baik, dan bisa mengontrol emosi. Namun, ketiga hal tersebut tidak berarti apa-apa jika kamu tidak memiliki kemauan untuk mengerjakannya.
Sama seperti mengerjakan tanggung jawab di tempat kerja, kemauan kamu akan menentukan kamu dapat menyelesaikan tanggung jawab tersebut atau tidak.
7. Konsistensi
Konsistensi akan terlihat dengan jelas di tes kraepelin ini. Sebab, saat kamu tidak konsisten, jawaban kamu akan banyak salahnya.
BACA JUGA: 5 Cara Menjawab Psikotes Gambar Orang dan Indikator Penilaiannya
Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
Berikut adalah metode pengerjaan tes kraepelin untuk kamu pahami.
- Kraepelin test terdiri dari 20 kolom yang berisi deretan angka 0 hingga angka 9.
- Tes kraepelin harus diselesaikan dalam waktu 20 menit–sudah termasuk pengisian identitas hingga pemberian instruksi oleh petugas dan pemberian contoh pengerjaan.
- Deretan angka tersebut harus dikerjakan dari bawah ke atas di setiap dua angkanya.
- Jumlah angka bawah dan atas harus ditulis di samping kanan antara dua angka yang dijumlahkan.
- Jika angka yang dijumlahkan lebih dari 10, angka yang ditulis cukup angka yang paling belakang.
- Pengerjaan setiap kolom hanya diberi waktu 30 detik lalu petugas akan memberikan instruksi untuk berpindah pada kolom selanjutnya.
- Jika kamu melakukan kesalahan dalam penjumlahan dan ingin menggantinya, cukup dicoret jumlah sebelumnya dan diganti jawaban yang baru di samping kanannya.
Penilaian Tes Kraepelin
Penilaian tes kraepelin bukan tentang berapa banyak baris yang bisa kamu kerjakan. HRD akan menilai dari konsistensi kamu dalam pengerjaan tes ini. Berikut adalah penjelasan penilaian dalam tes ini.
- Jika pengerjaan di setiap kolomnya menghasilkan garis grafik yang datar berarti kamu memiliki sifat konsisten yang baik dalam mengerjakan sesuatu.
- Jika garis grafik yang ditarik dari setiap kolom yang kamu kerjakan menghasilkan garis yang naik, berarti kamu memiliki peningkatan dalam kinerja.
- Jika grafik yang terbentuk adalah sebuah garis yang turun, berarti kamu adalah tipe pekerja dengan semangat kerja yang kurang sehingga bisa saja nantinya akan kurang berprestasi.
- Jika grafik yang dihasilkan adalah garis yang naik turun, berarti kamu memiliki tingkat emosi yang kurang baik dan ketidakstabilan.
Tips Mengerjakan Tes Kraepelin
Jika kamu belum pernah mengerjakan tes kraepelin, tidak perlu khawatir. Di sini, KitaLulus akan memberikan beberapa tips supaya kamu bisa mengerjakan tes ini dengan baik. Yuk, disimak!
- Sama seperti saat akan menghadapi tes lainnya, kamu perlu mempersiapkan kondisi fisik dan mental dengan baik.
- Fokus, jangan terdistraksi oleh hal-hal yang tidak penting di luar tes.
- Teliti dan disiplin. Perhatikan waktu dengan baik.
- Perhatikan setiap angka dengan cermat.
- Tentukan berapa baris yang ingin kamu kerjakan agar di setiap kolomnya memiliki jumlah baris yang konsisten, tidak naik atau turun secara drastis.
- Jika ada waktu, coba kerjakan tes kraepelin sebelumnya sehingga kamu terbiasa dengan variasi angka apa pun.
BACA JUGA: Tes Potensi Akademik (TPA): Jenis, Contoh Soal, Pembahasan
Bagaimana? Setelah mengetahui cara mengerjakannya, ternyata tes kraepelin tidak sesulit yang diduga, bukan?
Kamu bisa loh belajar tentang berbagai variasi soal psikotes lainnya di aplikasi KitaLulus. Kamu cukup menginstal aplikasi KitaLulus di Play Store dan lakukan registrasi hanya dengan masuk ke akun Google kamu. Setelah itu, kamu bisa mulai mengerjakan simulasi tes dengan waktu tertentu sehingga bisa tahu kecepatan dan ketepatan dalam pengerjaan soal tersebut.
Di aplikasi KitaLulus kamu juga bisa melamar pekerjaan dengan melakukan filter nama posisi, nama perusahaan, kota, hingga sistem kerjanya–full time, remote, atau freelance, lho!
Yuk, segera instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu! Dengan KitaLulus, pengalaman melamar kerjamu akan #LebihMudah dan lebih terbantu dibanding sebelumnya.