Tahukah kamu, bahwa kesan pertama dalam wawancara bisa menentukan hasil akhirnya. Menurut penelitian oleh Frieder et al. (2015), sebanyak 60% pewawancara telah mengambil keputusan tentang kandidat dalam 15 menit pertama, bahkan 30% di antaranya sudah menentukan pendapat dalam 5 menit pertama. Itu berarti, sejak awal wawancara, setiap kata dan gestur yang kamu tunjukkan bisa berdampak besar pada peluang diterima kerja.
Tidak hanya itu, dilansir dari Robert Walters, 30 detik pertama dalam wawancara dianggap sebagai momen paling penting untuk memberikan kesan yang baik.
Perkenalan diri menjadi kunci utama dalam membangun kesan pertama yang positif. Cara kamu memperkenalkan diri bisa menentukan bagaimana HRD menilai potensimu untuk posisi yang dilamar.Agar tidak gugup dan bisa memberikan perkenalan diri yang efektif, penting untuk memahami alur wawancara serta mempersiapkan diri dengan baik.
Ingin tahu apa saja yang wajib diperhatikan dalam perkenalan diri saat interview? Simak artikel KitaLulus ini hingga akhir ya. Dijamin lancar dan tidak gugup lagi deh.
Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Interview?
Sebelum membahas tips perkenalan diri saat wawancara , kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut. Ini mungkin terlihat sepele, tetapi sangat berguna lho untuk mengatasi kegugupan.
- Istirahat yang cukup malam harinya. Berlatih boleh, tetapi jangan sampai tidak tidur.
- Makan dan minum secukupnya, terlebih jika waktu interview-nya siang. Jangan sampai kelaparan saat interview, nanti susah fokus!
- Datang minimal 10 menit sebelum waktu interview jika dilakukan secara offline. Jika interview-nya online, kamu bisa stand by 5 menit sebelum waktu interview dimulai ya.
- Perhatikan detail diri HRD, seperti namanya sehingga kamu bisa menyapa HRD saat mulai memperkenalkan diri.
- Jangan memotong pertanyaan HRD meskipun kamu sudah tahu apa yang ingin kamu jawab dan jelaskan.
Baca juga: Hindari Bohong Saat Interview Kerja Mengenai 5 Hal Ini
Cara Perkenalan Diri Saat Interview dan Contohnya
Apa saja yang disebutkan saat mengenalkan diri? Bagaimana sih cara menjelaskan tentang diri sendiri saat wawancara? Dan bagaimana memprediksi pertanyaan apa saja yang dilontarkan HRD selama interview?
Well, pertanyaan terakhir kamu tidak perlu pikirkan ya. Usahakan diri kamu santai dan bisa menjawab dengan fleksibel tentang semua pertanyaan yang diajukan oleh HRD.
Ternyata, perkenalan diri saat interview ada susunannya, lho. Yuk, simak 11 cara perkenalan diri saat interview dan contohnya dari KitaLulus di bawah ini!
1. Fokus dan Berikan Atensi pada Kehadiran HRD
Fokus adalah kunci utama saat wawancara. Fokuskan diri hanya pada saat ini Jangan memikirkan hal lain. Usahakan juga untuk membuat eye contact dengan HRD yang mewawancaraimu.
Jika memang kamu sulit membuat eye contact, kamu bisa melihat bagian muka selain mata. Jangan sampai kamu menundukkan kepada atau justru mendongak ya. Itu akan memberikan kesan tidak sopan.
2. Perhatikan Gesture Tubuh Kamu saat Bicara
Hal lain yang harus kamu perhatikan ialah gesture tubuh. Bagaimana kamu menggerakkan tangan saat berbicara hingga gaya duduk kamu. Hal ini akan diperhatikan HRD sebagai penilaian apakah kamu sosok yang percaya diri dalam berbicara dan menjelaskan diri dengan baik atau tidak.
3. Berikan Salam Pembuka
Biasanya, HRD akan menyapa terlebih dahulu. Setelah dirasa siap, HRD akan mempersilakan kamu untuk memperkenalkan diri. Nah, sebelum memulai perkenalan diri, kamu harus menyapa HRD dahulu ya meskipun sebelumnya sudah saling menyapa dan berkenalan.
Dalam salam pembuka ini, kamu dapat mengutarakan rasa terima kasih kepada HRD yang sudah memberikan kesempatan lolos ke tahap wawancara. Hal ini akan memberikan impresi yang bagus tentang kamu karena sudah bersikap sopan dan menghargai kesempatan yang diberikan.
Contoh salam pembuka:
“Selamat pagi, Bapak Wahyu selaku Manager HRD PT Tentang Kita Selamanya. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang Bapak/Ibu berikan untuk mengikuti wawancara pada pagi hari ini. Ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan untuk saya bisa lolos tahap administrasi dan bisa bertemu Bapak.”
Baca juga: 10 Contoh Jawaban ‘Ceritakan tentang Diri Anda’ Saat Interview
4. Mulai Perkenalan dengan Data Diri secara Umum
Tips perkenalan diri saat interview selanjutnya adalah data diri umum kamu. Data diri ini pada umumnya berupa nama, umur, hingga domisili. Ini akan menjadi informasi dasar yang HRD ketahui tentang kamu.
Data diri yang singkat tersebut juga akan menyingkat waktu sehingga tidak terlalu bertele-tele. Dengan demikian, perkenalan diri saat interview dimulai secara efisien dan efektif.
Contoh:
“Perkenalkan, Bapak/Ibu, nama saya Christian Marko. Bapak/Ibu bisa memanggil saya Marko. Bulan depan usia saya genap 23 tahun. Saya berasal dari Yogyakarta, tetapi sekarang saya berdomisili di Bandung.”
5. Jelaskan Jurusan dan Apa yang Dipelajari
Sebenarnya, bagian ini hanya bisa kamu lakukan jika memang jurusan menjadi salah satu syarat dan kualifikasi yang ditentukan perusahaan. Sebab, sudah banyak posisi yang tidak membutuhkan syarat untuk jobseeker dari lulusan jurusan tertentu.
Contoh cara menjelaskan jurusan kuliah saat interview:
“Saya merupakan lulusan dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Jurusan tersebut merupakan jurusan impian saya sejak awal masuk SMA. Alasan saya masuk ke jurusan Ilkom adalah karena saya tertarik di dunia Digital Marketing di mana setelah saya observasi, jurusan tersebut mempelajari berbagai hal yang bisa mendukung saya berkarir di posisi Digital Marketing.”
6. Jelaskan Pengalaman Berkuliah
Bagian ini tidak sama dengan penjelasan tentang pengalaman organisasi, ya. Pada umumnya, bagian ini bisa kamu jelaskan jika memang kamu lulus lebih dari waktu efektif yang diberikan kampus. Jadi, kamu bisa menjelaskan terlebih dahulu kepada interviewer mengapa kamu mengalami keterlambatan lulus. Jadi, HRD bisa langsung memahaminya.
Contoh:
“Saya lulus kuliah pada akhir tahun 2022. Waktu ini memang terbilang kurang efektif karena seharusnya saya sudah lulus sejak awal 2021. Hal ini dikarenakan saat tahun 2018, saya harus mengambil cuti kuliah selama 1 tahun dikarenakan alasan finansial. Saat itu saya bekerja dahulu di salam satu startup dengan Social Media Officer.
Dari pengalaman tersebut, saya justru memperoleh pekerjaan pertama saya meskipun saya masih menjadi mahasiswa. Saya juga belajar banyak dari posisi yang saya jalani tersebut untuk mendukung perkuliahan saya karena memiliki konsentrasi keilmuan yang serupa. Saya juga bisa menerapkan ilmu yang saya pelajari di perkuliahan ke perusahaan tersebut dengan baik untuk menunjang performance kerja saya di sana saat itu.”
Baca juga: 30 Pertanyaan Interview Kerja dan Contoh Jawabannya
7. Jelaskan Pengalaman Kerja dengan Efektif
Jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja, kamu bisa menjelaskan apa posisi kamu di perusahaan sekarang atau sebelumnya. Penjelasan pengalaman kerja ini bisa kamu susun dengan:
- Posisi kamu saat itu
- Tanggung jawab yang kamu emban
- Kesulitan yang kamu hadapi di posisi tersebut
Contoh:
“Sebelumnya, saya bekerja sebagai Performance Marketing. Jobdesk saya adalah untuk menyusun campaign produk dan perusahaan, membuat rencana tentang konten apa saja yang bisa dilakukan setiap bulannya, hingga melakukan riset pasar.
Selama saya bekerja sebagai Performance Marketing, tidak ada kesulitan berarti yang saya hadapi. Seluruh tim bekerja sama dengan baik dan saya juga telah mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan sebagai Performance Marketing selama berkuliah.”
8. Pengalaman Organisasi/Internship
Jika kamu adalah seorang lulusan baru, pengalaman kerja bisa kamu ganti dengan pengalaman organisasi atau internship. Pokok bahasannya sama seperti pengalaman kerja, yaitu tentang posisi, tanggung jawab, hingga kesulitan yang dihadapi.
Contoh:
“Selama berkuliah, saya aktif sebagai jurnalis di Lembaga Pers Mahasiswa tingkat universitas. Saya bertanggung jawab untuk di beberapa rubrik produk majalah kami, seperti flash news, opini, hingga resensi. Saya juga terbiasa menyusun TOR untuk menjadi panduan saya dalam melakukan wawancara kepada narasumber.
Selain itu, sebelum menulis, saya akan melakukan observasi lapangan dan literatur untuk memperkaya informasi tulisan saya. Saya menikmati seluruh kegiatan organisasi saya tersebut sehingga kendala seperti narasumber susah dihubungi hingga terbatasnya literatur yang dibutuhkan bisa terselesaikan dengan baik.”
9. Kegiatan Selama Menjadi Jobseeker
Jika kamu lama menganggur, kamu bisa juga menjelaskan kepada HRD. Jelaskan kegiatan positif yang kamu lakukan, seperti menjalani kursus atau bergabung menjadi volunteer.
Contoh menjelaskan kegiatan saat menjadi jobseeker:
“Semenjak lulus kuliah dari Mei 2021, saya beristirahat dahulu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga karena sebelumnya saya merantau. Selain itu, saya juga mengambil beberapa kursus untuk mendukung bidang karir yang saya inginkan, seperti kursus Digital Marketing hingga kursus Social Media Specialist.
Tidak hanya itu, saya juga join beberapa grup komunitas Digital Marketing online di mana saya belajar banyak dari para Digital Marketing Officer yang sudah berpengalaman di sana.”
10. Ceritakan Aktivitas di Luar Pekerjaan
Meskipun bekerja dari jam 9 hingga 5 sore dan kadang melakukan lembur, kamu tentu saja memiliki hobi, dong? Kamu tidak perlu ragu untuk menceritakannya. Namun, jelaskan secara singkat ya.
Contoh:
“Selain bekerja, saya juga gemar menonton film atau serial. Setelah menonton, saya akan membuat ulasan di akun media sosial yang saya khususnya untuk review film. Dengan kegiatan ini, saya mendapatkan banyak insight dari orang lain serta mendapatkan networking baru yang memiliki ketertarikan serupa di dunia perfilman.”
Baca juga: 9 Pertanyaan User Interview Paling Sering Muncul dan Tips Menjawabnya
11. Tutup Perkenalan
Setelah semua hal tentang diri kamu jelaskan, jangan lupa tutup perkenalan diri saat interview dengan sopan. Ketika menutup, kamu harus memberikan kesan bahwa kamu siap untuk segala pertanyaan dari pewawancara.
Contoh penutup:
“Itulah hal-hal yang bisa saya perkenalkan kepada Bapak/Ibu. Perkenalan tersebut tentu saja belum bisa dijadikan acuan Bapak/Ibu menilai saya. Jadi, saya siap menjawab segala hal yang Bapak/Ibu ingin tanyakan kepada saya.”
Contoh Perkenalan Diri Saat Interview
“Selamat pagi, Bapak/Ibu. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti wawancara ini. Perkenalkan, nama saya Dimas Pratama. Saya lahir dan besar di Surabaya, namun saat ini berdomisili di Jakarta.
Saya merupakan lulusan Manajemen dari Universitas Indonesia dengan ketertarikan di bidang pemasaran digital. Selama kuliah, saya aktif dalam organisasi kampus sebagai ketua divisi publikasi dan dokumentasi, yang mengasah kemampuan saya dalam strategi pemasaran digital.
Sebelumnya, saya memiliki pengalaman magang di sebuah startup teknologi sebagai Social Media Specialist. Di sana, saya bertanggung jawab dalam pembuatan konten dan analisis performa media sosial perusahaan. Dari pengalaman tersebut, saya semakin tertarik untuk mengembangkan keahlian di bidang pemasaran digital dan strategi branding.
Di luar pekerjaan, saya menikmati membaca buku tentang bisnis dan mengikuti seminar terkait pemasaran digital untuk terus memperbarui wawasan saya.
Itulah sedikit tentang diri saya. Saya siap menjawab pertanyaan yang Bapak/Ibu berikan dalam sesi wawancara ini.”
Contoh Perkenalan Diri Bahasa Inggris
Jika kamu melamar di perusahaan multinasional atau bahkan di luar negeri, tentunya kamu harus memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris.
Tidak perlu bingung, berikut contoh perkenalan diri berbahasa Inggris yang bisa kamu jadikan referensi:
“Good morning, Sir/Madam. Thank you for the opportunity to attend this interview. My name is Dimas Pratama, and I was born and raised in Surabaya. Currently, I reside in Jakarta.
I graduated with a degree in Management from the University of Indonesia, with a strong interest in digital marketing. During my studies, I was actively involved in student organizations, where I led the publication and documentation division. This experience sharpened my skills in content strategy and brand positioning.
Previously, I interned at a tech startup as a Social Media Specialist, where I was responsible for content creation and social media performance analysis. This experience fueled my passion for branding and digital marketing strategy.
Outside of work, I enjoy reading business books and attending marketing-related seminars to stay updated with industry trends.
That’s a brief introduction about myself. I’m ready to answer any questions you may have.”
Contoh Perkenalan Diri Saat Interview Fresh Graduate
Nah, untuk fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja, tidak perlu khawatir! Meski baru lulus, kamu tetap dapat bisa membuat perkenalan diri yang menarik. Misalnya dengan menonjolkan pengalaman organisasi, magang, maupun keterampilan yang relevan.
Berikut contoh perkenalan diri fresh graduate yang dapat kamu jadikan referensi:
“Selamat siang, Bapak/Ibu. Terima kasih atas kesempatan ini. Perkenalkan, nama saya Anisa Putri. Saya merupakan lulusan baru dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, dengan fokus studi di bidang Akuntansi.
Selama kuliah, saya aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Akuntansi dan pernah menjabat sebagai bendahara dalam beberapa proyek kampus. Dari pengalaman tersebut, saya terbiasa mengelola anggaran dan menyusun laporan keuangan secara terperinci.
Saya juga telah menyelesaikan program magang di sebuah perusahaan konsultan keuangan sebagai junior auditor. Dalam peran tersebut, saya mempelajari berbagai aspek audit keuangan dan analisis laporan keuangan.
Saat ini, saya sangat antusias untuk memulai karier profesional saya dan terus mengembangkan keterampilan di bidang akuntansi dan keuangan.
Demikian perkenalan singkat dari saya. Saya siap menjawab pertanyaan lebih lanjut dari Bapak/Ibu.”
Itulah cara perkenalan diri saat interview yang bisa kamu pelajari dan terapkan saat sesi wawancara kerja. Tips tersebut akan berguna untuk kamu memetakan apa saja yang harus kamu jelaskan kepada HRD tentang diri kamu di awal interview. Jadi, HRD tahu seperti apa kamu dan bagaimana pembawaan kamu ketika berkomunikasi.
Jika kamu sekarang masih berstatus sebagai jobseeker dan mulai bingung di mana lagi mencari informasi loker, KitaLulus dapat membantu. Kamu hanya perlu menginstal aplikasi KitaLulus di Playstore.
Setelah itu, lakukan sign up dengan cara masuk ke email yang aktif. Lalu kamu sudah bisa mencari loker yang diinginkan. Caranya juga mudah, yaitu kamu cukup mengetikkan nama posisi, nama perusahaan, atau kota tujuan kamu. Nantinya akan ada banyak daftar loker yang bisa kamu pilih.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa lho melakukan filter dengan gaji tertinggi hingga sistem kerja, seperti freelance, work from home, full time, atau kontrak. Jadi, mudah kan untuk memilihnya.
Yuk, langsung instal aplikasi KitaLulus di smartphone kamu dan dapatkan kemudahan mencari kerja hanya dalam genggaman tanganmu. Dengan KitaLulus, #LebihMudah mendapatkan karir impian itu nyata!