Dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab di sebuah posisi kerja, kamu mungkin akan menghadapi suatu permasalahan. Inilah yang membuat computational thinking adalah skill yang perlu kamu asah.
Alasannya karena computational thinking memiliki tahapan penyelesaian masalah yang terstruktur dan tidak bertele-tele. Nah, apa itu computational thinking?
Jika kamu baru pertama kali mendengar istilah tersebut, kamu sebaiknya menyimak artikel berikut hingga akhir, ya!
Apa Itu Computational Thinking?
Pemikiran komputasi atau computational thinking adalah istilah yang pertama kali dikenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980 dalam bukunya berjudul “Mindstorm”.
Secara sederhana, pengertian computational thinking adalah metode penyelesaian masalah yang efektif, terstruktur, dan tidak memakan banyak waktu. Penyelesaian masalah dengan cara ini juga akan mengabaikan aspek tidak penting di luar masalah.
Pengaplikasian computational thinking akan sangat berguna untuk membiasakan diri menyelesaikan tugas dengan time management yang baik.
Kegunaan Computational Thinking
Computational thinking bisa diterapkan oleh siapa pun di bidang kerja apa pun. Sebab, computational thinking adalah metode penyelesaian masalah yang umum dan dapat digunakan sesuai konteks masalah dengan tahapan serupa.
Manfaat atau kegunaan computational thinking adalah sebagai berikut:
- Dapat menyelesaikan masalah dengan efektif dan cepat.
- Dapat membantu kamu berpikir secara struktural dan logis.
- Kreativitas bisa terlatih karena terbiasa berpikir mencari solusi.
- Dapat menghargai orang lain dengan lebih baik.
- Lebih profesional dalam bekerja.
- Terbiasa berpikir secara sederhana untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.
Ciri Computational Thinking
Seseorang yang memiliki kemampuan computational thinking adalah umumnya memiliki beberapa ciri khas seperti:
- Merumuskan penyelesaian masalah dengan cekatan.
- Efektivitas pengerjaan suatu tugas dilakukan dengan baik.
- Menganalisis suatu masalah secara terstruktur dan efisien.
- Tidak mudah terdistraksi oleh hal lain ketika sedang menyelesaikan suatu masalah karena memiliki fokus yang baik.
- Menggeneralisasi tahapan penyelesaian masalah, tetapi penanganannya akan disesuaikan dengan masalah yang terjadi sehingga hasilnya lebih maksimal.
Baca juga: Pengertian Hard Skill dan Bedanya dengan Soft Skill
4 Tahapan Computational Thinking
Sebelum masuk ke pembahasan detail tentang langkah penerapan computational thinking di kehidupan kantor, kamu perlu mengenal tahapannya. Sebab, tahapan ini akan berkaitan dengan step by step penerapan pemikiran komputasi.
1. Dekomposisi
Tahapan pertama computational thinking adalah dekomposisi. Tahapan ini menjadi awal bagaimana kamu mengidentifikasi setiap aspek permasalahan yang terjadi.
Dari sini, kamu nantinya harus memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil sehingga penyelesaian bisa maksimal.
2. Pengenalan Pola
Setelah membagi masalah menjadi bagian-bagian kecil, kamu akan mengetahui pola apa yang terjadi. Dari hasil tersebut, identifikasi mana yang memiliki pola sama sehingga kamu bisa mengelompokkannya.
3. Abstraksi
Telah terkumpul setiap bagian masalah sesuai dengan kesamaan pola. Lalu apa yang harus dilakukan selanjutnya? Singkirkan aspek yang tidak penting dan tidak terlalu mempengaruhi masalah.
Kamu dapat mengetahuinya dengan pertanyaan, “apakah tanpa hal tersebut, kamu bisa menyelesaikan masalah dengan baik?” Jika jawabannya iya, singkirkan dan fokus pada aspek yang berkaitan saja.
4. Algoritma
Sesuai penjelasan sebelumnya, computational thinking adalah metode penyelesaian masalah yang mengadaptasi dari bagaimana sistem komputer mengelola informasi.
Jadi tahap terakhir dari computational thinking adalah bagian dari pemrograman komputer, yaitu algoritma.
Di tahap ini, kamu dapat mengembangkan solusi untuk penyelesaian masalah sesuai dengan aspek-aspek yang memang dibutuhkan.
Baca juga: Manfaat Analytical Skill di Dunia Kerja, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
Langkah Penerapan Computational Thinking
Setelah memahami 4 tahapan berpikir komputasi di atas, kamu bisa menerapkannya untuk menyelesaikan masalah sesuai bidang kerja kamu. Berikut langkah-langkahnya.
1. Kenali Masalah
Untuk bisa menyelesaikan masalah dengan baik, kamu tentu harus mengetahui permasalahan dengan detail.
Jadi, langkah penerapan computational thinking adalah dengan memahami situasi yang terjadi. Bisa dengan melakukan pencarian data tentang akar permasalahan.
2. Breakdown Permasalahan
Setelah mengetahui dengan jelas masalah yang terjadi, saatnya melakukan breakdown. Misal, kamu berposisi sebagai Social Media Specialist. Kamu sudah tahu masalah yang terjadi dalam 2 minggu terakhir, yaitu konten yang diunggah tidak perform sehingga insights turun.
Breakdown konten apa saja dalam dua pekan tersebut. Apakah semuanya turun atau ada yang tetap perform.
Apakah insight menunjukkan bahwa penurunan terjadi dari jumlah like, comment, atau lainnya. Breakdown masalah hingga sekecil mungkin untuk bisa diketahui penyebab pastinya.
3. Kumpulkan Aspek Penting & Tidak Penting
Berikutnya kamu akan tahu mana hal yang benar-benar menjadi pemicu permasalahan. Jadi kamu bisa mengeliminasi aspek tidak penting tersebut dan fokus kepada aspek yang penting saja untuk mengetahui solusi terbaik.
4. Buat Hipotesis Penyelesaian Masalah
Berikutnya langkah penerapan computational thinking adalah buat hipotesis pada bagian-bagian aspek yang menimbulkan masalah. Diusahakan hipotesis penyelesaian masalah berjumlah lebih dari satu agar nantinya memiliki pembanding mana yang terbaik untuk membuat penyelesaian lebih maksimal.
5. Riset Data yang Relevan
Ketika sudah mendapatkan hipotesis penyelesaian masalah, kamu tentu saja harus melakukan riset data. Riset ini digunakan supaya memiliki keakuratan dalam penyelesaian masalah.
Contoh ketika kamu berperan sebagai content marketing. Kamu sudah melakukan plotting konten di setiap media platform perusahaan. Namun, mengapa tidak maksimal? Kamu memiliki beberapa hipotesis pemecahan masalah:
- Membuat konten lebih bagus dengan desain yang lebih keren agar menarik perhatian audiens
- Mengubah strategi content plotting sesuai target market supaya jangkauan konten lebih maksimal
- Mengubah konten dari segi isi menjadi lebih edukatif supaya mendapatkan brand awareness lebih tinggi untuk bisa kemudian beralih ke konten promosi.
6. Uji Hipotesis
Pada langkah ini kamu bisa menguji setiap hipotesis tersebut. Kira-kira, mana yang memiliki hasil lebih maksimal? Tidak harus memiliki salah satu, kamu juga dapat mengombinasikan ketiganya.
7. Evaluasi Hasilnya
Ketika setiap hipotesis sudah diuji dengan data akurat, kini kamu harus melakukan evaluasi. Terapkan hasil uji hipotesis. Jika hasilnya kurang, lakukan modifikasi kembali pada pengujian hipotesisnya hingga didapatkan hasil pemecahan masalah yang terbaik.
Itulah penjelasan tentang apa itu computational thinking yang akan membantu kamu dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab sesuai bidang kerjamu. Dengan demikian, computational thinking adalah kemampuan efektif yang harus dikuasai setiap karyawan sebagai metode problem solving yang jitu.
Setelah mempelajari informasi computational thinking di atas, apakah kamu siap menerapkannya dalam kehidupan kerja kamu? Kamu bisa mulai mencoba menerapkannya ketika harus menyelesaikan masalah sederhana dahulu, ya.
Selain tips tentang penerapan computational thinking, KitaLulus juga membagikan tips seputar karir lainnya yang bisa membantu kamu dalam memahami dunia kerja.
Kemudian KitaLulus juga memiliki basis komunitas pekerja yang tinggi. Komunitas KitaLulus ini akan membantu kamu mempelajari ilmu baru hingga memperluas networking. Kamu bisa bergabung di Komunitas KitaLulus hanya dengan menginstal aplikasi KitaLulus di PlayStore. Setelah itu, lakukan registrasi dengan log in ke akun Gmail aktif kamu.
Ada banyak benefit yang kamu dapatkan dari aplikasi KitaLulus. Selain mendalami suatu bidang karir, kamu yang sedang menjadi jobseeker juga bisa mengakses informasi 50.000+ loker secara gratis. Jadi, di mana pun dan kapan pun kamu ingin melamar kerja, bisa dilakukan dengan #LebihMudah melalui aplikasi KitaLulus.
Yuk install aplikasinya sekarang juga!
Baca juga: Apa Itu Interpersonal Skill? Ini 11 Macam dan Cara Meningkatkannya